Tokoh

Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi

Lalu Gita Ariadi ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat menggantikan Zulkieflimansyah yang masa jabatannya berakhir pada September 2023. Lalu Gita sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) NTB.

PEMPROV NTB

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si.

Lahir
Jonggat, Lombok Tengah, NTB, 1 Oktober 1965

Almamater
Universitas Brawijaya
Universitas Gadjah Mada

Jabatan Terkini
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat  2023–2024

Lalu Gita Ariadi menjadi salah satu dari tiga nama yang diajukan oleh DPRD Nusa Tenggara Barat kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dipertimbangkan sebagai Pj Gubernur NTB menggantikan Gubernur Zulkieflimansyah yang masa jabatannya berakhir pada  September 2023. Dua nama lainnya adalah Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal DPD RI Lalu Niqman Zahir dan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali.

Nama Lalu Gita Ariadi bersama sembilan Pj Gubernur di sejumlah provinsi lainnya kemudian terpilih dalam sidang Tim Penilai Akhir untuk penentuan calon penjabat Gubernur yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Kamis (31/8/2023).  Mereka menggantikan posisi gubernur yang masa tugasnya berakhir pada September 2023.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian resmi melantik Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi. Pelantikan itu dihelat di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta Pusat pada Selasa pagi (19/9/2023).

Lalu Gita telah berkarier sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sejak 1990. Ia dipercaya menempati berbagai posisi strategis di Pemerintah Provinsi NTB, antara lain Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), serta Sekretaris Daerah NTB.

Putra bangsawan

Lalu Gita Ariadi dilahirkan di Puyung, Jonggat, Lombok Tengah,NTB pada 1 Oktober 1965. Keluarganya termasuk keturunan bangsawan dari Suku Sasak. Gelar Lalu diperoleh dari garis keturunan sang ayah yang merupakan bangsawan Suku Sasak.

Gita menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri Karang Jangkong pada tahun 1977, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri Mataram  dan lulus pada 1981. Tak berselang kemudian ia melanjutkan pendidikan menengahnya di  SMA Negeri Mataram dan lulus pada 1984.

Gita kemudian merantau ke Jawa untuk melanjutkan pendidikan tingginya di  Jurusan Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Administrasi di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Setelah 5 tahun mengecap pendidikan di kampus Universitas Brawijaya, Gita pun menyandang gelar sarjana administrasi negara pada 1989.

Semasa kuliah, ia pernah menjabat Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya dan meraih predikat Mahasiswa Teladan Universitas Brawijaya pada 1989. Ia juga tercatat sebagai mahasiswa penerima beasiswa dari Yayasan Supersemar.

Setelah lulus dari perguruan tinggi, Gita kemudian kembali ke kampung halamannya untuk berkarier sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Selama berkarier sebagai PNS, Lalu Gita Ariadi mendapat kesempatan untuk mengambil pendidikan magister di Universitas Gadjah Mada dan meraih gelar Magister Administrasi Publik pada 2001.

Selama berkiprah dalam dunia pemerintahan, Gita juga  aktif mengikuti berbagai pelatihan kepemimpinan, di antaranya Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XX Lembaga Administrasi Negara di Jakarta (2013) dan Diklat SPAMA Angkatan 01 Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTB (2003).

Dalam kehidupan pribadi Gita Ariadi menikah dengan Lale Prayatni, mantan birokrat dan PNS di Setda Kabupaten Lombok Barat dengan jabatan terakhir Asisten II. Pasangan ini memiliki dua orang anak. Sang istri pernah maju sebagai calon Bupati Lombok Tengah pada pilkada 2020, namun gagal terpilih.

Karier

Setelah menyandang gelar sarjana administrasi negara dari Universitas Brawijaya, Gita Ariadi kembali ke kampung halamannya untuk memulai kariernya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada 1990.

Kariernya sebagai PNS mulai bersinar saat Gita dipercaya menjabat Kasubbag Pemberitaan Humas Setda Kabupaten Sumbawa pada 1993.  Setahun berselang, kariernya kembali menanjak dengan jabatan menjadi Kasi Obyek dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Sumbawa.

Tahun 1995, Gita pindah dari Sumbawa ke Kota Mataram untuk berkarier di Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia awalnya menjabat Kasubbag Program Diklat Provinsi NTB (1995 – 1997).

Lepas dari jabatannya sebagai Kasubbag Program Diklat, Gita kemudian naik jabatan dengan menjadi Kabag Pengumpulan dan Penyaringan Informasi Biro Humas Setda Provinsi NTB (1997 – 2002). Selama di Biro Humas, Gita sempat mengambil program magister Administrasi Publik di Universitas Gadjah Mada dan lulus tahun 2001.

Setelah menyelesaikan pendidikan S2, kariernya terus meroket dan menduduki jabatan eselon III di perintahan Provinsi NTB. Gita awalnya dipromosikan menjabat Kasubdin Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB pada 2002 dan selanjutnya menjadi Kabag Humas Setda Provinsi NTB di tahun 2003.  Setelah empat tahun menjabat Kabag Humas, Gita kemudian dipercaya untuk memegang jabatan Sekretaris Bappeda Provinsi NTB (2007 – 2008).

Kariernya terus melesat hingga Gita menduduki jabatan eselon II yakni dengan menjadi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB pada tahun 2008. Selanjutnya ia memegang jabatan strategis di Pemprov NTB dengan menjadi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB (2013-2017), kemudian menjabat Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP NTB dari 2017 hingga 2019.

Di penghujung tahun 2019, Gita mulai dipromosikan sebagai pejabat eselon I dengan menjabat Sekretaris Daerah NTB. Jabatan Sekda  berakhir sampai September 2023 dengan terpilihnya Gita menjadi Penjabat Gubernur NTB menggantikan Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang mengakhiri masa tugasnya pada 19 September 2023.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kemudian melantik Gita Ariadi sebagai Penjabat Gubernur NTB pada 19 September 2023. Pelantikan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 74/P/2023 tentang pengangkatan penjabat gubernur. Gita nantinya akan menjabat dengan masa jabatan paling lama 1 tahun, terhitung sejak tanggal pelantikan.

Pada Oktober 2021, Lalu Gita Ariadi terpilih sebagai Ketua Umum Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (FORSESDASI) lewat Musyawarah Nasional (Munas) FORSESDASI IV Tahun 2021. Ia menggantikan Sekda Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Nasrun Umar, Ketua Umum FORSESDASI periode 2018-2021. Ia menjabat Ketua Umum FORSESDASI selama tiga tahun yakni untuk periode 2021-2024.

PEMPROV NUSA TENGGARA BARAT

Mendagri Tito Karnavian, resmi melantik Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi, sebagai Penjabat (Pj) Gubernur NTB, menggantikan Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, yang masa jabatannya berakhir, Selasa (19/9) di Jakarta.

PEMPROV NTB

“Kita harus belajar berdemokrasi. Beda pilihan sah-sah saja, tetapi mari kita salurkan dengan cara-cara yang baik. Jadi masyarakat mengikuti pemerintah. Kami dipemerintah akan tegak lurus mengikuti apa yang dari pemerintah pusat,” kata Lalu Gita Ariadi usai dilantik sebagai Penjabat Gubernur NTB (19/9/2023)

Membangun NTB

Usai dilantik sebagai Pj Gubernur NTB, Gita Ariadi menyatakan ada dua agenda yang menjadi fokus utamanya. Pertama memastikan momentum penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024 berjalan dengan baik dan memastikan penyelenggaraan kontestasi politik di NTB berjalan lancar dan sukses dengan melibatkan semua pihak terkait, mulai dari Forkopimda Kabupaten/Kota, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan stakeholder lainnya.

Agenda berikutnya yang kedua adalah menjalankan program pembangunan yang memang menjadi atensi Pemerintah Pusat. Seperti  dalam jangka pendek, yaitu menyukseskan event MotoGP yang akan digelar di Sirkuit Mandalika pada 13-15 Oktober mendatang.

Selain itu, pekerjaan rumah seperti penurunan stunting, turut menjadi agenda yang harus dituntaskan. Pasalnya, angka stunting pada anak di NTB masih sebesar 13,78 persen. Berikutnya bagaimana menjaga inflasi daerah agar tetap terkendali. Disamping terus berupaya untuk menggerakkan perekonomian daerah. Tidak hanya itu, Gita mengaku akan melakukan inovasi, yang nantinya disesuaikan dengan potensi dan kondisi daerah.

Setelah melakukan prosesi serah terima jabatan, Gita Ariadi akan berusaha berbuat yang terbaik bagi negara dan masyarakat NTB serta melanjutkan berbagai program yang sudah dirintis dengan baik oleh Gubernur-Wakil Gubernur sebelumnya.

Gita juga meminta kerja sama dan kolaborasi seluruh pihak, untuk bahu-membahu membangun NTB.  Gita juga berjanji akan terus melakukan silaturahim dengan bupati dan wali kota dan menjumpai para tokoh masyarakat untuk melanjutkan agenda penyelenggaraan pemerintahan untuk masyarakat NTB.

Harta kekayaan

Harta kekayaan Lalu Gita Ariadi tahun 2022 mencapai Rp 5,78 Miliar. Gita menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periodik 2022 pada 31 Januari 2023. Kekayaan Gita paling besar disumbang dari empat bidang tanah dan bangunan yang mencapai Rp 5,31 miliar yang terdapat di Lombok Tengah dan Kota Mataram.

Dalam LHKPN itu, Gita tercatat hanya punya 1 mobil yakni mereka Honda keluaran tahun 2016 dengan nilai Rp165 juta. Kemudian harta bergerak lainnya senilai Rp 264,6 juta, serta kas dan setara kas Rp 71,5 juta. Gita juta tercatat memiliki hutang sebesar Rp 28,2 juta, sehingga total harta kekayaaannya pada tahun 2022 sebesar Rp 5,78 miliar.

Selama berkarier di pemerintahan, Gita sudah delapan kali melaporkan hartanya secara periodik. Berikut perkembangan laporan harta kekayaannya yang dilaporkan dalam LHKPN ke KPK:

No Unit Kerja Jabatan Tanggal Lapor Harta Kekayaan
1. Sekretariat Daerah Sekretaris Daerah 31 Desember 2022 Rp.5.786.481.705
2. Sekretariat Daerah Sekretaris daerah 31 Desember 2021 Rp.4.727.888.346
3. Sekretariat Daerah Sekretaris daerah 31 Desember 2020 Rp.4.392.914.899
4. Sekretariat Daerah Sekretaris Daerah 31 Desember 2019 Rp.3.431.320.363
5. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 31 Desember 2018 Rp.2.727.691.504
6. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 31 Desember 2017 Rp.1.313.858.411
7. Sekretariat Daerah Kepala Bagian Humas 24 Februari 2006 Rp.13.982.500
8. Pemerintah Provinsi NTB Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 17 Juli 2008 Rp.13.982.500

Sumber: LHKPN KPK

PEMPROV NUSA TENGGARA BARAT

PJ Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi (kiri) bersalaman dengan mantan Gubernur NTB Zulkieflimansyah (tengah) dan mantan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah usai serah terima jabatan di Kemendagri, Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Biodata

Nama

Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si.

Lahir

Jonggat, Lombok Tengah, NTB, 1 Oktober 1965

Jabatan

Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat 2023–2024

Pendidikan

  • SD Negeri Karang Jangkong (1977)
  • SMP Negeri Mataram (1981)
  • SMA Negeri Mataram (1984)
  • S1 – Sarjana Administrasi Negara dari Universitas Brawijaya (1989)
  • S2 – Magister Administrasi Publik dari Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (2021)

Karier

  • Pegawai Negeri di Kabupeten Sumbawa (1990)
  • Kepala Sub Bagian Pemberitaan Hubungan Masyarakat Sekda Kabupaten Sumbawa (1993-1994)
  • Kepala Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Sumbawa (1994-1995)
  • Kepala Sub Bagian Penyusunan Program pada Badan Pendidikan dan Pelatihan NTB (1995-1997)
  • Kepala Bagian Pengumpulan dan Penyaringan Informasi pada Biro Humas NTB (1997-2002)
  • Kepala Sub Dinas Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB (2002-2003)
  • Kepala Bagian Humas pada Biro Umum Sekretariat Daerah NTB (2003-2007). Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah NTB (2007-2008)
  • Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB (2008-2013)
  • Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB (2013-2017)
  • Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu NTB (2017-2019).
  • Sekretaris Daerah NTB (2019-2023)
  • Penjabat Gubernur NTB (2023-2024)

Organisasi

Keluarga

  • Ketua Umum Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (FORSESDASI) (2021-2024)
  • Istri : Lale Prayatni
  • Anak : 2 Orang

Sumber
Litbang Kompas