BNPB
Fakta Singkat
Nama Lengkap
Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito
Lahir
Magelang, Jawa Tengah, 23 November 1963
Almamater
Akademi Militer
Jabatan Terkini
Kepala Badan Nasional Penangulangan Bencana (2021–sekarang)
Ganip Warsito adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1986 yang memiliki segudang pengalaman di bidang infanteri, yakni pasukan tempur darat dengan metode pertempuran jarak dekat. Penugasan infanteri di sejumlah daerah mengasah jiwa kepemimpinan Ganip, antara lain, penugasan di Yonif 527/Baladibya Yudha di Lumajang, Jatim kemudian Yonif 516/Caraka Yudha di Surabaya, Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama di Singaraja, Bali, dan Brigif 7/Rimba Raya di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Karier cemerlang Ganip di bidang militer dari infanteri hingga Kasum TNI membuat Presiden Jokowi mendapuknya sebagai Kepala BNPB. Ganip dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 79/P Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Ganip sekaligus menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Covid-19. Ia menggantikan Kepala BNPB sebelumnya, Doni Monardo, yang memasuki masa pensiun dari dinas TNI pada 1 Juni 2021.
Sepanjang kariernya, Ganip telah menggantikan posisi Doni Monardo setidaknya tiga kali. Estafet pertama yang diterima Ganip dari Doni adalah Pokdo Tenor salah satu elemen penting dalam Drumb Band Canka Lokananta Akmil, Magelang. Estafet kedua adalah tongkat komando Danyonif 741/Satya Bhakti Wirottama di Singaraja, Bali tahun 2001 saat ia masih berpangkat mayor infanteri. Adapun ketiga kalinya saat Ganip menggantikan Doni sebagai Kepala BNPB.
Putra Tidar
Ganip Warsito yang lahir di Magelang pada 23 November 1963 merupakan anak ketiga dari seorang prajurit berpangkat kapten. Nama Ganip diberikan orang tuanya karena ketika dia lahir bersamaan dengan peristiwa pesta olahraga negara-negara berkembang (Genefo) I yang diadakan di Jakarta pada November 1963.
Masa kecilnya dihabiskan bersama kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya di Magelang, Jawa Tengah. Di tengah kota tersebut terdapat Bukit Tidar yang oleh masyarakat Jawa dijuluki pakunya tanah Jawa. Ia mengecap pendidikan dasar hingga mengengah di kota kelahirannya tersebut. Setelah lulus SMA pada tahun 1982, Kemudian ia melanjutkan pendidikan di Akademi Militer di kota yang sama.
Empat tahun kemudian Ganip menyelesaikan pendidikan militernya dan di wisuda dengan pangkat letnan dua pada 1986. Ia kemudian ditugaskan di lingkungan Kodam IV/Brawijaya, tepatnya di Yonif 527/Baladibya Yudha di Lumajang, Jatim.
Beberapa bulan setelah lulus dan ditugaskan di Jawa Timur, Ganip pun kemudian menikahi Atie Supriati yang sudah dipacarinya selama 8 tahun atau sejak Ganip masih di bangku SMA. Buah pernikahan itu, mereka dikaruniai dua putra dan satu putri.
Kompas.com
Artikel Terkait
Karier
Setelah lulus dari akademi militer (Akmil), Ganip ditempatkan di kesatuan infanteri. Awal karier militernya, Ganip ditugaskan di Yonif 527/Baladibya Yudha di Lumajang, Jawa Timur pada tahun 1986. Sejumlah jabatan pernah dia pegang di yonif tersebut, yakni Danton Kipan D, Danton 2 Kipan B, Kasi 2/Ops, Dankipan C, dan Dankima Yonif 527/Baladibya Yudha.
Beberapa tahun kemudian, ia ditugaskan di Yonif 516/Caraka Hudha di Surabaya dengan menjabat Dankima Yonif 516/Caraka Hudha saat berpangkat Kapten atau melati satu. Tak berselang kemudian ia ditugaskan ke Kodam V Brawijaya dengan menyandang jabatan Pama Rindam V/Brawijaya, kemudian Kaurnik Rindam V/Brawijaya, dan Dankijar Rindam V/Brawijaya. Selanjutnya menjabat Kasidikpa Pers Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) di Bandung.
Setelah mengikuti diklat Seskoad di Bandung, pangkatnya pun naik satu tingkat menjadi Mayor dan kemudian ditugaskan di Pabandyaops Sops Kodam IX/Udayana. Tahun 2001, Ganip yang saat itu berpangkat mayor infanteri ditugaskan ke Buleleng dan menjabat Danyonif 741/Satya Bhakti Wirottama yang kemudian berganti nama yonif 900/Raider di Singaraja, Bali.
Dua tahun berselang, ia dipromosikan menjabat sebagai Dandim 1605/Belu di Nusa Tenggara Timur, pangkatnya pun naik satu tingkat menjadi Letnan Kolonel. Jabatan Damdim tersebut dia emban selama dua tahun, yakni dari 2003 hingga 2005.
Selanjutnya Ganip kembali bergabung dengan Komando Daerah Militer IX/Udayana. Ganip menjabat Wakil Komandan Resimen Induk Kodam IX/Udayana. Ia juga sempat menduduki posisi wakil asisten operasi kepala staf Kodam IX/Udayana dan Wandan Rindam IX/Udayana, Bali. Sekitar empat tahun Ganip bertugas di Kodam tersebut.
Tahun 2009, Ganip mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel dan ditugaskan di Sumatera. Di pulau tersebut dia menjabat Danbrigif 7/Rimba Raya yang bermarkas di Deli Serdang, Sumatera Utara. Setahun kemudian dia menjabat Dirbinsen Pussenif di Bandung.
Tak berselang lama, ia ditugaskan ke ibu kota negara dengan menjabat Danrindam Jaya (2010–2011). Setahun kemudian ditugaskan ke Tarakan, Kalimantan Utara dan menjabat Danrem 091/Aji Surya Natakessuma (2011–2012). Selepas bertugas dari Tarakan, Ganip ditarik sebagai pejabat tinggi di lingkungan TNI AD. Jabatan yang dia pegang, di antaranya, Dankorsis Seskoad (2012–2013), Danpuslatpur Kodiklat TNI AD (2013–2014).
Pada 2014, Ganip dipercaya mengemban tugas Direktur Latihan (Dirlat) Kodiklat TNI AD. Pangkatnya pun naik menjadi brigadir jenderal atau jenderal bintang satu. Setahun kemudian, ia dipromosikan menjadi Pangdivif 2/Kostrad, pangkatnya pun kembali naik satu tingkat menjadi mayor jenderal alias jenderal bintang dua. Ketika masih berpangkat Mayjen, Ganip juga pernah menjadi Staf Ahli Tk III Bid Polkamnas Panglima TNI pada 2016,
Beberapa bulan kemudian, Ganip ditugaskan sebagai Panglima Daerah Militer di Sulawesi dengan menjabat Pangdam XIII/Merdeka yang berkedudukan di Manado, Sulawesi Utara pada tahun 2016. Kodam tersebut meliputi komando kewilayahan pertahanan Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Kodam tersebut kembali direaktivasi oleh KSAD Jenderal Mulyono yang sebelumnya dilikuidasi tahun 1985 oleh KSAD Jenderal Rudini dan digabung dengan Kodam XIV/Hasanuddin yang berkedudukan di Makassar, Sulsel.
Setelah dua tahun menjadi Pangdam, Ganip lantas ditarik kembali ke Mabes TNI sebagai staf ahli hingga akhirnya ditunjuk sebagai Asisten Operasi Panglima TNI selama 2018–2019. Ganip lantas mendapat kenaikan pangkat menjadi Letnan Jenderal setelah dipromosikan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III. Jabatan tersebut merupakan jabatan pertama di bawah lingkup komando wilayah pertahanan (Kogabwilhan) III.
Dua tahun mengabdi di Kogabwilhan III, Ganip mendapat kepercayaan sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI sejak 26 Januari 2021. Ia menggantikan Letjen Herindra yang diangkat sebagai Wakil Menteri Pertahanan.
Baru tiga bulan menjabat Kepala Staf Umum TNI, Ganip kemudian ditugaskan di luar lingkup kemiliteran sebagai Kepala BNPB, menggantikan Doni Monardo yang merupakan kakak kelasnya di Akmil. Ganip resmi dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara pada 25 Mei 2021. Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 79P 2021 tentang Pemberhentain dan Pengangkatan Kepala BNPB. Presiden memerintahkan Ganip melanjutkan tugas-tugas Doni Monardo menangani pandemi Covid-19 dan kebencanaan lainnya.
KOMPAS/ERIKA KURNIA
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana sekaligus Ketua Satuan Tugas Covid-19 Letnan Jenderal Ganip Warsito berkunjung ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (26/5/2021).
Daftar penghargaan
- Bintang Yudha Dharma Pratama (2020)
- Bintang Yudha Dharma Pratama
- Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
- Bintang Yudha Dharma Nararya
- Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
Penghargaan
Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito menerima penghargaan berupa tanda kehormatan Bintang Dharma dari Presiden Joko Widodo yang disamatkan TNI Hadi Tjahjanto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada 4 Desember 2020. Penghargaan yang diterima saat menjabat Pangkogabwilhan III itu melengkapi sederet penghargaan yang diterimanya antara lain Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana (SL) Bhakti, SL. Kesetiaan XXXII, SL. Dharma Bantala, SL. Kesetiaan XXIV, dan SL. Kesetiaan XVI.
Selain tanda jasa, sederet brevet telah disandangnya, mulai brevet Cakra Kostrad, brevet Pemburu, brevet tank kavaleri, hingga brevet pertempuran hutan.
DOK KOREM 132/TADULAKO
Panglima Daerah Militer XIII/Merdeka Mayjen (TNI) Ganip Warsito menarikan dero, tarian adat Poso, bersama warga di Poso, Sulteng, pada Jumat (11/8/2017).
“Kalau sebelumnya saya keliling Indonesia karena penugasan sebagai prajurit, sekarang bakal keliling Indonesia lagi untuk misi kebencanaan. Saya siap, sebab dari perwira pertama sampai bintang tiga, saya selalu di lapangan,” Ganip Warsito saat memberikan sambutan dalam acara serah terima jabatan kepala BNPB.
Penanggulangan bencana
Meski merasa terkejut ditunjuk Presiden Joko Widodo menggantikan Doni Monardo sebagai Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito menyatakan menjadi bagian dari BNPB adalah tugas kemanusiaan yang bukan hanya memerlukan kekuatan fisik. Menurut Ganip, hati dan pikiran harus dicurahkan karena tugas tersebut membantu masyarakat yang terdampak bencana.
Dalam sambutannya usai serah terima jabatan kepala BNPB, Ganip meminta kepada seluruh pihak di BNPB maupun yang terkait untuk bisa terus bekerja sama dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Ia juga memastikan akan melanjutkan strategi dan jurus-jurus Doni Monardo dalam melakukan penanganan Covid-19. Dia menilai segala jurus-jurus yang diterapkan BNPB di bawah kepemimpinan Doni sudah tepat.
Menurut Ganip, bekal dia memikul tanggung jawab sebagai Kepala BNPB adalah sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Sebelum acara pelantikan, Presiden berpesan agar Ganip mengunakan dan melanjutkan jurus-jurus yang dipakai Doni Monardo dalam menangani kebencanaan. Kemudian Presiden juga berpesan agar segera transfer permasalahan yang harus ditangani dari pimpinan BNPB sebelumnya.
“Kondisi Covid-19 yang merangkak naik oleh karenanya kunci utamanya PPKM Mikro dilaksanakan dengan ketat dan pelaksanaan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun) dan 3T (Tracing, Testing, Treatment) yang penuh konsisten dan disiplin. Insya Allah saya akan lanjutkan apa-apa yang sudah Bang Doni lakukan dengan sangat baik. Semoga saya bisa, paling tidak memelihara apa yang sudah abang lakukan. Ini janji saya,” ujar Ganip.
Menurut Ganip, BNPB menjadi komando penangulangan bencana itu sudah tepat. Dalam konteks tugas BNPB memang harus siap siaga karena menjadi orang pertama yang harus menangani bencana karena prinsip penangunglangan bencana itu harus cepat dan tepat dalam penanganan dan kemudian berkolabrasi dengan berbagai pihak.
Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito
Harta kekayaan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Ganip ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ia memiliki total kekayaan Rp8,14 miliar pada 2020. Ganip menyerahkan LHKPN saat awal menjabat Kasum TNI pada 24 Maret 2021.
Menurut laporan itu, Ganip tercatat memiliki empat bidang tanah di Magelang, Sleman, Way Kanan, dan Kota Malang dengan total nilai mencapai Rp7,75 miliar. Rinciannya tanah dan bangunan seluas 292 m2/120 m2 di Kota Magelang, tanah dan bangunan seluas 99 m2/105 m2 di Sleman, tanah seluas 8,8 hektare di Way Kanan, serta tanah dan bangunan seluas 696 m2/430 m2 di Kota Malang.
Selain itu, ia tercatat memiliki dua kendaraan bermotor, yaitu mobil Toyota Fortuner tahun 2012 dan motor KTM Trail tahun 2016 senilai Rp220 juta. Selain itu, ada harta bergerak lain dengan nilai Rp173 juta. Ganip juga tercatat tidak memiliki surat berharga, kas atau setara kas, dan hutang, sehingga total kekayaannya tahun 2020 sebesar Rp8,143 miliar.
Referensi
Kanal Youtube BNPB Indonesia (25/05/2021): Serah Terima Jabatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Profil Ganip Warsito Kepala BNPB Baru (Kompas.com, 25/05/2021)
Cerita Ganip Warsito Dua Kali Gantikan Doni Monardo (Kompas.com, 25/05/2021)
Ganip Sampaikan Perkenalan ke Komisi VIII DPR (Kompas.com, 02/06/2021)
Biodata
Nama
Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito
Lahir
Magelang, Jawa Tengah, 23 November 1963
Jabatan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) (2021–sekarang)
Pendidikan
Umum
- SD–SMA di Magelang
- Akademi Militer (1986)
Khusus
- Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (Sussarcabif)
- Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa) I
- Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa) II
- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat
- Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia
- Lembaga Ketahanan Nasional
- Sussar Para
- Sus Opsgab
- Sus Danbrigif
Karier
Militer
- Danton Kipan D Yonif 527/Baladibya Yudha
- Danton 2 Kipan B Yonif 527/Baladibya Yudha
- Kasi 2/Ops Yonif 527/Baladibya Yudha
- Dankipan C Yonif 527/Baladibya Yudha
- Dankima Yonif 527/Baladibya Yudha
- Dankima Yonif 516/Caraka Hudha
- Pama Rindam V/Brawijaya
- Kaurnik Rindam V/Brawijaya
- Dankijar Rindam V/Brawijaya
- Kasidikpa Pers Pussenif
- Pamen Pussenif (Dik Seskoad)
- Pabandyaops Sops Kodam IX/Udayana
- Danyonif 741/Satya Bhakti Wirottama
- Dandim 1605/Belu (2003—2005)
- Wadan Rindam IX/Udayana
- Waasops Kasdam IX/Udayana
- Danbrigif 7/Rimba Raya (2009—2010)
- Dirbinsen Pussenif
- Danrindam Jaya (2010—2011)
- Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (2011—2012)
- Dankorsis Seskoad (2012—2013)
- Pamen Denmabesad (Dik Lemhanas)
- Danpuslatpur Kodiklat TNI AD (2013—2014)
- Dirlat Kodiklat TNI AD (2014—2015)
- Pangdivif 2/Kostrad (2015—2016)
- Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI[5] (2016)
- Pangdam XIII/Merdeka (2016—2018)
- Pa Sahli Tk. III Bid. Hubint Panglima TNI (2018)
- Asops Panglima TNI (2018—2019)
- Pangkogabwilhan III (2019–2021)
- Kasum TNI (2021)
Pemerintahan
- Kepala Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) (2021–sekarang)
Organisasi
- Sekjen Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) 2016
Penghargaan
Tanda Jasa
Bintang Yudha Dharma Pratama (2020)
Bintang Yudha Dharma Pratama
Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
Bintang Yudha Dharma Nararya
Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
SL. Bhakti
SL. Kesetiaan XXXII
SL. Dharma Bantala
SL. Kesetiaan XXIV
SL. Kesetiaan XVI
SL. Kesetiaan VIII
SL. Dharma Nusa
SL. Wira Nusa
SL. Wira Dharma
SL. Seroja Ul. II
SL. Seroja
SL. Dwidya Sistha
Bravet
Brevet Cakra Kostrad
Brevet Pemburu
Brevet Para Raider
Brevet Jump Master
Brevet Taipur
Brevet Pelatih
Brevet Tank Kavaleri
Brevet Parachutist Thailand
Brevet Armed
Brevet Pertempuran Hutan
Karya
Buku
–
Keluarga
Istri
Atie Ganip Warsito
Anak
3 orang ( 2 laki-laki dan 1 perempuan)
Sumber
Litbang Kompas