Tokoh

Terawan Agus Putranto

Sosok Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berada di barisan terdepan dalam membendung pandemi Covid-19 di Indonesia. Kebijakannya dalam menangani pandemi itu sangat menentukan masa depan negeri ini.

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI

Lahir
Yogyakarta, 5 Agustus 1964

Almamater
Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (S1, 1990)
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (S2, 2004)
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (S3, 2013)

Jabatan Terkini
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Periode 2019-2024

Terawan Agus Putranto adalah seorang ahli kesehatan Indonesia yang dipercaya menjadi Menteri Kesehatan Indonesia oleh Presiden Jokowi. Ia menjabat sebagai Menteri Kesehatan dalam kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Selain di bidang kesehatan, Terawan memiliki karier di bidang militer. Dalam dunia militer, ia berpangkat Letnan Jenderal.

Sebelum dipilih sebagai Menteri Kesehatan, Terawan menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta sejak tahun 2015. Kepakarannya dalam bidang radiologi membuat Terawan Agus dipilih sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia sejak 2014 sampai sekarang. Di dunia internasional, dokter yang meraih gelar doktor di Universitas Hasanuddin Makassar ini adalah Ketua ASEAN Association of Radiology sejak 2014.

Terawan meniti karier sebagai dokter militer setelah lulus dari Universitas Gajah Mada.  Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun, Satya Lencana Dwidya Sistha dan Satya Lencana Bhakti Kesehatan Timor Leste merupakan tanda kehormatan militer yang pernah ia terima.

Dokter asli Yogyakarta

Terawan Agus Putranto lahir pada 5 Agustus 1964 di Sitisewu, Yogyakarta. Pendidikannya sejak SD hingga perguruan tinggi ditempuh di Yogyakarta. Pendidikan S-1 ia tempuh di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada dan lulus tahun 1990. Setelah menyelesaikan pendidikan tersebut, Terawan Agus melanjutkan pendidikan dalam bidang militer dengan masuk Sepawamil 1990. Sekarang, pendidikan ini dikenal sebagai Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia.

Dalam bidang kedokteran, Terawan melanjutkan pendidikan S-2 di Universitas Airlangga, Surabaya dengan mengambil spesialisasi radiologi. Tidak berhenti di situ, dia melanjutkan pendidikan doktoral di Universitas Hasanuddin, Makassar yang ia selesaikan pada tahun 2013.

Disertasi doktoralnya berjudul ”Efek Intra Arterial Heparin Flushing (IAHF) terhadap Regional Cerebral Blood Flow (rCBF) Motor Evoked Potentials (MEPs) dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis”. Penelitian dan temuannya ini berkaitan dengan metode cuci otak untuk menyembuhkan stroke.

Terawan berharap agar penemuannya ini bisa didukung oleh pihak lain untuk bekerja sama dalam penyembuhan stroke. ”Temuan saya terkait penanganan stroke ini seperti hanya membuka pintu. Setelah pintu terbuka, klinisi lain bisa masuk dan melakukan hal yang lebih baik untuk penanganan stroke,” ujarnya (Kompas, 10/8/2016).

KOMPAS/SHARON PATRICIA (SHR)

Saat masih menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto (26-08-2019)

Karier

Terawan memulai kariernya sebagai dokter militer di TNI Angkatan Darat pada tahun 1990. Tugas pertamanya adalah sebagai Direktur Rumah Sakit Angkatan Darat di Mataram, Lombok selama delapan tahun, 1990-1998. ”Saya mulai karier di Lombok. Saya mendapat jodoh di Lombok. Saya bisa menjadi besar karena makan makanan Lombok. Jadi, pastilah saya mencintai Lombok,” tuturnya (Kompas, 7/12/2019).

Pada tahun 2009, Terawan tercatat sebagai Anggota Tim Dokter Kepresidenan. Selain itu dia merupakan dokter ahli di RSPAD Gatot Soebrata. Dia kemudian menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto pada tahun 2015. Jabatan sebelumnya dipegang oleh Brigjen TNI dr. Hardjanto. Saat itu gelar kemiliteran Terawan adalah Mayor Jenderal.

Dalam jabatan sebagai kepala rumah sakit, dokter ahli di bidang radiologi ini pernah berperan dalam perawatan beberapa orang penting di Indonesia. Istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Alm. Ani Yudhono pernah berada di bawah pengawasannya saat menjalani terapi pengobatan kanker darah.

Selain itu, Terawan juga turut mendampingi proses perawatan Presiden ke-3 Indonesia, B.J. Habibie saat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Tidak hanya itu, Prabowo Subianto juga sudah merasakan perawatan Terawan Agus untuk menyembuhkan diri dari gejala stroke.

Terawan kemudian dipilih Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Maju. Pangkat kemiliterannya kemudian dinaikkan menjadi Letnan Jenderal oleh Presiden Jokowi sebelum dilantik sebagai Menteri Kesehatan. Keputusan ini ditandai dengan Keputusan Presiden RI dengan nomor 87/TNI/Tahun 2019. Setelah dilantik menjadi Menteri Kesehatan pada Oktober 2019, Terawan resmi pensiun dari dunia kemiliteran.

Dalam dunia akademik, Terawan menjalani profesi sebagai dosen di bidang radiologi. Dia mengajar di Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Pelita Harapan sebagai dosen luar biasa radiologi.

Di dunia internasional, Terawan tergabung dalam beberapa organisasi di bidang kesehatan. Dia menjabat sebagai World Chairman of World International Committee of Military Medicine tahun 2014—2017. Kemudian dari tahun 2017—2019 dia bertindak sebagai Deputy Chairman of World International Committee of Military Medicine. Di tingkat ASEAN, Terawan merupakan Ketua ASEAN Association of Radiology sejak 2014 hingga saat ini.

  • Satya Lencana Kesetiaan XXIV
  • Satya Lencana Dwidya Sistha
  • Satya Lencana Bhakti Kesehatan Timor Leste

Penghargaan

Tiga penghargaan terakhir yang diterima oleh Terawan sebelum menjabat menjadi Menteri Kesehatan RI adalah Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun, Satya Lencana Dwidya Sistha, dan Satya Lencana Bhakti Kesehatan Timor Leste. Ketiganya merupakan tanda kehormatan di bidang militer.

Terawan pernah mendapat penghargaan Penghargaan Achmad Bakrie XV untuk Negeri bidang Kesehatan pada tahun 2017. Penghargaan itu ia terima bersama tokoh di bidang lain, yakni Ebiet G Ade (bidang budaya populer alternatif), Saiful Mujani (bidang pemikiran sosial), dan Nadiem Makarim (bidang teknologi dan kewirausahaan).

Menghadapi Covid-19

KOMPAS/INSAN ALFAJRI (FAI)

Tiga pasien Covid-19 yang telah sembuh dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020). Sebelum pulang mereka menerima jamu dari Presiden Joko Widodo yang diserahkan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Tantangan terbesar yang dihadapi oleh Terawan setelah menjabat sebagai Menteri Kesehatan adalah pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia. Wabah ini pertama kali tercatat menjangkiti Indonesia ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan dua pasien WNI positif Covid-19 awal Maret 2020.

Setelah pengumuman ini, Terawan mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan untuk meningkatkan imun demi mencegah penularan virus korona. Misalnya saat menyatakan bahwa 188 awak kapal WNI di kapal pesiar World Dream negatif korona, Terawan menyebut para awak kapal tersebut sebagai duta imunitas korona.

Semenjak kasus positif Covid-19 meningkat, Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan RI menjadi pemegang keputusan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk daerah-daerah yang mengajukan. Kebijakan ini diterapkan demi menekan kasus penularan Covid-19.

Penulis: Vincentius Gitiyarko
Editor: Dwi Erianto

Biodata

Nama

Lahir

Jabatan

:  Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI

:  Yogyakarta, 5 Agustus 1964

:  Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju (2019-2024)

Pendidikan

  • Sarjana Strata 1, Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1990)
  • Sarjana Strata 2, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya (2004)
  • Sarjana Strata 3, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makasar (2013)

Karier

Pemerintahan

  • Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju di era Presiden Joko Widodo (2019-2024)

Nonpemerintahan

  • Dosen Luar Biasa Radiologi di Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Pelita Harapan.
  • Kepala Direktur Rumah Sakit Angkatan Darat di Mataram, Lombok (1990-1998)
  • Tim Dokter Kepresidenan (2009)
  • Kepala RSPAD Gatot Soebroto (2015-2019)
  • Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan RI (2019)

Kiprah Organisasi

  • Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (2014-sekarang)
  • World Chairman of World International Committee of Military Medicine (2014-2017)
  • Deputy Chairman of World International Committee of Military Medicine (2017-2019)
  • Ketua ASEAN Association of Radiology (2014-sekarang)
  • Exofficio Wakil Ketua Dokter Kepresidenan RI (2015-sekarang)
  • Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia periode 2019-2023

Penghargaan

  • Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun,
  • Satya Lencana Dwidya Sistha
  • Satya Lencana Bhakti Kesehatan Timor Leste
  • Penghargaan Achmad Bakrie XV untuk Negeri bidang Kesehatan 2017

Keluarga

  • Ester Dahlia (istri)
  • Abraham Apriliawan (anak)

Sumber: Litbang Kompas