Poster | Kendaraan Listrik

Pabrikan dan Spesifikasi Mobil Listrik di Indonesia

Ditargetkan 19.000 unit mobil listrik pada 2025 nanti untuk mengurangi 283.000 ton emisi karbon dioksida di Indonesia.

Sumber

  • Situs bumn.go.id, evcompare.io, ev-database.org, dan lexus.co.id
  • Pemberitaan Kompas.com

Kontributor
Topan Yuniarto
Muhammad Taufik Al Asy’ari
Satria Dhaniswara Rahsa Wijaya

Pemerintah Indonesia menargetkan penggunaan 19.000 unit mobil listrik pada tahun 2025 nanti, agar terjadi pengurangan emisi CO2 sebesar 283.000 ton. Dikutip dari Siaran Pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 341.Pers/04/SJI/2020 tanggal 17 Desember 2020, pemerintah bersepakat bersama BUMN dan pelaku usaha terkait untuk mewujudkan beroperasinya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. Produksinya, selain disuplai oleh perusahaan dalam negeri seperti PT. Mobil Anak Bangsa (MAB), akan diramaikan pula oleh perusahaan luar negeri dari Amerika Serikat (Tesla), Jerman (BMW), Jepang (Toyota, Nissan), Korea (Hyundai), dan China (BYD).

Pengembangan mobil listrik juga dilakukan produsen dan pabrikan yang mengikuti kompetisi balap mobil listrik Formula E. Selain untuk keperluan riset mobil listrik, kompetisi ini disiapkan untuk kompetisi balap mobil masa depan yang diprediksi akan menggunakan tenaga listrik.

Beberapa model kendaraan yang diproduksi Tesla, antara lain:

  • Tesla X P100D (4X4) AT dengan listrik 95 kWh pada baterai 100 kWh, efisiensi 226 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 3,1 detik, daya tempuh 420 km, kecepatan maksimum 250 km/jam.
  • Tesla X Performance (4×4) AT dengan listrik 95 kWh pada baterai 100 kWh, efisiensi 211 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 2,8 detik, daya tempuh 450 km, kecepatan maksimum 250 km/jam.
  • Tesla X Long Range (4X4) AT dengan listrik 95 kWh pada baterai 100 kWh, efisiensi 202 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 4,6 detik, daya tempuh 470 km, kecepatan maksimum 250 km/jam.
  • Tesla S P100D (4X4) AT dengan energi listrik baterai 100 kWh, efisiensi 160 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 2,6 detik, daya tempuh 613 km, kecepatan maksimum 250 km/jam.
  • Tesla S 90D (4X4) AT dengan energi listrik baterai 90 kWh, efisiensi 170 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 4 detik, daya tempuh 528 km, kecepatan maksimum 250 km/jam.
  • Tesla S 85 (4X2) AT dengan energi listrik baterai 85 kWh, efisiensi 170 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 5,6 detik, daya tempuh 502 km, kecepatan maksimum 230 km/jam.
  • Tesla S 85P (4X2) AT dengan energi listrik baterai 85 kWh, efisiensi 170 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 4,4 detik, daya tempuh 502 km, kecepatan maksimum 210 km/jam.
  • Tesla S 75D (4X4) AT dengan energi listrik baterai 75 kWh, efisiensi 150 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 4,4 detik, daya tempuh 490 km, kecepatan maksimum 230 km/jam.
  • Tesla S 60D (4X4) AT dengan energi listrik baterai 60 kWh, efisiensi 150 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 5,4 detik, daya tempuh 390 km, kecepatan maksimum 210 km/jam.
  • Tesla 3 (4X2) AT Standard dengan energi listrik baterai 50 kWh, efisiensi 120 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 5,8 detik, daya tempuh 354 km, kecepatan maksimum 210 km/jam.
  • Tesla 3 (4X4) AT Standard Plus dengan energi listrik baterai 50 kWh, efisiensi 120 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 5,6 detik, daya tempuh 409 km, kecepatan maksimum 225 km/jam.

Beberapa produk luar negeri lainnya adalah:

  • BMW i3s (120 Ah) dari BMW dengan energi 37,9 kWh pada baterai 42.2 kWh, efisiensi 147 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 6,9 detik, daya tempuh 260 km, kecepatan maksimum 160 km/jam.
  • Lexus UX 300e dari Toyota dengan energi 50 kWh pada baterai 54,35 kWh, efisiensi 192 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 7,5 detik, daya tempuh 260 km, kecepatan maksimum 160 km/jam.
  • Nissan LEAF (4×2) AT dari Nissan dengan energi 36 kWh pada baterai 40 kWh, efisiensi 164 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 7,9 detik, kecepatan maksimum 144 km/jam.
  • Ioniq EV (4X2) AT dari Hyundai dengan energi 38,3 kWh pada baterai 40,4 kWh, efisiensi 153 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 9,7 detik, daya tempuh 250 km, kecepatan maksimum 165 km/jam.
  • Kona 2.0 EV (4×2) AT dari Hyundai dengan energi 64 kWh pada baterai 67,5 kWh, efisiensi 160 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 7,9 detik, daya tempuh 400 km, kecepatan maksimum 167 km/jam.
  • BYD e6 AT dari BYD dengan energi 73 kWh pada baterai 75 kWh, efisiensi 180 Wh/km, akselerasi 0–100 km/jam dalam 12 detik, daya tempuh 280 km, kecepatan maksimum 142 km/jam.

Sedangkan produk dalam negeri dari PT. Mobil Anak Bangsa (MAB) berupa dua varian bus listrik berdimensi panjang 12 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 3,75 meter. Tipe MD12-E berkapasitas baterai 259,2 kWh, dengan daya tempuh 250 km dan kecepatan maksimum 70 km/jam, sedangkan tipe MD12-E NF berkapasitas baterai 315,85 kWh, dengan daya tempuh 250 km dan kecepatan maksimum 110 km/jam. Dalam proses produksinya, kedua bus tersebut menggunakan komponen lokal sebanyak 35 persen, selebihnya masih harus impor.

Sebetulnya ada beberapa mobil listrik dalam negeri lain, seperti produknya PT Berkah Para Maestro, yaitu Gendhis tipe MVP (4×2) A/T dan Selo tipe sedan sport (4×2) A/T, atau produknya PT Sarimas Ahmadi Pratama bus, MVP, dan mobil kota. Namun saat ini keseluruhannya belum berhasil lolos Sertifikasi Unit Tipe (SUT).

Mobil Balap Formula E

Formula E merupakan kejuaraan balap mobil listrik. Kompetisi ini dimulai sejak 2014. Produsen ternama ikut terjun dalam kompetisi ini.

Generasi sasis dan mesin mobil yang ikut kompetisi kejuaraan Formula E:

Spark-Renault SRT_01E, mobil balap listrik yang dibuat oleh Spark Racing Technology. Sasisnya didesain oleh Dallara, sistem baterai dibuat oleh Williams Advanced Engineering dan girboks dibuat oleh Hewland. Mobil Formula E pertama ini memiliki kekuatan sekitar 250 tenaga kuda (190 kW). Mobil ini mampu berakselerasi dari 0–100 km/h (0–62 mph) dalam 3 detik, dengan kecepatan maksimum 225 km/h (140 mph).

Spark SRT05e, mobil Formula E generasi kedua diperkenalkan pada musim 2018–2019 dengan kemajuan teknologi yang signifikan, baterai 54 kWh dan tenaga naik dari 200 kW menjadi 250 kW dan kecepatan tertinggi naik sekitar 280 km/h (174 mph).

Mobil Generasi Ketiga (Gen3)
Mobil Gen3 rencananya akan diperkenalkan pada musim kesembilan Formula E (2022–2023). Tenaga mobil diperkirakan 350 kW saat kualifikasi dan 300 kW saat balapan, dengan total kapasitas regeneratif saat mengerem 600 kW, baik roda depan (250 kW) dan belakang (350 kW). Baterai mobil Gen3 juga akan dirancang untuk menangani “flash-charging” dengan kecepatan hingga 800 kW.

Mobil dari pabrikan kedaraan yang berkompetisi di Formula E:

• NIO 333 001
• Audi e-tron FE07
• Mercedes-EQ Silver Arrow 02
• Penske EV-5
• Jaguar I-Type 5
• Mercedes-EQ Silver Arrow 02
• DS E-Tense FE21
• Nissan IM03
• BMW i FE.21
• Mahindra M8Electro
• Porsche 99X Electric

Jakarta E-Prix 2022 merupakan ajang kejuaraan balap mobil listrik yang pertama kali digelar di Indonesia. Misi kejuaraan ini adalah kampanye kendaraan listrik yang ramah lingkungan.