KOMPAS/PRIYOMBODO
Kesibukan para pedagang janur dan kulit ketupat di pinggir jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat, Rabu (19/4/2023). Sebagian pedagang yang berjualan merupakan pedagang kulit ketupat musiman. Mereka datang dari sejumlah daerah di Serang, Banten dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Fakta Singkat
- Idul Fitri memiliki makna membersihkan diri dari dosa pada masa lalu.
- Hari raya menjadi momen menumbuhkan kembali cita rasa makanan tradisional untuk berlebaran.
- Ketupat lebaran menjadi simbol perayaan Idul Fitri dan memiliki makna kemenangan dan saling memaafkan.
- Makanan tradisional di Indonesia saat Lebaran memiliki sejumlah kesamaan terutama dari sisi bahan baku.
- Sebagai negara agraris olahan dari beras yang dibungkus daun seperti daun pisang atau daun kelapa dimiliki oleh hampir semua suku di Indonesia.
Idul Fitri memiliki makna kembali pada fitrah atau kesucian karena pada dasarnya manusia dilahirkan ke dunia dalam keadaan fitrah atau suci. Idul Fitri berasal dari dua kata “ied” dan “al-fitri”; ied berasal dari kata “aada-ya’uudu” yang artinya kembali. Kata ‘fitri’ memiliki dua makna yaitu suci dan berbuka. Suci berarti bersih dari dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan.
Kata Idul Fitri bisa juga diartikan sebagai bersih dari segala dosa, kesalahan, dan keburukan pada masa lalu. Idul Fitri adalah hari kemenangan untuk melawan hawa nafsu dan taat pada Allah dengan menjalankan puasa sebulan penuh.
Namun yang terpenting, perayaan Idul Fitri menjadi momen yang tepat untuk merenung, memaafkan, dan memperbaiki diri. Tidak hanya itu, bersedekah dan membayar zakat bagi kaum dhuafa merupakan bentuk turut serta berbagi kemenangan.
Menjadi kembali bersih tidak semata digambarkan hanya berpakaian baru, tetapi lebih dari itu “Ied” bisa diartikan kembali bersih bagi orang yang bertambah ketakwaanya. Dalam konteks ke-Indonesia-an, bertambah taqwa memiliki makna yang dalam dan sangat luas, tentu saja makin dekat pada Tuhan dan sesamanya.
Silaturahmi dengan saling memaafkan merupakan bagian dari langkah kembali suci. Tradisi Idul Fitri bervariasi di tiap negara, di negara dengan mayoritas muslim selalu ada hari libur nasional, sekolah, dan perkantoran diliburkan. Sementara di Amerika dan Inggris, umat Islam bisa mengajukan cuti sekolah dan cuti kerja untuk merayakan Idul Fitri.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Warga membeli janur dan kulit ketupat dari pedagang di pinggir jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat, Rabu (19/4/2023). Permintaan kulit ketupat mengalami peningkatan jelang lebaran. Ketupat dengan segala lauk pauknya menjadi hidangan wajib saat Lebaran.
Tradisi Idul Fitri di Indonesia
Di Indonesia tradisi yang tidak pernah lekang oleh waktu adalah malam takbiran. Hampir semua mushola dan masjid baik di kota atau di daerah-daerah mengumandangkan takbir memuja nama Allah SWT. Kegiatan takbiran ini dilakukan di malam hari menjelang dan sebelum sholat Idul Fitri keesokan harinya.
Kegiatan malam takbiran dilakukan dari dalam masjid dengan diiringi tabuhan beduk. Takbiran seringkali disertai pawai berkeliling dalam kota. Peserta pawai takbiran mengumandangkan takbir, sekaligus berbaur dengan tetangga dan warga sekitarnya. Memori takbiran ini seringkali menjadi kenangan unik di kala mereka sudah dewasa, karena kebersamaan terbentuk saat melakukan malam takbiran.
Tradisi rutin saat lebaran adalah mudik. Kegiatan mudik oleh para perantau kembali ke kampung halaman, atau ke “udik” yang artinya kampung, desa atau dusun. Dalam istilah bahasa Jawa mudik dapat di artikan “mulih dilik” atau pulang sebentar untuk mengunjungi orang tua, sanak saudara dan kerabat di kampung halaman.
Setiap Idul Fitri, mudik menjadi tradisi yang selalu dirindukan, meskipun perjuangan untuk pulang kampung tersebut sangat berat tetapi masyarakat Indonesia tidak akan melewatkan kesempatan itu.
Masyarakat terbiasa berjibaku dengan berburu tiket, berjubel saat naik bis, kereta ataupun masuk ke dalam kapal feri penyeberangan disertai rasa kelelahan menempuh waktu puluhan jam.
Mudik menjadi hajat kultural yang dirayakan oleh masyarakat Indonesia untuk pulang kampung, reriungan bersama keluarga dan menghidupkan kembali makna kebersamaan. Mudik juga telah menjadi tradisi yang membuat seseorang merasa bersalah jika tidak melaksanakannya. Selain itu adanya rasa harga diri jika tidak pulang kampung saat lebaran, maka harus melakukan berbagai hal agar sebagai perantau yang sukses.
KOMPAS/MELATI MEWANGI
Sayur banjar yang telah matang berwarna kekuningan. Berbeda dengan sayur lodeh, sayur banjar tidak menggunakan tambahan santan. Rasanya ringan, gurih, dan menyegarkan.
Tradisi menjalani puasa Ramdhan dan perayaan Idul Fitri membuat pola konsumsi masyarakat cenderung meningkat maka tidak dapat dielakkan pengeluaran keluargapun meningkat. Bahkan, menurut pengamat ekonomi pertumbuhan ekonomi meningkat 20-30 persen saat Ramadhan dan Idul Fitri. Perubahan pola konsumsi sudah menjadi budaya dalam masyarakat Indonesia saat menghadapi momen setahun sekali tersebut.
Halal bihalal adalah aktifitas silaturahmi saat ataupun setelah hari raya Idul Fitri yang memiliki makna adalah kekusutan, kekeruhan, ataukesalahan yang lama dapat dilebur, hilang dan kembali halal seperti sedia kala.
Pada momen Idul Fitri silaturahim atau halal bihalal ini biasanya disertai dengan sungkeman, yaitu ketika anak dan cucu melakukan sungkem yang orang tua seperti kakek nenek ataupun ayah ibu. Tradisi sungkeman menggambarkan bakti kasih anak pada orang tua mereka, penghormatan ataupun permintaan maaf. Maka dalam tradisi Jawa sungkeman menjadi sebuah ritual yang tidak dapat ditinggalkan.
Pada hari raya Idul Fitri, biasanya marak momentum pemberian THR atau hadiah dari orangtua kepada anak atau penghargaan orang tua pada anak-anak karena sudah ikut berpuasa, sehingga diharapkan anak-anak termotivasi untuk melaksanakan ibadah ramadhan lebih baik lagi. Pemberian hadiah dalam bentuk lembaran uang baru menjadi contoh bagi anak-anak untuk berbagi rezeki. Bank Indonesia menjelang Idul Fitri melayani penukaran uang dari masyarakat.
Kebiasaan bertukar hadiah kini di Indonesia terkenal dengan bertukar hampers maupun parcel yang kemudian menjadi ladang bisnis di masa Idul Fitri. Dahulu masyarakat Indonesia mengenal parsel lebaran, yaitu bingkisan yang biasanya dihias seperti seserahan perkawinan dengan isi makanan, minuman atau buah-buahan. Tradisi parsel sangat populer untuk memberikannya pada keluarga, orang yang dikasihi termasuk rekan bisnis.
Selain itu, hal yang paling ditunggu tunggu oleh anak-anak di hari lebaran adalah baju baru. Hikmah di balik menggunakan baju baru saat hari raya adalah wujud syukur atas segala nikmat yang telah Tuhan berikan.
Tradisi turun temurun yang sangat kuat di Indonesia yaitu ziarah kubur, aktifitas ini dianggap seperti memuliakan orang tua atau keluarga yang telah meninggal. Mendatangi pemakaman seolah menemui kembali orang yang sudah tiada karena hubungan emosional yang mereka miliki.
Mengunjungi leluhur sudah menjadi tradisi tersendiri untuk memanjatkan doa bagi kerabat yang telah pergi mendahului kita. Biasanya ziarah kubur dilakukan dengan memanjatkan doa dan maupun ayat suci yang kemudian menaburkan bunga serta menyiram makam kerabat dengan air. Kegiatan itu diyakini untuk memberikan kebahagiaan bagi yang telah mati serta mengurangi siksa kubur mereka.
KOMPAS/MELATI MEWANGI
Pembuatan sayur banjar untuk disantap dengan ketupat. Sayur banjar terbuat dari kepala ikan, jagung, labu, ubi, kacang panjang, dan nangka muda. Bumbunya adalah bawang merah, lombk, lengkuas, kunyit, bawang putih, dan sereh.
Makanan Khas Lebaran
Ketupat lebaran selalu ada di setiap Idul Fitri, merupakan salah satu hidangan khas di hari raya dan seolah telah menjadi ikon Lebaran di Indonesia. Dalam terminologi bahasa Jawa, ketupat dimaknai dengan ‘mengaku lepat’ artinya mengakui kesalahan, dan bentuk segi empat dari ketupat memiliki makna kiblat papat dan lima pancer artinya empat arah mata angin dan satu pusat arah jalan manusia menuju pada Allah SWT.
Ketupat jika dibelah maka dalamnya berwarna putih yang melambangkan hati yang bersih setelah bermaaf-maafan, dan butiran beras yang dibungkus daun janur dapat dimaknai simbol kebersamaan dan kemakmuran. Akan halnya dengan janur ketupat berasal dari kata “jaa-a al-nur”, yang bermakna telah datang cahaya, hingga diharapkan memberikan kekuatan antara jasmani dan rohani.
Menu pelengkap makan ketupat adalah sayur santan yang dianggap sebagai “pangapunten” atau permohonan maaf. Maka ketupat telah menjadi simbolisasi yang mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampun dari segala kesalahan. Kini ketupat dalam masyarakat Indonesia telah menjadi simbol Ramadhan.
Ketupat biasanya dilengkapi oleh opor ayam yaitu olahan ayam yang dimasak dengan santan dan bumbu rempah. Ada pula yang tidak kalah populer yaitu sambal goreng ati yang berbahan hati sapi dan kentang kemudian dibumbui oleh bumbu merah sambel goreng.
Setelah itu masih ada semur daging sapi, rasa manis kecapnya untuk menemani sayur santan yang gurih dan sambel goreng yang pedas. Bagi penggemar daging pedas gurih ada rendang, kuliner khas Padang yang selalu favorit di setiap suasana dapat melengkapi opor ayam dan semur daging.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Warga memadati kios yang menjual berbagai jenis kue kering di Pasar Jatinegara, Jakarta, Minggu (9/4/2023). Selain kue kering, kios itu juga menjual berbagai jenis kacang-kacangan dan abon dengan rentang harga mulai dari Rp 40 ribu per kilogram hingga Rp 320 ribu per kg. Dua minggu menjelang Lebaran, kios penjual kue kering mulai diserbu pembeli. (TOK) 09-04-2023
Timphan adalah kue khas dari Aceh yang lunak dibalut daun pisang muda dengan citarasa manis, yang paling terkenal adalah rasa sarikaya. Timphan biasanya dibuat satu atau dua hari sebelum Lebaran dan awet hingga satu minggu.
Selain timphan masih ada seupet kuwet yaitu kue kering yang terbuat dari tepung terigu, santan, gula dan garam. Masyarakat Aceh mengenal Leumang yang berbahan dasar beras ketan dicampur dengan santan kemudian dibungkus daun pisang dan dibakar dalam bambu dengan arang dan disajikan bersama air gula.
Bebek gulai kurma adalah kuliner yang biasanya selalu ada saat Lebaran seperti ketupat dan sayur pepaya bagi masyarakat betawi. Meskipun namanya bebek gulai kurma tetapi tidak menggunakan kurma sama sekali, yaitu potongan bebek yang dibumbui dengan rempah, daun temurui serta santan.
Sementara bagi masyarakat Minang memiliki tradisi ketupat sayur yang disebut katupek gulai cubadak atau ketupat gulai nangka. Dengan cita rasa pedas dan gurih karena mengandung kaldu sapi dan berisi potongan daging lemak disajikan bersama ketupat dan kerupuk merah.
Selain itu masih ada opor putih, ketupat ketan serta gado-gado padang dan gulai tambusu. Gulai tambusu adalah usus sapi yang didalamnya diberi isian tahu telur yang diberi santan berbumbu rempah.
Selain itu orang Minang memiliki penganan yang sangat legendaris yaitu kue sapik, yang berbahan dasar telur, gula dan santan. Renyah dan gurih serta krispi seperti kue semprong jenis sepitan, dan telah menjadi kebiasaan orang Minang selalu menyediakan kue sapik saat hari raya lebaran.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Perajin mengaduk dodol Betawi di Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/1/2023). Usaha rumahan dodol Kobaeng yang berdiri sejak tahun 1970-an ini sempat berhenti sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020. Menjelang Tahun Baru Imlek 2023 usaha rumahan dengan 30 perajin tersebut membuka kembali pemesanan.
Di Sumatera Selatan terdapat makanan khas Lebaran yang disebut “anam”. Makanan ini sejenis gulai dari ayam kampung yang diberi kuah santan berbumbu dan berwarna agak kuning kayu menggunakan kunyit.
Anam menjadi masakah khas Lebaran karena biasanya dimasak secara bersama-sama satu hari menjelang hari raya. Anam yang berkuah santan gurih ini biasany dihidangkan bersama lontong.
Selain Anam masih ada burgo yang bebas gluten terbuat dari campuran tepung beras dan tepung tapioka kemudian dikukus dan di iris-iris. Burgo dimakan dengan kuah santan ikan gabus yang diberi taburan bawang goreng.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menetapkan burgo sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Selain itu ada kue delapan jam, yaitu kue berbahan terigu yang dikukus selama delapan jam dengan cita rasa manis seperti kue basah umumnya.
Terdapat pula makanan khas yang disebut sebagai maksuba yaitu kue lapis panggang dengan bahan telur bebek dan gula. Selain makan besar, di Palembang memiliki makanan khas yaitu engkak ketan yang menggunakan tepung ketan, santan, telur ayam. Engkak ketan selalu hadir setiap hari Lebaran dan menjadi penganan yang harus ada di setiap acara keluarga.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Pekerja menata botol sirup berbagai rasa yang akan meningkat permintaannya untuk menyambut lebaran di Ada Swalayan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/4/2023). Dalam beberapa pekan ini warga mulai berbelanja kebutuhan untuk menyambut tradisi lebaran dengan menyediakan aneka suguhan. Menyediakan Kue dan minuman untuk tamu yang datang sebagai bagian tradisi bersilaturahim saat Idul Fitri. Kompas/P Raditya Mahendra Yasa 07-04-2023
Poteng jaje tujak dan iwel adalah makanan paling populer yang disajikan saat Lebaran di Pulau Lombok. Poteng jaje tujak terbuat dari beras ketan putih yang ditumbuk halus mirip dengan jadah Yogyakarta, dan dimakan bersama tape ketan hitam.
Makanan poteng jaje tujak dan iwel sangat mirip dengan tape uli dari Betawi, baik dari bentuk maupun proses pembuatannya. Dalam kepercayaan masyarakat Sasak, pembuat makanan tape ketan ini haruslah dalam keadaan suci dan bagi perempuan tidak boleh dalam keadaan haid atau datang bulan karena hasil tapenya akan asam.
Selain itu ada timbu dab dahi atau nasi lemang campuran dari beras dan beras ketan sehingga lengket dan memiliki rasa yang khas. Rasa lemang ini mirip dengan lemang dari Minang atau nasi jaha khas Manado.
Terdapat pula ada Manjareal, kue asli Sumbawa ini terbuat dari kacang tanah yang ditumbuk halus dan dimasak bersama dengan gula dan tepung beras atau sagu. Kemudian dicetak menggunakan daun lontar hingga mirip simbol keriting pada kartu remi dan dijemur hingga kering. Kue dari Lombok dengan cita rasa manis dan legit juga ada kue kerake, temerodok dan cerorot.
Beragam makanan tradisional lebaran khas di Ambon yaitu bubur ne, rwbia, kopi rarobang, sinoli, ikan komu asar, dan sagu lempeng. Bubur ne adalah bubur mutiara yang berwarna merah atau coklat dengan rasa manis yang ditambahkan santan, dikenal sebagai kolaknya orang Maluku untuk takjil berbuka puasa.
Sebagai besar wilayah yang dikelilingi laut dan pantai Maluku memiliki variasi seperti ikan Komu Asar yaitu ikan cakalang yang diasap diberi bumbu irisan cabe, bawang merah, tomat dan jeruk nipis dimakan dengan sambal colo-colo. Sedangkan rwbia adalah kerang atau bia yang sangat kecil diolah bersama rempah dan disajikan untuk menambah citarasa kue talam putih sehingga terasa gurih.
KOMPAS/REGINA RUKMORINI
Lapak-lapak penjualan ayam potong kdi Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, mulai ramai diserbu pembeli, seperti terlihat Rabu (19/4/2023). Lebaran selalu identik dengan makanan khas opor ayam, sehingga membuat bahan baku ayam selalu ramai diminati di setiap hari raya Idul Fitri.
Penganan yang hanya hadir saat Lebaran di pesta raja di Indragiri Hulu, Riau adalah bolu berendam, yaitu bolu yang direndam dulu dalam air gula kemudian baru disajikan. Ada pula kue bangkit yang terbuat dari campuran tepung kanji, gula, telor dan kemudian di panggang. Teksturnya sangat renyah dan sering hadir setiap lebaran.
Makanan khas lebaran lainnya di Riau adalah kacang pukul yaitu penganan yang terbuat dari kacang tanah dan gula yang dihaluskan hingga lumat dan menyatu kemudian di potong-potong. Cemilan gurih ini dahulunya berasal dari Bagan Siapi-api, Rokan Hilir, Riau.
Kemudian ada sagu lemak dan kue bawang yang gurih renyah. Selain itu masih ada sagu lemak yang biasanya disantap saat Idul Fitri. Di wilayah pesisir Riau ada makanan ringan yang terbuat dari tepung sagu, rasanya gurih dan sedikit berlemak.
Di Medan, Sumatera Utara terdapat lontong sayur yang selalu hadir saat Lebaran yang berisi irisan lontong dengan sayur kuah santan berwarna kuning kemerahan. Pendamping makan Lontong Sayur adalah mie, sambel teri, kacang goreng dan tauco.
Medan juga memiliki soto yang disebut dengan Soto Medan yaitu potongan kentang yang disiram kuah santan dan berisi beragam lauk seperti udang, bihun, tauge, suwiran daging sapi atau daging ayam, potongan telur rebus, tomat, bawang goreng, daung bawang, seledri hingga kerupuk merah.
Hidangan Lebaran yang biasa hadir di masyarakat Jambi adalah ketupat kandangan yaitu ketupat dengan sayur kuah santan putih yang berisi daging dengan rempah-rempah khas Jambi. Biasanya menu ini dilengkapi dengan rendang dan sate padang. Jambi merupakan daerah penghasil buah durian maka tidak heran jika mereka memiliki variasi olahan makanan dari durian antara lain lempok durian, dan tempoyak yaitu fermentasi durian yang biasa dicampur pada olahan ikan kuah.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Pengunjung antre menunggu pesanan nasi tahu (sego tahu) Bu Bani di Jalan Kyai Wahid Hasyim, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (5/5/2022). Sego tahu, salah satu makanan khas Kudus, menjadi serbuan para pemudik maupun pelancong yang datang ke Kudus. Selain sego tahu, Kudus juga dikenal dengan kuliner seperti soto kerbau, sate kerbau, dan jenangnya. Mudik Lebaran menjadi salah satu momentum pemerataan peradaran uang, dari kota ke daerah-daerah.
Ragam Sajian
Kota Palangkaraya memiliki beragam makanan khas Kalimantan Tengah seperti juhu umbut rotan, telur masak kuning, keripik kalakai, juhu kujang dan kalumpet. Namun, penganan yang wajib ada saat Lebaran adalah ketupat dengan opor ayam, hal yang sama terjadi di berbagai tempat.
Baruasa adalah sejenis kue kering yang selalu hadir di setiap hari hari Lebaran di Makassar. Cemilan khas suku Bugis ini tidak mudah ditemui pada hari-hari biasa kecuali dalam perayaan atau pesta tertentu.
Selain itu masih ada Barongko sejenis kue basah yang dikukus mirip kue pisang di tanah Jawa karena Barongko berbahan dasar pisang yang diberi adonan tepung beras dengan santan dan telur.
Demikian pula dengan cucuru bayao yaitu kue basah yang disampur dengan air gula dan hanya ada di moment tertentu seperti Lebaran dan hajatan. Ada makanan manis lain dari Makassar yaitu buroncong, dange palu bolong dan taripang. Sedangkan makanan dengan rasa gurih ada Jalangkote yang mirip pastel di Jawa.
Terdapat pula songkolo bagadang makanan dari beras ketan yang dikukus dan diberi serundeng gurih dan ikan teri. Beragam jenis makanan khas Bugis Makassar memiliki kesamaan dengan jenis makanan umum di Pulau Jawa hanya memiliki penyebutan nama yang berbeda.
Kota Palu memiliki makanan khas Lebaran yaitu mandura, terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan santan kelapa dan dibentuk mirip lontong. Makanan yang berasal dari wilayah Lembah Palu ini biasa disajikan bersama uta dada yaitu sayur santan daging ayam (mirip opor ayam), kemudian ada gore-gore (sambal goreng daging), duo sole (ikan ikan goreng saus), uta kelor (sayur santan daun kelor).
Mandura memiliki makna penting bagi suku asli yang menempati wilayah lembah Palu karena ada tradisi Lebaran mandura yaitu sebuah festival arak-arakan yang membawa gunungan Mandura. Mandura memiliki makna dan simbol perekat silaturahim, persatuan dan persaudaraan dalam masyarakat meskipun berbeda status sosial.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Arja (50) menata adonan di loyang sebelum dipanggang dalam proses produkai pembuatan kue kering di tempat usaha kue kering rumahan Pusaka Kwitang, Jakarta, Selasa (4/4/2023). Tempat usaha pembuatan kue kering rumahan ini terus menggenjot produksi kue kering untuk menghadapi permintaan Hari Raya Idul Fitri.
Warisan bangsa
Binte biluhuta merupakan makanan tradisional Gorontalo yang telah ada sejak abad ke-13. Binte berarti jagung sedangkan biluhuta artinya disiram, yaitu jagung putih ketan dicampur dengan parutan kelapa, udang dan suwiran ikan cakalang kemudian disiram dengan kuah berbumbu rempah-rempah khas Gorontalo kemudian ditambahkan daun bawang, daun kemangi dan tomat.
Selain binte ada pula sayur putungo, masakan dari olahan jantung pisang yang dicampur dengan bumbu tumis bersantan dengan pasangan milu bakar. Adapula makanan yang dikukus terlihat yang terbuat dari ati ayam dan sagu dengan santan yang disebut dengan ilabuo.
Selain itu yang sangat legendaris adalah ayam iloni, yaitu ayam bakar dengan bumbu rempah-rempah dengan menambah santan sehingga menimbulkan aroma yang khas ditambah pedas yang kuat.
Di propinsi Lampung makanan yang pasti terhidang di meja tamu saat Idul Fitri adalah lapis legit. Kue lapis legit ini berbeda dengan kue lapis legit yang umum ada, karena lapis lampung lebih lembab, lebih basah dan lebih sedikit tepung.
Dalam hal masakan, ciri khas makanan Lampung berdekatan dengan Palembang dan Bengkulu, sehingga makanan pun mirip seperti engkak ketan, sarimoka, dan pempek. Engkak Ketan jika dilihat sepintas mirip Lapis Legit, hanya saja ia menggunakan tepung ketan dan santan yang telah dimasak hingga berminyak.
Selain itu masih ada segubal/sekubal yang terbuat dari beras ketan dan dimasak menggunakan santan dan dibentuk seperti lontong dibungkus daun. Jika dilihat, segubal mirip dengan lemang dari Minang, dimakan bersama dengan tape ketan hitam atau terkadang dengan kuah. Terdapat pula sarimoka juga makanan manis yang mirip dengan kue talam ketan, dimana lapisan bawah dari beras ketan gurih karena menggunakan santan dan atasnya tepung beras dengan rasa manis.
Jika dilihat dari beragam jenis makanan tradisional saat Idul Fitri, Indonesia memiliki keragamanan kuliner yang luar biasa. Makanan tersebut berbahan dasar khas Nusantara yang dimiliki hampir semua wilayah di Indonesia, contohnya beras ketan.
Bahan beras ketan merupakan salah satu jenis bahan baku penganan tradisional hampir di semua daerah. Santan juga merupakan bahan campuran untuk mengolah makanan khas lebaran baik makanan manis maupun makanan gurih. Beragam jenis makanan tradisional lebaran yang ada di berbagai daerah merupakan simbol perayaan kemenangan. Selamat Idul Fitri 1444 Hijriyah. (LITBANG KOMPAS)
Referensi
- Laman UIN Malang: Makna Idul Fitri
- Laman Kementerian Keuangan: Makna Idul Fitri dan Lebaran
- Laman NU: Berbagai Tradisi Lebaran, diakses 19 April 2023
- Pemprov Kalimantan Barat: Ketupat sajian khas dan wajib saat lebaran