Poster

Sejarah Bank Dunia

Pasca Perang Dunia II, banyak negara yang mengalami kesulitan ekonomi. Banyak juga lahirnya negara-negara baru. Bank Dunia dibentuk untuk mengatasi kesulitan ekonomi bagi negara-negara yang menjadi anggotanya, dengan harapan dapat memulihkan kemiskinan yang masih terjadi berbagai belahan dunia.

Bank Dunia adalah organisasi internasional yang mulanya didirikan untuk membantu memulihkan ekonomi negara-negara terdampak Perang Dunia II. Bank Dunia berdiri berdasarkan hasil Konferensi Bretton Woods di New Hampshire, Amerika Serikat pada 1-22 Juli 1944. Konferensi tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 44 negara.

Pada tanggal 31 Juli 1945, Undang-Undang Perjanjian Bretton Woods disahkan. Kemudian 27 Desember 1945, International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) atau Bank Dunia resmi berdiri, bersama dengan International Monetary Fund (IMF). Prancis adalah negara pertama penerima dana pinjaman dari Bank Dunia sebesar 250 juta dolar AS.

Kantor pusat Bank Dunia berada di Washington DC, Amerika Serikat. Jumlah anggota Bank Dunia saat ini mencapai 189 negara, termasuk Indonesia.  Bank Dunia memiliki lebih dari 100 kantor cabang di seluruh dunia yang tersebar di negara-negara anggotanya. Negara yang hendak bergabung menjadi anggota Bank Dunia terlebih dahulu harus menjadi anggota IMF.

Tujuan Bank Dunia sesuai Perjanjian Bretton Woods diantaranya yaitu:

  • membantu negara anggota dalam pemulihan ekonomi;
  • menyediakan pinjaman modal, mendorong dan mendukung investasi internasional;
  • menjaga stabilitas pertumbuhan perdagangan internasional jangka panjang;
  • mengatur dan menjamin pinjaman internasional yang diberikan;
  • membantu dan mempermudah masa transisi negara anggota dari masa perang ke ekonomi masa damai.

Saat ini fokus Bank Dunia adalah mengakhiri kemiskinan ekstrem pada tahun 2030 dan meningkatkan kemakmuran bersama bagi 40 persen penduduk miskin di semua negara. Upaya tersebut dilakukan Bank Dunia dengan cara memberikan pinjaman berbunga rendah, kredit berbunga rendah, dan hibah kepada negara berkembang/negara yang mengalami kesulitan perekonomian. Dalam upaya tersebut Bank Dunia juga aktif dan mendukung berbagai kegiatan investasi, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, administrasi publik, infrastruktur, pembangunan sektor keuangan dan swasta, pertanian, dan pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam.

Sumber

  • www.worldbank.org
  • www.state.gov
  • advocatetanmoy.com

Kontributor
Muhammad Taufik Al Asy’ari
Satria Dhaniswara Rahsa Wijaya