SET
Fakta Singkat
Nama Lengkap
Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P.
Lahir
Bone, Sulawesi Selatan, 27 April 1968
Almamater
Universitas Hasanuddin, Makassar
Jabatan Terkini
Menteri Pertanian 2024-2029
Dosen dan pengusaha kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini menghabiskan sebagian besar kariernya di bidang pertanian. Setelah menyandang gelar sarjana pertanian dari Universitas Hasanuddin, Amran bekerja di PT Perkebunan Nusantara XIV selama 15 tahun. Ia lantas menjadi pengusaha yang bergerak di pertanian dengan mendirikan perusahaan PT Tiran yang memproduksi racun tikus. Perusahaan itu berkembang berkembang pesat, mencakup 10 perusahaan yang bergerak di berbagai bidang tak hanya di pertanian.
Setelah sukses sebagai pengusaha, Amran terjun ke politik dengan menjadi relawan Jokowi-JK pada Pilpres 2014. Dia menjadi koordinator relawan Sahabat Rakyat Kawasan Timur Indonesia (KTI). Usahanya sebagai relawan tak sia-sia, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla unggul di Kawasan Timur Indonesia dan terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI masa bakti 2014-2019.
Amran Sulaiman pun kemudian masuk ke pemerintahan dengan diangkat menjadi Menteri Pertanian dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019. Amran dinilai sukses menjalankan sejumlah program pertanian untuk meningkatkan produksi dan perbaikan pangan di Indonesia.
Pada periode kedua Pemerintahan Joko Widodo, Menteri Pertanian dijabat oleh Syahrul Yasin Limpo. Namun pada awal Oktober 2023, Syahrul ditahan KPK karena kasus korupsi dan Amran Sulaiman kemudian didapuk kembali menjadi Menteri Pertanian menggantikan Syahrul. Presiden Jokowi melantik Amran Sulaiman dalam reshuffle kabinet di Instana Negara pada Rabu 25 Oktober 2023.
Amran kembali dipercaya oleh Presinden Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Merah Putih. Ia ditugaskan Presiden Prabowo untuk mencapai swasembada pangan secapat-cepatnya atau dalam waktu kurang dari 4 tahun.
Putra Bone
Andi Amran Sulaiman merupakan anak ketiga dari dua belas bersaudara pasangan Andi B. Sulaiman Dahlan Petta Linta dan Andi Nurhadi Petta Bau. Sang ayah merupakan veteran yang pernah berjuang mempertahankan kemerdekaan RI. Keluarga besarnya merupakan keturunan jauh dari Raja Bone.
Sang adik yang bernama Andi Sudirman Sulaiman pernah menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Selatan mendampingi Gubernur Nurdin Abdullah pada 2018. Sang adik kemudian menjadi Gubernur Sulsel pada 2021 setelah Nurdin ditangkap dan dibui karena kasus korupsi.
Meski lahir di Bone, Amran menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di daerah Barru, yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Bone. Ia tinggal selama 7 tahun di Berru dan kemudian kembali ke Bone saat ia memasuki jenjang pendidikan dasar pada 1974. Amran kecil menyelesaikan pendidikan dasar di SD Impres 10 Mappesangka, Bone dan lulus pada 1982. Kemudian ia melanjutkan ke SMP Negeri Ponre, Bone dan lulus pada 1985. Amran lantas melanjutkan ke sekolah menengah di SMA Negeri Lappariaja, Bone dan lulus pada 1988.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah pada 1988, Amran lantas melanjutkan ke perguruan tinggi dengan mengambil ilmu pertanian di Universitas Hasanuddin Makassar. Ia memperoleh gelar sarjana pada tahun 1993.
Berselang beberapa tahun, Amran melanjutkan pendidikan Magister Ilmu Pertanian di Universitas Hasanuddin dan meraih gelar master di bidang pertanian pada 2003. Amran lantas mengambil program doctoral di kampus yang sama. Ia meraih gelar doktor pada 2012 dan mematenkan sejumlah hasil temuannya di bidang pertanian.
Artikel Terkait
Karier
Setelah lulus dari Universitas Hasanuddin, Amran Sulaiman bekerja di PT Perkebunan Nusantara XIV. Ia memulai kariernya sebagai kepala operasi lapangan di sebuah pabrik gula pada tahun 1994. Karena prestasi dan kinerjanya yang luar biasa, Amran dipromosikan sebanyak 4 kali selama enam tahun pertamanya di perusahaan tersebut. Puncak karier di perusahaan milik pemerintah itu dicapai saat dipercaya sebagai kepala logistik pada 1997.
Setelah menjadi karyawan BUMN selama 15 tahun, Amran mengundurkan diri dan mendirikan bisnisnya sendiri. Ia mendirikan PT Tiran Grup, setelah mendapatkan hak paten atas penemuannya berupa racun tikus yang diberi nama Tiran. Nama “Tiran” sendiri sebagai akronim dari Tikus diracun Amran.
Selain racun tikus, Amran juga seorang penemu sekaligus penerima Hak Paten Alat Empos Tikus “Alpostran”. Sejak itu dia terus mengembangkan usaha dan melebarkan bidang bisnisnya antara lain produsen pestisida, perkebunan kelapa sawit, gula, tambang nikel, tambang emas, dan SPBU. Semua usahanya dibawah bendera Tiran Group.
Selanjutnya Tiran Group punya unit bisnis yang handal antara lain PT Tiran Indonesia (tambang emas), PT Tiran Sulawesi (perkebunan tebu dan sawit), PT Tiran Makassar (distributor Unilever), PT Tiran Bombana (emas, timah hitam), PT Tiran Mineral (tambang nikel).
Bisnis Tiran Grup lainnya yakni PT Amrul Nadin (SPBU di Maros), CV Empos Tiran (produsen rodentisida), CV Profita Lestari (distributor pestisida), CV Empos (distributor Semen Tonasa), dan PT Bahteramas (pabrik gula di Konawe Selatan).
Tiran Grup kemudian berkembang pesat dengan pendapatan tahunan gabungan mendekati satu miliar dollar AS pada tahun 2014. Berkat pencapaian itu, Amran menerima penghargaan Satyalancana Pembangunan dari Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007.
Di tengah kesibukannya mengurus bisnisnya, Amran tidak lupa menularkan ilmu pertanian setelah ia menempuh jenjang pendidikan S2 dan S3 di kampus almamaternya. Ia tercatat menjadi dosen ilmu pertanian di Universitas Hasanudin.
Setelah 15 tahun berkecimpung sebagai pengusaha, Amran aktif untuk menjadi relawan Jokowi-JK pada Pilpres 2014. Dia menjadi koordinator relawan Sahabat Rakyat Kawasan Timur Indonesia (KTI). Usahanya sebagai relawan tak sia-sia. Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla unggul di Kawasan Timur Indonesia.
Amran Sulaiman kemudian masuk ke pemerintahan dengan diangkat menjadi Menteri Pertanian untuk periode 2014-2019. Saat menjadi Mentan era pemerintahan Jokowi, Amran menjalankan sejumlah program pertanian untuk meningkatkan produksi dan perbaikan pangan di Indonesia.
Sejumlah prestasi yang diraih selama menjabat Menteri Pertanian periode 2014-2019 antara lain indeks produksi pertanian terus meningkat dari angka 118,95 di tahun 2014, meningkat menjadi 150,11 pada 2018., nilai ekspor pertanian meingkat Rp 1.764 triliun.
Pada periode kedua Pemerintahan Joko Widodo, Menteri Pertanian dijabat oleh Syahrul Yasin Limpo. Namun pada awal Oktober 2023, Syahrul ditahan KPK karena kasus korupsi dan Andi Amran Sulaiman kemudian diangkat menjadi Menteri Pertanian menggantikan.
Presiden Jokowi melantik Amran Sulaiman sebagai Mentan dalam reshuffle kabinet yang dilakukan di Instana Negara pada Rabu 25 Oktober 2023. Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 101/P Tahun 2023 tentang Pengangkatan Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju Sisa Masa Jabatan Periode Tahun 2019-2024.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Amran Sulaiman bersiap menandatangani dokumen surat pengangkatan dirinya menjadi Menteri Pertanian di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10/2023). Presiden Joko Widodo melantik Amran Sulaiman menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan diri setelah menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian.
Penghargaan
Pada tahun 2007, Amran pernah diganjar penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkat prestasinya sebagai pengusaha yang bergerak di bidang pertanian yakni berupa Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian. Selain itu, Ia juga mendapat Penghargaan Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) award 2011 yang digelar di Bali atas usahanya dalam menggerakkan sektor pertanian pada 2011.
Swasembada beras
Menteri Pertanian Andi Amran mengatakan bakal fokus kerja dalam satu tahun ke depan yakni memperkuat produksi berbagai komoditas pangan strategis seperti padi dan jagung. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta Indonesia meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis.
Amran mengaku optimis target tersebut dapat tercapai seperti yang pernah dilakukan kala menjabat Menteri Pertanian periode 2014-2019. Ia bahkan optimistis bisa mengembalikan Indonesia menjadi negara yang swasembada beras yang terakhir kali dicapai pada 2021.
Menurut Amran, tantangan meningkatkan produksi beras pada tahun ini cukup berat karena ada dampak El Nino. Namun, Kementan optimistis dapat melakukannya di sisa periode pemerintahan Jokowi. Amran mengaku sudah pernah melalui masa sulit tersebut pada tahun 2015. Waktu itu, El Nino dapat dilewati dan produksi pangan tetap tinggi.
Terkait usahanya di bidang pertanian, Amran mengatakan sudah menutup bisnisnya yang berhubungan dengan pertanian yakni perusahaan yang memproduksi racun tikus. Amran pun menegaskan ia tidak akan terlibat dalam konflik kepentingan. Ia juga memastikan dirinya tidak pernah titip-titip proyek atau main proyek di Kementerian Pertanian.
Harta kekayaan
Selama menjabat Menteri Pertanian di Kabinet Kerja periode 2014-2019, Amran sduah lima kali melaporkan hartanya dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK. Berdasarkan LHKPN 2019 yang dilaporkan Amran pada 27 Oktober 2019 saata terakhir menjabat Menteri Pertanian, harta keseluruhan Amran mencapai Rp 279,5 miliar.
Harta tersebut dalam bentuk aset berupa tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, serta kas dan setara kas. Tanah dan bangunan yang dimiliki Amran sebanyak 13 bidang berupa hasil sendiri di Gowa dan Kota Makassar senilai Rp 42,3 miliar. Selain itu, dia juga memiliki harta dalam bentuk alat transportasi dan mesin dengan total Rp 3,4 miliar termasuk mobil Hummer Jeep 2009 seharga Rp 2,5 miliar.
Amran juga memiliki harta bergerak lainnya dengan total Rp 281,7 juta, kemudian Surat Berharga Rp 205,5 miliar, Kas dan Setara Kas Rp 28,4 miliar, dan harta lainnya Rp 38 juta. Dalam LHKPN itu ia a tercatat memiliki hutang pada 2019 senilai Rp 293,7 juta, sehingga total harta kekayaan Amran setelah dikurangi utang mencapai Rp 279,6 miliar.
KOMPAS/LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Presiden Joko Widodo bersama dengan Ibu Iriana Joko Widodo dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau panen raya di salah satu areal jagung di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Jumat (01/03/2019).
Referensi
- Nama & Peristiwa: Andi Amran Sulaiman – Banyak Bersyukur, KOMPAS, 30 Mar 2017 Halaman: 32
- Mentan: RI Harus Swasembada Beras, KOMPAS, 26 Oct 2023 Halaman: 09
- https://www.pertanian.go.id/
- https://www.kompas.id/baca/foto/2023/10/25/amran-sulaiman-gantikan-syahrul-yasin-limpo-sebagai-menteri-pertanian
- https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/10/25/mentan-amran-ri-harus-kembali-ke-swasembada-beras
- https://www.kompas.id/baca/video/2023/10/25/kursi-menteri-pertanian-kembali-ke-amran-sulaiman-siapakah-dia
- https://nasional.kompas.com/read/2023/10/25/09114481/profil-andi-amran-sulaiman-menteri-pertanian-baru-keturunan-raja-bone
- https://nasional.kompas.com/read/2023/10/25/14030841/sepak-terjang-amran-sulaiman-pecat-cpns-yang-terlambat-tarik-traktor-yang?page=all
Biodata
Nama
Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P.
Lahir
Bone, Sulawesi Selatan, 27 April 1968
Jabatan
Menteri Pertanian 2023-2024
Pendidikan
- SD Impres 10 Mappesangka, Bone (1982)
- SMP Negeri Ponre, Bone (1985)
- SMA Negeri Lappariaja, Bone (1988)
- Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin 1988-1993
- Magister Ilmu Pertanian Universitas Hasanuddin 2002-2003
- Doktor Ilmu Pertanian Universitas Hasanuddin 2008-2012
Karier
- Kepala operasi lapangan Pabrik Gula PTPN XIV (1994)
- Kepala bagian logistic PTPN XIV (1997)
- CEO PT Tiran Group
- Koordinator relawan Sahabat Rakyat Kawasan Timur Indonesia (KTI) (2014)
- Dosen Universitas Hasanuddin, Makassar
- Menteri Pertanian, Kabinet Kerja 2014-2019
- Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju 2023-2024
- Menteri Pertanian Kabinet Merah Putih 2024-2029
Organisasi
- Sekretaris FPPI di Kendari, Sulawesi Tenggara ( 1988 )
- Sekretaris SP BUN PG. Camming ( 1998 )
- Ketua Umum SPBUN Kandir PTPN XIV ( 2006 – 2010 )
- Pimpinan Redaksi Buletin Bina Insani Terbitan SP-BUN Kantor Direksi PTPN XIV (Persero) ( 2006 – 2010 )
- Bendahara Umum Ikatan Ahli Gula Kawasan Timur Indonesia ( 2006 – 2010 )
- Ketua Umum Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PARTETA) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat ( 2007 – 2010 )
- Ketua I Koperasi Puskopin PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) ( 2007 – 2011 )
- Ketua Bidang Pertanian IKAGI KTI ( 2008 – 2012 )
- Ketua IKA Teknologi Pertanian UNHAS ( 2010 – 2015 )
- Bendahara ICMI Sulawesi Selatan ( 2012 – 2016 )
- Ketua Agro Kompleks Universitas Hasanudin ( 2012 – 2017 )
Penghargaan
- Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI, 2007
- Penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali
Karya
- Karya tulis : Perancangan Alat Empos Tikus
- Karya tulis : Pengendalian Hama Tikus dengan Tiran 58PS
- Karya tulis : Pengendalian Hama Tikus di PG. Bone, Camming dan Takalar
- Karya tulis : Pengendalian Hama Babi di PG. Bone, Camming dan Takalar
- Karya tulis : Pengendalian Hama Tikus di Sulawesi Selatan
- Karya tulis : Pengendalian Hama Tikus dan Babi di PKS Keera, PKS Tomata, dan PKS Asera
- Karya tulis : Pengendalian Hama Tikus di Kuala Kapuas Proyek Lahan Gambut Sejuta Hektar (Kalimantan Tengah)
- Karya tulis : Optimalisasi Produksi Tebu PG. Takalar
- Karya tulis : Reformasi Sistem Birokrasi Tata Kelola pada PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Keluarga
Istri : Ir. Hj. Martati
Anak :
- Amar Ma’ruf Sulaiman
- Athirah Sulaiman
- Muhammad Anugrah Sulaiman
- Humairah Sulaiman
Sumber
Litbang Kompas