Tokoh

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika

I Gede Pasek Suardika merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Politikus asal Bali ini pernah bergabung dengan Partai Demokrat dan terpilih sebagai anggota DPR-RI periode 2009-2014. Pasek kemudian bergabung dengan Partai Hanura dan menjabat sebagai Sekjen sebelum menjabat ketua umum PKN.

KOMPAS/DIAN DEWI PURNAMASARI

Fakta Singkat

Nama Lengkap
I Gede Pasek Suardika, S.H., M.H.

Lahir
Buleleng, Bali, 21 Juli 1969

Almamate
Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang
Universitas Udayana, Denpasar

Jabatan Terkini
Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara

Pria kelahiran Singaraja, Buleleng, Bali ini dikenal sebagai seorang organisatoris sejati. Sejak masih di bangku kuliah di Universitas Brawijaya, Malang, Pasek sudah menjadi pengurus di salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa Unibraw. Selain itu, Pasek sangat aktif dengan beragam organisasi yang memiliki hubungan dengan budaya leluhurnya, yaitu Hindu dan Bali.

Lulus kuliah srata satu, Pasek sempat menjadi jurnalis di Surabaya dan Bali bahkan menjadi pengurus PWI Bali. Ilmu hukum yang didapatnya dari bangku S1 dan S2 membawanya menjadi pengacara dan memiliki kantor advokat sendiri.

Nasib membawanya menjadi politisi Partai Demokrat, menjadi Ketua Dewan Pakar Partai Demokrat Bali dan menjadi Ketua Pemuda dan Olahraga partai berlian tersebut. Dia pernah menjadi anggota legislatif dari Partai Demokrat periode 2009–2014 dan menjabat sebagai Ketua Komisi III.

Pasek dan beberapa temannya keluar dari Partai Demokrat dan berpindah ke Partai Hanura. Ia sempat menjadi Sekjen Hanura, tetapi memilih keluar dari partai tersebut. Akhirnya, Pasek membentuk Partai Kebangkitan Nusantara dan membangun kembali keyakinan berpolitik bersama kawan satu haluan mantan kader Partai Demokrat.

Putra Singaraja

Pria kelahiran Singaraja, Bali, 21 Agustus 1969 ini menjalani pendidikan dasar di Bali. Ia bersekolah di TK Lab Universitas Udayana (Unud) Singaraja, kemudian melanjutkan ke SD Lab Unud Singaraja. Setelah lulus pendidikan dasar, pasek melanjutkan pendidikan di SMP Lab Unud Singaraja dan lantas ke SMA Negeri 1 Singaraja.

Setelah lulus pendidikan SMA, Putra dari Kapten (Purn) I Komang Alit ini merantau ke kota Malang dan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Kemudian, ia mengambil gelar Magister Hukum di Universitas Udayana Denpasar.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika (tengah) bersama jajaran pimpinan partai saat menerima politisi dan ekonom Laksamana Sukardi (kedua dari kiri) bergabung dengan partainya di Kantor Pimpinan Nasional Partai Kebangkitan Nusantara, Menteng, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Karier

Pasek mengawali karirnya dengan menjadi asisten pengacara Made Yohanes dan Rekan di Malang, tetapi kemudian ia memilih berganti profesi menjadi jurnalis di Harian Surya, Surabaya. Kemudian dia pulang kampung halaman dengan berpindah kantor menjadi Redaktur Pelaksana pada Harian Nusa Bali dan Pemimpin Umum Tabloid Bali Aga, Denpasar.

Akan tetapi, pengalaman pendidikan dan advokasi tetap melekat pada dirinya hingga akhirnya ia mendirikan kantor pengacara Berdikari Law Office di Denpasar, bahkan Pasek menjadi direkturnya.

Sebagai pengacara, Pasek kemudian memutuskan untuk terjun ke dunia politik menjadi kader Partai Demokrat, hingga menjabat Ketua DPP Partai Demokrat dan memegang Departemen Pemuda dan Olahraga periode 2010–2015. Pasek menjadi anggota DPR RI periode 2009–2014 dari fraksi Demokrat dan menjadi Ketua Komisi III.

Ketika terjadi kasus proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Kabupaten Bogor yang menyeret Anas Urbaningrum ke penjara, Pasek dan beberapa politikus Demokrat merasa kecewa dengan sikap petinggi partai tersebut.

Akhirnya, Pasek dan beberapa politikus Demokrat terlibat dalam organisasi Perhimpunan Pergerakan Indonesia dan menjadi sekretaris jenderal di sana. Saat itu, Pasek menjabat Ketua Komisi III DPR dicopot jabatannya oleh Partai Demokrat karena tergabung dalam PPI yang dibentuk oleh Anas Urbaningrum.

Setelah Kongres Partai Demokrat di Surabaya, Pasek memutuskan keluar dari Demokrat pada 1 Juli 2015 kemudian bergabung dengan Partai Hanura. Ia diberi jabatan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura, tetapi tidak lama karena Pasek mundur dari jabatan tersebut pada 3 November 2018.

Dua tahun kemudian, pada 23 Januari 2020, Pasek memegang jabatan baru sebagai Sekretaris Jenderal Partai Hanura periode 2019–2024. Namun, Pasek memilih mundur dari jabatan tersebut lalu membentuk Partai Kebangkitan Nusantara bersama eksponen Partai Demokrat dan Partai Hanura.

Ia lalu memimpin PKN bersama kawan-kawan politik yang berasal dari Partai Demokrat dan Partai Hanura. Bersama alumni Cipayung dan aktivis PPI, Pasek didapuk menjadi Ketua Umum PKN karena dianggap memiliki integritas tinggi dalam politik. Ia menggagas keinginannya  untuk membangun politik kebangsaan untuk menjadi tulang punggung perjuangan partai.

KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Gede Pasek Suardika (tengah) di Pengadilan Negeri Denpasar Kelas I A, Kota Denpasar, Senin (10/4/223).

KOMPAS.COM

“Karena adagium seorang politisi itu tidak akan pernah mati dengan cara apapun, dan dimatikan oleh siapapun,” kata Ketua Umum PKN I Gede Pasek Suardika di Blitar, Rabu (12/4/2023).

Peduli lingkungan

I Gede Pasek Suardika lahir di Buleleng, Bali pada 21 Juli 1969. Pria yang lahir dan tumbuh di Bali ini sangat mencintai budaya leluhurnya. Selain mengikuti olahraga Merpati Putih di Kampus Brawijaya Malang, Pasek juga terlibat dalam UKM Kerohanian Hindu Dharma hingga menjadi wakil ketua dalam organisasi tersebut. Tidak hanya itu, Pasek kemudian menjadi Sekretaris Jendral PP Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) periode 1966–1999. Pasek sepertinya tidak bisa melepaskan kepeduliannya pada Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma tersebut, ia lantas menjadi Ketua Presidium Forum Alumni KMHDI dan berlanjut menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Forum Alumni di organisasi yang sama.

Kedekatan dan dukungan Pasek pada tanah leluhurnya membuatnya terlibat dalam Mahagotra Pasek Sanak Sapta Resi (MGPSSR) Bali, sebuah organisasi sosial budaya keagamaan yang didirikan sejak tahun 1952. Di MGPSSR tersebut, Pasek pernah menjabat sebagai wakil ketua IV Pimpinan Pusat. Demi mendukung Bali dan budayanya, Pasek juga turut terlibat sebagai Pendiri Yayasan Bali Forum dan menjadi ketua dalam organisasi tersebut.

Selain kepedulian pada agama dan leluhurnya, Pasek yang mengawali karier menjadi wartawan di Surabaya tersebut juga menjadi pengurus PWI dan menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan di Bali. Jalur hidup kemudian membawanya menjadi pengacara di Bali, bahkan menjadi Wakil Sekretaris Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) Bali dan sebagai Anggota Dewan Kehormatan Kongres Advokasi Indonesia (KAI).

Dari wartawan kemudian beralih profesi sebagai pengacara, ternyata belum cukup bagi suami dari Evi Lestari Anjani ini. Pasek memilih menjadi kader Partai Demokrat untuk berpartisipasi dalam politik dan masuk dalam jajaran Ketua Dewan Pakar Partai Demokrat Bali. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat dan Ketua Departemen Pemuda dan Olahraga DPP Partai Demokrat. Pada saat pilpres 2004, Pasek menjadi Ketua Komunitas Kebangsaan, yaitu sebuah LSM pendukung SBY-JK.

KOMPAS/DIAN DEWI PURNAMASARI

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika saat ditemui di kantor Pimpinan Nasional PKN di Jakarta, Rabu (6/4/2022).

KOMPAS.COM

Referensi

Biodata

Nama

I Gede Pasek Suardika, S.H., M.H.

Lahir

Buleleng, Bali, 21 Juli 1969

Jabatan

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara

Pendidikan

  • SD Lab Unud Singaraja Bali
  • SMP Lab Unud Singaraja Bali
  • SMA Negeri I Singaraja, Bali
  • Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang
  • Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana, Denpasar

Karier

  • Asisten Pengacara Made Yohanes dan Rekan, Malang
  • Jurnalis Harian Surya Surabaya
  • Redaktur Pelaksana Harian Nusa Bali
  • Pemimpin Umum Tabloid Bali Aga Denpasar
  • Direktur Berdikari Law Office, Denpasar

Legislatif

  • Anggota DPR RI dari Partai Demokrat (2009–2014)
  • Anggota DPD RI (2014–2019)

Organisasi

  • Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Hindu Dharma Universitas Brawijaya.
  • Sekretaris Jendral PP Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) periode 1996–1999.
  • Ketua Presidium Forum Alumni KMHDI
  • Ketua Dewan Pertimbangan Forum Alumni KMHDI.
  • Wakil Ketua IV Mahagotra Pasek Sanak Sapta Resi (MGPSSR) Bali
  • Ketua Yayasan Bali Forum
  • Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan di Bali.
  • Wakil Sekretaris Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) Bali
  • Anggota Dewan Kehormatan Kongres Advokasi Indonesia (KAI).
  • Ketua Dewan Pakar Partai Demokrat Bali.
  • Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat
  • Ketua Departemen Pemuda dan Olahraga DPP Partai Demokrat.
  • Ketua Komunitas Kebangsaan (LSM pendukung SBY-JK dalam pilpres 2004)

Karya

Buku

Keluarga

Istri

Evie Lestari Andajani

Anak

  1. Putu Devi Narasari
  2. Kadek Radhani Sugiantari
  3. Komang Alit Narayana
  4. Ketut Rama Witharma

Sumber
Litbang Kompas