Paparan Topik | Perguruan Tinggi

SBMPTN: Perguruan Tinggi Favorit dan Populer adalah Impian Mahasiswa

Persaingan memperoleh bangku kuliah favorit dan populer merupakan impian setiap calon mahasiswa. Rasio daya tampung dan peminat yang tinggi pada universitas maupun jurusan favorit mengindikasikan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi masih sangat diminati.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Para peserta mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta di Depok, Jawa Barat, Senin (26/4/2021). UTBK-SBMPTN gelombang dua di UPN Veteran diikuti 15.915 peserta.

Fakta Singkat

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) adalah salah satu jalur untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Jalur lainnya yakni SNMPTN dan jalur mandiri.

Perguruan Tinggi Negeri yang selanjutnya disingkat PTN adalah perguruan tinggi yang didirikan dan/atau diselenggarakan oleh pemerintah.

Penyelenggara SBMPTN
Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT)

Jalur dan Kuota

  • SNMPTN: paling sedikit 20 persen dari daya tampung Program Studi
  • SMBPTN: paling sedikit 40 persen  dari daya tampung Program Studi
  • Jalur Mandiri: paling banyak 30 persen dari daya tampung Program Studi

Peningkatan kualitas penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri telah dilakukan sejak tahun 1976, yaitu ketika lima perguruan tinggi negeri yang tergabung dalam Sekretariat Kerjasama Antar-Lima Universitas (SKALU) melakukan seleksi calon mahasiswa baru secara bersama-sama.

Sejarah Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru di Indonesia mencatat seleksi SKALU kemudian dikembangkan menjadi Proyek Perintis, Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), dan pada tahun 2008 Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Pada tahun 2011, SNMPTN dikembangkan menjadi dua pola, yaitu pola penerimaan melalui penelusuran kemampuan dan prestasi akademik yang tetap menggunakan nama SNMPTN sebagai sistem seleksi nasional dan pola seleksi melalui ujian tertulis yaitu Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Pada tahun 2013-2021 terdapat tiga jalur yaitu SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri.

Sejak tahun 2019, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) menggunakan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh PTN. Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) merupakan tes masuk ke perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

LTMPT adalah satu-satunya lembaga penyelenggara tes perguruan tinggi terstandar di Indonesia. Pelaksanaan UTBK oleh LTMPT memiliki keunggulan karena hasil tes kredibel, terstandar dan nilai diberikan secara individu kepada peserta.

UTBK 2021 dapat diikuti oleh siswa lulusan tahun 2019, 2020, dan 2021 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK dan sederajat), serta lulusan Paket C tahun 2019, 2020, dan 2021 dengan umur maksimal 25 tahun. Keikutsertaan dalam UTBK merupakan syarat utama untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk PTN, PTKIN dan Politeknik Negeri.

Daya tampung perguruan tinggi

Setiap tahun semua orang tua yang memiliki putra atau putri pada akhir masa studi SMA disibukkan aktivitasnya untuk mencarikan universitas atau perguruan tinggi untuk anaknya.

Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi telah menjadi harapan para orang tua dan tentunya anak sebagai calon mahasiswa di perguruan tinggi. Meskipun demikian, orang tua memiliki banyak pilihan bagi anaknya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

Menurut data dari Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PD Dikti), per Desember 2018 terdapat 4.670 perguruan tinggi di Indonesia dan 122 Perguruan Tinggi Negeri.

Selain itu, terdapat 3.171 perguruan tinggi swasta, 1.186 perguruan tinggi agama dan 191 perguruan tinggi kedinasan.

Dari 122 PTN, terdapat 63 universitas, 12 institut, 4 akademi dan 43 politeknik. Banyaknya pilihan bukan berarti jalan mudah menuju perguruan tinggi karena siswa lulusan sekolah menengah atas jumlahnya lebih banyak lagi.

Menurut Buku Statistik SMA 2019-2020, ada 13.939 SMA negeri dan swasta yang menghasilkan 1.545.784 lulusan pada tahun 2019. Angka tersebut menarik untuk disandingkan dengan jumlah mahasiswa baru pada tahun ajaran yang sama yang melanjutkan ke pendidikan tinggi.

Dalam buku Statistik Pendidikan Tinggi 2019 tercatat mahasiswa baru yang masuk ke Perguruan Tinggi Negeri sebanyak 683.876 mahasiswa. Sementara yang masuk ke Perguruan Tinggi Agama Negeri sebanyak 93.274 mahasiswa, dan masuk dalam Perguruan Tinggi Kejuruan 76.115 mahasiswa. Sementara,  mahasiswa yang masuk Perguruan Tinggi Swasta sebanyak 1.084.634 orang.

Jika disandingkan lulusan sekolah menengah atas atau kejuruan tahun 2019 dan yang masuk PTN di tahun yang sama, berarti hanya 44 persen yang diterima di PTN. Hal ini menunjukkan persaingan yang cukup tinggi  bagi lulusan SMA dan yang sederajat karena daya tampung yang masih jauh dari yang diharapkan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 6 Tahun 2020 menjelaskan lebih detail tentang daya tampung PTN terkait SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi lainnya.

  • Daya Tampung mahasiswa SNMPTN untuk setiap Program Studi pada PTN ditetapkan paling sedikit 20 persen.
  • Daya Tampung mahasiswa SBMPTN untuk setiap Program Studi pada PTN selain PTN badan hukum ditetapkan paling sedikit 40 persen.
  • Daya Tampung mahasiswa SBMPTN untuk setiap Program Studi pada PTN badan hukum ditetapkan paling sedikit 30 persen.
  • Daya Tampung mahasiswa seleksi lainnya untuk setiap Program Studi pada PTN selain PTN badan hukum ditetapkan paling banyak 30 persen.
  • Daya Tampung mahasiswa seleksi lainnya untuk pada PTN badan hukum ditetapkan paling banyak 50 persen dari Daya Tampung seluruh Program Studi.

KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR

Suasana sosialisasi tata cara Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri di Balairung Universitas Indonesia, Sabtu (15/6/2019). Selain UI, hadir perwakilan dari Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Mereka menjelaskan, SBMPTN tidak memberlakukan nilai kelulusan minimal.

Jalur masuk

Secara garis besar ada tiga jalur untuk masuk PTN yaitu SNMPTN, SBMPTN dan jalur lain atau yang dikenal dengan jalur Mandiri. SNMPTN adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, yakni mekanisme proses seleksi dengan ukuran nilai raport siswa dari semester 1 hingga semester 5.

Namun, tidak semua sekolah dan siswa dapat mendaftar karena hanya sekolah yang ditunjuk PTN bersangkutan dan hanya diberikan pada sekolah negeri. Di sini reputasi sekolah dan nilai raport menjadi syarat utama, maka dari itu sedikit siswa yang dapat mengikuti seleksi SNMPTN karena hanya 20 persen dari kuota penerimaan mahasiswa di fakultas atau program studi tersebut.

Keunggulan jalur SNMPTN adalah dilaksanakan dan diumumkan paling cepat dan mahasiswa membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal) dengan nilai standar dan tanpa uang pendaftaran, sehingga calon mahasiswa sudah merasa lega karena sudah mendapatkan kepastian studi.

Sementara itu SBMPTN adalah Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri, di sini siswa yang mendaftar harus memasukkan nilai hasil UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) dan membayar uang pendaftaran. Jika lulus diterima lewat jalur SBMPTN, calon mahasiswa  cukup membayar UKT saja.

Sedangkan jalur Mandiri berbeda kebijakan seleksinya di tiap PTN, di mana tiap PTN menggunakan istilah yang berbeda. Di jalur Mandiri biasanya pembayaran UKT cukup besar jauh di atas SNMPTN dan SBMPTN dan ada biaya tambahan untuk tahun pertama yang nilainya cukup besar tergantung PTN dan prodi yang dipilih. Besarannya berkisar antara 5 juta hingga 50 juta rupiah. Oleh karena itu, masuk PTN lewat jalur SBMPTN menjadi idaman bagi calon mahasiswa.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada membentuk formasi lambang Perserikatan Bangsa-bangsa menggunakan caping yang mereka kenakan dalam acara penutupan Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) Palapa UGM di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Sabtu (6/8/2016). Kegiatan pengenalan lingkungan kampus tersebut berlangsung selama sepekan dan diikuti 8.745 mahasiswa baru.

Jurusan dan program studi favorit

Universitas Gadjah Mada, misalnya, menyediakan kuota untuk jalur seleksi SBMPTN sebanyak 50 persen dari tiga besar jalur yang diterima. Sejarah pendidikan yang panjang dan akreditasi A membuat Universitas Gadjah Mada menjadi salah satu yang sangat diminati calon mahasiswa.

Untuk jalur SBMPTN, bidang sains dan teknologi yang paling diminati adalah Ilmu Kedokteran, tidak dipungkiri profesi dokter adalah salah satu profesi impian anak muda. Selain dapat mengaktualisasikan diri mengobati orang lain, dokter adalah profesi yang membanggakan keluarga dan orang tua. Tidak hanya itu, profesi ini membutuhkan kemampuan kognitif sains yang tinggi, hingga selalu dikagumi sebagai jurusan yang sulit.

Daya tampung jalur SBMPTN kedokteran UGM hanya 65, tetapi peminatnya tahun 2020 mencapai 3.565. Hal ini menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi karena satu kursi diperebutkan oleh 55 orang. Akan lebih mengejutkan  penerimaan dibandingkan kuota Fakultas Kedokteran UGM secara total lewat semua jalur yaitu 1:114, lebih sulit dibandingkan jalur Mandiri karena peminat jauh lebih banyak dengan kuota lebih kecil.

Daya Tampung SBMPTN Universitas Gadjah Mada  2020

 No

Prodi Saintek

Daya Tampung 2021

Peminat 2020

1 Pendidikan Dokter

62

3.565

2 Farmasi

84

2.201

3 Teknologi Informasi

28

1.760

4 Teknik Sipil

63

1.577

5 Kedokteran Gigi

53

1.407

Sumber: Sidata PTN LTMPT

Jika dilihat jurusan favorit yang masuk lima besar lewat jalur SBMPTN, tidak banyak berbeda dengan jurusan favorit yang dimasuki lewat semua jalur; yaitu Kedokteran, Teknologi Informasi, dan jurusan yang berkaitan dengan teknik.

Daya Tampung SBMPTN Universitas Gadjah Mada 2020

No Prodi Soshum

Daya Tampung 2021

Peminat 2020

1 Psikologi

79

3.655

2 Hukum

116

3.575

3 Manajemen

46

3.119

4 Ilmu Komunikasi

27

2.205

5 Akuntansi

53

2.108

Sumber: Sidata PTN LTMPT

Demikian pula halnya dengan jurusan sosial humaniora, prodi Ilmu Komunikasi, Manajemen, Psikologi dan Akuntansi menjadi pilihan favorit calon mahasiswa yang mendaftar di UGM.

Sepuluh Program Studi/Jurusan Sains dan Teknologi UGM Paling Diminati
(Semua jalur masuk tahun 2020):

No Program Studi/Jurusan Rasio Persaingan
1 Kedokteran 1:114
2 Teknik Biomedis 1:98
3 Ilmu Komputer 1:97
4 Ilmu Aktuaria 1:92
5 Statistika 1:86
6 Teknologi Informasi 1:84
7 Gizi Kesehatan 1:83
8 Perencanaan Wilayah dan Kota 1:74
9 Arsitektur 1:71
10 Teknik Industri 1:71

Sumber: Sidata PTN LTMPT

Sepuluh Program Studi/Jurusan  Sosial dan Humaniora di UGM Paling Diminati
(Semua jalur masuk tahun 2020): 

No Program Studi/Jurusan Rasio Persaingan
1 Ilmu Komunikasi 1:117
2 Ilmu Hubungan Internasional 1:115
3 Manajemen 1:114
4 Manajemen dan Kebijakan Publik 1:100
5 Pariwisata 1:80
6 Sastra Inggris 1:78
7 Psikologi 1:70
8 Politik dan Pemerintahan 1:70
9 Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan 1:70
10 Akuntansi 1:66

Sumber: Sidata PTN LTMPT

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Mahasiswa UGM Termuda – Aldo Meyolla Geraldino (kanan) berjalan didampingi kakak tingkatnya saat mengikuti kegiatan Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Kamis (20/8). Aldo tercatat sebagai mahasiswa baru angkatan tahun 2015 termuda dengan usia 14 tahun delapan bulan saat memulai studi di universitas itu.

Antusiasme calon mahasiswa Universitas Indonesia

Universitas Indonesia juga memiliki sejarah pendidikan yang panjang dengan prodi tertua di Indonesia, yaitu Pendidikan Dokter dengan STOVIA yang merupakan embrio kedokteran di UI. Begitu juga dengan Ilmu Hukum di UI, telah melahirkan para tokoh hukum di Indonesia. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika Pendidikan Dokter dan Ilmu Hukum menjadi major terbesar yang selalu menarik minat kaum muda.

Di Universitas Indonesia, jurusan favorit  tidak berbeda antara jalur SMBPTN dengan deretan favorit yang ditempuh lewat semua jalur. Yang paling fenomenal dari UI adalah Pendidikan Kedokteran yang diminati hingga 12.887 orang sementara daya tampung hanya 180 mahasiswa. Maka, tidak aneh ketika anaknya masuk prodi kedokteran dapat meningkatkan kebanggaan keluarga.

Ilmu hukum selalu menjadi jurusan favorit di UI. Ilmu hukum diminati 13.519 orang pada tahun 2020 dengan ketersediaan daya tampung hanya 300 saja. Artinya, setiap satu kursi diinginkan 45 orang.

Daya Tampung  SBMPTN Universitas Indonesia

No Fakultas/Prodi Saintek Daya Tampung 2021

Peminat 2020

1 Pendidikan Dokter

54

3.045

2 Sistem Informasi

45

1.573

3 Ilmu Komputer

45

1.256

4 Ilmu Kesehatan Masyarakat

45

1.198

5 Farmasi

27

1.059

Sumber: Sidata PTN LTMPT

Daya Tampung  SBMPTN Universitas Indonesia

 No Fakultas/Prodi Soshum

Daya Tampung 2021

Peminat 2020

1 Ilmu Hukum

90

3.370

2 Manajemen

54

3.037

3 Ilmu Komunikasi

21

2.988

4 Ilmu Psikologi

54

2.797

5 Akuntansi

60

2.307

Sumber: Sidata PTN LTMPT

KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR

Suasana wisuda Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Sabtu (1/2/2020).

Buku Terkait

Minat calon mahasiswa Institut Teknologi Bandung

Sejak awal terbentuk pada masa kolonial Belanda, ITB telah menjadi pelopor sains dan teknologi di Indonesia. Kini ITB memiliki 17 Prodi Saintek dan 3 Prodi Sosial (Fakultas Seni Rupa dan Desain di Bandung, Fakultas Seni Rupa dan Desain di Cirebon, dan Sekolah Bisnis dan Manajemen).

Prodi yang paling diminati adalah Sekolah Teknik Elektro & Informatika (STEI) dengan 2.752 peminat pada tahun 2020, sementara kuota yang diberikan  sangat terbatas, yaitu 190 kursi. Dengan kata lain, satu kursi jalur SBMPTN diperebutkan oleh 15 calon siswa, dan dari lima besar yang diminati adalah jurusan yang populer dan dianggap mewah.

Daya Tampung SBMPTN Institut Teknologi Bandung  2021

 No Fakultas

Daya Tampung 2021

Peminat 2020

1

Sekolah Teknik Elektro & Informatika (STEI)

190

2.752

2

Teknik Pertambangan & Perminyakan

114

1.813

3

Teknik Sipil & Lingkungan (Kampus Ganesha)

107

1.588

4

Teknologi Industri (Kampus Ganesha)

112

1.515

5

Teknik Mesin & Dirgantara

93

1.423

Sumber: Sidata PTN LTMPT

KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM

Seorang Asisten Peneliti tengah memeriksa tabung berisi bakteri Staphyloccus Aureus yang dibiakkan untuk melakukan uji masker medis di Laboratorium Mikrobiologi dan Teknologi Bioproses di Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (31/3/2021). Saat ini, Laboratorium Kualitas Udara ITB merupakan satu-satunya lembaga yang sudah mendapatkan akreditasi untuk pengujian masker medis di Indonesia. Sejumlah alat merupakan hasil modifikasi para peneliti ITB sendiri.

Ketentuan dan tahapan SBMPTN 2021

Pesyaratan Peserta:

  1. Siswa SMA/MA/SMK/Sederajat lulusan tahun 2019, 2020 harus sudah memiliki ijazah. Bagi lulusan SMA sederajat dari luar negeri harus memiliki ijazah yang sudah disetarakan.
  2. Mengikuti dan memiliki Nilai UTBK 2021.
  3. Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses studi.
  4. Bagi peserta yang memilih program studi bidang Seni dan Olahraga wajib
    mengunggah portofolio.

Pilihan Program Studi

Setiap siswa diperbolehkan memilih dua program studi pada satu PTN atau masing-masing satu prodi pada dua PTN.

Tahapan

  1. Pendaftaran dilakukan bersamaan pendaftaran UTBK  atau Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) merupakan tes masuk ke perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
  2. Pendaftaran dilakukan melalui laman https://portal.ltmpt.ac.id
  3. Mengisi biodata (kecuali bagi yang sudah menjadi peserta SNMPTN 2021).
  4. Pilihan PTN dan Program Studi: Calon mahasiswa paling banyak memilih dua prodi dalam satu PTN atau masing-masing satu prodi dalam dua PTN.
  5. Menunggah Dokumen sesuai dengan persyaratan termasuk portofolio bagi pendaftar yang memilih Program Studi Bidang Seni dan Olahraga
  6. Pelaksanaan Test
  7. Pengumuman kelulusan hasil SBMPTN

(LITBANG KOMPAS)