Tokoh

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono

Laksamana TNI Yudo Margono ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI yang baru menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun. Perwira tinggi TNI-AL yang sebelumnya menjabat Kepala Staf Angkatan Laut ke-27 ini .dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 19 Desember 2022.

HAS

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., C.S.F.A

Lahir
Madiun, 26 November 1965

Almamater
Akademi Angkatan Laut (AAL)

Jabatan Terkini
Panglima TNI 

Laksamana TNI Yudo Margono merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan XXXIII/tahun 1988 yang menjabat Panglima TNI. Perwira tinggi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut ini menjadi Panglima TNI ketiga dari matra laut setelah Laksamana Widodo AS (2000–2002) dan Laksamana Agus Suhartono (2010–2013).

Penunjukan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI mengantikan Jenderal TNI Andika Perkasa merupakan langkah Presiden Jokowi untuk pergantian matra TNI. Sesuai undang-undang, Penglima TNI dipilih dari kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif sebagai anggota TNI yang memenuhi syarat sebagai calon panglima TNI. Alasan lainnya, Jokowi memilih Yudo karena ia memiliki rekam jejaknya baik, kinerjanya baik, sederhana, dan tidak berpolitik praktis.

Sebelumnya, prajurit TNI yang lama berkarier di kapal perang ini pernah memegang beberapa jabatan di TNI AL, antara lain, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I Belawan (2014–2015), Kepala Staf Komando Armada RI Wilayah Barat (2016–2017), Panglima Komando Lintas Laut Militer (2017-2018), Panglima Komando Armada I (2018–2019), Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I atau Pangkogabwilhan I (2019–2020), dan Kepala Staf TNI AL (2020–2022).

Nama Yudo Margono mulai dikenal publik saat ia menjabat Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) Belawan dengan menenggelamkan beberapa kapal nelayan asing pada masa Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti, kemudian saat menjadi Panglima Armada I, timnya berhasil menemukan black box Lion Air yang jatuh di perairan Karawang pada 2018.

Nama Yudo semakin mendapat perhatian publik saat ia menjabat Pangkogabwilhan dengan secara langsung memantau dan mengusir kapal-kapal nelayan China yang memasuki wilayah Natuna pada 2020. Selanjutnya, Yudo terlibat aktif dalam penanganan warga terkait Covid-19, terutama dalam pemulangan WNI yang ada di luar negeri. Adapun selama kepemimpinannya sebagai Kepala Staf TNI AL, ia dinilai berhasil meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI AL dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) prajurit TNI AL yang berkualitas.

Anak petani

Yudo Margono lahir di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Yudo tumbuh di lingkungan keluarga yang sederhana. Ia merupakan anak dari pasangan Gondo Supono dan Murtiningsih yang berprofesi sebagai petani di desa tersebut. Yudo kecil sering membantu orang tuanya menggembala itik ke sawah.

Yudo kecil tumbuh dan bersekolah SD, SMP hingga SMA di Madiun. Ia mengeyam pendidikan dasar di SDN 02 Garon dan lulus pada 1978, kemudian melanjutan ke SMP Negeri 1 Balerejo hingga lulus pada 1981. Yudo lantas melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Mejayan dan lulus pada 1984.

Selepas lulus SMA, Yudo mendaftar di TNI AL di Surabaya bersama 12 temanya dari Madiun. Namun, hanya Yudo yang masuk dan diterima di Akademi Angkatan Laut. Setelah empat tahun menimba ilmu kemiliteran di AAL, Yudo pun lulus dan diwisuda pada tahun 1988.

Sepanjang karier militernya, Yudo mengikuti sederet pendidikan militer, antara lain, Kursus Koordinasi Bantuan Tembakan (Korbantem) (1989), Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990), Kursus Pariksa (1992), dan Pendidikan Spesialisasi Perwira (Dikspespa)/Kom Angkatan 6 (1992–1993). Kemudian, melanjutkan Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) ll/Koum Angkatan 11 (1997–1998), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) A-40 (2003), Sesko TNI A-38 (2011), dan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas) Rl PPRA A-52 (2014).

Yudo juga pernah menempuh pendidikan S1 di jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, di Universitas Kirsnadwipayana dan menyandang gelar sarjana ekonomi pada 2013. Tak berselang, ia kemudian melanjutkan pendidikan S2 manajemen di universitas yang sama hingga lulus pada 2015.

Karier

Setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL) pada 1988, Yudo ditugaskan sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332. Setelah itu, ia ditunjuk menjadi Kepala Departemen Operasi KRI Ki Hajar Dewantara-364 dan Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Fatahillah-361.

Kariernya terus merangkak naik. Yudo Margono dipercaya menjadi Komandan KRI Pandrong 801, Komandan KRI Sutanto 877, Komandan KRI Ahmad Yani 351. Setelah 16 tahun berkarier di kapal perang, Yudo pun kemudian dipromosikan menjabat tongkat komando di kesatuan TNI AL mulai dari Komandan Lanal Tual (2004–2008), dan berlanjut menjabat Komandan Lanal Sorong (2008–2010).

Kemudian pada 2010, Yudo Margono kembali ke urusan kapal perang dengan menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Komando Armada Timur (Koarmatim) yang kini bernama Komando Armada II (Koarmada II) pada 2010–2011.

Yudo kemudian dipercaya menjadi Komandan Komando Latihan (Kolat) Komando Armada Barat (Koarmabar) yang kini bernama Koarmada I pada 2012–2014 dan Perwira Pembantu (Paban) II Operasi Latihan Staf Operasi TNI AL pada 2014–2015.

Pada tahun 2015–2016, karier militer Yudo terus melejit degan ditunjuk menjadi Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I Belawan. Setahun kemudian, ia dipromosikan menjadi Kepala Staf Komando Armada RI Wilayah Barat pada 2016–2017. Sejak saat itu, Yudo Margono mulai menempati posisi-posisi strategis di lingkungan TNI, seperti Panglima Komando Lintas Laut Militer pada 2017–2018.

Karier militer Yudo pun terus meroket dengan menduduki beberapa jabatan strategis di lingkungan TNI AL lainnya, antara lain, Panglima Komando Armada I 2018–2019 dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I atau Pangkogabwilhan I pada 2019–2020.

Saat menjabat Pangkogabwilhan I inilah, nama Yudo kian akrab di telinga masyarakat dengan keterlibatannya secara langsung memantau kehadiran kapal-kapal nelayan China yang melanggar karena memasuki wilayah Natuna, Kepulauan Riau, pada 2020.

Tak lama setelah permasalahan kapal China di Natuna, Yudo yang kala itu masih menyandang bintang tiga, juga terlibat aktif dalam penanganan warga terkait Covid-19, terutama dalam pemulangan warga negeri Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri.

Usai menjadi Pangkogabwilhan I, Yudo kemudian ditunjuk Presiden menjadi KSAL pada 2020 mengantikan KSAL sebelumnya Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. Pergantian KSAL itu berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 32/TNI/Tahun 2020 tanggal 18 Mei 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Jabatan Kepala Staf Angkatan Laut. Pangkatnya pun naik menjadi Laksamana TNI saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ke-27 sejak tanggal 20 Mei 2020.

Pada 28 November 2022, ia dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo untuk memegang jabatan Panglima Tentara Nasional Indonesia, menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang akan memasuki masa purna tugas.

Berselang beberapa hari kemudian Komisi I DPR mengadakan uji kelayakan dan kepatutan bagi calon panglima TNI yang diusulkan Presiden. Hasilnya, Komisi I DPR menyetujui Laksamana Yudo Margono menjabat Panglima TNI, dan selanjutnya hasil uji kelayakan dan kepatutannya dibawa ke rapat paripurna untuk disetujui disahkan oleh DPR.

Presiden Joko Widodo kemudiian secara resmi melantik Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia di Istana Negara, Senin (19/12/2022). Pelantikan itu berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 91/TNI Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.

REBIYYAH SALASAH

KSAL Laksamana Yudo Margono saat akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI bersama Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Daftar penghargaan

  • Bintang Dharma (2020)
  • Bintang Jalasena Utama (2020
  • Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2020)
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (2020)
  • Bintang Bhayangkara Utama (2021)
  • Bintang Yudha Dharma Pratama
  • Bintang Jalasena Pratama (2018)
  • Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Jalasena Nararya
  • Pingat Jasa Gemilang – Tentera (P.J.G.) – Singapura (2022)
  • Honorary Member of the Order of Australia (Military Division) – Australia (2022)
  • Pingat Jasa Gemilang (Tentera) The Meritorious Service Medal (Military) dari Pemerintah Singapura (2022)
  • Satyalancana Kesetiaan 32 Tahun (2022)

Penghargaan

Saat menjabat Kepala Staf TNI AL, Yudo Margono menerima bintang jasa Pingat Jasa Gemilang (Tentera) The Meritorious Service Medal (Military) dari Pemerintah Singapura sebagai apresiasi peningkatan hubungan dan kerja sama Angkatan Laut kedua negara pada Juli 2022.

Penghargaan itu melengkapi sejumlah penghargaan yang didapat Yudo selama berkarier di militer, antara lain, Bintang Dharma (2020), Bintang Jalasena Utama (2020), Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2020), Bintang Bhayangkara Utama (2021), Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Jalasena Nararya, dan Honorary Member of the Order of Australia (2022).

Ia juga menyandang sejumlah brevet tantara, antara lain, Brevet Atas Air, Brevet Selam TNI AL, Brevet Kavaleri Marinir Kelas I, Brevet Hiu Kencana (2018), Brevet Kopaska, Brevet PTAL (Denjaka), Wing Penerbang TNI AU, dan Wing Penerbal.

KOMPAS.COM

Presiden Joko Widodo melantik Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Istana Negara, Senin (19/12/2022)

“Saya akan mengerahkan daya upaya untuk menjamin tidak ada lagi prajurit TNI yang melakukan hal-hal tidak terpuji dan bersikap arogan yang dapat merugikan dan menyakiti hati rakyat,” ucap Laksamana TNI Yudo Margono dalam uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon panglima TNI di Komisi I DPR, Jumat (2/12/2022).

Program prioritas

Dalam uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon panglima TNI di Komisi I DPR, Jumat (2/12/2022), Laksamana TNI Yudo Margono memaparkan empat program prioritas bila terpilih menjadi panglima, yakni untuk mewujudkan visinya menuju TNI Patriot NKRI.

Pertama, mengakselerasi pembangunan Sumber Daya Manusia TNI yang unggul dalam setiap penugasan, dilandasi dengan profesionalisme dan jiwa yang tangguh. Kedua, meningkatkan kesiapan operasional satuan TNI, baik personel maupun alutsista, sehingga memiliki kesiapsiagaan yang tinggi dan siap untuk digerakkan kapanpaun sesuai dengan kebutuhan.

Ketiga, memperkuat implementasi konsep gabungan yang telah diaktualisasikan melalui pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) TNI yang menjadi pelaksana tugas Panglima TNI dalam operasi dan latihan di wilayah masing-masing. Keempat, memantapkan implementasi reformasi birokrasi dan kultur di tubuh TNI guna menunjang semua tugas dan tanggung jawab TNI dalam menegakan kedaulatan NKRI.

Terkait dengan alutsista, Yudo menekankan pentingnya TNI memiliki alat yang modern sebagai antisipasi perkembangan situasi global yang memanas, khususnya di kawasan Asia, seperti kondisi di Laut China Selatan dan potensi konflik China-Taiwan. Kehadiran alutsista modern diharapkan mampu membantu TNI dalam menangkal potensi konflik dengan lebih cepat.

Sementara pembangunan kemampuan teritorial, fokus diarahkan dengan mengintegrasikan kemampuan tiga matra: darat, laut, dan udara. Upaya ini ditempuh dengan memperkuat fungsi dari satuan komando operasi baru TNI, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), yang dibentuk pada 2019 lalu. Kogabwilhan sendiri berperan mengomandoi operasi tiga matra TNI yang dibagi berdasarkan wilayah penugasan.

Kini, Kogabwilhan dibagi dalam tiga wilayah, yaitu Kogabwilhan I (Sumatera, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah), Kogabwilhan II (Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi, Bali, NTB, NTT), dan Kogabwilhan III (Maluku dan Papua).

Harta kekayaan

Sebagai pejabat negara, Laksamana TNI Yudo Margono terbilang rajin melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara atau LHKPN 2021 yang dilaporkan pada Maret 2022, Yudo tercatat memiliki harta kekayaan mencapai Rp 17,97 miliar.

Rinciannya 51 tanah dan bangunan senilai Rp 10,45 miliar yang tersebar di Surabaya, Sidoarjo, Sorong, Bekasi, Bogor, Madiun, Tangerang, dan Cirebon. Yudo melaporkan, seluruh harta tanah dan bangunannya itu merupakan hasil usaha sendiri.

Kemudian harta lainnya berupa alat transportasi dan mesin senilai Rp 1,6 miliar,  yang terdiri dari Motor Honda tahun 2010 senilai Rp 10 juta, Mobil Toyota Fortuner JEEP tahun 2012 senilai Rp 300 juta, Mobil Mitsubishi Pajero Sport Jeep tahun 2010 hasil sendiri senilai Rp 310 juta, serta Sepeda Motor merek Honda tahun 2013 senilai Rp 10 juta, dan Mobil Toyota Alphard 2.5G AT tahun 2021 senilai Rp 1 miliar.

Harta bergerak lainnya senilai Rp 365 juta, serta kas dan setara kas senilai Rp 5,32 miliar. Dalam LHKPN itu, Yudo tercatat tidak memiliki surat berharga dan hutang, sehingga total kekayaaannya tahun 2021 tercatat Rp 17,97 miliar.

Yudo Margono tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak tujuh kali. Laporan LHKPN berdasarkan jabatan, sejak ia menjadi Komandan Lantamal I Belawan hingga Kepala Staf TNI Angkatan Laut, adalah sebagai berikut:

Jabatan Tanggal lapor Harta Kekayaan
Kepala Staf TNI AL 31 Desember 2021 Rp 17.970.088.086
Kepala Staf TNI AL 31 Desember 2020 Rp 11.364.872.854
Pangkogabwilhan I 31 Desember 2019 Rp 9.797.041.260
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat 31 Desember 2018 Rp 8.225.091.364
Panglima Komando Lintas Laut Militer 31 Desember 2017 Rp 7.222.940.216
Kepala Staf Pangkoarmabar 20 April 2016 Rp 6.747.025.082
Komandan Lantamal I Belawan 4 September 2015 Rp 6.155.335.535

Referensi

Arsip Kompas
  • “Kilas Politik dan Hukum: Laksma Yudo Margono Jabat Panglima Kolinlamil”. Kompas, 10 Oktober 2017, halaman 2
  • “Orkestrasi Menjaga Laut Natuna Utara”. Kompas, 05 Januari 2020, halaman 2
  • “Kilas Politik dan Hukum: Purnatugas, KSAL dan KSAU Baru Dilantik Presiden Hari Ini”. Kompas, 20 Mei 2020, halaman 3
  • “HUT TNI Angkatan Laut: Tantangan ke Depan, Penguatan Sistem Senjata Armada Terpadu”. Kompas, 11 Sep 2020, halaman 4
  • “Presiden Ajukan KSAL Yudo Margono”. Kompas, 24 Nov 2022, halaman 3
  • “Tentara Nasional Indonesia: Jalan Yudo Jadi Panglima Bakal Mulus”. Kompas, 25 November 2022, halaman 3
  • “Pekerjaan Rumah Menanti Yudo”. Kompas, 30 November 2022, halaman 3

Biodata

Nama

Laksamana TNI H. Yudo Margono, S.E., M.M., C.S.F.A

Lahir

Belerejo, Madiun, Jatim, 26 November 1965

Jabatan

Panglima TNI (Desember 2022–sekarang)

Pendidikan

Umum

  • SDN 02 Garon, Balerejo, Kabupaten Madiun (1978)
  • SMP Negeri 1 Balerejo, Kabupaten Madiun (1981)
  • SMA Negeri 1 Mejayan, Madiun (1984)
  • Akademi Angkatan Laut (1988)
  • Universitas Krisnadwipayana (2013)

Pendidikan militer

  • Kursus Korbantem (1989)
  • Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990)
  • Kursus Pariksa (1992)
  • Dikspespa/Kom Angkatan 6 (1992/1993)
  • Diklapa ll/Koum Angkatan 11 (1997/1998)
  • Seskoal A-40 (2003)
  • Sesko TNI A-38 (2011)
  • Lemhannas Rl PPRA A-52 (2014)

Karier

  • Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988)
  • Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364
  • Palaksa KRI Fatahillah 361
  • Komandan KRI Pandrong 801
  • Komandan KRI Sutanto 877
  • Komandan KRI Ahmad Yani 351
  • Komandan Lanal Tual (2004—2008)
  • Komandan Lanal Sorong (2008—2010)
  • Komandan Satkat Koarmatim (2010—2011)
  • Komandan Satkor Koarmatim (2011—2012)
  • Komandan Kolat Koarmabar (2012—2014)
  • Paban II/Opslat Sopsal (2014—2015)
  • Komandan Lantamal I Belawan (2015—2016)
  • Kepala Staf Koarmabar (2016—2017)
  • Pangkolinlamil[7][8][9] (2017—2018)
  • Pangkoarmabar (2018)
  • Pangkoarmada I (2018—2019)
  • Pangkogabwilhan I (2019—2020)
  • Kasal (2020—2022)
  • Panglima TNI (2022–sekarang)

Organisasi

Penghargaan

Tanda Jasa

  • Bintang Dharma (2020)
  • Bintang Jalasena Utama (2020
  • Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2020)
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (2020)
  • Bintang Bhayangkara Utama (2021)
  • Bintang Yudha Dharma Pratama
  • Bintang Jalasena Pratama (2018)
  • Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Jalasena Nararya
  • Pingat Jasa Gemilang – Tentera (P.J.G.) – Singapura (2022)
  • Honorary Member of the Order of Australia (Military Division) – Australia (2022)
  • Satyalancana Kesetiaan 32 Tahun
  • Satyalancana Dharma Samudera
  • Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun
  • Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun
  • Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun
  • Satyalancana Dwidya Sistha
  • Satyalancana Dharma Nusa
  • Satyalancana Wira Nusa
  • Satyalancana Wira Dharma
  • Satyalancana Kebhaktian Sosial

Brevet

  • Brevet Atas Air
  • Brevet Selam TNI AL
  • Brevet Kavaleri Marinir Kelas I
  • Brevet Hiu Kencana (2018)
  • Brevet Kopaska
  • Brevet Kesehatan TNI AL
  • Brevet Tri Media (Taifib)
  • Brevet PTAL (Denjaka)
  • Brevet Kehormatan Hidro-Oseanografi
  • Wing Penerbang TNI AU
  • Wing Penerbal

Karya

Buku

Keluarga

Istri

Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Veronica Yulis Prihayati

Anak

  • Novendi Wira Yoga
  • Ditya Wira Adibrata
  • Noval Wira Abiyuda

Sumber
Litbang Kompas