Tokoh

Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang

Oesman Sapta Odang merupakan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat atau Partai Hanura periode 2019-2024 yang terpilih pada Desember 2019. Pemilik bisnis dengan bendera OSO Group ini menargetkan Partai Hanura lolos "parliamentary threshold" sebesar 4 persen pada Pemilu 2024.

RAD

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Oesman Sapta Odang

Lahir
Sukadana, Kayong, Kalimantan Barat 18 Agustus 1950

Almamater

Jabatan Terkini
Ketua Umum Partai Hati Nurami Rakyat (Hanura)

Sebelum terjun ke politik praktis, Oesman Sapta Odang atau biasa disebut OSO dikenal sebagai pengusaha sukses di Kalimantan Barat. Ia memiliki kelompok usaha yang dinamakan OSO Group yang bergerak di bidang percetakan, pertambangan, air mineral, properti, perkebunan, perikanan, transportasi, komunikasi, dan perhotelan.

Nama OSO mulai muncul di pentas nasional saat dia menjadi anggota MPR 1999-2004 dari perwakilan utusan daerah yang mewakili Kalumantan Barat. Ia kemudian didapuk sebagai Wakil Ketua MPR 1999–2004. Berselang 10 tahun kemudian, namanya makin dikenal di tingkat nasional saat ia terpilih sebagai anggota DPD-RI untuk periode 2014–2019.

Pada pemilihan Ketua MPR RI, pimpinan DPD RI mengajukan nama Oesman Sapta Odang sebagai calon pimpinan MPR bersama calon lain yang diajukan oleh pimpinan DPR RI. Alhasil, Oesman Sapta Odang terpilih sebagai Wakil Ketua MPR RI 2014–2019.

Pada Pemilu 2019, OSO yang saat itu menjabat Ketua Umum Partai Hanura kembali mencalonkan diri sebagai caleg DPD, namun KPU tidak meloloskan namanya sebagai caleg DPD karena berpedoman pada putusan MK. Sebelumnya, MK telah memutuskan bahwa yang bisa menjadi calon anggota DPD adalah mereka yang tidak berstatus sebagai pengurus partai politik.

Anak Kayong

Oesman Sapta Odang lahir di Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat pada 18 Agustus 1950. Oesman lahir dari pasangan Odang asal Palopo, Sulawesi Selatan dan Asnah Hamid asal Solok, Sumatera Barat. Putra dari pasangan Odang dan Asnah Hamid ini menghabiskan masa kecilnya di kampung halamannya di Sukadana. Kemudian, keluarganya pindah ke Pontianak dan Oesman pun menempuh pendidikan SMP di kota tersebut.

Sejak kecil, Oesman aktif di berbagai kegiatan olahraga otomotif, bahkan pernah menjuarai balap mobil tingkat nasional dan internasional, antara lain, juara Pertama Balap Mobil Nasional kelas 1.300 cc (1974), Juara Ketiga Kejuaraan Balap Mobil Internasional 1.600 cc (1983), Juara Kedua Kejuaraan Balap Mobil Internasional 1.300 cc di Penang (1984), dan Juara Pertama Kejuaraan Balap Mobil Internasional 1.300 cc di Batutiga (1985).

Prestasinya di olahraga tidak pararel dengan pendidikannya. Dalam pendidikan Oesman hanya menyelesaikan sekolah formalnya sampai SMA. Bahkan, lulus SMA-nya ditempuh melalui jalur paket C. Meskipun begitu, berkat kiprahnya di bidang organisasi dan politik, dia mendapatkan gelar doktor kerhormatan (HC) dari Senior University International, USA pada tahun 1999.

Karier

Oesman Sapta dikenal sebagai pemilik bisnis dengan bendera OSO Group yang didirikan pada 2000. Perusahaan itu setidaknya memiliki 13 unit bisnis bergerak di bidang percetakan, pertambangan, air mineral, properti, perkebunan, perikanan, transportasi, komunikasi, dan perhotelan. Kiprahnya di bidang bisnis di Kalimantan Barat membuat Oesman dikenal sebagai pengusaha daerah yang sukses.

Ia mengawali karier sejak muda sebagai pedagang asongan dan kuli panggul. Kemudian berkat kerja keras dan perjuangannya, OSO terjun sebagai pengusaha di Kalbar dan merintis pendirian Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Kalbar. Setelah sukses sebagai pengusaha, OSO pun lantas mendirikan kelompok usaha yang diberi nama OSO Grup dan menjabat CEO di kelompok usaha itu.

Selain menjabat sebagai CEO OSO Group, Oesman juga duduk sebagai Komisaris maskapai Lion Air. Pada awal tahun 2012, ia menunjuk Tanri Abeng sebagai CEO OSO Group menggantikan dirinya. Ia juga mengumumkan George Toisutta sebagai komisaris utama dan anaknya Raja Sapta Oktohari sebagai direktur utama di perusahaan miliknya.

Setelah sukses di dunia bisnis, OSO lantas terjun ke dunia politik. Namanya mulai muncul di pentas nasional saat dia menjadi wakil Ketua MPR 1999–2004 dari perwakilan utusan daerah. Ia mewakili Provinsi Kalimantan Barat, di mana ia lahir dan mengembangkan bisnisnya di provinsi itu. Ia terpilih dari utusan daerah setelah dalam pemilihan di DPRD Kalbar, ia mengantongi 34 suara.

Dua tahun menjadi anggota MPR wakil utusan daerah, ia kemudian didapuk menjabat Wakil Ketua MPR periode 1999–2004.

Tahun 2007, OSO sempat berpartisipasi dalam pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Provinsi Kalimantan Barat sebagai calon gubernur Kalbar. Ia berpasangan dengan Ignatius Liong dan meraih 335.368 suara (15,74 persen). Pasangan itu kalah dari pasangan Cornelis-Christiandy Sanjaya yang memenangi pilkada dengan 930.679 suara (43,67 persen).

OSO kemudian kembali ke Senayan dengan terpilih sebagai anggota DPD-RI untuk periode 2014–2019. Pada pemilihan ketua MPR RI, pimpinan DPD RI mengajukan nama Oesman Sapta Odang sebagai calon pimpinan MPR bersama calon lain yang diajukan oleh pimpinan DPR RI. Alhasil, Oesman Sapta Odang terpilih sebagai Wakil Ketua MPR RI 2014–2019. Pria asal Kalimantan Barat ini secara resmi terpilih sebagai Wakil Ketua MPR RI sejak tanggal 8 Oktober 2014.

Karier politiknya pun terus berlanjut dengan menjadi kader Partai Hanura. Ia kemudian diminta secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPP Hanura 2016–2020 mengantikan Jenderal TNI (Purn) Wiranto. Ia kembali terpilih sebagai Ketua Umum Partai Hanura untuk periode 2019–2024 pada Desember 2019.

Dalam kiprahnya di dunia politik, ia pernah mendirikan Partai Persatuan Daerah (PPD) pada 2002 Beberapa kali pemilu, partai ini tidak meloloskan wakilnya ke DPR RI hingga berganti nama menjadi Partai Persatuan Nasional (PPN). Partai bentukkannya itu pun gagal melenggang ke Senayan karena dalam beberapa kali pemilihan umum partai tersebut tidak lolos electoral threshold, ia kemudian bergabung dengan Partai Hanura dan menjabat sebagai Ketua Umum sejak tahun 2016.

Oesman Sapta juga dikenal sebagai tokoh yang terlibat dalam berbagai organisasi. Antara lain, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) 2010-2015, Ketua Umum Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang, Ketua Umum Pengurus Pusat KKI (2002–2011), dan Ketua Umum Asosiasi Koperasi Kelapa Indonesia (2002–2008).

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Presiden Joko widodo (kanan) dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang meninggalkan lokasi usai mengikuti acara Sarasehan NAsional DPD RI ” Mewujudkan Kewajiban Konstitusional DPD RI” di Gedung Nusantara 4, Komplek PArlemen, senayan, Jakarta, Jumat (17/11/2017). Dalam sambutannya Presiden meminta agar DPD ikut mendukung pemerintah dalam pembangunan yang dilaksanakan di daerah.

Daftar penghargaan

  • Diangkat Sebagai Keluarga Besar Suku Dayak Kayan
  • DR (HC) Senior University International, USA, 1999
  • Gelar Adat Dari Masyarakat Minangkabau Sebagai Dato Bandaro Sutan Nan Kayo, 2003
  • Adhikarya Parpostel dari Menparpostel (Minister of Tourism, Postet and Telecommunication) ( 1996 )
  • PB FORKI dari Head of PB FORKI Jenderal Wiranto ( 1998 )
  • Karya Bhakti Pariwisata dari Association of Prestasi Indonesia ( 1998 )
  • Primakarya Dharma Award 1999 dari Minister of Tourism, Art and Culture ( 1999 )
  • Kerukunan Keluarga Kalimantan Jakarta Raya dari Mr. Z.A. Maulani ( 1999 )
  • Best Achievement of Indonesian Award dari International Management Indonesia ( 1999 )
  • Director of Honoris Causa dari Senior University International, Wyoming, Canada ( 1999 )

Penghargaan

Oesman Sapta Odang (OSO) mendapat Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Joko Widodo pada Agustus 2020.  Penghargaan itu melengkapi penghargaan yang pernah didapat Oesman antara lain Best Achievement of Indonesian Award dari International Management Indonesia (1999),  Director of Honoris Causa dari Senior University International, Wyoming, Canada (1999), Pengangkatan sebagai Keluarga Besar dengan nama Sangiang yang artinya Naga Sakti di Bawah Air oleh Suku Dayak Kayan ( 2002 ), Dato Bandaro Sutan Nan Kayo dari Masyarakat Minangkabau (Sulit Air) (2003), Lifetime Achivement Award dari The Leader International Magazine (2016), dan Warta Bhakti Utama dari PWI (2019).

KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Presiden Joko Widodo, Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun Ke-11 Partai Hanura di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/12/2017). Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi berpesan agar Partai Hanura tetap mengedepankan Bhinneka Tunggal Ika serta membela kepentingan bangsa dan negara

NUT

“Saya tidak berandai-andai sebelum saya mengambil keputusan. Maka setiap keputusan yang saya ambil selalu benar dan menang. Itu masalahnya,” papar Ketua Umum Hanura Oesman Sabta Odang dalam acara workshop nasional dan bimbingan teknis DPRD Hanura di kawasan Ancol, Minggu (18/9/2022).

Target Hanura

Oesman Sapta Odang dalam beberapa kesempatan mengatakan Partai Hanura telah banyak berkiprah dalam berbagai hal termasuk dalam membangun bangsa. Selama lebih dari 15 tahun, Partai Hanura telah menyerap aspirasi dari berbagai elemen masyarakat.  Untuk itu, OSO juga meminta agar seluruh pengurus mulai dari tingkat DPP, DPD hingga DPC, terus berjuang dan berkolaborasi dengan masyarakat, serta melakukan gerakan peduli terhadap masyarakat.

Terkait Pemilu 2024, Partai Hanura menargetkan untuk dapat lolos parliamentary threshold dengan meraih suara 4 persen. Oso meminta kader dan jajaran pengurusnya di semua tingkatan untuk bekerja keras, agar bisa memenuhi ambang batas parlemen 4 persen.

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau Oso menyebut strateginya adalah dengan menampilkan calon legislatif (caleg) dari daerah.  Oso merasa langkah itu dapat menarik ceruk pemilih karena keinginan untuk mengusung figur di daerahnya masing-masing cukup kuat. Selain itu, dia juga mengungkap fokus partainya yang akan fokus menggarap pemilih milenial, mengingat terdapat 60 persen suara kaum milenial pada Pemilu 2024 mendatang.

Sebelumnya, Partai Hanura sendiri tak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold pada Pemilu 2019. Saat itu, Hanura hanya mengantongi 2.161.507 suara atau setara 1,54 persen sehingga tersingkir dari Senayan. Sementara pada Pemilu 2014, partai pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) itu mendapatkan 6.579.498 atau 5,26 persen. Jumlah tersebut menempatkan 16 kader Hanura di kursi DPR RI selama periode 2014-2019.

NUT

Harta kekayaan

Menurut majalah Globe Asia, kekayaan OSO diperkirakan mencapai 350 juta dollar AS  dan menjadi salah satu dari 140 orang terkaya di Indonesia. Sementara berdasarkan LHKPN yang disetor ke KPK saat ia menjabat Wakil Ketua MPR 2014-2019, tercatat OSO memiliki total kekayaan sebesar Rp 335,5 miliar dan 376.500 dollar AS.

Harta kekayaannya itu terdiri dari 33 bidang tanah dan bangunan senilai Rp 202,2 milyar yang tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Pontianak,  Semarang, dan di Ketapang. Kemudian alat transportasi dan mesin senilai Rp7,9 miliar berupa mobil Mercedes Benz, Toyota Vellfire, Nissan Elgrand, Suzuki Grand, Cadillac Escalade, Toyota Fortuner, dan Land Rover.

Harta bergerak lainnya berupa logam mulia, batu mulia, barang-barang seni, barang-barang antik, dan benda lainnya senilai Rp 8,3 miliar. Kemudian surat berharga sebesar Rp74,1 miliar, giro dan setara kas lainnya sejumlah Rp15,9 miliar dan 376.500 dollar AS. Selain itu, OSO tercatat memiliki Hutang sebesar Rp 27,3 miliar dan utang kartu kredit Rp 336 juta. Total hartanya setelah dikurangi hutang mencapai Rp 335,5 miliar dan 376.500 dollar AS. Harta kekayaan OSO meningkat tajam jika dibanding pada laporannya 2006 yakni sebesar Rp176,7 miliar dan 182.484 dollar AS.

Referensi

Biodata

Nama

Oesman Sapta Odang

Lahir

Sukadana, Kayong, Kalimantan Barat 18 Agustus 1950

Jabatan

Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 2020-2025

Pendidikan

  • SLTP Pontianak
  • SMA Paket C (2006)
  • DR (HC) Senior University International, USA, 1999

Karier

Pekerjaan

  • Presiden Direktur BYOU Group
  • Presiden Direktur OSO Group
  • Presiden Direktur Mahkota Hotel Group
  • Commissioner PT. Lion Air
  • Head of Central Board of KKI
  • Head of IKKI (Association of Indonesian Coconut Cooperative)
  • Komisaris Lion Air

Legislatif

  • MPR dari Utusan Daerah ( 1999 – 2004 )
  • Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Utusan Daerah ( 2002 – 2004 )
  • Anggota DPD ( 2014 – 2019 )
  • Ketua DPD (2014-2019)
  • Wakil Ketua MPR RI 2014-2019

Organisasi

  • Ketua Umum Pengurus Daerah Karate Do Indonesia (KKI), Kalimantan Barat (1975 – 1980)
  • Ketua Hipmi, Kalimantan Barat (1977 – 1983)
  • Ketua III Pengurus Pusat KKI (1980 – 1983)
  • Ketua Kadinda Provinsi Kalimantan Barat (1983 – 1992)
  • Ketua Asosiasi Pedagang Jeruk, Kalimantan Barat ( 1988 )
  • Wakil Ketua Palang Merah Indonesia, Kalimantan Barat (1988 – 1992)
  • Ketua Komite Cina Kadin ( 1990 – 1994 )
  • Ketua Pengurus Daerah Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI), Kalimantan Barat (1992)
  • Lieutenant Governor Universitas Oklahoma, Amerika Serikat (1994)
  • Penasihat Universitas Oklahoma, Amerika Serikat (1995)
  • Ketua Penyelenggara Kejuaraan Dunia “Tinju Profesional antara Elyas Pical (INA) vs Raul Diaz (Columbia)” di Pontianak, Kalimantan Barat (1998)
  • Ketua Kadinda Provinsi Kalimantan Barat (1998 – 2004)
  • Ketua Tim Delegasi Karate Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia ( 1999 )
  • Ketua Umum Panitia Musyawarah Besar I Ikatan Keluarga Besar Kalimantan Barat (IKKB) (1999)
  • Ketua Umum IKKB se-Jabotabek ( 1999 )
  • Ketua Umum Pengurus Pusat KKI (2002 – 2011)
  • Ketua Umum Asosiasi Koperasi Kelapa Indonesia ( 2002 – 2008 )
  • Ketua Umum Partai Persatuan Daerah ( 2003 – 2008 )
  • Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) (2010 – 2015)
  • Ketua Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) , Pengda Provinsi Kalimantan Barat 1992
  • Ketua Umum DPP Partai Persatuan Daerah 2002 – 2004
  • Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) 2020-2025

Penghargaan

  • Diangkat Sebagai Keluarga Besar Suku Dayak Kayan
  • DR (HC) Senior University International, USA, 1999
  • Gelar Adat Dari Masyarakat Minangkabau Sebagai Dato Bandaro Sutan Nan Kayo, 2003
  • Adhikarya Parpostel dari Menparpostel (Minister of Tourism, Postet and Telecommunication) ( 1996 )
  • PB FORKI dari Head of PB FORKI Jenderal Wiranto ( 1998 )
  • Karya Bhakti Pariwisata dari Association of Prestasi Indonesia ( 1998 )
  • Primakarya Dharma Award 1999 dari Minister of Tourism, Art and Culture ( 1999 )
  • Kerukunan Keluarga Kalimantan Jakarta Raya dari Mr. Z.A. Maulani ( 1999 )
  • Best Achievement of Indonesian Award dari International Management Indonesia (1999)
  • Director of Honoris Causa dari Senior University International, Wyoming, Canada ( 1999)
  • Pengangkatan sebagai Keluarga Besar dengan nama Sangiang yang artinya Naga Sakti di Bawah Air oleh Suku Dayak Kayan ( 2002 )
  • Penganugerahan gelar adat sebagai Dato Bandaro Sutan Nan Kayo dari Masyarakat Minangkabau (Sulit Air) ( 2003 )
  • Lifetime Achivement Award dari The Leader International Magazine (2016)
  • Warta Bhakti Utama dari PWI (2019)
  • Bintang Mahaputra Utama (2020)

Karya

Buku

Keluarga

Istri

Serviati

Anak

  • Raja Sapta Oktohari
  • Putri Selaras Oesman
  • Raja Sapta Ervian
  • Raja Sapta Sermando
  • Raja Sapta Aji

Sumber
Litbang Kompas