KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Biksu yang melakukan perjalanan dari Thailand (thudong) tiba di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (1/6/2023). Perjalanan 33 biksu tersebut bagian dari ritual mereka menyambut hari raya Waisak pada 4 Juni 2023.
Fakta Singkat
Candi Borobudur
- Lokasi candi: Magelang, Jawa Tengah.
- Mulai dibangun sekitar abad ke-8 dan ke-9 Masehi.
- Dipugar dua kali: 1907–1911 oleh pemerintah Hindia-Belanda dan 1973–1983 oleh pemerintah Indonesia, dibantu oleh UNESCO.
- Dinobatkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada 1991.
- Dibentuk Badan Otorita Pariwisata Borobudur pada 4 Januari 2018.
- Ditetapkan menjadi Destinasi Pariwisata Super Prioritas sejak 2016.
- Jumlah wisatawan Borobudur 2022: 1,49 juta wisatawan.
Candi Borobudur merupakan Candi Budha terbesar di dunia yang ada sejak abad ke-8. Candi ini terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Borobudur memang memiliki pesona tersendiri sehingga menjadi magnet penarik jutaan wisatawan yang datang tiap tahun untuk menjelajahi keindahan candi yang ikonik dan bersejarah ini. Tak hanya itu saja, candi ini juga termasuk dalam tujuh keajaiban dunia.
Candi Borobudur memiliki 2.672 panel relief sepanjang 4 kilometer yang menjadikannya sebagai “Relief Candi Terpanjang di Dunia”. Karena nilai historis dan budayanya, Candi Borobudur ditetapkan sebagai salah satu situs warisan budaya dunia oleh The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 1991.
Berbentuk seperti piramida yang terdiri dari 500 patung Budha dan 2 juta batu, ternyata ada makna menarik di balik Candi Borobudur. Menurut konsep kosmologi Budhis, Candi Borobudur diibaratkan sebagai gunung yang menghubungkan surga dan dunia.
“Gunung” ini berdiri dikelilingi oleh gunung, laut, dan sungai yang besar. Seperti Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, Sindoro, Tidar, Pegunungan Menoreh, hingga Sungai Elo, Progo, Sileng, dan danau purba Borobudur.
Dengan segala pesona tersebut, Borobudur terus dikembangkan menjadi destinasi kelas dunia. Di kawasan Borobudur, pemerintah terus mengembangkan konsep pariwisata berkualitas, mulai dari aspek aksesibilitas dan konektivitas, amenitas, atraksi, dan ancillary (fasilitas tambahan).
Sebagai mahakarya budaya dunia dan warisan pusaka dunia yang sudah mendapatkan pengakuan internasional, Candi Borobudur terus dilestarikan. Terlebih lagi, sekarang Candi Borobudur telah menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas bersama dengan Danau Toba, Likupang, Labuan Bajo, dan Mandalika.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Pesepeda dari Qatar peserta acara CultuRide berwisata setelah tiba di garis finis di kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (7/6/2023). Sedikitnya 100 pesepeda dari Qatar dan Indonesia menempuh rute Museum Benteng Vredeburg- Candi Borobudur sejauh 93 kilometer melewati sejumlah situs bersejarah dalam acara CultuRide yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture. Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya mempererat kerjasama antara Qatar dengan Indonesia melalui budaya.
Sejarah Candi Borobudur
Daya pikat Candi Borobudur yang menjadi mandala besar tempat ziarah umat Budha ini tidak pernah pudar. Ribuan tahun berdirinya Candi Borobudur telah menorehkan catatan sejarah tersendiri.
Candi Borobudur memiliki rekam jejak sejarah hingga belasan abad sejak pertama kali didirikan. Candi ini pernah menjadi monumen keagamaan yang merepresentasikan Dinasti Syailendra, ditinggalkan akibat letusan dahsyat Gunung Merapi, hingga ditemukan kembali dan direstorasi.
Candi Borobudur diperkirakan mulai dibangun sekitar abad ke-8 dan ke-9 Masehi atau selama pemerintahan Dinasti Syailendra yang merupakan penganut agama Buddha Mahayana. Menurut sejarawan Peter Carey, Candi Borobudur pada masa itu menjadi monumen agama, sebagai tempat kontemplasi yang juga menggambarkan perjalanan sang Buddha, sekaligus menjadi simbol hubungan antara raja dan rakyatnya.
Sampai saat ini, belum ditemukan sumber-sumber tertulis yang menyebutkan secara pasti kapan Candi Borobudur dibangun serta berapa lama proses pembangunannya. Oleh sebab itu, usia Candi Borobudur tidak dapat ditentukan secara pasti.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Umat Buddha mengikuti peringatan Magha Puja 2566/2023 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (4/3/2023). Magha Puja merupakan hari raya umat Buddha yang diperingati setiap bulan purnama di bulan ketiga kalender Buddha. Hari Raya Magha Puja diperingati untuk mengenang peristiwa ketika Sang Buddha bertemu dengan 1.250 Bhikhu Arahat di Veluvana Arama atau hutan bambu. Peringatan Magha Puja baru pertama kali diselenggarakan di Candi Borobudur dan dihadiri sekitar 70 anggota Sangha dari Sangha Agung Indonesia dan ribuan umat Buddha dari berbagai daerah.
Para ahli memperkirakan candi ini dibangun pada abad ke-8. Perkiraan itu berdasar pada analisis paleografis terhadap tulisan yang terpahat di atas relief Karmawibangga, yaitu relief yang menggambarkan sebab akibat perbuatan baik di kaki Candi Borobudur dibandingkan dengan tulisan pada prasasti lain yang telah diketahui penanggalannya.
Candi Borobudur dibangun menggunakan dua juta batu andesit yang berasal dari sungai di sekitar wilayah candi. Balai Konservasi Borobudur menyebutkan bahwa susunan bangunan Candi Borobudur terdiri dari sembilan teras berundak dan sebuah stupa induk di puncaknya. Sembilan teras itu terdiri dari enam teras berdenah persegi dan tiga teras berdenah lingkaran.
Menurut legenda, Candi Borobudur didirikan oleh arsitek bernama Gunadharma, tetapi secara historis hal itu belum diketahui secara pasti. Sedangkan sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya yang diterbitkan pada 1950 memperkirakan pendiri Candi Borobudur adalah Smaratungga yang memerintah pada tahun 782–812 pada masa Dinasti Syailendra.
Menurut Casparis, pembangunan Borobudur memakan waktu hingga setengah abad dan baru selesai pada masa putrinya, yakni Ratu Pramudawardhani. Arkeolog asal belanda, W.F. Sutterheim menyebutkan bahwa Candi Borobudur dihiasi dengan lebih dari 2.500 panel relief dan 504 patung. Kubah pusatnya memiliki 72 patung yang berada di dalam stupa.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Wisatawan menaiki Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (25/3/2023). PT Taman Wisata Candi Borobudur melaksanakan kajian lapangan atau uji coba kunjungan ke bangunan Candi Borobudur secara terbatas dengan jumlah pengunjung yang boleh naik ke candi maksimal sebanyak 1.200 orang per hari. Uji coba tersebut berlangsung hingga 14 April 2023 mendatang.
Dikutip dari kajian Balai Konservasi Borobudur, Candi Borobudur kemungkinan sudah tidak terpelihara sejak abad ke-10 Masehi, ketika pusat kegiatan berpindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur akibat terjadi letusan gunung Merapi yang dahsyat pada tahun 1006.
Walaupun sempat menghilang selama beberapa ratus tahun, namun keberadaan Borobudur telah tercatat dalam Babad Tanah Jawi, Babad Mataram, dan Serat Centhini. Borobudur juga disebut oleh Thomas Stamford Raffles dalam History of Java pada tahun 1817. Thomas Stamford Raffles saat itu menjabat sebagai gubernur jenderal di Jawa, pada masa kependudukan Inggris.
Publikasi UNESCO berjudul “The Restoration of Borobudur” menjabarkan bahwa Raffles mengutus HC Cornelius, untuk meneliti informasi tersebut. Namun, yang dia temukan adalah sebuah bukit yang ditumbuhi pepohonan dan semak belukar.
Cornelius merekrut 200 orang warga desa sekitar untuk menebangi pohon dan menyingkirkan semak-semak. Penggalian itu berlangsung selama dua bulan, tetapi beberapa bagian tidak bisa digali karena berpotensi runtuh.
Sejak 1817 hingga seterusnya penggalian skala kecil dilakukan, tetapi hasilnya tidak pernah tercatat. Baru pada 1834, bangunan candi terlihat setelah residen di wilayah Kedu pada saat itu, CL Hartmann membersihkan secara menyeluruh.
Sejarawan dan arkeolog Soekmono, dalam bukunya berjudul Satu Abad Usaha Penyelamatan Candi Borobudur (1991) menyebutkan bahwa upaya pemotretan relief Borobudur mulai dilakukan pada 1845 oleh juru foto bernama Schaefer.
Namun, karena hasil fotonya dianggap tidak memuaskan, dokumentasi relief Borobudur digambar dengan tangan oleh seorang tentara bernama FC Wilsen. Sedangkan naskah yang menguraikan tentang Borobudur ditulis oleh Brumund dan disempurnakan oleh Leemans menjadi monografi resmi pada 1873.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Kemeriahan penyelenggaraan Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng dengan latar belakang keindagan candi di Taman Lumbini, kawasan Candi Borobudur, Jawa Tengah, Minggu (13/11/2022). Ajang lari Tilik Candi yang diikuti 4.500 peserta lari dengan jarak 21 kilometer ini penutup rangkaian Borobudur Marathon yang diadakan selama dua hari dengan kategori Elite Race, Young Talent dan Tilik Candi. Pada setiap penyelenggaran salah satu acara lari marathon terbesar di Indonesia selalu membawa tema yang berbeda untuk mengangkat potensi olahraga, wisata dan ekonomi lokal.
Kondisi Borobudur usai terbitnya monografi Leemans tidak membaik, justru terancam runtuh. Situasi ini memunculkan usulan untuk menyelamatkannya. Pada 1882, muncul usulan untuk menghancurkan candi tersebut dan memindahkan seluruh reliefnya ke museum. Namun, pemerintah Hindia-Belanda saat itu menugaskan Roeneveld meneliti kondisi Candi Borobudur. Hasilnya menunjukkan bahwa kondisinya tidak seburuk yang dibayangkan.
Setelah itu, Ketua Masyarakat Arkeologi di Yogyakarta, JW Yzerman, menemukan bagian kaki candi dengan ukiran relief. Temuan itu memicu munculnya kesadaran bahwa diperlukan langkah nyata untuk melindungi Candi Borobudur.
Pemerintah kemudian membentuk komite khusus untuk menyusun rencana perlindungan fisik Candi Borobudur pada 1900. Kemudian pada 1905, pemerintah Belanda menyetujui proposal komite untuk mengalokasikan anggaran sebesar 48.800 gulden dan menunjuk Theodor van Erp untuk menjalankan proyek restorasi itu. Van Erp memulai pekerjaannya pada Agustus 1907. Dia memulai dengan mengumpulkan batu-batu yang terpisah sebanyak mungkin, menggali di sekitar candi, hingga menemukan banyak ornamen.
Restorasi yang lebih besar pun dirasa diperlukan. Pada 1908, pemerintah Belanda menyetujui anggaran tambahan sebesar 34.600 gulden. Pemugarannya meliputi pembenahan stupa induk dan stupa teras, pembenahan dinding-dinding lorong dan panggar langkan (Rupadhatu), serta pembenahan selasar dan rampung pada 1911. Namun, pemugaran pertama oleh Van Erp hanya membenahi dan meratakan lantai, belum menyentuh kemiringan dinding yang semakin lama membahayakan.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Wisatawan mengunjungi obyek wisata Svargabumi di Dusun Ngaran, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (30/12/2022). Candi Borobudur merupakan salah satu destinasi wisata utama saat masa libur akhir tahun. PT Taman Wisata Candi Borobudur mentargetkan jumlah kunjungan wisatawan ke candi itu mencapai lebih dari 160.000 orang saat masa libur pergantian tahun menuju tahun 2023.
Pada tahun 1956, setelah ditemukan bahwa kondisi batu-batu candi terus mengalami kemerosotan, UNESCO menugaskan Prof. Coremans seorang peneliti dari Belgia untuk melakukan penelitian tentang permasalahan yang terjadi di Borobudur.
Sejak tahun 1959, Institut Akeologi Indonesia juga melakukan survei untuk mengetahui aspek-aspek dalam preservasi Borobudur. Selama penelitian dilakukan dari tahun 1959 sampai dengan tahun 1967, juga dilakukan beberapa proyek-proyek restorasi berskala kecil oleh Pemerintah Indonesia
Setelah penelitian oleh Prof. Coremans dimulai, UNESCO terus mengirimkan peneliti-peneliti dalam expert missions yang merupakan permintaan dari pemerintah Indonesia untuk terus melakukan identifikasi tentang cara-cara penyelamatan Candi Borobudur.
Dari penelitian yang dijalankan, ditemukan bahwa permasalahan dari preservasi Candi Borobudur pada waktu itu adalah kondisi alam dan aspek arsitektur dari Candi Borobudur di antaranya: lokasi pembangunan candi yang merupakan bukit dan berakibat pada ketidakstabilan. Selain itu, Candi Borobudur juga dibangun di daerah rawan gempa.
Permasalahan juga timbul dari kondisi iklim yang tropis di mana curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada fondasi dan drainase. Dengan mempertimbangkan temuan-temuan yang ada, maka diputuskan bahwa rekonstruksi dengan skala kecil tidak lagi bisa mendukung penyelamatan Candi Borobudur.
Pada tahun 1968, diadakan persiapan dalam pemugaran Candi Borobudur. Persiapan pengerjaan ini merupakan kerja sama antara staf Institut Arkeologi Indonesia, Badan Restorasi Candi Borobudur, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan berbagai ahli dan institusi asing dari Belanda, Perancis, Belgia, dan Italia.
Pada tahun 1973, pemugaran kedua yang merupakan restorasi berskala besar resmi dimulai. Pemugaran ini mulai memakai teknologi canggih dan mulai menyasar bagian-bagian besar dari Candi Borobudur. Struktur candi diperkuat dengan memakai elemen beton dan mulai memperkenalkan sistem drainase internal. Blok-blok batu candi juga dibersihkan dan diawetkan terlebih dahulu sebelum dipasang kembali. Proyek restorasi berskala besar ini memakan waktu hingga tahun 1982.
Linimasa Pemugaran Candi Borobudur
- Tahun 1814, Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala dan ia memerintahkan Cornelius untuk menyelidiki lokasi penemuan, berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
- Tahun 1873, monografi pertama tentang Candi diterbitkan.
- Tahun 1900, Pemerintah Hindia Belanda menetapkan sebuah panitia pemugaran dan perawatan Candi Borobudur.
- Tahun 1907, Van Erp memimpin pemugaran hingga 1911.
- Tahun 1926, Borobudur dipugar kembali namun terhenti karena Perang Dunia II.
- Tahun 1956, Pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO dan Prof. Dr. C. Coremans dari Belgia datang ke Indonesia untuk meneliti sebab-sebab kerusakan Candi.
- Tahun 1963, Pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan untuk memugar kembali Borobudur, namun berantakan karena terjadi peristiwa G-30 S.
- Tahun 1968, pada konferensi ke-15 di Perancis, UNESCO setuju memberi bantuan untuk pemugaran Candi Borobudur.
- Tahun 1971, Pemerintah Indonesia membentuk badan pemugaran Candi Borobudur yang diketuai oleh Prof. Ir. Roosseno.
- 1972, International Consultative Committe dibentuk. Komite yang disponsori oleh UNESCO menyediakan 5 juta dollar AS.
- 10 Agustus 1973, Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Candi Borobudur dan selesai 1984.
- Tahun 1991, Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.
Sumber: Litbang Kompas/PUR
P RADITYA MAHENDRA YASA
Anak-anak menikmati liburan panjang mereka dengan berkeliling desa menggunakan mobil terbuka di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (23/4/2023). Mereka menikmati suasana desa dengan beragam aktivitas wisata yang ditawarkan dari transportasi, penginapan hingga kuliner.
Kebijakan mengenai kawasan Borobudur
Candi Borobudur memiliki beragam nilai, baik ekonomi, pendidikan, pusat agama, identitas budaya bangsa, maupun destinasi wisata. Keberadaannya melibatkan beragam kepentingan bagi berbagai pihak. Karena itu, berbagai pihak menaruh perhatian khusus kepada Candi Borobudur.
Pada tahun 1991, Borobudur ditetapkan sebagai warisan budaya dunia (World Heritage) oleh UNESCO. Kemudian master plan untuk pelestarian Borobudur dirintis tahun 2007 dan direkomendasikan agar diciptakan sistem manajemen yang terintegrasi dalam pemanfaatan dan pelestariannya.
Di tingkat nasional, Borobudur dilindungi dengan regulasi tentang cagar budaya, yaitu UU 11/2010. Salah satunya, dibahas mengenai pemanfaatan cagar budaya untuk kepentingan sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat, salah satunya melalui kegiatan pariwisata.
Dalam regulasi tersebut (pasal 97), disebutkan bahwa pengelolaan kawasan cagar budaya difasilitasi oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Pengelolaan dilakukan oleh badan pengelola yang dibentuk Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat hukum adat. Badan pengelola tersebut dapat terdiri atas unsur Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan masyarakat.
Selaras dengan aturan tersebut, kawasan Borobudur termasuk sebagai cagar budaya nasional. Hal ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 286/M/2014 tentang Satuan Ruang Geografis Borobudur sebagai kawasan cagar budaya peringkat nasional.
Kemudian, sebagai arahan pelaksanaan dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan Borobudur dan sekitarnya, diterbitkan Perpres 58/2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Borobudur dan sekitarnya.
Kawasan Borobudur meliputi: SP-1 berada dalam pengelolaan pemerintah pusat dengan radius 5 km dari pusat candi termasuk Palbapang dan kawasan candi , meliputi Desa Borobudur dan Desa Wanurejo; Kawasan SP-2 berada diluar radius 5 km dan berada di bawah pengelolaan Pemerintah Kabupaten Magelang sebagai kawasan penyangga. Kawasan situs candi meliputi situs Candi Borobudur, situs Candi Pawon, dan situs Candi Mendut.
Kawasan Borobudur lalu ditetapkan sebagai salah satu KSPN Prioritas atau 10 “Bali Baru” yang dikembangkan berdasarkan Perpres 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Peraturan ini kemudian diubah lagi menjadi Perpres 56/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Terakhir diubah lagi dalam Perpres 109/2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Kawasan Borobudur kini telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas, bersama dengan Danau Toba, Likupang, Labuan Bajo, dan Mandalika.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Balkondes Ngaran – Kusir andong wisata memeriksa kudanya setelah mengantar wisatawan singgah di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Ngaran, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (16/11/2017). Sejumlah balkondes tumbuh berkembang di sekitar kawasan Borobudur dan menjadi sarana bagi warga untuk memasarkan berbagai keunggulan desa kepada wisatawan.
Badan Otorita Borobudur
Badan Otorita Borobudur (BOB) dibentuk pada 4 Januari 2018 berdasarkan Perpres 46/2017 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur. Badan ini dibentuk dengan tujuan optimalisasi pengelolaan, pengembangan, dan pembangunan Kawasan Pariwisata Borobudur.
Susunan Organisasi BOB terdiri atas Dewan Pengarah dan Badan Pelaksana. Badan Pelaksana menyelenggarakan fungsi pelayanan perizinan dan non-perizinan pusat dan daerah di Kawasan Pariwisata Borobudur, sesuai ketentuan tata ruang dalam Perpres 58/ 2014.
Pelayanan perizinan dan non-perizinan tersebut meliputi bidang: pekerjaan umum; perumahan dan kawasan pemukiman; ketenagakerjaan; lingkungan hidup; perhubungan; penanaman modal; perdagangan; pertanahan dan tata ruang; pariwisata; kehutanan; serta energi dan sumber daya mineral.
BOB mengembangkan Zona Otorita seluas 309 hektare yang merupakan kawasan pariwisata eksklusif yang bernuansa alam dan berlokasi di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Zona Otorita BOB ini terletak di lokasi yang strategis, karena hanya berjarak 12 km dari Candi Borobudur dan 35 km dari New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang dioperasikan pada april 2019.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Sebuah bangunan hotel dan resort dengan pemandangan persawahan bernuanasa desa di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (23/4/2023). Mereka menikmati suasana desa dengan beragam aktivitas wisata yang ditawarkan dari transportasi, penginapan hingga kuliner.
Di kawasan ini akan dikembangkan dengan konsep culture and Adventure Eco-Tourism, dengan mengembangkan aspek kelestarian dan keramahan pada alam. Di Zona Otorita ini akan dibangun dengan menyediakan berbagai fasilitas wisata bertaraf Internasional. Misalnya, hotel dengan konsep Glamorous Camping, Eco Resort, Fine Dinning Restaurant, MICE, dan didukung dengan kawasan di sekitarnya yang sudah mulai berkembang, sehingga dapat meningkatkan nilai investasi di Zona Otorita BOB.
BOP Borobudur juga memiliki area koordinatif dengan empat kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) di sekitaran Borobudur. KSPN itu adalah area Dieng yang meliputi pegunungan Dieng, KSPN Semarang yang pengembangannya mencapai Pulau Karimunjawa, KSPN Solo yang pengembangannya hingga Sangiran, serta KSPN Yogyakarta dan Borobudur sebagai wilayah utamanya.
Dengan terbentuknya BOP Borobudur, arus wisatawan ke Jateng dan Yogyakarta diharapkan terus meningkat, apalagi tersedia prasarana bandara internasional baru Yogyakarta dan akses transportasi.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Sebanyak 11 atltet lari Elite Race kategori putri Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng saat mengawali start di kawasan Candi Borobudur, Jawa Tengah, Sabtu (12/11/2022). Penyelenggaraan Borobudur Marathon 2022 tersebut dilaksanakan selama dua hari pada 12-13 November yang terbagi dalam tiga kategori antara lain Bank Jateng Young Talent, Elite Race dan Tilik Candi. Pada penyelenggaraan lomba lari marathon tersebut juga memberikan kesempatan bagi para atlet muda untuk merintis prestasi mereka.
Progres pengembangan KSPN Borobudur
Sebagai destinasi wisata super prioritas, KSPN Borobudur diharapkan dapat membawa multiplier effect dan mendatangkan pengunjung ke wilayah di sekitarnya, terutama daerah pariwisata Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar).
Dalam rangka pengembangan KSPN Borobudur, pemerintah menyusun Integrated Tourism Master Plan (ITMP). ITMP bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas pelayanan, dan memperkuat hubungan ekonomi lokal dengan pariwisata.
Pembangunan KSPN Borobudur akan mengikuti konsep segitiga emas, yaitu pengembangan di wilayah Borobudur, pengembangan di wilayah sekitarnya, dan pengembangan antardaerah.
Selain program ITMP, KSPN Borobudur juga menerima dukungan infrastruktur dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam bentuk pengembangan konektivitas, pengembangan infrastruktur permukiman, pengelolaan sumber daya air (SDA), dan penyediaan perumahan di sekitar daerah pariwisata.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada 20 Juni 2022 menjelaskan, pengembangan KSPN Borobudur dilakukan melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman, dan perumahan.
Tercatat pada 2020–2022 dilaksanakan sebanyak 42 paket kegiatan, dengan total biaya sebesar Rp 2,27 triliun. Hingga Juni 2022, terdapat 25 kegiatan yang telah selesai, 16 kegiatan tengah berlangsung dan 1 kegiatan dalam persiapan.
Pembangunan yang telah selesai di bidang jalan dan jembatan, yakni pembangunan Jembatan Kali Progo, rehabilitasi Jalan KSPN Borobudur, preservasi Jalan Keprekan-Borobudur, preservasi Jalan Pringsurat-Secang-Keprekan, Jalan Keprekan-Muntilan-Salam (batas DIY), Jalan Yogyakarta-Tempel-Pakem-Prambanan, dan Jalan Sentolo-Nanggulan-Dekso.
Sementara di bidang permukiman, telah diselesaikan Program Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS 3R) KSPN Borobudur, pengembangan KSPN Borobudur Gerbang Klangon Kabupaten Kulon Progo, pembangunan jaringan Perpipaan SPAM mendukung KSPN Borobudur, dan penataan kawasan permukiman KSPN Borobudur.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Nurshodiq, pelari elite race kategori putra menyentuh finis pertama pada lomba lari Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng di Taman Lumbini Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (12/11/2022). Nurshodiq finis tercepat dengan waktu 2 jam 38 menit 05 detik.
Kunjungan wisatawan
Di sisi kunjungan wisatawan, sejak selesai dipugar pada 1983, ditambah penetapan statusnya sebagai situs warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 1991, jumlah pengunjung Candi Borobudur terus meningkat dari tahun ke tahun, kecuali selama masa pandemi Covid-19.
Jumlah Wisatawan di Kabupaten Magelang
Tahun |
Wisatawan Nusantara (orang) |
Wisatawan Asing (orang) |
2017 |
4.265.252 |
246.665 |
2018 |
4.423.955 |
325.035 |
2019 |
4.440.173 |
350.335 |
2020 |
1.109.888 |
34.837 |
2021 |
575.089 |
856 |
2022 |
1.919.302 |
74.413 |
Sumber: BPS Jawa Tengah. Diolah Litbang Kompas/PUR
Dalam lima tahun terakhir, BPS Kabupaten Magelang mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur mencapai 3,66 juta pada 2018. Angka tersebut naik menjadi 3,75 juta pada 2019, lalu turun menjadi 965.699 pada 2020.
Sepanjang 2021 hingga 2022, kawasan Candi Borobudur mengalami buka tutup mengikuti kondisi pandemi Covid-19. Kawasan ini dibuka pertama kalinya pada Juni 2020 dengan sejumlah pembatasan. Pada tahun 2022, tercatat 1,49 juta wisatawan berkunjung ke Candi Borobudur. Sementara tahun 2021, Candi Borobudur hanya dikunjungi sebanyak 575.945 wisatawan baik mancanegara maupun lokal. (LITBANG KOMPAS)
Artikel terkait
Referensi
- “Borobudur, Wisata Prioritas Turis Mancanegara”, Kompas, 3 September 2019, hlm. A
- “Pariwisata: Borobudur Bersemi di Musim Gugur * Borobudur Marathon 2020”, Kompas, 9 November 2020, hlm. 01, 15
- “Ekonomi Daerah: Borobudur, Harum Ruang Ekonomi Baru * Borobudur Marathon 2020”, Kompas, 13 Nov 2020 Halaman: 01, 15
- “Jaga Status Borobudur”, Kompas, 27 Juli 2021, hlm. 04
- “Mempertahankan Status Warisan Dunia”, Kompas, 21 Aug 2021, hlm. 06
- ndalika Mau Dibawa Ke Mana?”, Kompas, 23 Maret 2023, hlm. C
- “Borobudur 1973-1982”. Panitia Nasional Peresmian Berakhirnya Pemugaran Candi Borobudur 23 Februari 1983
- Kandahjaya, Hudaya. 2021. Borobudur Biara Himpunan Kebajikan Sugata. Jakarta: Karaniya
- 2005. The Restoration of Borobudur. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
- Sofianto, Arif. “Strategi Pengembangan Kawasan Pariwisata Nasional Borobudur”. Diakses dari http://ejournal.bappeda.jatengprov.go.id/
- Jokowi: Percepat Pengembangan Turisme Borobudur. Laman Kompas.id
- Badan Otorita Borobudur Fokus Tingkatkan Kunjungan Wisman. Laman Kompas.id
- Pembangunan Telah Mengubah Wajah Borobudur. Laman Kompas.id
- Publik Sadar Pentingnya Konservasi Candi Borobudur. Laman Kompas.id
- Sejarah Candi Borobudur, Peninggalan Dinasti Syailendra. Laman Kompas.id
- Sejarah Berdirinya Candi Borobudur. Laman Kompas.com
- Wisatawan ke Borobudur Ditargetkan Sebanyak 2,2 Juta Pengunjung pada 2023. Laman Kontan.co.id
- Dorong Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, Presiden Minta Borobudur Dikelola Entitas Tunggal. Diakses dari https://setkab.go.id/
- UU 10/2009 tentang Kepariwisataan
- PP 50/2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional
- PP 96/2015 tentang Fasilitas dan Kemudahan di Kawasan Ekonomi Khusus
- Perpres 58/2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Borobudur dan Sekitarnya
- Perpres 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
- Perpres 46/2017 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur
- Perpres 56/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
- Perpres 109/2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
- Keppres 1/1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur Dan Taman Wisata Candi Prambanan Serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya
- Permenpar 10/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelaksana Otorita Borobudur