PEMKOT MEDAN
Fakta Singkat
Nama Lengkap
Muhammad Bobby Afif Nasution, S.E., M.M.
Lahir
Medan, 5 Juli 1991
Almamaterr
Institut Pertanian Bogor
Jabatan Terkini
Wali Kota Medan 2021–2024
Bobby Nasution mulai dikenal publik ketika ia menjadi calon menantu Presiden Joko Widodo dan resmi menjadi anggota keluarga presiden sejak 8 November 2017. Saat itu, putra Mandailing kelahiran Medan, 5 Juli 1991 ini telah berbisnis jual beli properti sejak 2011, kemudian dia bergabung dengan Takke dan menjadi Direktur Marketing di perusahaan Takke properti Medan.
Terjun dalam pilkada adalah pengalaman pertama Bobby dalam politik, tetapi berkat koalisi gemuk delapan partai ia berhasil menjadi Wali Kota Medan, Sumatera Utara. Pada usia 30 tahun, ia dilantik untuk memimpin kota Medan termuda dalam sejarah berdirinya kota itu, meskipun tanpa pengalaman politik di belakangnya.
Namun demikian, dukungan politik baik di tingkat pusat dan daerah memuluskan jalannya menjadi orang nomor satu di kota terbesar ke-3 di Indonesia. Meski awalnya muncul keraguan perihal kemampuannya menjadi pemimpin, Bobby terus bekerja membuktikan kecakapannya sebagai wali kota.
Bobby tidak segan turun lapangan mengecek laporan masyarakat dan tegas dalam bersikap. Baru empat bulan menjabat sebagai wali kota, ia tidak segan mencopot Lurah Sidorame Timur dan Kepala Seksi Pembagunan di kelurahan tersebut karena terbukti meminta uang dari masyarakat yang mengurus administrasi di kelurahan. Bobby juga memecat Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan karena dianggap lambat dan kurang tanggap dalam mengantisipasi Covid-19.
Menantu presiden
Bobby pria asli Mandailing Sumatera ini anak dari pasangan Erwin Nasution dan Ade Hanifah Siregar. Merujuk pada silsilah raja-raja, Bobby masih keturunan dari Raja Gunung Baringin Mandailing Natal Penyabungan Timur.
Ayah Bobby pernah menjabat sebagai Direktur Utama PTPN IV Sumatera Utara yang merintis karier di perusahaan perkebunan milik negara sejak tahun 1982 di Kebun Bah Jambi, Simalungun. Setelah itu, sang ayah berpindah-pindah perkebunan di berbagai propinsi di Indonesia, inilah yang membuat Bobby memiliki pengalaman sekolah di beberapa kota.
Bobby yang lahir di Medan mengenyam sekolah dasar di kota Pontianak Kalimantan Barat, seiring tugas sang ayah di kota tersebut. Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Muhammadiyah Pontianak pada 1998.
Setelah lulus SD, sang ayah pindah tugas di Lampung dan Bobby pun menempuh pendidikan menengah di Bandarlampung. Ia mengenyam pendidikan di SMP Negeri 22 Bandarlampung dan lulus pada 2003, kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 09 Bandarlampung dan lulus pada 2006.
Selepas SMA Bobby melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor dan menyandang gelar sarjana dari kampus tersebut pada tahun 2009. Ia kemudian mengambil Magister Manajemen di perguruan tinggi yang sama dan lulus pada tahun 2015.
Selama kuliah S2 di IPB, ia menjalin hubungan dengan Kahiyang Ayu, anak ke-2 Presiden Joko Widodo. Ia kemudian menjadi menantu Presiden Joko Widodo saat pernikahannya pada 8 November 2017 yang dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah. Buah pernikahan dengan putri presiden, Bobby dikaruniai seorang putri dan seorang putra yang diberi nama Sedah Mirah Nasution & Panembahan Al Nahyan Nasution.
KOMPAS.COM
Artikel Terkait
Karier
Bobby mulai dikenal publik ketika menjadi calon menantu Presiden Joko Widodo, saat itu ia sudah dikenal sebagai pengusaha muda di bidang properti, Ia juga sudah memulai bisnis kafe jaun sebelum menjadi menantu presiden. Ia menjadi Direktur Marketing Takke Group sejak tahun 2016 hingga saat ini, Bobby pun dikenal memiliki bisnis properti di kota Medan. Dalam Takke Group Bobby memiliki 10–20 persen saham dan memegang proyek Kemang View, Metro Galaxy, dan Gardenia Bogor.
Bobby menjadi Komisaris PT Wirasena Cipta Reswara dan memiliki saham di perusahaan itu senilai Rp9,3 miliar dengan salah satu proyeknya adalah pembanguan perumahan bersubsidi Sukabumi Sejahtera Satu. Perusahaan ini juga melakukan ekspansi bisnis di sektor tambang dengan menanam saham Rp5,7 miliar di PT. Sambas Mineral Mining. Selain itu, ia juga ikut bermain dalam bisnis beras melalui PT Pilar Wirasena Sinergi.
Kiprahnya dalam dunia properti membuktikan Bobby sebagai pengusaha muda yang cukup berhasil, hingga ia didapuk menjadi Wakil Ketua Dewan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (2019–2022).
Sebagai anak muda, Bobby pun menyukai sepak bola hingga ia pernah menjadi manajer Sepak Bola Medan Jaya pada 2014. Setelah menjadi Wali Kota Medan, ia dipercaya menjadi Ketua Komisariat Wilayah I Apeksi (Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia) pada Musyawarah Komwil 22 November 2021 di Banda Aceh untuk masa periode 2021–2024. Apeksi Komwil I mencakup wilayah Pulau Sumatera, Bobby memberikan fokus kerjanya adalah mengatasi pandemi Covid-19 bersama-sama di tiap kota.
Bobby dikenal pertama kali dalam panggung politik adalah ketika ia muncul dalam bursa pemilihan Wali Kota Medan, Sumatera Utara. Saat maju pilkada Medan, Bobby mendaftar sebagai calon kepala daerah di sejumlah partai politik bersama pasangannya Aulia Rachman anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA). Bobby-Aulia didukung oleh koalisi gemuk PDI Perjuangan (10 kursi), Gerindra (10 kursi), Partai Amanat Nasional (6 kursi), Gokar (4), Nasdem (4), Hati Nurani Rakyat (2), Partai Solidaritas Indonesia (2), dan Partai Persatuan Pembangunan (1). Lawan Bobby-Aulia saat itu adalah Akyar Nasution – Salman dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Akhyar adalah petahana yang juga kader PDI Perjuangan, pada saat maju periode sebelumnya Akhyar didukung oleh partai berlambang banteng tersebut. Namun, saat menjelang pilkada 2017 Akhyar kemudian harus mengalah dan hengkang ke Partai Demokrat dan mencari dukungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Saat kampanye pilkada Medan, Bobby hampir tidak menyertakan gambar Jokowi dalam semua spanduk sosialisasinya, karena Jokowi kalah telak dalam Pilpres 2019, yaitu 45,66 persen suara sedang Prabowo-Sandy 55,34 persen. Kemenangan Bobby sepertinya mudah diterka karena dukungan partai besar dan koalisi gemuk tersebut serta dukungan politisi senior di Jakarta.
Pekerjaan rumah bagi Bobby dalam membenahi kota Medan adalah banjir, persoalan lalu lintas, pengelolaan sampah, kemiskinan, pengangguran, minimnya ruang publik dan korupsi yang menggurita di kota tersebut.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman memberikan keterangan setelah dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, Medan, Jumat (26/2/2021).
Daftar penghargaan
- Lencana Darma Bakti, Gerakan Pramuka 2021
- Inisiator Olahraga Nasional dari Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Pusat (2022)
- Penghargaan dari KPK atas capaian nilai penyelamatan aset tidak bergerak terbesar selama 2021 (2022)
- Tokoh Peduli Ekonomi Islam dari UIN Sumut (2021)
Penghargaan
Wali Kota Medan Bobby Nasution menerima penghargaan sebagai Inisiator Olahraga Nasional dari Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Pusat yang diserahkan bersamaan dengan rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) di Kendari Sulawesi Tenggara pada 8 Februari 2022. Penghargaan itu melengkapi penghargaan yang pernah didapat Bobby, antara lain, Lencana Darma Bakti Gerakan Pramuka 2021 dan penghargaan dari KPK atas capaian nilai penyelamatan aset tidak bergerak terbesar selama 2021, dan Tokoh Peduli Ekonomi Islam dari UIN Sumut (2021)
Selain itu, Kota Medan selama dipimpin Wali Kota Bobby Nasution, mendapat sejumlah penghargaan, antara lain, penghargaan Kota Layak Anak Tingkat Madya 2021, memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 202, BKN Award, yakni Capaian dalam Komitmen Pengawasan dan Pengendalian untuk Pemerintah Kota Tipe A dan Implementasi Penilaian Kinerja untuk Pemerintah Kota Tipe A.
PEMKOT MEDAN
Bobby Nasution mendapat gela sebagai Tokoh Peduli Ekonomi Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara (Sumut), Senin (8/11/2021)
Membangun Medan
Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan lima program prioritas yang bakal dikerjakan Pemerintah Kota Medan. Kelima program tersebut masalah kebersihan kota, penanganan banjir, perbaikan infrastruktur kota, masalah kesehatan terutama penangan pandemi Covid-19, dan peningkatan ekonomi di Kota Medan.
Terkait penanganan permasalahan kebersihan, Bobby bersama Pemkot Medan berkomitmen akan mengubah sistem Open dumping menjadi menggunakan sistem sanitary landfill dalam penanganan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA). Pemkot Medan juga membuat kebijakan, yakni wewenang kebersihan di setiap wilayah diserahkan kepada masing-masing kecamatan. Artinya Camat, Lurah dan Kepala Lingkungan memiliki tanggung jawab untuk kebersihan di wilayahnya.
Kemudian, Bobby Nasution juga menjelaskan program prioritas dalam penanganan banjir, di mana Pemkot Medan bersama pemerintah provinsi serta pemerintah pusat telah sepakat untuk melakukan normalisasi terhadap tiga sungai, yakni Sungai Babura, Sungai Bedera, dan Sungai Deli.
Adapun di bidang Infrastruktur, Bobby Nasution menjelaskan, Pemkot Medan memiliki terobosan, yakni sistem pengadaan barang dan jasa khususnya di proyek perbaikan infrastruktur dilakukan menggunakan sistem katalog elektronik (e-catalog). Sistem ini dilakukan untuk percepatan perbaikan infrastruktur, kualitas, dan ketepatan pengerjaannya.
Program prioritas lainnya, yakni di bidang kesehatan khususnya penanganan Covid-19. Untuk mengatasi permasalahan Covid 19, Pemkot Medan terus menggalakkan vaksinasi massal dengan target 75 persen dari jumlah masyarakat Kota Medan yang dapat divaksin.
Adapaun prioritas kelima, yakni peningkatan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 juga menjadi fokus Pemkot Medan. Beberapa kebijakan khususnya untuk para pelaku usaha UMKM adalah dengan menghadirkan Kesawan City Walk (KCW) sebagai pusat kuliner Kota Medan dan mewujudkan Satu Kelurahan Satu Sentra Kewirausahaan (Sakansawira).
KOMPAS.COM
Harta kekayaan
Saat mencalonkan diri sebagai Walikota Medan, Bobby Nasution melaporkan harta kekayaannya ke Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tanggal 28 Agustus 2020. Bobby melaporkan memiliki total harta kekayaan sebesar Rp54,86 miliar atau tepatnya Rp54.861.280.543.
Total ada 8 bidang tanah dan bangunan yang dilaporkan Bobby Nasution dengan nilai Rp34,17 miliar. Properti milik Bobby tersebar di Kota Medan, Jakarta, dan Kabupaten Deli Serdang. Di Jakarta Selatan, ia memiliki tanah dan bangunan seluas 726/400 meter persegi dengan taksiran nilai Rp14 miliar. Bobby mengaku bahwa sumber penghasilan terbesarnya berasal dari bisnis properti dan semuanya merupakan hasil kerja keras sendiri alias bukan hibah.
Alat transportasi dan mesin, Bobby Nasution melaporkan 5 kendaraan roda empat dan satu kendaraan roda dua. Kendaraannya, antara lain, Honda Accord CVT tahun 2020 senilai Rp680 juta, Toyota Kijang Innova tahun 2018 senilai Rp280 juta, Mitsubishi Lancer tahun 2008 senilai Rp160 juta, Suzuki ST100 tahun 1996 senilai Rp15 juta, Nissan Juke tahun 2012 senilai Rp120juta.
Referensi
- “Kerabat Istana di Panggung Pilkada”, Kompas, Minggu, 19 Januari 2020, hl 02
- “Kemenangan Bobby Nasution dan Tangan Tak Terlihat”, Kompas, Senin 14 Des 2020, hl 14
- “Bobby Nasution dan Problem Komunikasi”, Kompas, Jumat 23 April 2021, hl C,
- https://pemkomedan.go.id/
- https://apeksi.id/index.php/kegiatan/komwil-i
- https://antikorupsi.org/id/node/87797
- https://www.kompas.id/baca/nusantara/2021/04/24/sehari-bobby-copot-kepala-dinas-kesehatan-dan-lurah
- https://medan.kompas.com/read/2021/08/27/053000178/bobby-copot-plt-kadis-kesehatan-medan-karena-penanganan-covid-19-padahal-baru
- https://pemkomedan.go.id/artikel-21208-bobby-nasution-sampaikan-program-prioritas-pemko-medan.html
- https://regional.kompas.com/read/2021/09/14/110726378/profil-bobby-nasution?page=all
- https://money.kompas.com/read/2020/09/27/071200126/menilik-kekayaan-bobby-nasution-mantu-jokowi-dan-cawalkot-medan?page=all.
Biodata
Nama
Muhammad Bobby Afif Nasution, S.E, M.M
Lahir
Medan, 5 Juli 1991
Jabatan
Wali Kota Medan 2021-2024
Pendidikan
- SD Muhammadiyah 02 Pontianak, Kalimantan Barat 1998
- SMP Negeri 22 Bandar Lampung 2003
- SMA Negeri 09 Bandar Lampung 2006
- Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor 2009
- Magister Manajemen, Institut Pertanian Bogor 2015
Karier
- Direktur Marketing Takke Group (2016 – 2021)
- Komisaris PT Wirasena Cipta Reswara (2021)
- Wali Kota Medan (2021-2024)
Organisasi
- Manajer Sepak Bola Medan Jaya 2014
- Wakil Ketua Dewan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (2019-2022)
- Ketua Apeksi Komwil 1 2021
Penghargaan
- Lencana Darma Bakti, Gerakan Pramuka 2021
- Inisiator Olahraga Nasional dari Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Pusat (2022)
- Penghargaan dari KPK atas capaian nilai penyelamatan aset tidak bergerak terbesar selama 2021 (2022)
Karya
Buku
–
–
Keluarga
Istri
Kahiyang Ayu
Anak
- Sedah Mirah Nasution
- Panembahan Al Nahyan Nasution
Sumber
Litbang Kompas