Tokoh

Sofyan Tan, Calon Legislatif Peraih Suara Terbanyak Dapil I Sumatera Utara Pemilu Legislatif 2024

Sofyan Tan merupakan Anggota DPR RI periode 2024-2029. Politikus PDI-P ini untuk ketiga kalinya duduk sebagai Anggota DPR RI dengan meraih suara tertinggi di daerah pemilihan Sumatera Utara 1. Sofyan Tan sebelumnya bertugas di Komisi X DPR RI 2019-2024.

WAK

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Sofyan Tan alias Tan Kim Yang

Lahir
Medan, Sumatera Utara, 25 September 1959

Almamater
Universitas Methodist Indonesia Medan

Jabatan Terkini
Anggota DPR RI (2014–2024)
Calon Anggota DPR RI terpilih (2024–2029)

Setelah dua periode berturut-turut menjadi Anggota DPR RI (2014–2019 dan 2019–2024), pada Pemilu 2024 Dokter Sofyan Tan kembali melenggang ke Senayan sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Sumatera Utara I dari Fraksi PDI-P. Sofyan Tan lahir di Desa Sunggal, Medan, Sumatera Utara pada 25 September 1959 merupakan lulusan Kedokteran Umum Universitas Methodist Indonesia di Medan, tahun 1990.

Ia merupakan pendiri sekolah pembauran Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda. Sofyan Tan dikenal pula sebagai tokoh lingkungan untuk pelestarian orang utan, juga pertanian dengan mendirikan Yayasan Ekosistem Lestari.

Sofyan Tan terjun ke dunia politik sejak 1988, mulai dari Wakil Ketua HIPPI Kota Medan, Dewan Penasihat DPD KNPI Tingkat I Sumut, Wakil Ketua DPD GM Kosgoro Tingkat I Sumut, Dewan Penasihat DPD Golkar Tingkat II Medan (1993–1996), Wakil Ketua PDK Kosgoro Tingkat I Sumut (1996–2001),

Karir politik berikutnya, Sofyan Tan aktif di PDI-P. Selama di partai ini pernah menjabat Bendahara PDI-P Sumut (2005–2015) dan Wakil Ketua Bidang Industri, Perdagangan UKM dan Koperasi dan Kesehatan DPD PDI-P Sumut (2010–2015).

Sofyan pernah gagal dalam pencalonan anggota DPD tahun 2004. Tahun 2010 dalam pemilihan Wali Kota Medan, Sofyan Tan hanya sampai ke tahap kedua.

Etnis Tionghoa

Sofyan Tan lahir di Desa Sunggal, Medan, Sumatera Utara pada 25 September 1959. Sofyan Tan merupakan anak kedelapan dari 10 bersaudara di keluarga Tionghoa sederhana. Ayahnya bernama Hisar alias Tan A Guan, dan ibu bernama Hermina alias Lie Giok Hwa. Sofyan Tan memiliki nama Tionghoa, Tan Kim Yang.

Sofyan Tan menyelesaikan pendidikan formal di Kota Medan. Ia bersekolah di SD Jaya Lama tahun 1965 hingga 1971, dan SMP Jaya Lama tahun 1971–1974, lalu melanjutkan ke SMA Sutomo Medan tahun 1974 hingga lulus tahun 1977.

Usai mengantongi ijazah SMA, Sofyan Tan melanjutkan studi kedokteran umum di Universitas Methodist Indonesia di Kota Medan dari tahun 1978. Untuk menyelesaikan pendidikan kedokterannya, Sofyan harus hidup mandiri karena ayahnya meninggal dunia pada 1980. Sambil kuliah kedokteran, ia menjadi guru dan memberi les privat untuk biaya kuliah. Sofyan akhirnya berhasil menyelesaikan pendidikan kedokterannya tahun 1990 dan berhak menyandang gelar dokter (dr).

Semasa mahasiswa Sofyan Tan aktif berorganisasi, ia juga sangat menaruh perhatian pada dunia pendidikan. Pada 25 Agustus 1987, pada usianya yang masih terbilang muda Sofyan mendirikan Sekolah Sultan Iskandar Muda di bawah naungan Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) di Sunggal, Medan. Sekolah Sultan Iskandar Muda ini memiliki jenjang pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.

Di dunia organisasi, Sofyan aktif menjadi Wakil Ketua HIPPI Kota Medan selama 10 tahun, dari 1983 hingga 1993. Ia juga terlibat aktif di KNPI dan Kosgoro, yakni sebagai Dewan Penasihat DPD KNPI Tingkat I Sumatera Utara masa jabatan 1988–1995, dan sebagai Wakil Ketua DPD GM Kosgoro Tingkat I Sumatera Utara tahun 1989–1996.

Sofyan Tan menikah dengan gadis pujaan hatinya Elinar, dan mereka dikarunia empat orang anak, 2 perempuan dan 2 laki-laki, yaitu Tracey Yani Harjatanaya, Cindy Harjatanaya, Felix Harjatananya, dan Davin Harjatanaya.

Karier

Dokter Sofyan Tan dikenal sebagai seorang pekerja keras. Semasa masih kuliah, ia telah mengajar, menjadi dosen Lab Physiologi di tempatnya kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia, Medan tahun 1981 sampai 1985. Ia juga menyambi bekerja sebagai Guru Biologi di Perguruan Kristen Methodist Indonesia Pematang Siantar tahun 1984 hingga 1985. Pada tahun yang sama dr. Sofyan Tan juga menjadi Ketua Yayasan Perguruan Brigjen Katamso Sunggal pada 1984 hingga 1988.

Selanjutnya pada 1987 Sofyan mendirikan Sekolah Sultan Iskandar Muda, dan di samping sebagai pendiri, ia merangkap sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda dari tahun 1987 hingga 2015.

Sofyan Tan mempunyai obsesi menghadirkan pendidikan yang ber-Bhinneka Tungal Ika sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia. Ia ingin mewujudkan education for all di Indonesia.

Sejak 1989, Sofyan Tan turun ke rumah-rumah warga prasejahtera untuk membantu anak-anak agar dapat melanjutkan pendidikan. Ia juga membuat program orangtua asuh, program “Sofyan Tan Scholarship” yaitu beasiswa keuangan untuk  perorangan untuk keberlangsungan pendidikan yang ditempuh.

Ada pula program “Beasiswa Peserta Didik Berprestasi”, program “Pengurangan Uang Sekolah”. Untuk jenjang perguruan tinggi, Sofyan Tan membuat program “Beasiswa Apresiasi Lolos Perguruan Tinggi”, dan program “Beasiswa Parsial Lanjut Kuliah”

Pada Agustus 2022, Sofyan Tan turut mendirikan Universitas Satya Terra Bhinneka yang satu lokasi dengan Sekolah Sultan Iskandar Muda. Keunikan perguruan tinggi ini yakni menggunakan 3 bahasa, yaitu Bahasa Latin, Bahasa Sanskerta (bahasa Asia yang mempengaruhi bahasa Indonesia), dan bahasa lokal Jawa Kuno.

Perhatiannya yang besar pada dunia pendidikan dan pelestarian alam membuatnya dipercaya sebagai Ketua Yayasan Ekosistem Lestari pada 2000 hingga 2015.

Karier Sofyan Tan di dunia bisnis juga terbilang cemerlang, ia menjadi Presiden Direktur PT Raja Albatros Mas pada 2003 hingga 2013, kemudian menjadi Presiden Komisaris PT Sukses Chantig Lestari tahun 2006 hingga 2015. Kemudian, tahun 2004 Sofyan Tan menjadi calon Anggota DPD mewakili Provinsi Sumatera Utara.

Dunia politik mulai serius dijajaki Sofyan Tan ketika bergabung dengan PDI-P Sumut . Di Partai berlambang kepala banteng itu ia dipercaya sebagai bendahara selama dua periode masa jabatan 2005–2010 dan 2010–2015.

Selanjutnya, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Bidang Industri, Perdagangan UKM & Koperasi dan Kesehatan DPD PDI-P Sumut tahun 2010 hingga 2015. Pada tahun 2010 Sofyan Tan ikut dalam kontestasi pemilihan Wali Kota Medan. Ia maju mencalonkan diri berpasangan dengan Nelly Armayanti dan sempat memenangi putaran pertama, namun kalah di putaran kedua.

Pada Pemilu 2014, Sofyan Tan maju sebagai caleg dari PDI-P. Ia terpilih untuk pertama kalinya menjadi Anggota DPR RI periode 2014–2019, dan bertugas di Komisi X yang membidangi pendidikan, riset, olah raga, dan kepariwisataan.

Lima tahun kemudian Sofyan Tan kembali maju di Pileg 2019 untuk kembali berjuang khususnya dalam bidang pendidikan. Caleg dari PDIP dengan nomor urut 2 ini menguasai suara di Kota Medan, mengalahkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Ia kembali menjadi Anggota DPR RI periode 2019–2024, dan ingin melanjutkan program-program yang belum selesai pada periode sebelumnya.

Untuk ketiga kalinya, Sofyan Tan kembali mencalonkan diri sebagai caleg PDIP pada Pileg 2024. Masih di dapil Sumut 1 yang disebut sebagai “dapil neraka” karena sejumlah tokoh seperti Menkumham Yasonna H Laoly hingga mantan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah bertarung di sini. Di dapil ini, Sofyan Tan kembali meraih suara tertinggi, yaitu 279.334 suara dan memastikan satu kursi di Senayan untuk Anggota DPR RI periode 2024–2029.

KOMPAS/AUFRIDA WISMI WARASTRI

Warga dari berbagai suku menghadiri open house perayaan tahun baru Imlek di rumah tokoh multikultur Medan, Sofyan Tan, Senin (8/2/2016)

Daftar Penghargaan

  • Maarif Award dari Maarif Intitute.
  • Tokoh Perekat Republik Versi Koran Tempo dari Koran Tempo.
  • People of the year kategori Social Entrepeneur Versi Harian Seputar Indonesia dari Harian Sindo.
  • Ani Idrus Award, Tokoh Pendidikan Harian Waspada dari Harian Waspada.
  • Penghargaan atas prakarsa dalam mendirikan warung Pintar dari Gubernur Sumut.
  • Penghargaan dari Kerapatan Adat Kesultanan Langkat dari Masyarakat Adat Kesultanan Langkat.
  • Danamon Award untuk Program Gerakan Orang Tua Asuh dari Bank Danamon.

Penghargaan

Sofyan Tan mendapat anugerah marga Ginting oleh tetua adat dan tokoh masyarakat Karo di Jambur Namaken, Medan, sehingga namanya menjadi Sofyan Tan Ginting. Dedikasinya pada dunia pendidikan dan masyarakat mendapat banyak apresiasi. Ashoka Innovators for Public, Amerika Serikat pada 1989 memberikan penghargaan Fellow Ashoka Bidang Ethnic Relations & Educations. Kemudian, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada 1990 memberikan penghargaan kepada dr. Sofyan Tan sebagai Pemuda Pelopor Pembangunan Bidang Kesetiakawanan Sosial.

Surat kabar nasional dan terbesar di Indonesia, Harian Kompas pada 1995 memuat artikel tentang dirinya sebagai sosok paling “asli” dibanding orang Indonesia “asli” (Kompas, 6 Agustus 1995, “Lebih Jauh dengan Dokter Sofyan Tan”) karena mendirikan sekolah pembauran. Ia juga dinobatkan sebagai tokoh terpopuler di Sumatera Utara Versi Harian Waspada tahun 1994.

Tahun 2002 dr. Sofyan Tan meraih Anugrah Wiyata Mandala Provinsi Sumatera Utara sebagai Tokoh Pendidikan oleh Gubenur Provinsi Sumatera Utara. Ia juga pernah masuk polling Harian Medan Bisnis tahun 2003 sebagai tokoh paling diinginkan masyarakat menjadi Gubenur Sumatera Utara. Kemudian tahun 2007, dr. Sofyan Tan terpilih sebagai penerima Penghargaan Danamon Award 2007 dalam kategori Program Gerakan Orangtua Asuh. Tahun 2011 Koran Sindo memilihnya sebagai People of the Year 2012 di bidang Kewirausahaan Sosial.

Selain itu, pada 7 Juni 2014 Maarif Institute suatu lembaga gerakan kebudayaan dalam konteks keislaman, kemanusiaan dan ke-Indonesia-an memberi penghargaan Maarif Award kepada sekolah yang didirikannya. Masih pada tahun 2014, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI menganugerahkan Penghargaan Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda sebagai Yayasan Pendidikan Peduli Sosial.

KOMPAS/ANDY RIZA HIDAYAT

Para murid dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Sofyan Tan (ketiga kiri) berada di sekitar pohon bisbul (Diospyrus philippensis), Medan Sunggal, Medan, Sumatera Utara, Minggu (26/10/2008). Pohon ini hanya bisa hidup jika ditanam sepasang. Hal itu menjadi filosofi sekolah yang mengedepankan kebinekaan ini.

WSI

“Tidak ingin pindah komisi. Karena saya ingin membantu lebih banyak lagi anak-anak Indonesia yang bisa mengakses pendidikan dengan baik,” tegas Sofyan Tan (22 Maret 2024)

Tertinggi di Sumut

Politikus PDI-P dr. Sofyan Tan meraih suara sebanyak 279.318 pada Pemilu 2024 yang digelar pada 14 Februari 2024. Raihan suara tersebut menempatkan dirinya di peringkat ke-10 perolehan suara terbanyak calon legislatif untuk DPR-RI se-Indonesia periode 2024-2029.

Sofyan Tan maju dari daerah pemilihan Sumatera Utara 1 (dapil Sumut 1) memperoleh 279.318 suara, dengan perincian: Kota Medan sebanyak 151.060 suara, Deli Serdang sebanyak 100.497 suara, Serdang Bedagai memperoleh 22.353 suara, dan di Tebing Tinggi meraih 5.408 suara.

Perolehan suara Sofyan Tan di dapil Sumut 1 meningkat cukup tajam jika dibandingkan Pileg 2014 dan 2019. Pada Pileg 2014, Sofyan Tan memperoleh 113.717 suara, sedangkan pada Pileg 2019 ia meraih sekitar 158 ribu suara.

Hasil perolehan suara tersebut bagi Sofyan Tan berkat kerja ikhlas dan kerja nyata. Dirinya berterima kasih kepada masyarakat yang selalu setia memilih. Sofyan Tan mengungkapkan bawah pada Pileg 2024 dirinya tidak memasang banyak Alat Peraga Kampanye (APK) seperti spanduk atau baliho.

Baginya, turun ke lapangan dan bertemu langsung dengan masyarakat jauh lebih efektif. Karena bisa mendengar langsung keluhan masyarakat. Selama hampir 10 tahun mengemban amanah sebagai Anggota DPR, ia selalu turun lapangan menemui masyarakat.

Harta kekayaan

Total kekayaan Sofyan Tan tahun 2022 sebesar Rp 11,9 miliar. Jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 29 Maret 2023 terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp 9,6 miliar yang tersebar pada 16 bidang di Kota Medan (14 bidang), Serdang (1 bidang), dan Jakarta Utara (1 bidang).

Dalam laporan itu, Sofyan Tan juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 60 juta yang terdiri dari 1 mobil, harta bergerak lainnya Rp 1 miliar, dan kas dan setara kas Rp 2,7 miliar. Sofyan Tan memiliki hutang sebesar Rp 1,6 miliar, sehingga total harta kekayaan tahun 2022 tercatat sebesar Rp 11,9 miliar.

Sofyan Tan tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak empat kali. Laporan berdasarkan jabatannya itu sejak menjadi Anggota DPR RI periode 2014–2019, dan Anggota DPR RI periode 2019–2024, sebagai berikut:

Anggota DPR RI periode 2014–2019

  • Laporan 8 Desember 2014, harta kekayaan sebesar Rp 4.822.343.545

Anggota DPR RI periode 2019–2024

  • Laporan 31 Desember 2020, harta kekayaan sebesar Rp 10.783.155.080
  • Laporan 31 Desember 2021, harta kekayaan sebesar Rp 11.315.064.580
  • Laporan 31 Desember 2021, harta kekayaan sebesar Rp 11.944.877.593

Referensi

Arsip Kompas
  • Kompas, 6 Agustus 1995. “Lebih Jauh Dengan Dokter Sofyan Tan”.
  • Kompas, 14 Maret 1998. “Dokter Sofyan Tan dan Sabut Kelapa *Box”.
  • Kompas, 21 Maret 2004. “Menciptakan Masyarakat Pluralis *Buku”.
  • Kompas, 12 Februari 2005. “Sofyan Tan, Dokter yang Lupa Tata Cara Operasi *Sosok”.
  • Kompas, 6 Juli 2005. “Sekolah Pembauran: membuka Pintu buat Orang Miskin”.
  • Kompas, 28 Juli 2007. “Sosok: Sofyan Tan, Obsesi Pluralisme di Indonesia”.
  • Kompas, 15 Desember 2007. “Kilas Medan: Sofyan Tan Mundur”.
  • Kompas, 28 September 2022. “Nama & Peristiwa: Sofyan Tan. Hak yang Sama”.

Biodata

Nama

dr. Sofyan Tan alias Tan Kim Yang

Lahir

Medan, Sumatera Utara, 25 September 1959

Jabatan

Anggota DPR RI (2019–2024)
Calon Anggota Terpilih DPR RI (2024–2029)

Pendidikan

  • SD Jaya Lama, Medan (1965–1971)
  • SMP Jaya Lama, Medan (1971–1974)
  • SMA Sutomo, Medan (1974–1977)
  • Sarjana (S1) Kedokteran Umum, Universitas Methodist Indonesia Medan (1978–1990)

Karier

  • Dosen Lab. Physiologi Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia Medan (1981–1985)
  • Guru Biologi SMA Perguruan Kristen Methodist Indonesia Pematang Siantar (1984–1985)
  • Ketua Yayasan Perguruan Brigjend Katamso Sunggal (1984–1988)
  • Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (1987–2015)
  • Kepala Lab Biologi/Guru Perguruan Kristen Methodist Indonesia – 2 Medan (1998–1991)
  • Ketua Yayasan Ekosistem Lestari (2000–2015)
  • Presiden Direktur PT. Raja Albatros Mas (2003–2013)
  • Presiden Komisaris PT. Sukses Chantig Lestari (2006–2015)
  • Anggota DPR RI (2014–2019)
  • Anggota DPR RI (2019–2024)

Organisasi

  • Wakil Ketua HIPPI Kodya Medan (1983–1993)
  • Ketua Organisasi Penyelenggara Taman Kanak2 Indonesia Kec. Medan Sunggal (1985–1990)
  • Dewan Penasehat DPD KNPI Tk.I Sumut (1988–1995)
  • Ketua I Koordinator Remaja Pencinta Alam Tk. I Sumut (1988–1998)
  • Wakil Ketua DPD GM KOSGORO Tk.I Sumut (1989–1995)
  • Ketua Majelis Bimbingan Gugus Depan 601 – 602 (1989–2015)
  • Dewan Penasehat DPD Golkar Tk.II Medan (1993–1996)
  • MPD DPD KNIP Tk.I Sumut (1995–1998)
  • Wakil Ketua MPD DPD GM KOSGORO TK.I Sumut (1995–1998)
  • Wakil Ketua PDK Kosgoro Tk. I Sumut (1996–2001)
  • Ketua Forum Daerah UKM Sumut (1998–2000)
  • Ketua Presidium Forum Nasional UKM (2000–2004)
  • Ketua Club Bola Basket Gelora Sunggal (2001–2009)
  • Dewan Penasihat Yayasan Hangkang Sunggal (2001–2015)
  • Ketua Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) (2002–2015)
  • Ketua Bidang Organisasi Pengda Perbasi Sumut (2003–2004)
  • Pengurus Ikatan Alumni Sutomo Medan (2003–2006)
  • Calon Anggota DPD Mewakili Prov. Sumut (2004)
  • Penasihat Forum Daerah UKM Prov. Sumut, (2004–2007)
  • Penasihat Peguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Prov. Sumut (PSMTI) (2004–2014)
  • Pendiri dan Penasihat Lembaga Sahabat Center Sumatera Utara (2004–2015)
  • Ketua Pengcab Perbasi Medan (2004–2008)
  • Bendahara PDI Perjuangan Sumut (2005–2010 dan 2010–2015)
  • Sekretaris Umum Ikatan Alumni Sutung/Sutomo (2006–2014)
  • Dewan Pendidikan Prov. Sumut (2006–2011)
  • Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Medan (2007–2010)
  • Ketua Dewan Penasihat Pengda Perbasi Sumut (2007–2011)
  • Ketua Pembina Pengkot Perbasi Medan (2008–2012)
  • Calon Wali Kota Medan (2010)
  • Wakil Ketua Bidang Industri, Perdagangan UKM & Koperasi Dan Kesehatan DPD PDI Perjuangan Sumut (2010–2015)
  • Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia Sumatera Utara (2010–2013)
  • Presiden Lions Club Medan Kasuari (2012–2013)
  • Anggota DPR RI Dapil I Sumut (2014–2019)
  • Ketua Umum Pengda Perbasi Sumut (2014–2019)

Penghargaan

  • Finalis Entrepreneur Sosial Versi Ernst & Young , Dari: Ernst & Young.
  • Anugerah Wiyata Mandala Prov. Sumut sebagai Tokoh Pendidikan.
  • Tokoh Terpopuler Versi Harian Waspada, Dari: Harian Waspada.
  • Pemuda Pelopor Pembangunan di Bidang Kesetiakawanan Sosial dari: Menpora R.
  • Fellow Ashoka Bidang Ethnic Relations & Education, Asoka Innovators for Public dari Washington DC, USA.
  • Maarif Award dari Maarif Intitute.
  • Tokoh Perekat Republik Versi Koran Tempo dari Koran Tempo.
  • People of the year kategori Social Entrepeneur Versi Harian Seputar Indonesia dari Harian Sindo.
  • Ani Idrus Award, Tokoh Pendidikan Harian Waspada dari Harian Waspada.
  • Penghargaan atas prakarsa dalam mendirikan warung Pintar dari Gubernur Sumut.
  • Penghargaan dari Kerapatan Adat Kesultanan Langkat dari Masyarakat Adat Kesultanan Langkat.
  • Danamon Award untuk Program Gerakan Orang Tua Asuh dari Bank Danamon.

Keluarga

Istri

Elinar

Anak

  • Tracey Yani Harjatanaya
  • Cindy Harjatanaya
  • Felix Harjatananya
  • Davin Harjatanaya

Sumber
Litbang Kompas