Tokoh

Wali Kota Malang Sutiaji

Sutiaji menjadi Wali Kota Malang periode 2018-2023 setelah unggul dari dua pesaingnya yang ditahan KPK atas kasus suap. Periode sebelumnya Sutiaji adalah Wakil Wali Kota Malang (2013-2018) yang kemudian ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Malang menggantikan posisi Mochamad Anton yang menjalani proses hukum di KPK.

PEMKOT MALANG

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Drs Sutiaji

Lahir
Lamongan, 13 Mei 1964

Almamaterr
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Jabatan Terkini
Wali Kota Malang 2018-2023

Sutiaji adalah politisi sejati. Sejak muda ia telah membangun karier politiknya dengan bergabung dalam Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), hingga ia menjadi Anggota Fraksi PKB DPRD Kota Malang pada 2009–2014.

Pada Pilkada Kota Malang 2013, Mas Aji, begitu sapaan akrabnya, maju mencalonkan diri sebagai calon wakil wali kota mendampingi Mochamad Anton sebagai calon Wali Kota Malang. Pasangan calon yang diusung oleh PKB yang berkoalisi dengan Partai Gerindra ini meraih kemenangan. Abah Anton menjadi Wali Kota Malang dan Sutiaji menjadi Wakil Wali Kota Malang masa jabatan 2013–2018.

Pada Pilkada Serentak 2018, Sutiaji kembali maju. Kali ini ia maju sebagai calon Wali Kota Malang berpasangan dengan Sofyan Edi Jarwoto sebagai calon Wakil Wali Kota Malang. Pencalonannya kali ini direkomendasikan oleh Partai Demokrat setelah ia berganti haluan dan menjadi kader Partai Demokrat.

Pasangan calon yang diusung oleh Partai Demokrat, Gokar, dan Perindo ini sukses meraih kemenangan mengalahkan dua kandidat lainnya. Sutiaji dan Sofyan Edi Jarwoto terpilih dan dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang periode 2018–2023 oleh Gubernur Jatim Sukarwo di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada 24 September 2018.

Santri Tambakberas

Sutiaji, pria asal Lamongan, Jawa Timur lahir pada 13 Mei 1964. Masa kanak-kanak hingga remaja dihabiskannya di Lamongan. Sutiaji mengenyam pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Mojoasem Lamongan, lalu melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTS) Babat Lamongan.

Selepas MTS, Sutiaji memilih meninggalkan tanah kelahiran dan melanjutkan sekolah di Madrasah Alawiyah Negeri (MAN) Yayasan Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Tambakberas, Jombang, tempat lahirnya tokoh-tokoh nasional, seperti KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, KH Wahab Hasbullah (penggerak NU), dan KH Wahib Wahab (Menteri Agama RI 1959-1962).

Santri lulusan MAN Tambakberas ini kemudian melanjutkan jenjang pendidikan tinggi di Fakultas Tarbiyah IAIN Malang, kini Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang.

Saat menjadi mahasiswa, Sutiaji juga aktif berorganisasi. Salah satunya ia aktif di Himpunan Mahasiswa Malang Alumni Bahrul Ulum (Himmaba). Bahkan ia pernah menjadi Ketua Himmaba pada 1984. Selain aktif di Himmaba, Sutiaji juga aktif bahkan sebagai penggagas PMII Rayon Chondrodimuko UIN Maliki Malang. Ia juga pernah menjabat sebagai Koordinator BKM Lowokwaru.

Kegemarannya berorganisasi terus berlanjut setelah dirinya menyelesaikan kuliah di UIN Malang. Ia aktif di Nahdlatul Ulama. Ia pernah menjadi Sekretaris MWC NU Lowokwaru Kota Malang, Wakil Sekretaris NU Cabang Kota Malang, lalu meningkat menjadi Wakil Ketua NU Cabang Kota Malang (2011-2016).

Sutiaji menikah dengan Hj. Dra. Endang Taqqiyati dan dikaruniai empat orang anak, yaitu Enfat Chunaifi Abdilah, Moch. Dzul Fikri Aly, Ahmad Labib Sa’dy, dan Naila Nihayaturrohmania. Namun pernikahan mereka tidak bertahan lama. Pada 2017 mereka bercerai. Setahun kemudian, tahun 2018 Sutiaji menikahi Hj. Widayati yang mendampinginya hingga kini.

Karier

Sutiaji mulai menapaki karier politik ketika bergabung dengan PKB. Posisinya dari anggota menjadi  Wakil Ketua DPC PKN Kota Malang hingga menjadi Ketua Fraksi PKB di DPRD Kota Malang (2009-2014).

Sutiaji yang juga akrab disapa Mas Aji ini dengan segala aktivitasnya di kepengurusan NU akhirnya mempertemukan dirinya dengan Mochamad Anton atau biasa disapa Abah Anton. Akhirnya mereka berpasangan menjadi calon wali kota dan wakil wali kota pada Pilkada Kota Malang 2013. Sutiaji sebagai calon wakil wali kota mendampingi Anton sebagai calon Wali Kota Malang. Mereka diusung oleh PKB yang berkoalisi dengan Partai Gerindra.

Pasangan ini sukses mendulang kemenangan. Mereka berhasil mengalahkan lima pasangan calon lain dengan meraih 179.675 suara atau 47,3 persen. Mochamad Anton-Sutiaji resmi menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang masa jabatan 2013-2018 setelah dilantik Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada 13 September 2013.

Saat gelaran Pilkada Kota Malang 2018, Sutiaji yang saat itu masih menduduki jabatan Wakil Wali Kota Malang secara resmi mendaftarkan diri menjadi Bakal Calon Wali Kota Malang melalui PDI-P. Pendaftaran Sutiaji ini sekaligus memastikan pasangan Moch Anton-Sutiaji akan berakhir sebelum proses Pilkada Kota Malang 2018. Sutiaji memilih jalan untuk maju sendiri.

Pada 27 Maret 2018 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Wali Kota Malang Abah Anton dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus suap pembahasan APBD-P pemerintah Kota Malang Tahun Anggaran 2015. Selain Anton, KPK juga menahan calon Wali Kota Malang Yaqud Anandi Qudban.

Saat itu Abah Anton dan Yaqud Ananda, keduanya adalah kandidat wali kota dalam Pilkada Kota Malang 2018. Kedua tersangka tersebut merupakan rival Sutiaji yang juga maju sebagai calon Wali Kota Malang.

Ditetapkannya Abah Anton sebagai tersangka, maka jabatan pemimpin tertinggi Kota Malang resmi berpindah tangan. Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Jatim ditunjuk sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Malang, yang sebelumnya dipegang oleh Mochamad Anton mulai 14 Februari 2018.

Pada pertengahan 2018 Pjs Wali Kota Malang Wahid Wahyudi mengakhiri masa tugasnya, kemudian digantikan oleh Wakil Wali Kota Malang Sutiaji yang ditunjuk menjadi pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Malang.

Sutiaji resmi mulai berdinas sebagai Pjs Wali Kota Malang pada 26 Juni hingga 13 September 2018 atau selama 82 hari. Pengangkatan Sutiaji berdasarkan Surat Perintah Tugas dari Gubernur Jawa Timur nomor 131/614/011.2/2018. Saat itu Sutiaji tengah cuti karena menjalani masa kampanye pemilihan Wali Kota Malang 2018.

Beberapa saat menjelang Pilkada Serentak 2018, Sutiaji yang merupakan kader PKB berpindah haluan dan resmi menjadi kader Partai Demokrat. Sutiaji mencalonkan diri sebagai Wali Kota Malang periode 2019-2023 berpasangan dengan Sofyan Edi Jarwoko. Pasangan calon ini berhasil unggul dengan meraih 165.194 suara.

KPU Kota Malang menetapkan pasangan Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko sebagai wali kota dan Wakil Wali Kota Malang terpilih pada 26 Juli 2018. Pasangan yang diusung oleh Partai Demokrat, Partai Golkar dan Perindo ini berhasil mengungguli dua paslon lainnya dengan memperoleh 165.194 suara. Pada 20 September 2018, Gubernur Jawa Timur Soekarwo melantik Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang terpilih periode 2018-2023.

Usai pelantikan, Sutiaji mengelar syukuran dan silaturahmi sederhana di Balaikota Malang dengan dihadiri Forkopimda, tokoh masyarakat, relawan dan masyarakat Kota Malang. Dalam acara syukuran itu  Sutiaji menyampaikan komitmennya untuk membangun Kota Malang lebih baik.

KOMPAS.COM

Wali Kota Malang Sutiaji bersama Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko saat tiba di Balai Kota Malang usai dilantik oleh Gubernur Jawa Timur di Gedung Grahadi, Surabaya, Senin (24/9/2018)

Daftar penghargaan

  • Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2018 dari Koran Sindo dan MNC Group (30 Agustus 2018).
  • Wali Kota Entrepeneur Award 2019 kategori pendidikan dari Mark Plus bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri.
  • Leader In Smart Governance dalam program Indonesia Visionary Leader 2021 (September 2021)
  • Tokoh Penggerak Inklusi Keuangan Tingkat Kabupaten/Kota  2021 dari OJK(15 Januari 2021).
  • Anugerah Meritokrasi  2021 dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) (7 Desember 2021)
  • The Best Municipality in Digital Transformation dalam CNBC Indonesia Award (23 Oktober 2020).

Penghargaan

Sutiaji dinobatkan menjadi Leader In Smart Governance dalam program Indonesia Visionary Leader 2021. Penghargaan tersebut diberikan karena Sutiaji dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan perekonomian berbasis e-commerce pada September 2021.

Penghargaan itu melengkapi penghargaan yang diraih Sutiaji sebelumnya antara lain penghargaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Tokoh Penggerak Inklusi Keuangan Tingkat Kabupaten/Kota (2021), Anugerah Meritokrasi Tahun 2021 kategori baik dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN)  (2021), The Best Municipality in Digital Transformation dalam CNBC Indonesia Award (23 Oktober 2020), Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2018 dari Koran Sindo dan MNC Group (30 Agustus 2018).  dan Wali Kota Entrepeneur Award 2019 kategori pendidikan dari Mark Plus (2019).

Selain berbagai penghargaan atas prestasi pribadi, Pemerintah Kota Malang di bawah kepemimpinannya, juga banyak meraih penghargaan, antara lain: piagam penghargaan dan dana intensif daerah (DID) dalam pengelolaan sampah. Kota Malang meraih penghargaan terbaik kedua Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Provinsi Jawa Tengah untuk kategori Kota. Meraih Predikat A dari Hasil Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan tahun 2020 yang dinilai langsung oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

PEMKOT MALANG

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji meresmikan destinasi wisata kuliner yang terletak di sepanjang Jalan Cianjur, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Sabtu (9/4/2022). Hal ini adalah upaya memulihkan perekonomian warga dengan menyelenggarakan Kawasan Wisata Kuliner Penanggungan (KWKP)

KOMPAS.COM

Maka ekonomi kreatif kita kuatkan, karena bonus demografi tidak menjadi beban, namun justru menjadi kekuatan ekonomi bangsa kita,” jelas Sutiaji (28 Maret 2022)

 

Ekonomi kreatif

Bidang ekonomi kreatif menjadi prioritas pengembangannya di Kota Malang. Berbagai sektor difasilitasi guna menuangkan beragam ide dan inovasi kreatif untuk mengenalkan Kota Malang di ranah global.

Menurut Sutiaji, Pemkot Malang tengah melakukan pemantapan industri kreatif melalui transformasi digital. Pembangunannya juga akan didukung dengan infrastruktur yang terintegrasi. Pengembangan sektor kreatif dititikberatkan pada penyediaan infrastruktur, pengembangan ekosistem dan peningkatan pemasaran.

Pemkot Malang tengah menyiapkan Malang Creative Center (MCC) yang sedang dibangun. MCC ini akan menjadi pusat inkubasi atau aktivitas para pelaku ekonomi kreatif potensial untuk saling berkolaborasi. Keberadaan MCC sejatinya tidak hanya untuk orientasi bisnis, melainkan bagaimana memfasilitasi segala bentuk industri kreatif di Kota Malang, menjadi sentra produk-produk usaha mirkor kecil menengah (UMKM) Kota Malang.

MCC juga meningkatkan pendapatan pelaku UMKM. Beberapa produk kreatif Kota Malang yang memiliki peluang besar untuk terus dikembangkan adalah bidang kuliner, kerajinan dan pariwisata.

Pemkot Malang akan menggandeng tujuh belas sub-sektor ekonomi kreatif yang dapat menjadi pengungkit dalam menguatkan sektor ekonomi. Ke-17 sub-sektor ekonomi kreatif tersebut di antaranya, Pengembangan Permainan, Arsitektur, Desain Interior, Musik, Seni Rupa, Desain Produk, Fesyen, Kuliner, Film, Animasi dan Video, Fotografi, Desain Komunikasi Visual, Televisi dan Radio, Kriya, Periklanan, Seni Pertunjukan, Aplikasi dan Game.

Selain menggandeng komunitas kreatif juga melibatkan perguruan tinggi untuk bersinergi dalam pendampingan pembinaan akan keahlian bidang kreatif kepada masyarakat.

KOMPAS.COM

Harta kekayaan

Total kekayaan Sutiaji tahun 2020 sebesar Rp 4,25 miliar. Jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada17 Februari 2021 terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp 2,40 miliar yang tersebar pada tiga bidang di Kota Malang.

Dalam laporan itu Sutiaji juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 195 juta yang terdiri dari dua mobil, harta bergerak lainnya Rp 537 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp 1,12 miliar. Total harta kekayaan Sutiaji tahun 2020 sebesar Rp 4,25 miliar.

Total kekayaannya ini meningkat dibandingkan tahun 2014 saat menjadi calon Wakil Wali Kota Malang periode 2013-2018. Tahun 2014, Rohidin melaporkan harta kekayaannya dalam LHKPN sebesar Rp 372,04 juta.

Sutiaji tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak enam kali.  Laporan berdasarkan jabatannya itu sejak menjadi Calon Wakil Wali Kota Malang 2013-2018; Wakil Wali Kota Malang 2013-2018, Calon Wali Kota Malang (2018-2023), dan Wali Kota Malang (2018-2023) sebagai berikut:

Calon Wakil Wali Kota Malang 2013-2018

  • Laporan 13 Maret 2013, harta kekayaan sebesar Rp. 372.046.322

Wakil Wali Kota Malang 2013-2018

  • Laporan 3 Juni 2015, harta kekayaan sebesar Rp 372.485.718

Calon Wali Kota Malang 2018-2023

  • Laporan 17 Januari 2018, harta kekayaan sebesar Rp 2.298.739.322

Wali Kota Malang 2018-2023

  • Laporan 28 Maret 2019, harta kekayaan sebesar Rp 3.804.667.523
  • Laporan 30 Maret 2020, harta kekayaan sebesar Rp 4.928.663.320
  • Laporan 17 Februari 2021, harta kekayaan sebesar Rp 4.254.436.975

Referensi

Biodata

Nama

Drs Sutiaji

Lahir

Lamongan, 13 Mei 1964

Jabatan

Wali Kota Malang 2018-2023

Pendidikan

  • (SD) Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Mojoasem, Laren, Lamongan
  • (SMP) Madrasah Tsanawiyah Negeri Babat, Lamongan
  • (SMA) Madrasah Alawiyah Negeri Tambakberas, Jombang
  • Sarjana (S1) Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang, kini menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Karier

Pekerjaan:

  • Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Malang (2009-2014)

Pemerintahan

  • Wakil Wali Kota Malang (2013-2018)
  • Pelaksana Tugas Wali Kota Malang (2018)
  • Wali Kota Malang (2018-2023)

Organisasi

  • Ketua Himmaba (Himpunan Mahasiswa Malang Bahrul Ulum) (1984)
  • Koordinator BKM Lowokwaru, Kota Malang
  • Sekretaris MWC NU Lowokwaru, Kota Malang
  • Wakil Sekretaris NU Cabang Kota Malang
  • Wakil Ketua NU Cabang Kota Malang (2011-2016)
  • Wakil Ketua DPC PKB Kota Malang (2013-2018)
  • Bendahara Dewan Masjid Indonesia (DMII) Kota Malang
  • Koordinator Forum Komunikasi Badang Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kota Malang
  • Ketua IKA MANTAB (Ikatan Keluarga Alumni MAN Tambekberas) (2016-sekarang)
  • Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Partai Demokrat Kota Malang (12-2-2021)

Penghargaan

  • Penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2018 dari Koran Sindo dan MNC Group (30 Agustus 2018).
  • Penghargaan Wali Kota Entrepeneur Award 2019 kategori pendidikan dari Mark Plus bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri.
  • Dinobatkan menjadi Leader In Smart Governance dalam program Indonesia Visionary Leader 2021. Penghargaan tersebut diberikan karena Sutiaji dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan perekonomian berbasis e-commerce. (September 2021)
  • Penghargaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Tokoh Penggerak Inklusi Keuangan Tingkat Kabupaten/Kota dalam pertemuan Tahunan Industri Jasa dan Keuangan (PTIJK) 2021 (15 Januari 2021).
  • Anugerah Meritokrasi Tahun 2021 kategori baik dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) pada 7 Desember 2021.
  • Penghargaan The Best Municipality in Digital Transformation dalam CNBC Indonesia Award (23 Oktober 2020).

Karya

Buku

Keluarga

Istri

  • Dra. Endang Taqqiyati  (cerai 2017)
  • Widayati (2018-sekarang)

Anak

  • Enfat Chunaifi Abdilah
  • Dzul Fikri Aly
  • Ahmad Labib Sa’dy
  • Naila Nihayaturrohmania

Sumber
Litbang Kompas