Paparan Topik | Sepakbola Nasional

Persib Bandung Tiga Kali Juara Liga Indonesia

Persib Bandung menjuarai Liga Indonesia yang kini bertajuk Liga 1 Musim 2023 – 2024. Prestasi itu menempatkan “Maung Bandung” sebagai tim yang telah meraih tiga predikat kampiun. Mereka hanya kalah dari Persipura Jayapura yang memiliki lima titel juara liga.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Pemain Persib Bandung Marc Klok meluapkan kegembiraan setelah timnya berhasil memenangkan laga Leg Kedua Final Championship Series dan berhasil menjadi juara BRILiga 1 di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (31/5/2024). Persib Bandung menang 3-1. Pada Leg pertama di Bandung, Persib menang 3-0. Kemenangan tersebut membuat Persib Bandung menjuarai BRI Liga 1. 

Fakta Singkat

Persib Bandung

  • Persib Bandung pertama kali menjadi juara di musim perdana Liga Indonesia edisi 1994 – 1995 yang merupakan pengabungan dua kompetisi nasional, yaitu Perserikatan dan Galatama
  • Pada 2014, Persib meraih gelar juara kompetisi kasta teratas nasional untuk kedua kalinya atau berselang 20 tahun
  • Di final Championship Series BRI Liga 1 2023 –2024, Persib Bandung berhasil merengkuh trofi juara Liga 1 2023/2024 sekaligus menjadi gelar liga ketiga Maung Bandung di era Liga Indonesia.

Gelar juara kompetisi teratas negeri ini untuk ketiga kalinya dipastikan Persib usai membawa pulang kemenangan 3-1 pada leg kedua final championship series Liga 1 2023 – 2024, Jumat (31/4/2024), di Stadion Gelora Bangkalan, Jawa Timur. Tim Maung Bandung unggul agregat 6-1 atas Laskar Sape Kerrab. Pada final leg pertama di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Persib unggul 3-0 atas Madura United.

Dalam tiga titel juara liga yang diraih Persib, tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini memenangkan perburuan gelar juara pada edisi di tiga format berbeda pada ajang kompetisi profesional teratas negeri ini.

Persib pertama kali menjadi juara di musim perdana Liga Indonesia edisi 1994 – 1995 yang merupakan pengabungan dua kompetisi nasional, yaitu Perserikatan dan Galatama. Persib mengemas titel pertama Liga Indonesia setelah menumbangkan Petrokimia Putra di partai puncak dengan skor 1-0.

Klub yang berdiri pada 1933 ini kembali meraih gelar juara pada musim 2014 atau berselang 20 tahun setelah juara perdana. Musim itu juga untuk pertama kali dan satu-satunya kompetisi teratas bertajuk Liga Super Indonesia. Musim sebelumnya terjadi dualisme kompetisi, yakni Liga Primer Indonesia dan Liga Super Indonesia.

Pada musim itu, diperkenalkan kompetisi dua wilayah dan berlanjut babak putaran final yang digelar di Stadion Jaka Baring, Palembang. Di partai puncak untuk memperebutkan trofi juara, Persib sukses mengalahan Persipura melalui babak adu penalti 5-3, usai bermain imbang 2-2 di babak normal.

Terbaru, Pangeran Biru menjadi juara musim 2023 – 2024. Persib pun mengakhiri penantian juara selama satu dekade pada edisi perdana Liga 1 yang menggunakan format baru, yaitu babak championship series yang mempertemukan 4 tim terbaik di regular series. Pada lima edisi sebelumnya, juara Liga 1 diberikan kepada klub yang memuncaki klasemen dalam perjalanan kompetisi penuh selama 34 pekan.

Lantas bagaimana perjalanan tim Maung Bandung  merengkuh tiga titel juara Liga Indonesia di tiga periode yang berbeda?

KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN 

Sejumlah Bobotoh melakukan konvoi gelar juara Persib Bandung dalam gelaran BRI Liga 1 di Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Sabtu (1/6/2024). Bobotoh tumpah ruah di sejumlah titik di Kota Bandung untuk merayakan gelar juara Persib Bandung di BRI Liga 1. Tol Pasteur di tutup Polisi imbas dari konvoi juara tersebut. Persib Bandung melakukan konvoi dari Jalan Pasteur menuju Gedung Sate untuk memperlihatkan piala BRI Liga 1 dihadapan para Bobotoh.

Persib 1994 – 1995

Persib pertama kali menjadi juara pada musim perdana Liga Indonesia edisi 1994 – 1995. Liga Indonesia itu merupakan pengabungan dua kompetisi nasional, yaitu Perserikatan dan Galatama yang pertama kali digulirkan pada 1994 dengan tujuan meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. Liga sepak bola profesional itu terbagi dalam dua divisi, yaitu Divisi Utama dan Divisi I yang tiap musimnya menerapkan promosi-degradasi.

Edisi perdana liga tersebut diikuti 34 tim yang terdiri dari 16 tim Divisi Utama Perserikatan 1993/1994. Dua tim dari Divisi II Perserikatan 1993/1994 dan 16 tim dari Liga Galatama 1993/1994. Dari 34 tim dibagi dua grup, masing-masing 17 tim di Grup Barat dan 17 tim lainnya di Grup Timur. Setiap tim bakal menjalani partai kandang dan tandang alias 32 pertandingan di babak grup. Dua tim terbawah di masing-masing grup terdegradasi ke Divisi I, sementara empat tim teratas lolos ke putaran final.

Persib yang dibesut Indra Thohir tergabung dalam Grup Barat yang berisikan 17 tim, yakni Semen Padang, Bandung Raya, Pelita Jaya, Persib PSMS, Medan PSDS, Persita Persija, Jakpus Medan Jaya, Persiraja, Arseto, Warna Agung, Persija Jaktim, PS Bengkulu, Persiku BPD Jateng, dan Mataram Putra

Edisi perdana musim 1994 – 1995 diawali dengan pertandingan Persib Bandung melawan Pelita Jaya Jakarta di Stadion Senayan, Jakarta pada 27 November 1994. Meski menguasai jalannya pertandingan, Persib yang dimotori Yoesoef Bachtiar sebagai inspirator tim, gelandang Yudi Guntara, Robby Darwis sebagai pemain belakang dan penyerang Asep Dayat gagal menaklukkan juara Galatama 1993 Pelita Jaya. Persib sebagai juara perserikatan musim 1993 kalah dengan skor 0-1.

KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Kapten Persib Bandung, Robby Darwis, mengangkat trofi juara Liga Indonesia 1994-1995 di Stadion Utama Senayan, Jakarta, 30 Juli 1995. Persib meraih juara usia menumbangkan Petrokimia Putra di final dengan skor 1-0.

Dalam perjalanannya, Persib masuk empat besar di klasemen akhir Grup Barat dan lolos ke babak delapan besar yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta. Persib berhasil meraih 20 kemenangan, sembilan kali imbang, dan tiga kali kalah pada babak penyisihan di klasemen grup Wilayah Barat. Persib finis di peringkat kedua dengan mengumpulkan 69 poin di belakang Pelita Jaya yang menempati pemuncak klasemen. Dua tim lainnya yang lolos dari Grup Barat ialah Bandung Raya dan Medan Jaya.

Di babak delapan besar, Persib tergabung di Grup B yang dihuni Petrokimia Gresik, Medan Jaya, dan Asyaabaab Salim Grup Surabaya. Setelah menjalani tiga pertandingan di Grup B yang diselenggarakan di Stadion Senayan Jakarta, Persib lolos ke babak semifinal sebagai juara grup.  Persib menahan imbang Petrokimia 0-0, menang 2-1 atas Medan Jaya dan mengalahkan Asyabaab Salim Grup Surabaya (ASGS).

Di babak semifinal, Persib sebagai satu-satunya wakil tim dari Grup Barat yang lolos di babak tersebut dan bertemu dengan Barito Putra, runner up Grup A. Di pertandingan yang digelar pada Jumat (28/7/1995) di Stadion Utama Senayan, Persib berhasil menang 1-0 atas Barito Putra. Gol bagi Persib tercipta pada menit ke-80 lewat sundulan Kekey Zakaria setelah menerima umpan dari Yoesoef Bachtiar yang melakukan tendangan sudut.

Di partai final yang dihelat pada Minggu (30/7/1995), Persib bertemu dengan Petrokimia Gresik. Di hadapan 100.000 penonton, 60.000 di antaranya para Bobotoh, pendukung Persib, “Pangeran Biru” berhasil mengalahkan Barito Putera dengan skor 1-0 berkat gol Sutiano pada menit ke-76.

Di partai puncak itu, pemain Persib yang diturunkan oleh Pelatih Indra Tohir, yaitu Kiper Anwar Sanusi, Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, Yadi Mulyadi, Robby Darwis, Mulyana, Kekey Zakaria, Asep Kustiana, Sutiono, Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara, dan Asep Sumantri yang mengantikan Yudi pada menit ke 51.

Dengan hasil ini Persib juga sukses mengawinkan gelar edisi terakhir Perserikatan 1993 dengan edisi perdana Liga Indonesia 1994 – 1995.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Persib Bandung tahun 2014

Sebelum musim 2014 bergulir, musim sebelumnya terjadi dualisme liga sepak bola Indonesia, yakni PSSI yang menjalankan kompetisi LPI dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang menyelenggarakan LSI. PSSI dan KPSI kemudian menyetujui untuk menggabungkan LPI dan LSI dalam satu liga dengan nama tetap Liga Super Indonesia yang dimulai pada musim 2014.

Kompetisi LSI musim 2014,  diikuti 22 tim peserta yang terbagi dalam 2 wilayah dengan 11 tim di setiap wilayah. Untuk format kompetisi, empat tim terbaik dari masing-masing wilayah akan diadu dalam format delapan besar yang akan digelar Oktober 2014. Empat tim terbaik melaju ke babak semifinal dan para pemenanganya akan melaju ke partai puncak, November 2014.

Persib kembali menjadi tim peserta musim 2014 dan tergabung di Grup 1 atau wilayah barat. Grup 1 terdiri dari 11 tim, yaitu Arema Cronus, Persib, Pelita Bandung Raya, Persija, Gresik United, Sriwijaya FC, Semen Padang, Persita, Persijap, Persik, dan Barito Putra.  

Setelah melakoni 20 pertandingan di babak grup, Persib masuk 4 besar Grup 1 dan lolos ke putaran final atau babak 8 besar yang mempertemukan 4 tim dari wilayah barat dan empat tim dari wilayah timur. Selain Persib, tim Grup 1 yang lolos ke delapan besar lainnya adalah Arema Indonesia, Semen Padang, dan Pelita.

Di babak 8 besar, Persib tergabung dalam Grup 2 yang dihuni Persebaya, Mitra Kukar, dan Pelita Bandung Raya. Di babak grup, masing-masing tim bertanding dengan sistem kandang dan tandang, sehingga setiap tim menjalani 6 pertandingan di penyisihan grup.

Setelah menjalani 6 pertandingan, Persib keluar sebagai juara Grup 2 dengan 13 poin dari empat kali menang, sekali seri, dan sekali kalah. Persib pun lolos ke babak semifinal dan bertemu dengan runner up Grup 1, Arema Indonesia, yang mengumpulkan 11 poin dari 3 kali menang, dua seri, dan sekali kalah.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Persib Bandung menjadi juara Liga Super Indonesia, setelah di final mengalahkan Persipura Jayapura 7-6 di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (7/11/2014).

Laga semifinal berlangsung di Stadion Sriwijaya Jakabaring Palembang, pada 4 November 2014. Maung Bandung yang ditukangi pelatih Djadjang Nurdjaman berhasil mengalahkan Arema Cronus yang diarsiteki Suharno dengan skor 3-1 melalui babak perpanjangan waktu.

Di babak normal, skor imbang 1-1. Gol pembuka dicobloskan pemain Arema Cronus Beto lewat tendangan penalti yang mengoyak gawang I Made Wirawan di babak pertama. Sementara gol balasan Persib dicetak Vladimir Vujovic pada menit 83. Di babak perpanjangan waktu, Persib berhasil menambah dua gol lewat tendangan Atep dan Makan Konate ke gawang Arema. Persib pun berhak melaju ke final menghadapi Persipura Jayapura pada 7 November 2014.

Di partai puncak, Persib berhasil mengalahkan Persipura Jayapura, salah satu tim besar sepak bola Indonesia yang sudah lima kali juara liga. Persib menang dengan skor 5-3 melalui adu penalti di Stadion Jakabaring, Palembang, pada Jumat, 7 November 2014. Babak adu pinalti dilakukan setelah pertandingan berakhir imbang 2-2 pada waktu normal hingga perpanjangan waktu.

Dalam drama adu penalti, Makan Konate sebagai penendang pertama Persib mencetak gol, diikuti oleh Boaz Solossa untuk Persipura. Penendang kedua Persib, Ferdinand Sinaga, mencetak gol, dan Pahabol membalas untuk Persipura. Toni Sucipto sukses sebagai eksekutor ketiga Persib, diikuti oleh Robertino Pugliara untuk Persipura. Penendang keempat Persib, Supardi, mencetak gol, sementara I Made Wirawan berhasil menepis tembakan Alom. Achmad Jufriyanto sebagai penendang terakhir mencetak gol penentu, memastikan kemenangan dan gelar juara untuk Persib.

Persib pun meraih gelar juara kompetisi kasta teratas nasional untuk kedua kalinya atau berselang 20 tahun setelah juara perdana di depan ribuan Bobotoh yang menyaksikan pertandingan langsung di stadion Jakabaring, Palembang.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Prestasi Persib tahun 2024

Pada musim 2023/2024, operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru, bersama PSSI sebagai induk organsasi sepak bola nasional memperkenalkan format baru dalam menentukan juara liga. Untuk pertama kalinya, kompetisi kasta teratas sepak bola nasional ini menggunakan format reguler series dan championship series.

Reguler series adalah pertandingan yang diikuti 18 klub peserta yang dihelat dengan sistem kandang dan tandang. Setiap tim bakal menjalani 34 pertandingan dan series itu usai setelah semua tim menjalani 34 pertandingan.

Sistem ini sama persis seperti musim-musim sebelumnya untuk menentukan juara liga 1. Namun, peringkat pertama di klasemen akhir musim 2023 – 2024 dinyatakan juara regular series belum menjadi juara liga. Untuk menjadi juara liga yang sesungguhnya, tim yang menduduki posisi 4 besar bakal menjalani championship series untuk memperebutkan titel juara Liga Indonesia.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Perjalanan Persib Bandung menggapai juara BRI Liga 1 hampir terhenti di musim reguler (regular series). Persib Bandung hanya finis di posisi ke-2 klasemen akhir.

Dari 34 laga yang dimainkan di regular series, Persib Bandung mengumpulkan 62 poin. Posisinya berada di bawah Borneo FC yang menjuarai regular series dengan mengumpulkan 70 poin.

Grafik:

 

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Di regular series, Maung Bandung, yang finis di posisi kedua Liga 1 2023 – 2024, tidak pernah satu pekan pun menduduki peringkat pertama. Bahkan, pernah menduduki peringkat ke-16 pada pekan ke-8. Peringkatnya kemudian perlahan meningkat hingga di posisi ke-2 di akhir klasemen.

Namun, perubahan format kompetisi membuat harapan juara bagi Persib kembali bersinar. Pada musim kompetisi 2023 – 2024, Persib yang duduk di peringkat ke-2 klasemen akhir bakal menjalani championship series untuk memperebutkan titel juara Liga Indonesia.

Di championship series, Persib berhasil menyingkirkan Bali United di babak semifinal dengan agregat 4 -1. Di leg pertama, Persib Bandung berhasil menahan tuan rumah 1-1 di Stadion Bali United Taring Center pada 14 Mei 2024, kemudian di laga kedua menang 3-0 atas Bali United di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung pada 18 Mei 2024.

Di babak final, Persib bertemu Madura United yang berhasil menyingkirkan juara regular series Borno FC dengan skor agregat 4-2. Pertandingan final leg pertama antara Persib Bandung kontra Madura United pada 26 Mei 2024 berakhir dengan skor akhir 3-0 untuk kemenangan Persib di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Gol Persib dicetak Ciro Alves dan dua gol dari David Da Silva.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Di leg kedua, Persib kembali meraih kemenangan 3-1 di final Championship Series BRI Liga 1 2023 –2024, Jumat (31/4/2024), di Stadion Gelora, Bangkalan, Jawa Timur. Persib unggul agregat 6-1 atas Madura United.

Kemenangan Persib di Madura pada leg kedua disumbangkan oleh gol dari penyerang, David Da Silva pada menit ke-60, gelandang Marc Klok pada menit ke-86, dan sontekan Beckham Putra pada menit 90+2. Gol hiburan Madura dicetak melalui titik putih oleh Slamet Nurcahyo, pada menit 90+7.

Kemenangan di partai puncak itu memastikan Persib Bandung merengkuh trofi juara Liga 1 2023/2024 sekaligus menjadi gelar liga ketiga Maung Bandung di era Liga Indonesia. (LITBANG KOMPAS)

Referensi

Arsip Kompas
Buku
  • Herfiyana, Novan, dkk. 2011. Ensiklopedia Sepak Bola Indonesia. Jakarta: PT Lentera Abadi.
  • Saputra, Asep, dkk. 2010. Sepakbola Indonesia Alat Perjuangan Bangsa dari Soeratin hingga Nurdin Halid (1930-2010). Jakarta: Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.

Artikel terkait