Tokoh

Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo

Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi merupakan Presiden ke-7 Republik Indonesia sejak 20 Oktober 2014. Jokowi sebelumnya pernah menjadi Wali Kota Surakarta (Solo) pada 2005-2012, lalu menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2012. Jokowi kemudian terpilih sebagai Presiden RI pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, dan terpilih kembali pada Pilpres 2019 untuk periode kedua (2019-2024).

HAM

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Ir. Joko Widodo

Lahir
Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961

Jabatan
Presiden ke-7 RI

  • Periode (20 Oktober 2014 — 20 Oktober 2019)
  • Periode (20 Oktober 2019 — 20 Oktober 2024)

Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi adalah Presiden ke-7 RI. Jokowi menjabat sebagai Presiden RI sejak 20 Oktober 2014, dan tahun 2019 terpilih kembali sebagai kepala negara RI untuk periode kedua hingga 2024.

Karier pria kelahiran Solo, pada 21 Juni 1961 ini dimulai sebagai pengusaha mebel, kemudian terjun ke dunia politik saat Pilkada Kota Surakarta tahun 2005. Suami Iriana ini maju sebagai Wali Kota Surakarta berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo sebagai wakilnya yang diusung oleh PDIP dan PKB.

Jokowi dan Hadi Rudyatmo berhasil menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta selama dua periode (2005–2010 dan 2010–2015). Namun, belum selesai masa jabatan Wali Kota Surakarta, PDI-P mendapuknya maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. Jokowi yang maju berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta masa jabatan 2012–2017.

Belum lagi usai masa jabatan sebagai kepala Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Jokowi kembali diusung PDI-P maju dalam Pilpres 2014. Insinyur Kehutanan dari Universitas Gadjah Mada ini maju berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai wakilnya.

Jokowi-JK berhasil meraih kemenangan. Jokowi menjadi Presiden ke-7 RI (2014–2019). Tahun 2019, Joko kembali terpilih sebagai Presiden RI untuk masa jabatannya yang kedua. Jokowi didampingi oleh Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin untuk masa jabatan 2019 hingga 2024.

Anak penjual kayu

Jokowi lahir di Solo pada 21 Juni 1961 dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi. Jokowi adalah anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. Ketiga adik perempuannya, yaitu Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati. Ketika lahir, awalnya sang bayi tidak diberi nama Joko Widodo, tetapi Mulyono. Nama Mulyono, yang berarti “mulia”, dirasa tidak cocok untuk bayi kecil itu. Kemudian, namanya diganti menjadi Joko Widodo yang berarti anak lelaki yang selamat dan sejahtera.

Jokowi hidup dalam keluarga yang sederhana. Sejak lahir, keluarganya tinggal di sebuah rumah kontrakan di sekitar bantaran Kali Anyar di Kampung Cinderejo Lor, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo. Kali Anyar hanya berjarak 20 meter dari rumah orang tua Jokowi. Selama 12 tahun, Jokowi kecil bersama orang tuanya tinggal di bantaran kali itu.

Untuk menghidupi keluarga, ayahnya berjualan kayu dan bambu di tepi kali. Bahkan, ayah Jokowi terpaksa berulang kali membawa keluarganya hidup berpindah dari satu rumah sewa ke rumah sewa lainnya. Tempat tinggal mereka di bantaran Kali Anyar pernah kena gusur Pemerintah Kota Solo. Mereka kemudian menumpang di kediaman kerabat ayahnya di daerah Gondang.

Pendidikan dasar ditempuh Jokowi di SD Negeri 112 Tirtoyoso, Solo, dan lulus tahun 1973. Lalu melanjutkan ke SMP Negeri 1 Surakarta hingga lulus tahun 1976, berlanjut ke SMA Negeri 6 Surakarta dan lulus tahun 1980.

Jokowi melanjutkan ke jenjang S1 mengambil kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Jokowi mengambil jurusan teknologi kayu. Ia belajar lebih dalam tentang kayu, mulai dari pemanfaatan kayu, struktur kayu, hingga teknologi kayu. Ia mengambil bidang studi teknologi kayu karena dirinya sangat erat dengan dunia perkayuan sejak kecil. Jokowi lulus dari UGM tahun 1985 dengan skripsi berjudul “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta”.

Setahun setelah lulus, Jokowi menikah dengan Iriana pada 24 Desember 1986, dan dikaruniai dua anak laki-laki dan satu anak perempuan, yaitu Gibran Rakabuming Raka (1987), Kahiyang Ayu (1991), dan Kaesang Pangarep (1994).

Karier

Setelah mengantongi gelar insinyur dan menikah, Jokowi mulai merintis karier dengan bekerja di sebuah perusahaan BUMN di Aceh, PT Kertas Kraft Aceh dan diberi tugas di area Hutan Pinus Merkusi di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.

Tidak lama bekerja di Aceh, ia kembali ke Solo dan bekerja di pabrik milik kakak dari ibunya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati. Berhenti dari perusahaan Pakdhe Miyono, Jokowi memberanikan diri membuka bisnis mebel sendiri pada 1988. Nama bisnis mebel yang dibangunnya, yaitu CV Rakabu, nama yang diambil dari penggalan nama anak pertamanya Gibran Rakabuming Raka. Dengan tekun, ia merintis usaha mebelnya dari kondisi sederhana lambat laun berkembang. Dari yang semula berskala regional, usahanya kemudian meluas hingga pasar nasional, dan akhirnya merambah pasar mancanegara.

Dari seorang pembeli (buyer) asal Prancis bernama Bernard, ia mendapat nama yang sekarang dipakainya terus “Jokowi”. Bagi lidah Bernard, sulit melafalkan “Joko Widodo”. Bernard pun memendekkan panggilan itu agar mudah diucapkan.

Bersama rekan-rekan pengusaha Jokowi menggagas terbentuknya Komisariat Daerah (Komda) Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) Surakarta Raya. Saat itu, Jokowi sudah menjadi Anggota DPP Asmindo di Jakarta. Jokowi terpilih sebagai Ketua Komda Asmindo Surakarta Raya pertama pada 11 Juli 2002. Selama 2 tahun memimpin Asmindo, para pengurus dan anggota perkumpulan pengusaha itu melontarkan ide pencalonan Jokowi di Pilkada Solo 2005.

Awalnya, Jokowi menolak permintaan berbagai pihak yang ingin mengajukannya sebagai calon Wali Kota Surakarta. Ia ingin tetap menjadi pengusaha mebel saja. Setelah keluarga memberikan doa restu, Jokowi mantap menyatakan maju dalam bursa pemilihan Wali Kota Surakarta 2005. Jokowi diusung oleh PDI-P dan PKB sebagai calon Wali Kota Surakarta bersama FX Hadi Rudyatmo – Ketua DPC PDI-P Surakarta – sebagai wakilnya.

Pasangan ini berhasil terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2005–2010. Di bawah kepemimpinannya, ia mengubah wajah Kota Solo menjadi lebih indah dan nyaman. Ia juga merelokasi para pedagang tanpa menimbulkan kerusuhan. Sejak menjadi Wali Kota Solo, ia menjadi terkenal, terlebih karena kebiasaannya “blusukan” di tengah warganya.

Pada Pilkada Solo 2010 pasangan ini kembali menangguk kemenangan. Keduanya dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2010–2015. Namun, baru dua tahun menjabat, PDI-P memberi mandat kepada Jokowi untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2012. Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari Gerindra.

Pasangan calon ini berhasil menduduki posisi teratas pada Pilkada DKI putaran pertama. Pada putaran kedua, Jokowi-Ahok unggul dari paslon Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.  Pasangan Jokowi-Ahok resmi terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012–2017.

Karier politiknya terus menanjak. Jokowi kian dikenal masyarakat luas dengan program “blusukan” yang tidak ditinggalkannya sejak menjadi Wali Kota Solo hingga memimpin pemerintahan ibu kota negara. PDI-P kemudian mengusung Jokowi untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla dari Partai Golkar, dan pernah menjadi wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam Pilpres 2014, pasangan Jokowi-JK berhadapan dengan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Pilpres 2014 dimenangkan oleh pasangan Jokowi-JK dengan meraih 70.997.859 suara atau 53,15 persen.

Lima tahun sebagai Presiden ke-7 RI, Jokowi kembali maju dalam Pilpres 2019 berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin. Pasangan ini berhadapan dengan Prabowo-Sandiaga Uno. Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin berhasil memenangkan Pilpres 2019 dengan meraih 85.607.362 suara atau 55,50 persen. Jokowi kembali memenangkan Pilpres dan menjadi orang nomor satu di negeri ini untuk periode keduanya tahun 2019 hingga 2024.

KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Presiden Joko Widodo dan keluarganya mengunjungi Solo Safari, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (23/1/2023). Dalam kunjungan tersebut ia didampingi Ibu Negara Iriana, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda, dan kedua cucunya, yaitu Jan Ethes Sri Narendra dan La Lembah Manah. Ia sekaligus mengecek progres revitalisasi dari kebun binatang tersebut. Setelah revitalisasi selesai, kebun binatang itu akan berganti nama dari semula Taman Satwa Taru Jurug menjadi Solo Safari.

Daftar penghargaan

  • Man of Inspiration 2014, dari International Film Festival For Peace, Inspiration dan Equality (IFFPIE) (2 Oktober 2014)
  • Global Islamic Finance Leadership Awards 2016
  • Warga Kehormatan Kota Seoul, Korea Selatan, dari Wali Kota Seoul Park Won-soon (17 Mei 2016)
  • Star of the Order of King Abdul Aziz, dari Salman bin Abdulaziz Al Saud (13 September 2016)
  • Bapak Pariwisata Nasional, dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) (11 Februari 2019)
  • “The Tough Leader” – Obsession Awards 2019, dari Obsession Media Group (OMG) (6 Maret 2019)
  • The AFEO Distinguished Honorary Patron Award, dari Organisasi Insinyur di sepuluh negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Federation of Engeneering Organisations (AFEO) (9 September 2019)
  • Tokoh Asia 2019 (The Straits Times Asian of the Year 2019) dari Media Singapura The Straits Times (5 Desember 2019)
  • Penghargaan Certificate of Acknowledgement, dari International Rice Research Institut (IRRI) kepada Pemerintah RI (14 Agustus 2022)
  • Penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali Tahun 2022, dari Abu Dhabi Forum Peace Award (7 November 2022)
  • Global Citizen Award, dari Atlantic Council (13 November 2022)

Penghargaan

Ketekunan, kerja keras, disiplin, dan integritas yang tinggi sudah sepantasnya Jokowi mendapat pengakuan atas prestasi kinerjanya yang baik di berbagai bidang. Berbagai penghargaan, sejak menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi Presiden RI, telah banyak diraihnya, baik dari instansi pemerintah dalam dan luar negeri, institusi atau lembaga swasta, lembaga nonpemerintah, mulai dari tingkat regional, nasional, hingga internasional.

Beberapa penghargaan di antaranya, penghargaan sebagai Tokoh Perubahan 2010, Pelopor Inovasi Pelayana Prima tahun 2010 dari Presiden RI, Bung Hatta Anti Corruption Award 2010, Tokoh Publik Pilihan tahun 2012, Special Award Marketer, Kertajaya Award, dan Top 50 Leader dari Fortune.

Jokowi menempati urutan ketiga dalam pemilihan Wali Kota Terbaik Dunia “World Mayor Project 2012”, oleh The City Mayors Foundation, Inggris pada 8 Januari 2013. Jokowi juga meraih Best of The Best “The Right Man On The Right Place 2013”. Ia juga menjadi “Warga Kehormatan Kota Seoul”, Korea Selatan, dari Wali Kota Seoul Park Won-Soon pada 17 Mei 2016. Pada tahun 2016, Jokowi juga mendapat Star of the Order of King Abdul Aziz, dari Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Selain itu, penghargaan lain yang diterima adalah “The Tough Leader” – Obsession Awards 2019, dari Obsession Media Group (OMG) pada 6 Maret 2019; dan The AFEO Distinguished Honorary Patron Award, dari Organisasi Insinyur di sepuluh negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Federation of Engeneering Organisations (AFEO) pada 9 September 2019). Jokowi juga terpilih sebagai Tokoh Asia 2019 (The Straits Times Asian of the Year 2019) oleh Media Singapura The Straits Times pada 5 Desember 2019.

Pada tahun 2022, Jokowi mendapat penghargaan Certificate of Acknowledgement, dari International Rice Research Institut (IRRI) kepada Pemerintah RI pada 14 Agustus 2022; Penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali Tahun 2022, dari Abu Dhabi Forum Peace Award pada 7 November 2022; dan Global Citizen Award, dari Atlantic Council pada 13 November 2022.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Presiden Joko Widodo menyambut Presiden FIFA Gianni Infantino di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/10/2022). Pertemuan ini dalam rangka mengawal transformasi sepak bola Indonesia pascatragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022 lalu.

KUM

“Arah pembangunan kita sekarang bukan jawasentris, melainkan indonesiasentris. Membangun dari pinggiran, membangun dari desa,” ujar Joko Widodo (Kompas, 16 Agustus 2022)

 

Pembangunan infrastruktur

Pada masa pemerintahan periode pertama Joko Widodo, pembangunan infrastruktur menjadi program prioritas. Pembangunan yang dilakukan secara merata hingga ke daerah terluar Indonesia itu dilakukan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam sektor ini dibandingkan negara-negara lain.

Pembangunan infrastruktur yang tengah gencar dilakukan di Tanah Air, bukan hanya untuk membangun fisik, tetapi terdapat banyak hal yang akan muncul dan berkembang dengan adanya pembangunan berbagai infrastruktur tersebut. Dengan infrastruktur dapat meningkatkan daya saing atau competitiveness bangsa.

“Ini yang juga kita harus tahu semuanya bahwa membangun infrastruktur itu bukan hanya melulu fisik, tidak, tetapi kita membangun sebuah kompetisi, membangun sebuah competitiveness (daya saing) dengan negara-negara lain,” ujar Joko Widodo.

Pembangunan infrastruktur juga dimaksudkan untuk membangun konektivitas antarwilayah di seluruh penjuru Tanah Air. “Menyatukan, membangun persatuan dan kesatuan kita, menyatukan antardaerah, antarkabupaten/kota, antarprovinsi, antarpulau, antarwilayah, sehingga kita bersatu,” jelas Joko Widodo. Upaya pembangunan saat ini telah bertransformasi dari Jawa-sentris menjadi Indonesia-sentris.

Di samping itu, pembangunan infrastruktur yang dilakukan merata di seluruh Indonesia adalah bagian dari upaya untuk membangun peradaban, dan merupakan wujud dari pengamalan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada masa jabatannya yang kedua, Joko Widodo mengalihkan fokus pemerintahan pada pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara-negara lainnya. Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas utama untuk merespon bonus demografi yang menciptakan peluang tersendiri. Joko Widodo ingin menciptakan generasi pekerja keras yang dinamis, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Adapun program pembangunan infrastruktur masih terus dilanjutkan untuk mendukung aktivitas masyarakat, termasuk untuk mendukung pengembangan perekonomian dan kemudahan aksesibilitas. Pembangunan infrastruktur dilakukan dengan menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, yang mempermudah akses ke kawasan wisata, membuka lapangan kerja baru, yang mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.

KUM

Referensi

Arsip Kompas
  • “Kompas Kita: Joko Widodo”. Kompas, 18 Juli 2011. 
  • “Joko Widodo”. Kompas, 9 Agustus 2011.
  • “Wawancara Khusus Presiden Joko Widodo: Jokowi: Kita Terbuka dengan Siapa Pun yang Ingin Bersama-sama”. Kompas, 2 Juli 2019.
  • “Tajuk Rencana: Prioritas Presiden Terpilih”. Kompas, 3 Juli 2019. 
  • “Membaca Isyarat Pidato Politik Jokowi”. Kompas, 22 Juli 2019. 
  • “Menjawab Kebutuhan Infrastruktur Negara Maritim”. Kompas, 25 Juli 2019. 
  • “Indonesia Siap Mendunia * Mimpi Indonesia”. Kompas, 18 Agustus 2019. 
  • “Saatnya Bekerja Lebih Keras”. Kompas, 21 Oktober 2019.
  • “Bersama Menuju Indonesia Maju”. Kompas, 21 Oktober 2019.
  • “Wawancara Khusus: Presiden: Semua Hasil Kerja Bersama”. Kompas, 16 Agustus 2022. 
Buku
  • Ramadhon, Wawan Ma’udi Akhmad. 2018. Jokowi dari Bantaran Kalianyar ke Istana. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Darmawan, Prasodjo. 2020. Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Biodata

Nama

Ir. Joko Widodo

Lahir

Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961

Jabatan

Presiden Republik Indonesia ke-7 (20 Oktober 2014 — 20 Oktober 2024)

Pendidikan

  • SD Negeri III, Tirtoyoso, Solo
  • SMP Negeri I, Solo
  • SMA Negeri 6, Solo
  • Sarjana (S1) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta (1985)

Karier

Pekerjaan:

  • Bekerja di PT Kertas Kraft Aceh (1986)
  • Bekerja di CV Roda Jati (1987)
  • Pemilik CV Rakabu – eksportir mebel (sejak 1988)

Pemerintahan

  • Wali Kota Surakarta (Solo) (2005–2010)
  • Wali Kota Surakarta (Solo) (2010–2012)
  • Gubernur DKI Jakarta (2012–2014)
  • Presiden ke-7 RI (20 Oktober 2014 — 20 Oktober 2019)
  • Presiden RI (20 Oktober 2019 — 20 Oktober 2024)

Organisasi

  • Ketua Bidang Pertambangan dan Energi KADIN Surakata (1992–1996)
  • Ketua Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) Komda Surakarta (2002–2007)

Penghargaan

  • Satya Bhakti dari Kadin Jawa Tengah (2007)
  • Solo Post Award (2007, 2008)
  • IKAPI Award (2008)
  • Leadership Awards, dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara & Leadership Park (2008)
  • Perhumas Award, dari Perhimpunan Hubungan Masyarakat (2008)
  • Tokoh Pilihan Tempo 2008, dari Majalah Tempo (2008)
  • Kepala Daerah Tingkat II Terbaik dalam Pengembangan MICE di daerah, dari Majalah Venur (2009)
  • Pelopor Inovasi Pelayanan Prima, dari Presiden RI (2010)
  • Kepala Pemerinthan Daerah yang berjiwa Enterpreneur dan Berhasil, dari Properti and Bank (2010)
  • Innovative Government Award, dari Kementerian Dalam Negeri (2010)
  • Bung Hatta Anti Corruption Award, dari Perkumpulan Bung Hatta Anti Corruption Award (2010)
  • Marketer Award, dari Markplus Inc (2010)
  • Alumnus Berprestasi Kategori Penggerak Sosial, dari UGM (2010)
  • Apresiasi Visit Indonesia 2010 – mengembangkan destinasi wisata, dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (2010)
  • IAI Award, dari IAI Jawa Tengah (2011)
  • UNS Award – Tanda Jasa Dharma Budaya Bhakti Praja, dari Rektor UNS (2011)
  • Realestate Indonesia – Penataan Lingkungan, Relokasi PKL dan Penataan Pasar Tradisional serta Peremajaan Kawasan Kumuh, dari DPP REI (2011)
  • Tokoh Perubahan 2010, dari Harian Republika (2011)
  • MIPI Awards, dari Masyarakt Ilmu Pemerintahan Indonesia (2011)
  • Satya Lencana Pembangunan Bidang Koperasi, dari Presiden RI (2011)
  • Tanda Kehormatan Bintang Jasa utama, dari Presiden RI (2011)
  • GATRA Award Wali Kota Terbaik, dari Majalah GATRA (2011)
  • Charta Politika Award III, dari Tokoh Kepala Daerah (2012)
  • Soegeng Sarjadi Award on Good Governance untuk Kategori Tokoh Inspirasi Pemberdayaan Masyarakat, dari Soegeng Sarjadi School of Government (2012)
  • Pembina Bank Daerah Terbaik I (2012)
  • Special Award Marketer 2012, dari Kertajaya Award (13 Desember 2012)
  • Tokoh Publik Pilihan 2012, Forum Konferensi dan Penghargaan The 1st Serikat Perusahaan Pers (SPS) – Indonesia Public Relation Summit 2012 (14 Desember 2012)
  • Anugerah Integritas Nasional (2013)
  • Jak Award
  • Tokoh News Maker (2012)
  • Urutan ketiga dalam pemilihan Wali Kota Terbaik Dunia “World Mayor Project 2012”, oleh The City Mayors Foundation, Inggris (8 Januari 2013)
  • Best of The Best “The Right Man On The Right Place 2013” (2013)
  • Pembina BUMD Terbaik (2013)
  • Tokoh Yang Memiliki Sikap dan Kebijakan Politik Yang Berpihak Pada Rakyat
  • Anak Bangsa Yang Layak Memimpin Bangsa
  • RMOL Democracy Award
  • Penghargaan Terbaik II “Rencana Kerja Pemerintah Daerah 2013 Tingkat Provinsi Kelompok A (DKI Jakarta) (2013)
  • Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
  • Satya Lencana karya Bhakti Praja Nugraha, dari Presiden RI
  • Soegeng Sarjadi Award “Award On Good Government” Kategori Kepemerintahan Terbaik, dari Soegeng Sarjadi (19 September 2013)
  • Prominent Figure With Positive Sentiment In Social Media (2013)
  • Wreda Nugraha Utama (2013)
  • Bung Hatta Anti Corruption Award (2013)
  • Akuntanbilitas Kinerja Pemprov DKI Jakarta Tahun 2013 dengan Predikat “CC”, dari Menpan Azwar Abu Bakar (2013)
  • Anugerah Parahita Eka Praya 2013 Provinsi DKI Jakarta (2013)
  • Mens Obsesion Decade Award 2004-2014, Rising Leades
  • Pemerintah Daerah dengan Laporan Gratifikasi Terbanyak ke KPK
  • Tokoh Masyarakat Peduli Sosial Moestopo
  • Peran dan Dukungan yang Besar dalam Pengendalian Tembakau di Indonesia
  • Tokoh Pluralis, dari Lembaga Pemilih Indonesia
  • Anugerah Tokoh Seputar Indonesia (2013)
  • Provinsi Terbaik ke-2 dalam Pencapaian Sasaran Tujuan Pembangunan Milenium, dari Bappenas
  • Tokoh Terinspiratif Was-Was
  • Piagam Penghargaan Anubhawa Sasana Kelurahan, dari Menteri Hukum dan HAM
  • Tokoh Peduli Ekonomi Kerakyatan, dari Universitas Bung Hatta
  • Future Gov Award 2013 Provinsi DKI Jakarta The Winner of the Category of E-Government
  • Rekor Dunia kepada Provinsi DKI Jakarta Kategori Parade Jenis Busana Tradisional Terbaik.
  • Tokoh Pelestari Kebudayaan Jakarta
  • Penghargaan dari Soekarno Center Bali – Indonesia sebagai Tokoh Teladan Demokrasi Indonesia.
  • Tokoh Pemerintahan Terbaik 2014, dari Soegeng Sarjadi Shool of Government (19 Agustus 2014)
  • Man of Inspiration 2014, dari International Film Festival For Peace, Inspiration dan Equality (IFFPIE) (2 Oktober 2014)
  • Antara Achievement Award 2014, dari Kantor LKBN Antara (18 Desember 2014)
  • Global Islamic Finance Leadership Awards 2016
  • Warga Kehormatan Kota Seoul, Korea Selatan, dari Wali Kota Seoul Park Won-soon (17 Mei 2016)
  • Star of the Order of King Abdul Aziz, dari Salman bin Abdulaziz Al Saud (13 September 2016)
  • Bapak Pariwisata Nasional, dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) (11 Februari 2019)
  • “The Tough Leader” – Obsession Awards 2019, dari Obsession Media Group (OMG) (6 Maret 2019)
  • The AFEO Distinguished Honorary Patron Award, dari Organisasi Insinyur di sepuluh negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Federation of Engeneering Organisations (AFEO) (9 September 2019)
  • Tokoh Asia 2019 (The Straits Times Asian of the Year 2019) dari Media Singapura The Straits Times (5 Desember 2019)
  • Penghargaan Certificate of Acknowledgement, dari International Rice Research Institut (IRRI) kepada Pemerintah RI (14 Agustus 2022)
  • Penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali Tahun 2022, dari Abu Dhabi Forum Peace Award (7 November 2022)
  • Global Citizen Award, dari Atlantic Council (13 November 2022)

Keluarga

Istri

Iriana, S.E., M.M.

Anak

  • Gibran Rakabuming Raka
  • Kahiyang Ayu
  • Kaesang Pangarep

Sumber
Litbang Kompas