Tokoh

Ketua MPR RI Periode 2024-2029 Ahmad Muzani

Ahmad Muzani dilantik sebagai Ketua MPR RI Periode 2024-2029 pada 3 Oktober 2024, dalam Sidang Paripurna Ke-III MPR yang berlangsung di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Sekjen Partai Gerindra ini bakal kan memimpin bersama delapan Wakil Ketua yang mewakili Fraksi-Fraksi dan kelompok DPD di MPR.

HAS

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Ahmad Muzani

Lahir
Tegal, Jawa Tengah, 15 Juli 1968

Almamater
Universitas Ibnu Khaldun

Jabatan Terkini
Ketua MPR RI 2024-2029

Sebagai Ketua MPR yang baru, Ahmad Muzani mengemban tugas untuk memimpin dengan fokus pada pemeliharaan persatuan bangsa serta menjaga pelaksanaan konstitusi. Visi dan misi yang diusungnya adalah mewujudkan Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan makmur, serta memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa dengan tetap menjaga nilai-nilai Pancasila dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Ahmad Muzani memiliki banyak pengalaman di dunia bisnis dan politik. Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Ibnu Chaldun Jakarta ini pernah menjadi wartawan Amanah dan penyiar radio Ramako. Di dunia usaha, Muzani pernah memimpin sejumlah perusahaan. Pria kelahiran Tegal, 15 Juli 1968 ini juga pernah menjadi manajer perkebunan kelapa sawit milik Prabowo Subianto.

Di dunia politik, suami Himmatul Aliyah ini sebelum bergabung dengan Partai Gerindra pernah aktif di Partai Bintang Reformasi (PBR) bentukan Zainuddin MZ, dan menjadi Sekjen PBR pada 2006. Setelah bergabung dengan Partai Gerindra, ia dipercaya sebagai Sekjen Gerindra sejak 2008. Selanjutnya, pada Pemilu 2009 ayah dari empat orang anak ini menjadi caleg dari daerah pemillhan Lampung, dan lolos ke Senayan sebagai Anggota DPR RI periode 2009-2014.

Pada Pemilu 2014, ia kembali lolos ke Senayan dan menjadi Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPR RI. Selanjutnya, pada Pemilu 2019 untuk ketiga kalinya Muzani terpilih lagi sebagai Anggota DPR RI. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI periode 2019–2024. Sementara itu, di kepengurusan Partai Gerindra Ahmad Muzani tetap dipercaya memegang jabatan Sekjen Gerindra hingga 2025 mendatang.

Anak Tegal

Ahmad Muzani lahir di Kota Tegal pada 15 Juli 1968. Masa kecil hingga remaja dihabiskannya di kota kelahirannya itu. Ia menyelesaikan pendidikan tingkat dasar di Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah tahun 1981, dan melanjutkan di  SMP Ikhsaniya hingga lulus pada 1984.

Dari Kota Tegal Ahmad Muzani kemudian pindah ke Karanganyar untuk melanjutkan pendidikan di SMEA Negeri 1 Karanganyar hingga tamat pada 1987. Dua tahun kemudian, ia pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan tingkat sarjana di Universitas Ibnu Khaldun dengan mengambil jurusan Ilmu Komunikasi.

Sejak muda di Kota Tegal Ahmad Muzani sudah aktif menekuni dunia organisasi, baik organisasi di sekolah maupun di luar sekolah. Aktifitasnya itu turut membentuk karakter dirinya. Sikap kepemimpinannya sudah tampak dari sejak di bangku SMP, ia dipercaya sebagai Ketua OSIS SMP Ikhsaniyah, demikian pula saat di bangku SMEA dipercaya sebagai Ketua OSIS SMEA Negeri 1 Karanganyar.

Di luar sekolah, Ahmad Muzani aktif di Pelajar Islam Indonesia, bahkan menjadi Ketua Umum PII Cabang Kota Tegal periode 1992–1997. Ia juga didapuk menjadi Ketua Gerakan Pemuda Islam periode 1997–2000.

Ahmad Muzani menikah dengan Himmatul Aliyah, dan mereka dikaruniai empat orang anak.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang didampingi Ahmad Muzani dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (dua dari kanan) yang didampingi Sekjen PKB Hasanuddin Wahid menandatangani piagam kerja sama antara Partai Gerindra dan PKB untuk menghadapi Pilpres 2024, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).

Karier

Ahmad Muzani mengawali kariernya di dunia jurnalistik dengan menjadi wartawan di Majalah Amanah tahun 1989. Muzani juga menjajaki dunia pendidikan, ia menjadi guru di SMA Muhammadiyah 13 Jakarta tahun 1990. Selanjutnya, ia terus menekuni dunia pers dan media broadcasting dengan menjadi penyiar di radio Ramako FM tahun 1995. Dirinya menjadi konsultan berita, sekaligus juga sebagai pembawa acara talkshow politik.

Di radio ini pula berkat ketekunannya, ia dipercaya memegang jabatan Direktur untuk kawasan Serang, Banten dari tahun 1996 hingga 1999. Selain itu, pada 1999 Muzani menjadi Pemimpin Redaksi di portal Berpolitik.com selama tiga tahun hingga tahun 2001.

Di rentang periode itu pula, Muzani juga menjabat Direktur Institute for Study (1998–2004). Jabatan lainnya di dunia media broadcasting, yaitu menjadi Direktur PT Swara Rama Lokantara 96,5 FM pada 2009–3012, dan Direktur PT Citra Nusantara Televisi, Cirebon.

Pergaulannya yang luas membuatnya dekat dengan berbagai kalangan, yang memudahkannya bergerak di dunia usaha. Sejumlah jabatan penting pernah menjadi tanggung jawabnya, di antaranya menjadi Manager PT Tidar Kerinci Agung dari tahun 2003 hingga 2009. Pada tahun 2008, ia memegang dua jabatan komisaris, yaitu Komisaris CITV dan Komisaris PT Tambang Sungai Suir.

Di dunia politik praktis Muzani pernah bergabung dan turut membidani lahirnya Partai Bintang Reformasi (PBR) yang dibentuk oleh Zainuddin MZ. Di partai ini, dirinya pernah menjadi Sekjen PBR tahun 2006. Muzani yang pernah menjadi manager perkebunan kelapa sawit milik Prabowo Subianto ini kemudian pindah ke Partai Gerindra.

Di partai berlambang burung garuda ini, sejak 2008 ia dipercaya memegang jabatan Sekjen Gerindra. Selanjutnya, pada Pemilu 2009 ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari dapil Lampung 1 meliputi Bandar Lampung, Lampung Barat, Lampung Selatan, Tanggamus, Pesaaran, dan Metro. Muzani lolos ke Senayan dengan meraih 24.723 suara dan menjadi anggota DPR RI periode 2009–2014.

Ia juga diangkat menjadi Wakil Ketua Fraksi Gerindra pada periode pertamanya menjadi anggota dewan. Di lembaga legislatif ini, Muzani berada di Komisi I yang membidangi masalah pertahanan, luar negeri, dan informasi. Dirinya juga menjabat Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI.

Pada Pemilu 2014, Muzani kembali lolos ke Senayan dan menjadi Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPR RI periode 2014–2019. Ia tetap bertugas di Komisi I DPR RI. Pada 26 Maret 2018, Muzani diangkat menjadi Wakil Ketua MPR RI bersama Ahmad Basarah dan Muhaimin Iskandar berdasarkan revisi Undang-Undang tetang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3).

Pada Pemilu 2019, suami Himmatul Aliyah ini terpilih lagi untuk ketiga kalinya sebagai Anggota DPR RI periode 2019–2024 dari Fraksi Gerindra dari dapil Lampung 1 dengan memperoleh 61.995 suara. Ahmad Muzani bertugas di Komisi II yang membidangi masalah pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur negara dan reformasi birokrasi, kepemiluan, serta pertanahan, dan reforma agraria.

Pada 3 Oktober 2019, Ahmad Muzani diangkat menjadi Wakil Ketua MPR RI bersama sembilan orang lainnya.

HAS

Karena sejatinya Partai Gerindra ini adalah partai yang siap mengelola kepercayaan rakyat dan siap mempertanggungjawabkan setiap kepercayaan yang sifatnya politik dan non-politik,” jelas Ahmad Muzani (14 Desember 2022)

Penghargaan

Ahmad Muzani sebagai Wakil Ketua MPR RI periode 2014–2019 menerima penghargaan Bintang Jasa Utama yang dianugerahkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 13 Agustus 2020.

Calon gubernur DKI

Ahmad Muzani merupakan salah satu tokoh yang terjaring menjadi bakal calon gubernur DKI oleh DPD Partai Gerindra DKI Jakarta yang tengah menjaring calon gubernur yang akan diusung di Pilgub DKI Jakarta 2017. Ada delapan tokoh bakal calon gubernur yang telah terjaring, yaitu lima dari partai dan tiga dari pejabat publik.

Ke delapan bakal calon gubernur itu adalah Ketua Komisi D DPRD DKI M Sanusi; Ketua DPD Partai Gerindra M. Taufik; Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani; Anggota Dewan Pembina DPP Gerindra Sandiaga Uno; Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Biem T Benyamin; Wali Kota Bandung Ridwan Kamil; mantan Pangdam Jaya Sjafrie Syamsoeddin; dan Sekda DKI Jakarta Sefullah.

Menurut Ahmad Muzani, siapa pun yang menjadi calon gubernur harus mendapat persetujuan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Karena hak prerogatif cagub di Gerindra menjadi wewenang Ketua Dewan Pembina. DPC, DPD sebagai institusi yang tahu seluk beluk masyarakat punya kepentingan, lalu beri masukan pada Ketua Dewan Pembina. Prosesnya adalah ikhtiar struktur partai di lapangan,” ujar Sekjen Partai Gerindra‎ itu.

Ahmad Muzani merupakan salah satu bakal calon gubernur DKI yang masuk dalam radar DPD Gerindra DKI Jakarta. Namun, dalam proses penjaringan yang dilangsungkan di Hotel Sari Pan Pacific pada 27 Januari 2016, Muzani absen. “Ada urusan partai yang penting di DPP. Saya bersama dengan Pak Ketua Umum waktu itu,” ujarnya. Ahmad Muzani tidak berniat untuk maju dalam kontestasi daerah tersebut. Ia merasa dirinya tidak ada potongan jadi Gubernur DKI. ”Apa saya ini ada potongan jadi Gubernur DKI? Enggak ada potongan gue,” ujar Muzani (Kompas.com, 29 Januari 2016).

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani (tengah) didampingi anggota fraksi, Farry Djemi Francis (kiri) dan Sufmi Dasco Ahmad, memberikan keterangan kepada wartawan di Ruang Fraksi Partai Gerindra, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (19/5/2016). Selain meneguhkan tetap sebagai oposisi terhadap pemerintah, mereka juga menyampaikan posisi Partai Gerindra terkait RUU Pengampunan Pajak.

GERINDRA

Harta kekayaan

Total kekayaan Ahmad Muzani tahun 2022 sebesar Rp 28,53 miliar. Jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Maret 2023 terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp 19,78 miliar yang tersebar pada 30 bidang di Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Jakarta Pusat, Kota Depok, Kota Serang, dan Kota Lampung Selatan.

Dalam laporan itu Ahmad Muzani juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 1,32 miliar yang terdiri dari empat mobil dan delapan unit sepeda, harta bergerak lainnya Rp 687,50 juta, kas dan setara kas Rp 4,52 miliar, serta harta lainnya sebesar Rp 1,85 miliar. Dalam laporan itu, Ahmad Muzani tidak memiliki utang, sehingga total harta kekayaan tahun 2022 tercatat sebesar Rp 28,53 miliar.

Ahmad Muzani tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak enam kali. Laporan berdasarkan jabatannya sejak menjadi Anggota DPR RI 2010, 2018; Wakil Ketua MPR 2019, 2020, 2021, 2022, adalah sebagai berikut:

Anggota DPR RI periode 2009–2014

  • Laporan 1 Januari 2010, harta kekayaan sebesar Rp 4.939.919.517.

Anggota DPR RI periode 2014–2019

  • Laporan 31 Desember 2018, harta kekayaan sebesar Rp 25.688.706.000.

Wakil Ketua MPR RI periode 2019–2024

  • Laporan 31 Desember 2019, harta kekayaan sebesar Rp 25.688.706.000.
  • Laporan 31 Desember 2020, harta kekayaan sebesar Rp 27.788.706.000.
  • Laporan 31 Desember 2021, harta kekayaan sebesar Rp 27.838.706.000.
  • Laporan 31 Desember 2022, harta kekayaan sebesar Rp 28.538.706.000.

Referensi

Arsip Kompas
  • “Muktamar PBR: Ade Tantang Semua Calon”. Kompas, 4 April 2006.
  • “Campur Sari: Partai Gerindra Yakin Lolos Pemilu 2009”. Kompas, 14 Maret 2008.
  • “BAKN DPR ke Belanda * Eva Kusuma Sundari: Dibiayai Pemerintah Belanda”. Kompas, 9 November 2010.
  • “Komisi I DPR ke Luar Negeri * Anggota Partai Gerindra Menolak Ikut”. Kompas, 15 April 2011.
  • “Grafik: Pandangan Pimpinan 9 Fraksi di DPR Terkait Pembahasdan RUU Cipta Kerja”. Kompas, 28 Februari 2020.

Biodata

Nama

Ahmad Muzani

Lahir

Tegal, Jawa Tengah, 15 Juli 1968

Jabatan

Sekjen Partai Gerindra (2008–2025)

Pendidikan

  • SD Madrasah Ibtidaiyah Islamiya, Tegal (1975–1981)
  • SMP Ikhsaniyah, Tegal (1981–1984)
  • SMEA Negeri 1, Karanganyar (1984–1987)
  • Sarjana (S1) Ilmu Komunikasi, Universitas Ibnu Khaldun (1989–2009)

Karier

Pekerjaan:

  • Wartawan Majalah Amanah (1989)
  • Guru SMA Muhammadiyah 13 (1990)
  • Redaktur Redaksi Radio Ramako FM (1995)
  • Direktur Insitute For Study (1998–2004)
  • Pemimpin Redaksi Berpolitik.com (1999-2001))
  • Manager PT Tidar Kerinci Agung (2003–2009)
  • Komisaris CITV (2008)
  • Komisaris PT Tambang Sungai Suir (2008)
  • Direktur PT Swara Rama Lokantara 96,5 FM (2009–2012)
  • Direktur PT Citra Nusantara Televisi, Cirebon

Legislasi

  • Anggota DPR RI (2009–2014)
  • Ketua BAKN DPR RI (2009–2012)
  • Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI (2009–2012)
  • Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra (2009-2014)
  • Anggota Pansus Bank Century DPR RI (2010)
  • Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI (2012–2014)
  • Anggota DPR/MPR-RI (2014–2019)
  • Anggota DPR/MPR-RI (2019–2024)
  • Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI (2019-2014)
  • Wakil Ketua MPR RI (2019-2024)

Organisasi

  • Ketua OSIS SMP Ikhsaniyah Tegal (1983)
  • Ketua OSIS SMEA Negeri Tegal (1986)
  • Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (1990-1996)
  • Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) Cabang Kab/Kota Tegal (1992-1997)
  • Ketua Gerakan Pemuda Islam (1997-2000)
  • Sekretaris Yayasan Kesehatan Karyawan Majalah Amanah (1998-1999)
  • Ketua Komite Organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (2004-2009)
  • Penasihat Persatuan Sopir Angkutan Kota (2004)
  • Sekjen DPP Partai Bintang Reformasi (2006)
  • Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) (2009-2014)
  • Dewan Pakar Ikatan Cedikiawan Muslim Indonesia (ICMI) (2011-2013)
  • Dewab Penasihat Alumni KB-PII (2012-2013)
  • Ketua Dewan Penasihat ICMI Muda (2013)
  • Sekjen Partai Gerindra (2008-2015, 2015-2020, 2020-2025)

Karya

Penghargaan

  • Bintang Jasa Utama dari Presiden RI Joko Widodo (13 Agustus 2020)

Keluarga

Istri

Himmatul Aliyah

Anak

  • 4 orang

Sumber
Litbang Kompas