AIC
Fakta Singkat
Nama Lengkap
Dedi Mulyadi
Lahir
Subang, Jawa Barat, 11 April 1971
Almamater
Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman, Purwakarta
Jabatan Terkini
- Ketua Banggar DPR RI (2019-2024)
- Calon Anggota DPR RI terpilih (2024-2029)
Dedi Mulyadi mengawali kiprah politiknya di Partai Golkar pada 1999 hingga menjadi Anggota DPRD Purwakarta periode 1999-2004. Kemudian, ia mengundurkan diri sebagai anggota dewan karena bersama Tubagus Lily Hambali Hasan mencalonkan diri sebagai wakil bupati dan bupati Purwakarta pada Pilkada 2003 dan menang. Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Purnawarman Purwakarta ini menjadi Wakil Bupati Purwakarta periode 2003-2008.
Pada Pilkada 2008 Dedi kembali maju. Ia mencalonkan diri sebagai calon bupati Purwakarta berpasangan dengan Dudung B Supardi. Mereka berhasil unggul dan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta periode 2008-2013.
Periode berikutnya, Dedi kembali mencalonkan diri pada Pilkada 2013 berpasangan dengan Dada Koswara sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta periode 2013-2019 dan meraih kemenangan. Pria kelahiran Subang ini juga dipercaya menjabat Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat periode 2016-2020.
Pada Pilkada Jabar 2018, Dedi mencalonkan diri sebagai wakil gubernur berpasangan dengan Deddy Mizwar sebagai calon gubernur. Namun, pasangan ini dikalahkan pasangan Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum. Selanjutnya, Ia maju sebagai Anggota DPR RI periode 2019-2024 mewakili dapil Jabar VII dari Fraksi Partai Golkar, dan menjabat Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
Pada 2023 Dedi mundur dari Partai Golkar dan Anggota DPR RI, selanjutnya bergabung dengan Partai Gerindra. Dedi lantas mencalonkan diri sebagai caleg Pemilu 2024 dan terpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2024-2029.
Putra Subang
Dedi Mulyadi lahir di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kabupaten Subang pada 11 April 1971. Ia merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara. Dedi lahir dari keluarga sederhana, ayahnya Sahlin Ahmad Suryana, pensiunan Tentara Prajurit Kader yang hanya berkarya di kemiliteran sampai usia 28 tahun karena sakit. Sementara sang Ibu, Karsiti tidak mengenyam bangku sekolah, tetapi sempat menjadi aktivis Palang Merah Indonesia (PMI). Ibu mengambil alih tanggung jawab kehidupan keluarga dengan bekerja menjadi kuli tandur dan nyangkul di sawah.
Dedi sejak kecil sudah terbiasa membantu ibunya menggembala domba dan berladang. Ia juga menjual es mambo, layang-layang, kayu bakar yang dikumpulkan sepulang sekolah, juga menjadi kuli batu bata. Semua upah yang diperolehnya diserahkan kepada sang Ibu.
Dedi menempun sekolah dasar di SD Subakti, Subang hingga lulus tahun 1984. Kemudian melanjutkan ke SMP Kalijati, Subang hingga lulus tahun 1987. Jenjang SMA diselesaikanya di SMA Negeri 1 Purwadadi, Subang tahun 1990. Selepas SMA, Dedi sempat mendaftar ke AKABRI dan Secapa. Namun, kedua upaya itu kandas. Berat badan Dedi yang 48 kilogram tidak memenuhi syarat untuk kedua pendidikan militer yang mensyaratkan berat badan minimal 55 kilogram.
Dedi kemudian mencoba masuk Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran di Bandung. Namanya termasuk dalam daftar calon mahasiswa yang lulus seleksi masuk kampus tersebut. Namun, karena ketiadaan dana membuat Dedi mengurungkan kesempatan kuliah di Unpad. Lalu Dedi memutuskan ikut sang kakak ke Purwakarta. Di kota ini Dedi mendaftar di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Purnawarman, Purwakarta dan mulai kuliah tahun 1995.
Di kampus Dedi aktif di organisasi ekstra kampus. Ia aktif di Senat Mahasiswa STH Purnawaman pada 1994, juga pernah menjadi Ketua HMI Cabang Purwakarta, Wakil Ketua DPR Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) tahun 1997, dan Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) tahun 1998.
Selain aktif berorganisasi, untuk menyelesaikan kuliah dan menyusun skripsi Dedi bekerja sebagai tenaga kontrak di PT Indho Bharat Rayon, lalu berhenti dan bekerja menjadi tenaga administrasi di PT Binawan Praduta. Dedi berhasil menyelesaikan kuliahnya tahun 1999.
Tahun 1998 Dedi menikah dengan Sri Muliawati. Mereka dikaruniai seorang anak yang diberi nama Maulana Akbar Ahmad Habibie. Namun pada 1999 saat Maulana Akbar berusia 3 bulan sang ibunda meninggal dunia. Empat tahun kemudian, Dedi menikah dengan Anne Ratna Mustika, mantan Mojang Purwakarta dan keponakan dari Bunyamin Dudih, Bupati Purwakarta periode 1993–2003.
Dedi dan Anne dikaruniai 2 orang anak, yaitu Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip dan Hyang Sukma Ayu. Namun, setelah 20 tahun berumahtangga, pernikahan mereka berakhir dengan perceraian pada 22 Februari 2023.
LKS
Karier
Dedi Mulyadi mulai meniti karier politik melalui Partai Golkar pada 1999. Lewat partai berlambang pohon beringin itu ia mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD Purwakarta dan berhasil duduk di Komisi E DPRD Purwakarta periode 1999-2004. Namun, posisi itu tidak sampai tuntas ia jalankan, karena ia ditunjuk Tubagus Lily Hambali Hasan sebagai calon wakil bupati Purwakarta pada Pilkada 2003.
Pasangan Lili Hambali Hasan-Dedi Mulyadi berhasil memenangkan Pilkada Purwakarta 2003, dan pada 13 Maret 2003 mereka dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta periode 2003-2008.
Setahun setelah menjadi Wakil Bupati Purwakarta, Dedi dipercaya menduduki jabatan Ketua DPC Partai Golkar Purwakarta (2004-2007). Ia juga dipercaya sebagai Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Indonesia periode 2005-2015. Pada Pilkada Purwakarta 2008 Dedi kembali mencalonkan diri. Kali ini ia maju sebagai calon Bupati berpasangan dengan Dudung B Supardi.
Mereka berhasil menang dan menjadi bupati dan wakil bupati pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Pada 13 Maret 2008 Dedi Mulyadi-Dudung B Supardi resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta periode 2008-2013.
Pada Pilkada Purwakarta 2013, Dedi sebagai petahana kembali maju. Ia berpasangan dengan Dada Koswara dan menang. Dedi kembali menjadi Bupati Purwakarta untuk masa jabatan 2013-2018. Ia berhasil mempertahankan jabatan Bupati Purwakarta selama dua periode. Karier politik Dedi terus melaju, pada 23 April 2016 Dedi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat periode 2016-2020 menggantikan Irianto MS Syafiuddin.
Usai menjalankan tugasnya sebagai Bupati Purwakarta, selanjutnya Dedi turut dalam kontestasi Pilkada Jabar 2018. Ia mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Deddy Mizwar sebagai calon gubernur. Namun pasangan ini dikalahkan oleh Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum.
Gagal di Pilkada Jabar 2018 tidak menghentikan kiprah politik Dedi. Pada Pilpres 2019, Dedi dipercaya sebagai Ketua Tim Kampanye Regional Jawa Barat Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Ia juga maju sebagai caleg dalam Pileg 2019 dan berhasil duduk sebagai Anggota DPR periode 2019-2024 mewakili daerah pemilihan Jawa Barat VII dari Fraksi Partai Golkar.
Di Senayan, Dedi berhasil duduk sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI pada 2019 sampai 2023. Dedi kemudian memutuskan keluar dari Partai Golkar. Ia juga mengundurkan diri sebagai anggota dewan. Selanjutnya pada 2023 Dedi bergabung dengan Partai Gerindra dan menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Pada Pemilu 2024 Dedi kembali mencalonkan diri sebagai caleg dari Partai Gerindra mewakili daerah pemilihan Jabar VII, meliputi wilayah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang dan Kota Bekasi. Penulis buku “Mengayuh Negeri dengan Cinta” ini berhasil meraih suara tertinggi di dapil Jabar VII dan melenggang ke Senayan sebagai Anggota DPR RI periode 2024-2029.
KOMPAS/SAMUEL OKTORA
Seluruh pasangan calon dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 memasuki panggung acara Debat Publik Pertama di Gedung Sasana Budaya Ganesa, Kota Bandung, Jabar, Senin (12/3/2018), pukul 19.30. Dari kiri ke kanan adalah pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu, serta pasangan calon Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Sedikitnya 1000 orang hadir dalam acara bertema Politik, Ekonomi, Hukum, dan Pemerintahan Daerah Dalam Pusaran Pembangunan Nasional ini.
Daftar Penghargaan
- Honorary Police dari Polda Jabar (18 Februari 2017).
- Pemimpin yang Mampu Menciptakan Pelayanan Kesehatan Berbasis IT dari iNews (2017).
- Tokoh Inspirasi Pembangunan Berbasis Kebudayaan dari Bupati Garut (2017).
- Harmoni Award Pembangunan yang Mengusung Toleransi Antar Umat Beragama dari Kementerian Agama (2017).
- Penghargaan dari Partai Golkar karena mampu meraup suara di atas 200.000 pada Pileg 2019 (15 September 2019)
- Satyalancana Kebudayaan dari Presiden Joko Widodo (2021).
Penghargaan
Dedi Mulyadi banyak menerima penghargaan terkait kiprah dan aktivitasnya selama menjadi Bupati Purwakarta dua periode, antara lain penghargaan Anubhawa Sasana Desa/Kelurahan dari Kemenkumham RI pada 2014; Pemrakarsa dan Penyeleggara Pawai Tumpeng dengan Peserta Terbanyakd ari MURI (2011); Pemrakarsa dan Penyelenggara Pawai Cetok dengan Peserta Terbanyak dari MURI (2014); Manusia Bintang Kategori Demokrasi Award dari Kantor Berita Politik Rakyat Merdeka (2014); dan Kepala Daerah Inovatif Dalam Bidang Pendidikan dari MNC Group (2014).
Penghargaan lainnya, pada 2015 Dedi memperkenalkan Sampurasun saat berpidato di Markas PBB di New York, Amerika Serikat, dihadapan 700 peserta dari 90 negara. Di tahun 2015 Dedi juga memperoleh penghargaan sebagai Pemrakarsa dan Penyelenggara Festival Sarung dan Iket Dengan Peserta Terbanyak dari MURI.
Dedi juga dinobatkan sebagai Tokoh Inspiratif Jawa Barat dari Dewan Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2015). Bapak Seni dan Pendidikan Purwakarta dari Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Purwakarta (2015). Apresiasi Inovasi Gempungan di Buruan Urang Lembur Sebagai Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dari Kemenpan RB (2015). Penghargaan Maecenas dari Federasi Teater Indonesia (2015).
Selain itu, Dedi Mulyadi juga meraih penghargaan sebagai Maestro Seni Tradisi 2016 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud pada 23 September 2016). Ia meraih penghargaan tersebut karena dianggap konsisten menjaga kebudayaan masyarakat Sunda. Dedi juga mendapatkan penghargaan Satya Lancana Kebudayaan dari Presiden Jokowi pada November 2021.
Arsip Dedi Mulyadi
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi seusai berbicara di forum International Young Leader Assembly, Selasa (18/8/2015), di Assembly Hall, Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat. Ia menjelaskan tentang penerapan pendidikan berbasis budaya Sunda di Purwakarta
Raih suara terbanyak
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat telah menyelesaikan rekapitulasi Pileg dan Pilpres 2024. Hasilnya Partai Gerindra dan paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang diusung Partai Gerindra meraih 58,5 persen atau 16.805.845 suara, mengungguli kedua paslon lainnya.
Untuk DPR RI Partai Gerindra memborong 25 kursi ke Senayan. Salah satunya Dedi Mulyadi caleg Partai Gerindra mewakili daerah pemilihan Jawa Barat VII, meliputi wilayah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bekasi. Dedi Mulyadi berhasil meraih suara tertinggi dengan total 375.658 suara di Dapil Jabar VII. Di Purwakarta mantan Ketua Partai Golkar Jawa Barat ini sukses meraih 125.161 suara, di Karawang meraih 133.329 suara, dan di Bekasi meraih 117.168 suara.
Dalam proses rekapitulasi di Dapil Jabar VII, Partai Gerindra memperoleh suara sebanyak 790.738 suara. Disusul, Partai Golkar sebesar 449.435 suara, PKS 441.891 suara, Partai Demokrat 339.372 suara, dan PKB 230.565 suara.
Di Dapil Jabar VII ini Dedi Mulyadi berhasil meraih suara lebih unggul dibanding Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda, dan Ketua DPW Nasdem Jabar Saan Mustofa. Selain itu, Dedi Mulyadi juga bersaing dengan sejumlah tokoh terkenal seperti Rieke Diah Pitaloka (PDI-P), Verrel Bramasta (PAN), Aldi Taher (Perindo), dan tokoh lainnya. Perolehan suara mantan Bupati Purwakarta itu merupakan hasil kerja kerasnya dengan blusukan ke berbagai daerah mendatangi warga dan menampung aspirasi dari masyarakat.
Harta kekayaan
Total kekayaan Dedi Mulyadi tahun 2022 sebesar Rp 6,1 miliar. Jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 30 Maret 2023 terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp 5 miliar yang tersebar pada 46 bidang di Purwakarta (41 bidang) dan Subang (5 bidang).
Dalam laporan itu Dedi Mulyadi juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 3,9 miliar yang terdiri dari 2 mobi dan 3 motor, harta bergerak lainnya Rp 148 juta, kas dan setara kas Rp 465 juta. Dalam laporan itu Dedi Mulyadi memiliki hutang sebesar Rp3,5 miliar, sehingga total harta kekayaan tahun 2022 tercatat sebesar Rp 6,1 miliar.
Dedi Mulyadi tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak sembilan kali. Laporan berdasarkan jabatannya itu sejak menjadi Bupati Purwakarta periode 2008-2013, Bupati Purwakarta (2013-2018), calon Wakil Gubernur Jawa Barat 2018, dan Anggota DPR RI periode 2019-2024, sebagai berikut:
Bupati Purwakarta periode 2008-2013
- Laporan 10 Oktober 2006 (Tambahan Berita Negara RI, 7 November 2008), harta kekayaan sebesar Rp 545.517
- Laporan 7 Desember 2007 (tambahan Berita Negara RI,13 Maret 2009), harta kekayaan sebesar Rp 1.005.798.662
- Laporan 10 Februari 2012, harta kekayaan sebesar Rp 2.888.362.519
Bupadi Purwakarta periode 2013-2018
- Laporan 27 Mei 2015, harta kekayaan sebesar Rp 3.164.425.514
Can Wakil Gubernur Jawa Barat
- Laporan 2 Januari 2018, harta kekayaan sebesar Rp 6.153.682.991
Anggota DPR RI periode 2019-2024
- Laporan 31 Desember 2019, harta kekayaan sebesar Rp 8.077.473.640
- Laporan 31 Desember 2020, harta kekayaan sebesar Rp 8.775.533.624
- Laporan 31 Desember 2021, harta kekayaan sebesar Rp 7.814.659.003
- Laporan 31 Desember 2021, harta kekayaan sebesar Rp 6.106.425.453
Referensi
- KOMPAS,17 Januari 2003. Daerah Sekilas: Purwakarta – Sekda Purwakarta Lili Hambali Hasan dan Dedi Mulyadi terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati.
- KOMPAS, 14 Maret 2003. Daerah Sekilas: Purwakarta – Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta.
- KOMPAS, 31 Oktober 2007. Partai Ambil Formulir * Pilkada Purwakarta Dimulai.
- KOMPAS, 22 Januari 2008. Pesta Demokrasi: Pasangan Dedi-Dudung Menangi Pilkada Purwakarta.
- KOMPAS, 9 Februari 2010. Akademia: Buku Karya Bupati Purwakarta.
- KOMPAS, 10 April 2017. Pilkada Jabar: Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Bersaing.
–
- https://www.dpr.go.id/blog/profil/id/1926
- https://regional.kompas.com/read/2019/09/17/10533711/raih-penghargaan-sebagai-caleg-suara-terbanyak-dari-golkar-ini-kata-dedi?page=all
- https://bandung.kompas.com/read/2024/03/04/125722778/dedi-mulyadi-raih-351519-suara-caleg-dpr-berpotensi-tertinggi-se-nasional
- https://gerindra.id/2024/03/05/dedi-mulyadi-raih-351-519-suara-caleg-dpr-paling-berpotensi-tertinggi-se-indonesia/
- https://bandung.kompas.com/read/2024/02/24/131304578/dedi-mulyadi-sebut-suaranya-pada-pemilu-2024-berpotensi-tertinggi-tingkat?page=all
- https://regional.kompas.com/read/2024/03/20/103148478/prabowo-dan-gerindra-juara-di-jabar-dedi-mulyadi-semoga-tidak-ada-lagi
- https://biz.kompas.com/read/2017/03/29/21261481/dedi.mulyadi.punya.kisah.dari.susah.makan.sampai.jadi.bupati.
Biodata
Nama
Dedi Mulyadi S.H
Lahir
Subang, Jawa Barat, 11 April 1971
Jabatan
Anggota DPR RI (2019-2024)
Calon Anggota Terpilih DPR RI (2024-2029)
Pendidikan
- SD Sukabakti, Subang (1978-1984)
- SMP Negeri 1 Kalijati, Subang (1984-1987)
- SMA Negeri 1 Purwadadi, Subang (1987-1990)
- Sarjana (S1) Fakultas Hukum, Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman, Purwakarta (1995-1999)
Karier
Pekerjaan:
- Anggota Komisi E DPRD Purwakarta dari Partai Golkar (1999-2003)
- Wakil Bupati Purawakarta (2003-2008)
- Bupati Purwakarta (2008-2013)
- Bupati Purwakarta (2013-2018)
- Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar (2019-2023)
- Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra (2004-2029)
Organisasi
–
- Ketua HMI Cabang Purwakarta
- Senat Mahasiswa STH Purnawarman, Purwakarta (1994)
- Wakil Ketua DPC Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPSI) (1997)
- Sekretaris Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP SPTSK KSPSI) (1998)
- Wakil Ketua GM FKPPI (2002)
- Ketua PC Pemuda Muslimin Indonesia (2002)
- Sekretaris KAHMI Purwakarta (2002)
- Ketua DPC Partai Golkar Purwakarta (2004-2007)
- Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Indonesia (2005-2015)
- Sekjen Partai Golkar Jawa barat (2010)
- Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat (2016-2020)
- Ketua Tim Kampanye Jokowi-Maruf Jawa Barat (2018)
- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra (2023)
Penghargaan
- Anubhawa Sasana Desa/Kelurahan dari Kemenkumham RI pada 2014.
- Pemrakarsa dan Penyeleggara Pawai Tumpeng dengan Peserta Terbanyakd ari MURI (2011).
- Pemrakarsa dan Penyelenggara Pawai Egrang dengan Peserta Terbanyak dari MUI (2012).
- Pemrakarsa dan Penyelengara Parade Bedug dengan Peserta Terbanyak dari MUEI (2012).
- Pemrakarsa dan Penyelengara Pawai Lampion dengan Peserta Terbanyak dari MURI (2013). Pemrakarsa dan Penyelenggara Pawai Cetok dengan Peserta Terbanyak dari MURI (2014).
- Kepala Daerah Inovatif Dalam Bidang Pendidikan dari MNC Group (2014).
- Manusia Bintang Kategori Demokrasi Award dari Kantor Berita Politik Rakyat Merdeka (2014).
- Pemrakarsa dan Penyelenggara Festival Sarung dan Iket Dengan Peserta Terbanyak dari MURI (2015).
- Tokoh Inspiratif Jawa Barat dari Dewan Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2015).
- Bapak Seni dan Pendidikan Purwakarta dari Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Purwakarta (2015).
- Apresiasi Inovasi Gempungan di Buruan Urang Lembur Sebagai Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dari Kemenpan RB (2015).
- Penghargaan Maecenas dari Federasi Teater Indonesia (2015).
- Pemrakarsa dan Penyelenggara Festival Sampurasun dan Kohkol Dengan Peserta Terbanyak dari MURI (2016).
- Maestro Seni Tradisi 2016 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) (23 September 2016).
- Anugerah Kebudayaan dari Persatuan Wartawan Indonesia Pusat (2016).
- Kepala Daerah yang Berdedikasi Dalam Perlindungan dan Pemenuhan Atas Hak Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan dari Komnas HAM (2016).
- Pemimpin Teladan Demokrasi dari Dewan Pembina The Soekarno Center (2016).
- Tokoh yang Berkontribusi Besar Dalam Gerakan Pramuka dari Presiden Joko Widodo (2016).
- Konsistensi Dalam Mendukung Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa dan Mabes TNI AD (2016).
- Tokoh Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi dari Kemendikbud RI (2016).
- Penghargaan Dwidja Praja Nugraha dari Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (2016).
- Tokoh yang Berhasil Mengangkat Ekonomi dan Pendidikan dari Majelis Amanah Rakyat Malaysia (2016).
- Pemrakarsa dan Penyelenggara Festival Ngarak Beas Perelek Dengan Peserta Terbanyak dari MURI (2017).
- Honorary Police dari Polda Jabar (18 Februari 2017).
- Pemimpin yang Mampu Menciptakan Pelayanan Kesehatan Berbasis IT dari iNews (2017).
- Tokoh Inspirasi Pembangunan Berbasis Kebudayaan dari Bupati Garut (2017).
- Harmoni Award Pembangunan yang Mengusung Toleransi Antar Umat Beragama dari Kementerian Agama (2017).
- Penghargaan dari Partai Golkar karena mampu meraup suara di atas 200.000 pada Pileg 2019 (15 September 2019)
- Satyalancana Kebudayaan dari Presiden Joko Widodo (2021).
Karya
Keluarga
Istri
- Sri Muliawati (istri, menikah 1998, meninggal dunia 1999)
- Anne Ratna Mustika (istri, menikah 2003, cerai Februari 2023)
Anak
- Maulana Akbar Ahmad Habibie
- Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip
- Hyang Sukma Ayu
Sumber
Litbang Kompas