Fakta Singkat
Nama Lengkap
Dr. Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono, M.Sc
Lahir
Surakarta, 5 November 1954
Almamater
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Colorado State University, Amerika Serikat
Jabatan Terkini
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2019-2024
Pekerjaan lapangan merupakan arena yang dikuasai seorang Basuki Hadimuljono. Bukti kepiawaian mantan pegawai negeri di Kementerian Pekerjaan Umum ini adalah Trans Jawa, Trans Sumatera, Trans Sulawesi, dan Trans Papua.
Pengalaman lapangan, kerja keras, dan dedikasi dalam membangun infrastruktur membuatnya mendapat posisi dengan tanggungjawab yang berat. Tidak sebatas sebagai pejabat eselon I di Kementerian PU, Basuki juga didapuk mengemban tugas sebagai Menteri PUPR Kabinet Kerja 2014-2019, dan kemudian melanjutkan jabatan Menteri PUPR dalam Kabinet Indosia Maju 2019-2024.
Kementerian yang dipimpinnya mendapat tugas yang tidak ringan yaitu melaksanakan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia yang menjadi prioritas Pemeritahan Joko Widodo. Tak hanya itu, anggaran dari APBN yang dikelola kementerian tersebut juga terbesar dibandingkan kementerian lainnya.
Anak kolong
Basuki Hadimuljono yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 5 Novmeber 1954 adalah anak ke empat dari delapan bersaudara. Ayahnya adalah seorang tentara dari Angkatan Darat. Basuki kecil sering berpindah-pindah tempat mengikuti tugas ayahnya.
Pada 1963-1968, sang ayah bertugas di Palembang, Sumatera Selatan dan Basuki kecil pun menempuh pendidikan di sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota tersebut. Sebelum tamat SMP di Palembang, sang ayah pindah ke Irian Jaya atau kini Papua. Basuki pun berpindah sekolah lagi mengikuti tugas ayahnya di ujung timur Indonesia. Jenjang pendidikan SMP dan SMA pun dijalaninya di kota tersebut dan ia harus beradaptasi dengan teman serta lingkungan barunya di Papua.
Sebelum lulus Sekolah Menegah Atas (SMA), Basuki remaja harus pindah ke Surabaya. Ia melanjutkan sekolah di SMA Negeri 5 Surabaya. Di sekolah yang terbilang favorit di kota pahlawan itu lahh kualitas intelektualnya terasah dan berkembang.
Setelah lulus SMA pada 1975, ia kemudian pergi ke Bandung untuk melanjutkan kuliah di ITB, namun keinginannya itu kandas lantaran kampus impiannya itu tidak menerima dirinya. Kemudian ia pergi ke Yogyakarta untuk melanjutkan kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM). Basuki diterima menjadi mahasiswa di Teknik Geologi UGM dan meraih gelar insinyur pada Tahun 1979. Berbekal gelar insinyur itu, ia memilih menjadi pegawai negeri sipil di Kementerian Pekerjaan Umum.
Selama berkarier di PU, Basuki mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan master dan doktor di Amerika Serikat. Ia mengambil pendidikan di Master di Teknik Sipil di Colorado State University, Amerika Serikat dan lulus pada 1989. Kemudian langsung mengambil gelar doktornya di kampus yang sama dan lulus pada 1992. Ia tercatat sebagai pegawai negeri pertama di lingkungan PU yang menyandang gelar doktor.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono
Karier
Setelah lulus dari UGM, Basuki diterima sebagai pegawai negeri sipil di Kementerian Pekerjaan Umum. Awal kariernya di kementerian tersebut, ia mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur di sejumlah daerah di Jawa dan luar Jawa. Proyek yang pertama ditangani adalah Proyek Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah selama tiga tahun sejak 1981 hingga 1984. Kemudian memegang proyek pengembangan air tanah di Nusa Tenggara Timur.
Pada usia 30-an tahun, Basuki mendapat kesempatan belajar di Amerika Serikat dengan fasilitas beasiswa. Ia pun meraih master dari Universitas Colorado pada usia 35 tahun dan tiga tahun kemudian meraih gelar doktor dari universitas yang sama.
Setelah menimba ilmu dari Amerika Serikat, Basuki pulang ke Indonesia dan bekerja kembali di instansi Kementerian PU. Di kementerian tersebut ia langsung dipromosikan dan menjabat Pimpro Induk Pengelolaan Wilayah Sungai (PWS) Ciliwung Cisadane (2000-2001).
Kemudian kariernya terus meroket dan dipromosikan sebagai pejabat eselon 1 dengan menjabat Direktur Wilayah Tengah, Ditjen Sumber Daya Air (2001-2002), selanjut sebagai Kepala Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal (2002-2003).
Kemudian Basuki menjabat Direktur Jenderal Sumber Daya Air (2003-2005). Hanya dua tahun di Direktorat Sumber Daya Air, kemudian Basuki menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan PU (2005-2007), setalah itu, Inspektur Jenderal (2007-2013) dan Direktur Jenderal Penataan Ruang (2013-2014). Tak kurang dari 13 tahun Basuki menjadi pejabat eselon 1, pangkat tertinggi PNS, di empat posisi di Kementerian PU.
Di sela-sela pekerjaannya di Kementerian PU, Basuki juga dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelesaikan misi yang cukup berat di Sidoarjo, Jawa Timur yakni menjadi tim penanggulangan bencana alam lumpur Lapindo. Kemudian Rehabilitasi Pasca Tsunami Aceh, Kerawanan Pangan Yahukimo – Papua, dan kerusakan jalan tol Purbaleunyi, Bandung, Jawa Barat.
Setelah mengabdi 31 tahun lebih di Kementerian Pekerjaan Umum, ia diminta Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI dalam Kabinet Kerja 2014-2019. Ia menjadi orang pertama yang menduduki kementerian baru hasil pengabungan dua kementerian yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat.
Selama menjabat menteri untuk periode pertamanya, Basuki pun berhasil merampungkan banyak proyek infrastruktur. Sejumlah proyek yang berhasil dia selesaikan antara lain pembangunan jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, serta jalan Trans Sulawesi dan Trans Papua.
Setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden untuk periode kedua, Ia kembali mendapuk Basuki sebagai Menteri PUPR dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Ia ditugaskan Jokowi melanjutkan proyek infrastruktur untuk rakyat yang masih menjadi fokus pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan.
Daftar Penghargaan
- Satyalancana Kesejahteraan Sosial Pasca Tsunami NAD, 2005
- Satyalancana Karya Satya XXX, 2014
- Penghargaan Dharma Widya Argya Dalam Menyumbangkan Ilmu Pengetahuan Untuk Kemanusiaan di Bidang Kebencanaan (2015)
- Penghargaan The Asean Federation of Engineering Organization (AFEO) (2016)
- International Lifetime Contribution Award dari Japan Society of Civil Engineering (JSCE) (2017)
- Perekayasa Utama Kehormatan (PUK) Bidang Infrastruktur dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) (2017)
- Ganesha Praja Manggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB) (2017)
- Penghargaan Tokoh Perubahan dari Republika (2018)
- Bintang Bhayangkara Utama dari Kepolisian Republik Indonesia (2018)
- Anugrah Herman Johannes Award dari Universitas Gadjah Mada (2018)
- Doktor Honoris Causa (Doktor Kehormatan) dari Institut Teknologi Bandung (2020)
Penghargaan
Basuki mendapat gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Institut Teknologi Bandung dalam bidang pengembangan, pembangunan dan pengelolaan infrastruktur, khususnya dalam bidang sumber daya air dan infrastruktur tahan gempa pada 16 Januari 2020. ITB memberikan Gelar Doktor Kehormatan kepadanya sebagai penghargaan dan penghormatan kepada seseorang yang telah terbukti memberikan sumbangan nyata, menonjol, dengan dampak luar biasa dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni bagi perkembangan kebudayaan bangsa dan kemanusiaan.
Penghargaan itu melengkapi sejumlah penghargaan yang pernah didapat Basuki antara lain Penghargaan Pegawai Teladan Departemen Pekerjaan Umum (1995), Satyalancana Karya Satya XX (2003), Satyalancana Karya Satya XXX (2014), Penghargaan The Asean Federation of Engineering Organization (AFEO) (2016), International Lifetime Contribution Award dari Japan Society of Civil Engineering (JSCE) (2017), Ganesha Praja Manggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB) (2017), dan Anugrah Herman Johannes Award dari Universitas Gadjah Mada (2018).
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA
Presiden Joko Widodo (kiri) mendengarkan pemaparan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (memakai topi) tentang Terowongan Nanjung di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/1/2020). Presiden meresmikan dua terowongan air masing-masing sepanjang 230 meter dengan diameter 8 m untuk mengurangi banjir di kawasan Bandung selatan.
Membangun Infrastruktur
Selama menjabat Menteri PUPR pada periode pertamanya, Basuki sudah menyelesaikan banyak infrastruktur yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Pencapaian menteri yang lebih dari 30 tahun berkarya di Kementerian PU itu tersebar di bidang Sumber Daya Air (Pengelolaan Sumber Daya Air), konektivitas (pembangunan jembatan dan jalan), serta di bidang perumahan dan permukiman.
Di bidang sumber daya air, Basuki sudah berhasil menyelesaikan 9 bendungan di periode pertamanya yakni Payaseunara, Nipah, Bajulmati, Jatigede, Titab, Rajui, Teritip, Raknamo dan Tanju. Selain itu, di bawah kepemimpiannya, Kementerian PUPR juga masih melanjutkan pembangunan 49 bendungan yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia juga berhasil membangun 860.015 hektar Jaringan irigasi baru dan merehabilitasi lebih dari 1.000.000 hektar jaringan irigasi.
Bidang Konektivitas (Jalan dan Jembatan), kementeriannya berhasil memfasilitasi pembangunan jalan tol Trans Jawa yang menghubungkan ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa. Rinciannya, 132,2 km tol baru pada tahun 2015, kemudian 44 km tol baru pada tahun 2016, dan 156,6 km tol baru pada tahun 2017, serta 110,3 km tol baru hingga 2018.
Selain jalan tol, Basuki sudah menyelesaikan empat jembatan bentang panjang yakni Jembatan Merah Putih, Jembatan Pak Kasih Tayan, Jembatan Petuk, dan Jembatan Sigandul. Ia juga membangun empat flyover di Brebes dan flyover Antapani, Bandung dengan teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP).
Di bidang perumahan, ia berhasil menyelesaikan Pembangunan SPAM Regional Umbulan (dimulai 2017), Renovasi dan pembangunan 33 venue di DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan Jawa Barat untuk Asian Games, Pembangunan 44.893 unit Rusun di seluruh Indonesia, Pembangunan Perpustakaan Apung di Tambak Lorok Semarang, Jateng, Pembangunan 473.165 unit Rumah Swadaya, dan Pembangunan 22.358 unit Rumah Khusus.
Tahun 2020, Basuki diserahi tanggung jawab mengelola anggaran di Kemeterian PUPR senilai Rp 120,2 triliun, namun karena pandemi Covid-19 anggaran itu direvisi menjadi Rp 75,63 triliun atau dikurangi sebanyak Rp 44,58 triliun. Lalu, Kementerian PUPR mendapatkan tambahan alokasi anggaran sehingga total angaran kementeriannya mencapai sebesar Rp 87,8 triliun. Hingga November 2020, realisasi anggaran sebesar Rp 64,066 triliun. Jumlah tersebut sekitar 72,94 persen dari keseluruhan pagu anggaran tahun 2020 yang sebesar Rp 87,83 triliun.
Alokasi anggaran di Kementerian PUPR tahun 2021 direncanakan sekitar Rp 150 triliun atau naik lebih dari 60 persen dibandingkan tahun 2020 yang tercatat sekitar Rp 87 triliun. Anggaran itu bakal digunakan untuk melanjutkan infrastruktur yang utamanya ditujukan untuk mendukung upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat Pandemi COVID-19.
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memantau gerbang tol Kayu Agung, Sumatera Selatan, Sabtu (11/5/2019). Ruas tol ini menjadi salah satu ruas tol yang akan difungsikan pada angkutan lebaran nanti.
Harta kekayaan
Saat awal menjabat Menteri PUPR untuk periode keduanya, kekayaan Basuki berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diunduh dari situs KPK (https://elhkpn.kpk.go.id/) tercatat sebesar Rp 19,4 miliar. Kekayaan Basuki tahun 2019 dilaporkan per 18 Maret 2020. Harta Kekayaannya terdiri dari delapan bidang tanah dan bangunan di Sleman, Semarang, Bekasi, dan Bogor dengan nilai seluruhnya mencapai Rp 11,3 miliar. Ia juga memiliki satu kendaraan bermotor yakni sepeda motor Royal Enfield senilai Rp 75 juta.
Harta lainnya yang dimiliki pria kelahiran Surakarta ini berupa harta bergerak lainnya senilai Rp 325 juta, kas dan setara kas senilai Rp 7,79 miliar. Dalam laporan itu, Basuki tercatat tidak memiliki hutang, sehingga total hartanya mencapai Rp 19,4 miliar. Kekayaannya itu mengalami kenaikan sekitar Rp satu miliar dibandingkan pelaporan Tahun 2018 sebesar 18, 1 miliar.
Referensi
- Basuki Hadimuljono – Infrastruktur Mendorong Pertumbuhan Ekonomi, dan Mengangkat Daya Saing Negeri, Penerbit Buku Kompas, 2019
https://www.pu.go.id/article/95/profil-menteri-pekerjaan-umum-dan-perumahan-rakyat
https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/23/103516265/profil-basuki-hadimuljono-menteri-pupr
https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/23/165709165/infografik-profil-basuki-hadimuljono-menteri-pupr
Biodata
Nama
Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono, M.Sc
Lahir
Surakarta, 5 November 1954
Jabatan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2019-2024
Pendidikan
- SMA Negeri 5 Surabaya (1975)
- S1, Teknik Geologi, Universitas Gajah Mada (1979)
- S2, Master of Science, Civil Engineering Colorado State University, USA (1989)
- S3, Doctor of Philosophy, Civil Engineering, Colorado State University, USA (1992)
Karier
Pemerintahan
- Proyek Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah (1981-1984)
- Proyek Pengembangan Air Tanah Nusa Tenggara Timur (1985-1993)
- Pimpro Induk Pengelolaan Wilayah Sungai (PWS) Ciliwung Cisadane (2000-2001)
- Direktur Wilayah Tengah, Ditjen Sumber Daya Air (2001-2002)
- Kepala Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal (2002-2003)
- Direktur Jenderal Sumber Daya Air (2003-2005)
- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (2005-2007)
- Inspektur Jenderal (2007-2013)
- Direktur Jenderal Penataan Ruang (2013-2014)
- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2014-Sekarang)
Tugas Khusus
- Deputi Operasi Pengembangan Lahan Gambut (PLG ) 1 Juta hektar di Kalimantan Tengah (1997 – 1998)
- Ketua Kelompok Kerja SDA Rehabilitasi Pasca Tsunami Aceh (2004 – 2005)
- Ketua Tim Independen Penanggulangan Kerusakan Jalan Tol Purbaleunyi (2006)
- Anggota Tim Nasional Penanggulangan Kerawanan Pangan Yahukimo – Papua (2006)
- Ketua Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (2006 – 2007)
- Penanggung Jawab Infrastruktur Asian Games 2018 (2015 – 2018)
Kiprah Organisasi
- Anggota Dewan Pakar Persatuan Insinyur Indonesia (PII) (2005 – Sekarang)
- Anggota Dewan Pakar Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) (2008 – Sekarang)
- Ketua BSA Himpunan Ahli Teknik Hidrolik (HATHI)
- Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Commision on Irrigation and Drainase – Indonesia (2007 – Sekarang)
- Presiden Network for Asia River Basin Organization (NARBO) (2003-2005,2005-2007)
- Senior Advisor Network for Asia River Basin Organization (NARBO) (2007-sekarang)
- Ketua Umum Keluarga Alumni Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (KATGAMA) (2005 – 2007)
- Vice President International Commission on Irrigation and Drainage (ICID) (2013 – 2015)
- Ketua Umum Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (PERGATSI) (2015 – Sekarang)
- Ketua Umum Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) (2017 – Sekarang)
Penghargaan
- Piagam Penghargaan Pegawai Teladan Departemen Pekerjaan Umum (1995)
- Satyalancana Karya Satya X, 2001
- Satyalancana Karya Satya XX, 2003
- Satyalancana Pembangunan, 2003
- Satyalancana Wirakarya, 2005
- Satyalancana Kesejahteraan Sosial Pasca Tsunami NAD, 2005
- Satyalancana Karya Satya XXX, 2014
- Penghargaan Dharma Widya Argya Dalam Menyumbangkan Ilmu Pengetahuan Untuk Kemanusiaan di Bidang Kebencanaan (2015)
- Penghargaan The Asean Federation of Engineering Organization (AFEO) (2016)
- International Lifetime Contribution Award dari Japan Society of Civil Engineering (JSCE) (2017)
- Perekayasa Utama Kehormatan (PUK) Bidang Infrastruktur dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) (2017)
- Ganesha Praja Manggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB) (2017)
- Penghargaan Tokoh Perubahan dari Republika (2018)
- Bintang Bhayangkara Utama dari Kepolisian Republik Indonesia (2018)
- Anugrah Herman Johannes Award dari Universitas Gadjah Mada (2018)
- Doktor Honoris Causa (Doktor Kehormatan) dari Institut Teknologi Bandung (2020)
Keluarga
Istri
Kartika Nurani
Anak
Dewi Mahamiani
Neil Andika
Dira Mediani
Sumber
Litbang Kompas