Poster

Sejarah Hari Bumi

Pertambahan penduduk yang semakin pesat berakibat pada peningkatan kebutuhan hidup. Sejak revolusi industri, sumber daya energi fosil mulai terkuras dan memicu pemanasan global. Eksploitasi yang berlebihan menimbulkan kerusakan lingkungan. Dituntut kesadaran masyarakat dunia untuk melestarikan lingkungan agar daya dukung bumi bisa bertahan dari generasi ke generasi.

Hari Bumi diperingati setiap tanggal 22 April. Peringatan tersebut berawal dari inisiasi seorang Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson, yang juga pengajar lingkungan.

Pada 52 tahun yang lalu, terjadi bencana lingkungan di garis pantai Santa Barbara, California. Tanggal 28 Januari 1969, terjadi ledakan di pengeboran minyak Platform A milik Union Oil, sekitar lima mil di lepas pantai California Selatan. Ledakan tersebut memuntahkan sekitar 3 juta galon minyak mentah ke Selat Santa Barbara dan mencemari pantai mulai dari Goleta ke Ventura dan menyeberang hingga Kepulauan Channel yang berbatu. Kejadian ini merupakan bencana tumpahan minyak terbesar ketiga dalam sejarah AS setelah Deepwater Horizon dan Exxon Valdez. Akibatnya, terjadi kerusakan lingkungan parah, ribuan burung mati, termasuk satwa laut seperti singa laut, gajah laut, dan ikan binasa.

Melihat dampak yang diakibatkan oleh bencana lingkungan Santa Barbara, Gaylord Nelson menginisiasi adanya gerakan lingkungan modern dan menggagas adanya Hari Bumi. Gagasan tentang Hari Bumi tersebut ia ungkapkan pada sebuah konferensi di Seattle, pada musim gugur tahun 1969. Berkat inisiasinya tersebut, rakyat Amerika memiliki forum untuk mengungkapkan keprihatinannya tentang apa yang terjadi di tanah, sungai, danau, dan udara di lingkungannya.

Tanggal 22 April 1970, dilaksanakan peringatan Hari Bumi yang pertama. Aksi unjuk rasa diadakan di Philadelphia, Chicago, Los Angeles, dan sebagian besar kota Amerika lainnya. Sekitar 20 juta demonstran dari ribuan sekolah dan komunitas lokal berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa tersebut untuk menyuarakan pentingnya menjaga lingkungan dan melawan segala bentuk perusakan Bumi, termasuk pencemaran lingkungan.

Sejak saat itu, Hari Bumi terus diperingati setiap tahunnya. Peringatan Hari Bumi diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat dunia akan dampak polusi dan pentingnya merawat lingkungan, serta bersama-sama mencegah kerusakan lingkungan dan eksploitasi sumberdaya alam yang berlebihan untuk menjaga kesehatan Bumi.

Sumber

  • Laman healthebay.org
  • Laman kompas.com

Kontributor
Muhammad Taufik Al Asy’ari
Satria Dhaniswara Rahsa Wijaya