UKI
Fakta Singkat
Nama Lengkap
Surya Dharma Paloh
Lahir
Kutaraja, Banda Aceh, 16 Juli 1951
Almamater
Universitas Sumatera Utara (USU), Medan
Jabatan Terkini
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem)
Surya Paloh adalah seorang pengusaha dan politikus kelahiran Kutaraja, Banda Aceh, pada 16 Juli 1951. Ia dikenal sebagai pengusaha pers dan pemimpin Media Group yang memiliki Harian Media Indonesia dan stasiun televisi Metro TV.
Surya Paloh besar di Pematang Siantar, Sumatera Utara dan telah mengenal dunia bisnis sejak remaja. Di Medan, ia mendirikan perusahaan karoseri sekaligus menjadi agen penjualan mobil. Lulusan Universitas Islam Sumatera Utara ini juga aktif berorganisasi. Ia mendirikan Organisasi Putra-Putri ABRI (PP-ABRI), bahkan tahun 1978 ia membentuk Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) di Jakarta.
Surya Paloh pindah ke Jakarta karena aktivitas politiknya. Ia menjadi anggota MPR (1977–1982, 1982–1987). Di Jakarta, Surya Paloh masuk ke bisnis pers dan mendirikan surat kabar Harian Prioritas. Koran yang dicetak berwarna itu laku keras, tetapi tidak bertahan lama karena surat ijin usaha penerbitan persnya (SIUPP) dicabut oleh pemerintah.
Surya Paloh kemudian bekerja sama dengan T. Yously Syah mengelola koran Media Indonesia. Bisnisnya di dunia pers kian sukses, selain menghidupkan kembali majalah Vista, ia menerbitkan sepuluh penerbitan di daerah. Tahun 2000, Surya Paloh mendirikan Metro TV. Stasiun televisi berita pertama di Indonesia itu mulai mengudara pertama kali pada 25 November 2000.
Dalam karier politik, Surya Paloh membentuk ormas Nasional Demokrat kemudian menjadi Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Hasil Kongres I Partai Nasdem 25–26 Januari 2013 mengukuhkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasdem. Demikian pula, Kongres II Partai Nasdem pada 8–11 November 2019 kembali mengukuhkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasdem periode 2019–2024.
Putra Aceh
Lahir di Kutaraja, Banda Aceh pada 16 Juli 1951, Surya Dharma Paloh adalah anak dari pasangan Muhammad Daud Paloh dan Nursiah. Ayahnya seorang polisi yang sering berpindah-pindah tugas, dari Labuhan Ruku, Talawi, Asahan ke Serbelawan, Simalungun. Surya Paloh dibesarkan di Pematangsiantar, Sumatera Utara. Ketika ayahnya pindah ke Tarutung tahun 1967, ia memilih pindah ke Medan, dan menempuh pendidikan di SMA Negeri 7 Medan.
Sejak usia remaja, Surya Paloh telah mengenal dunia usaha. Sambil bersekolah ia berdagang teh, ikan asin, karung goni dan lainnya. Ia mengambil barang-barang dagangannya dari dua orang tauke yang sekaligus menjadi gurunya dalam dunia usaha. Barang-barang itu lalu dijualnya ke beberapa kedai kecil dan ke perkebunan PT Perkebunan Nusantara.
Lulus dari SMA, Surya Paloh melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (FH-USU). Ketika masih di bangku kuliah, Surya Paloh dikenal aktif berorganisasi, ia mendirikan dan memimpin Kesatuan Gerakan Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI). Setelah KAPPI bubar, Surya Paloh aktif di Sekber Golkar dengan menjadi Koordinator Pemuda dan Pelajar. Selain aktif berorganisasi, ia juga terus menekuni dunia bisnis. Ia membuka usaha karoseri sekaligus menjadi agen distributor mobil, juga hotel. Akibat kesibukan berbisnis, berorganisasi dan berpolitik membuat kuliahnya di FH-USU tertinggal dan tidak selesai.
Kemudian, Surya Paloh melanjutkan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Sumatera Utara hingga meraih gelar sarjana pada 1975. Tahun-tahun berikutnya, ia mendirikan organisasi Putra-Putri ABRI (PP-ABRI) dan menjabat sebagai Ketua PP-ABRI Sumatera Utara. Organisasi ini merupakan embrio berdirinya Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) di Jakarta tahun 1978. Lewat FKPPI Surya Paloh semakin membangun pengaruhnya di Partai Golkar.
Surya Paloh menikah dengan Rosita Barack, dan mempunyai seorang anak laki-laki bernama Prananda Surya Paloh. Rosita Barack adalah anak sulung Omar Barack asal Samarinda yang menikah dengan perempuan Jepang.
NUT
Artikel Terkait
Karier
Dunia bisnis dan politik telah menjadi bagian hidup Surya Paloh. Dunia usaha telah dikenal dan dijajakinya sejak dirinya remaja. Ketika masih SMA, Surya Paloh pernah bekerja di Travel Biro Seulawah Air Service tahun 1967. Semasa kuliah, ia mengelola wisma pariwisata di Medan. Tahun 1973, ia dipercaya sebagai Direktur Utama PT Ika Diesel Bros yang menjalankan usaha distributor mobil Ford dan Volkswagen di Medan bersama kakak iparnya Jusuf Gading.
Setelah menyandang gelar sarjana, Surya Paloh dipercaya menjadi kuasa usaha direksi Hotel Ika Darroy di Banda Aceh, sekaligus merangkap sebagai Direktur Link Up Coy, Singapura yang bergerak di bidang perdagangan umum. Keberhasilannya dalam usaha dan bisnis mengantarkannya ke predikat baru sebagai pengusaha muda. Tahun 1974 Surya Paloh terpilih sebagai Ketua Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD Hipmi) Sumatera Utara.
Selain piawai di dunia usaha, ia juga aktif di dunia politik. Sejak 1968 Ia bergabung dengan Partai Golkar. Kemudian, dirinya menjadi anggota MPR (1977–1982; 1982–1987) yang membuatnya harus pindah ke Jakarta. Dalam kehidupan Surya Paloh, dunia politik dan bisnis berjalan seiring, mantan Ketua DPP AMPI ini serius menjalani usaha dengan mendirikan perusahaan yang bergerak di berbagai jenis jasa. Ia juga mendirikan perusahaan jasa boga yang kemudian menjadi perusahaan catering terbesar.
Di ibu kota negara inilah karier bisnis dan politiknya makin berkibar. Bisnisnya merambah ke bidang pers. Ia mendirikan surat kabar Harian Pagi Prioritas pada 2 Mei 1986. Namun, koran yang dicetak berwarna ini tidak bertahan lama karena surat ijin usaha penerbitan pers (SIUPP) dicabut oleh pemerintah. Harian Prioritas dinilai kurang sesuai dengan kode etik jurnalistik Indonesia.
Keadaan ini tidak membuat patah semangat Surya Paloh berbisnis media. Ia kemudian menggandeng Achmad Taufik untuk membangkitkan lagi majalah Vista. Tahun 1989, ia menjalin kerja sama dengan T Yously Syah mengelola surat kabar Media Indonesia. Kemajuan Media Indonesia membuat Surya Paloh kian bersemangat melakukan ekspansi ke berbagai media di daerah.
Surya Paloh selanjutnya mengajak kerja sama dengan sepuluh penerbit di daerah yaitu Harian Atjeh Post dan Mingguan Peristiwa di Aceh; Harian Mimbar Umum di Medan, Harian Sumatra Ekspres di Palembang; Harian Lampung Pos di Bandar Lampung; Harian Gala di Bandung; Harian Yogya Pos di Yogyakarta; Harian Nusa Tenggara dan Bali News di Denpasar, Bali; Harian Dinamika Berita di Banjar, Banjarmasin; dan Harian Cahaya Siang di Manado.
Sukses menjalankan bisnis media cetak, Surya Paloh kemudian mendirikan stasiun televisi Metro TV pada 18 November 2000. Metro TV sebagai stasiun televisi berita pertama di Indonesia mulai mengudara pertama kali pada 25 November 2000.
Surya Paloh kian dikenal sebagai konglomerat media. Lewat bisnis media, ia melebarkan sayap usahanya melalui Media Indonesia Group dan Metro TV. Beberapa cabang usaha bisnisnya, antara lain, Intercontinental Hotel Jimbaran, Sheraton Media Hotel Jakarta, Papandayan Hotel Bandung, Sun Plaza Medan, Indocater, dan sejumlah perusahaan marmer.
Dalam karier politik, tahun 2003 Surya Paloh pernah mengikuti konvensi calon presiden di Partai Golkar. Saat itu, ia harus bersaing dengan Wiranto, Jusuf Kalla, Akbar Tanjung, dan Aburizal Bakrie. Hasil konvensi menempatkan Wiranto sebagai kandidat presiden dari partai berlambang pohon beringin itu. Sementara Surya Paloh berada di urutan ketiga. Putra tanah rencong yang pernah menjadi Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar periode 2004–2009 ini akhirnya tergusur dari Partai Golkar setelah Aburizal Bakrie terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada 2009.
Surya Paloh keluar dari Partai Golkar, kemudian bersama Sultan Hamengku Buwono X membentuk ormas Nasional Demokrat pada 2010. Setahun kemudian, ormas ini berubah menjadi partai politik dengan nama Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Kongres I Partai Nasdem pada 25–26 Januari 2013 di Jakarta memilih dan menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasdem hingga lima tahun ke depan (2013–2018). Demikian pula pada Kongres II Partai Nasdem yang digelar 8–11 November 2019 di Jakarta, kembali mengukuhkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasdem periode 2019–2024.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kanan) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) pada acara Pengumuman Calon Presiden Pemilu 2024 yang diusung Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). DPP Partai Nasdem resmi mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. Adapun untuk calon wakil presiden, Partai Nasdem menyerahkan sepenuhnya kepada Anies.
Daftar penghargaan
- Warga Tatar Sunda dari Sesepuh Sunda dalam Festival Budaya Sunda di Alam Santosa, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
- Anggota Kehormatan perguruan pencak silat Merpati Putih
- Gelar Honorary Profesorship (Profesor Kehormatan) dari Beijing Foreign Studies University, Beijing, Cina (10 September 2014)
- Lifetime Achievement kategori best of best lifetime achievement dalam Men’s Obsession Awards 2015 di Jakarta (19 Maret 2015)
- Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI Joko Widodo (13 Agustus 2015)
- Lencana Bintang Astha Hannas Utama (18 Juli 2019)
- Democracy Award dari Rakyat Merdeka Online (30 Maret 2022)
- Gelar Doktor Honoris Causa bidang Sosiologi Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Uniersitas Brawijaya, Malang (25 Juli 2022)
Penghargaan
Ketokohan Surya Paloh diakui dari bermacam penghargaan dari berbagai kalangan dan lembaga baik dari dalam dan luar negeri. Surya Paloh mendapat gelar Honorary Profesorship (Profesor Kehormatan) dari Beijing Foreign Studies University, Beijing, Cina pada 10 September 2014. Ia juga mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa bidang Sosiologi Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Uniersitas Brawijaya, Malang pada 25 Juli 2022.
Dari pemerintah RI, Surya Paloh meraih penghargaan Bintang Mahaputera Utama yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 13 Agustus 2015. Ia juga disematkan Lencana Bintang Astha Hannas Utama dari Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia (PKBI) pada 18 Juli 2019. Penghargaan ini diberikan bagi tokoh Indonesia yang dinilai memiliki kontribusi terhadap kemajuan bangsa. Putra Aceh ini juga meraih penghargaan Democracy Award dari Rakyat Merdeka Online pada 30 Maret 2022.
Penghargaan Lifetime Achievement kategori best of best lifetime achievement dalam Men’s Obsession Awards 2015 diterimanya di Jakarta pada 19 Maret 2015. Surya Paloh juga dinobatkan sebagai Anggota Kehormatan Perguruan Pencak Silat Merpati Putih. Ia juga memperoleh penghargaan sebagai Warga Tatar Sunda dari Sesepuh Sundah dalam Festival Budaya Tatar Sunda di Alam Santosa, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) menghadiri peringatan HUT Ke-8 Partai Nasdem dan penutupan Kongres Ke-2 Partai Nasdem di Jakarta International Theatre, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019) malam. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Presiden Maruf Amin, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR Puan Maharani, serta wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla.
Politik kebangsaan
Surya Paloh memperoleh gelar doktor kehormatan (honoris causa) dari Universitas Brawijaya yang diterimanya pada 25 Juli 2022. Dalam orasi ilmiahnya ia menekankan pentingnya membawa politik kebangsaan bagi semua partai politik untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Menuju momen kontestasi nasional, yakni Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2024, Indonesia dihadapkan pada situasi yang semakin dinamis. Pemilihan umum merupakan keharusan sebagai wujud dari praktik demokrasi elektoral. Persoalannya, dalam satu dasawarsa terakhir ini hadirnya proses politik yang rawan menimbulkan kerusakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Eksploitasi politik identitas hanya akan menciptakan fragmentasi sosial yang mengancam, bahkan merongrong eksistensi dan fondasi negara bangsa ini.
Pengalaman dua pilpres terakhir cukup menjadi pelajaran bahwa kompetisi dalam pemilu bukanlah segalanya. Kiranya, terlalu mahal pertaruhan yang dilakukan jika hanya untuk berkuasa lima hingga sepuluh tahun harus mengorbankan sesuatu yang lebih besar, yakni bangunan kebangsaan yang telah berdiri hampir satu abad ini.
Persilangan antara politik tanah air yang semakin dinamis menuju 2024 dan resesi yang tengah melanda dunia saat ini, mengharuskan kita untuk senantiasa waspada, cermat dan tidak salah langkah. Politik kebangsaan adalah pilar yang bisa menjadi pegangan kita bersama. Politik kebangsaan adalah garis politik yang mestinya bisa menjai komitmen semua partai politik. Di atas politik kontestasi adalah politik kebangsaan: politik yang mengarusutamakan kepentingan bangsa dibanding kelompok.
Politik kebangsaan adalah politik yang mengajak semua pihak kepada semangat persatuan. Yang terpenting adalah semua berkomitmen pada semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Menjelang perhelatan politik tahun 2024, Surya Paloh berharap semua yang akan berkontestasi untuk saling menjaga bangunan kebangsaan yang telah ditata dengan baik ini.
RAT
Harta kekayaan
Surya Paloh masuk 100 besar orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan total aset 440 juta dollar AS atau setara dengan Rp 6,6 triliun per 2021. Dengan jumlah kekayaan tersebut juga menempatkannya sebagai salah satu politikus paling kaya di Indonesia.
Referensi
- “Media Indonesia 25 Tahun: Bergulat Melawan Kemapanan. Kompas, 19 Januari 1995.
- “Surya Paloh Bantah Terkait PRD”. Kompas, 28 Januari 1998.
- “Para Calon Presiden dari Golkar Mulai ‘Kampanye’ Keliling Daerah”. Kompas, 28 Juli 2003.
- “Surya Paloh Tak Indahkan Putusan DPP Golkar”. Kompas, 10 Maret 2004.
- “Surya Paloh: Jangan Pilih Capres Busuk”. Kompas, 13 Maret 2004.
- “Paloh: SBY Senang jika Saya Pimpin Golkar”. Kompas, 20 November 2004.
- “Jusuf Kalla Maju, Surya Paloh Mundur”. Kompas, 14 Desember 2004.
- “Surya Paloh: Utamakan Persatuan Bangsa”. Kompas, 6 April 2009.
- “Surya Paloh Dicalonkan * Diskenariokan Pimpin Partai Hanura pada Munas di Surabaya”. Kompas, 13 Januari 2010.
- “Nasional Demokrat: Akankah Menjadi Partai Politik?” Kompas, 3 Juni 2010.
- “Surya Paloh 60 Tahun: Ny. Tien Soeharto: Anda seperti Pak Gatot Subroto”. Kompas, 16 Juli 2011.
- “Partai Nasdem: Hary Tanoe Keluar, Surya Paloh Segera Dikukuhkan”. Kompas, 22 Januari 2013.
- “Kilas Politik & Hukum: Surya Paloh Terima Gelar Doktor”. Kompas, 26 Juli 2022.
https://www.kompas.id/baca/polhuk/2022/07/25/dianugerahi-gelar-kehormatan-doktor-surya-paloh-tekankan-pentingnya-politik-kebangsaan
https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/election/directory/political_party/?box=detail&id=180&from_box=list&hlm=4&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=
://nasional.kompas.com/read/2022/06/02/10004141/kisah-persahabatan-prabowo-surya-paloh-romantisme-alumni-golkar-dan-kans
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/15/22380771/surya-paloh-pemilu-bukan-ajang-adu-domba
https://www.kompas.com/edu/read/2022/07/25/150241671/4-pertimbangan-ub-kasih-gelar-doktor-kehormatan-untuk-surya-paloh?page=all
https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/25/145611778/gelar-honoris-causa-untuk-surya-paloh-dan-kritik-dari-mahasiswa-ub?page=all
https://www.antaranews.com/berita/962733/surya-paloh-terima-penghargaan-lencana-bintang-astha-hannas
https://www.academia.edu/7023967/Biografi_Surya_Palohhttps://nasdem.id/2019/07/18/surya-paloh-terima-penghargaan-bintang-astha-hannas-utama/
https://mediaindonesia.com/opini/509509/meneguhkan-kembali-politik-kebangsaan
Biodata
Nama
Surya Dharma Paloh
Lahir
Kutaraja, Banda Aceh, 16 Juli 1951
Jabatan
Ketua Umum Partai Nasdem (2013 – sekarang)
Pendidikan
- SD Negeri Serbelawan, Simalungun (1958-1963)
- SMP Negeri Serbelawan, Simalungun (1964-1966)
- SMA Negeri 7 Medan (1967-1969)
- Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara (USU), Medan (1970–1972, tidak selesai)
- Sarjana (S1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Sumatera Utara, Medan (1972–1975)
Karier
Pekerjaan:
- Manajer Travel Biro Seulawah, Air Service, Medan (1968)
- Pimpinan ‘Wisma Pariwisata’, Medan (1972–1975)
- Presiden Direktur PT Ika Diesel Bros Medan (1973)
- Kuasa Direksi Hotel Ika Daroy, Banda Aceh (1975)
- Presiden Direktur PT Ika Mataram Coy, Jakarta (1975)
- Direktur Link Up Coy, Singapore (1976–1977)
- Presiden Direktur PT Indocater, Jakarta (1979–sekarang)
- Pimpinan Umum Harian Pagi Prioritas, Jakarta (1985–1986)
- Direktur Utama PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta (1988–sekarang)
- Direktur Utama PT Vista Yama (1989–1991)
- Direktur Utama PT Surya Persindo (1989–sekarang)
- Komisaris PT Pusaka Marmer Indah Raya (1989–sekarang)
- Direktur Utama PT Mimbar Umum (1989–1994)
- Komisaris Utama PT Galamedia Bandung Perkasa (1989–1994)
- Direktur Utama PT Karya Banjar Sejahtera (1989–1999)
- Pemegang Saham PT Masa Kini Mandiri (1989–sekarang)
- Direktur Utama PT Citra Bumi Sumatera (1989–1991)
- Komisaris PT Bakti Citra Daya (1990–sekarang)
- Direksi PT Sekotong Indah Persada (1990–sekarang)
- Komisaris Utama PT Vista Yama (1990–sekarang)
- Komisaris Utama PT Citra Masa Kini (1991–1994)
- Pemilik PT Grahasari Surayajaya (1991–sekarang)
- Komisaris PT Citragraha Nugratama (1991–sekarang)
- Komisaris Utama PT Citra Bumi Sumatera (1991–1994)
- Direktur Utama PT Karya Mapulus (1991–1994)
- Direktur Utama PT Atjeh Post (1992–1993)
- Komisaris Utama PT Detik Bangun Media Prestasi (1992–1995)
- Pemimpin Umum Harian Umum Media Indonesia (1992–sekarang)
- Direksi PT Citra Nusa Persada (1994–sekarang)
- Pemilik Sheraton Media Hotel & Towers (1994–sekarang)
- Komisaris Utama PT TVM Indonesia (1994–1998)
- Komisaris Utama PT Inti Marmer Indah Raya (1995–sekarang)
- Komisaris PT Satria Chandra Plastikindo (1995–sekarana)
- Pemilik Papandayan Hotel (1995–sekarang)
- Pemilik Bali Intercontinental Hotel (1999–sekarang)
- Direktur Utama PT Media Televisi Indonesia (Metro TV) (1999–sekarang)
- Pemilik PT Surya Energi Raya
- Pemilik PT Media Minning Resource
- Pemilik PT Media Djaya Bersama (MDB)
- Pemilik PT Emas Mineral Murni (EMM)
Legislatif :
- Anggota MPR (1977–1982, 1982–1987)
Organisasi
- Ketua Kesatuan Gerakan Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI)
- Ketua DPP AMPI
- Koordinator Pemuda dan Pelajar pada Sekretariat Bersama Golkar
- Pendiri dan Ketua Organisasi Putra-Putri ABRI (PP-ABRI) Sumatera Utara
- Pendiri Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan indonesia (FKPPI) (1978)
- Ketua Umum BPD Hipmi Sumatera Utara
- Ketua I Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi (1978)
- Ketua DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) (1986)
- Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar (2004–2009)
- Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) (2013–2018; 2019–2024)
Penghargaan
- Warga Tatar Sunda dari Sesepuh Sunda dalam Festival Budaya Sunda di Alam Santosa, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
- Anggota Kehormatan perguruan pencak silat Merpati Putih
- Gelar Honorary Profesorship (Profesor Kehormatan) dari Beijing Foreign Studies University, Beijing, Cina (10 September 2014)
- Lifetime Achievement kategori best of best lifetime achievement dalam Men’s Obsession Awards 2015 di Jakarta (19 Maret 2015)
- Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI Joko Widodo (13 Agustus 2015)
- Lencana Bintang Astha Hannas Utama (18 Juli 2019)
- Democracy Award dari Rakyat Merdeka Online (30 Maret 2022)
- Gelar Doktor Honoris Causa bidang Sosiologi Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Uniersitas Brawijaya, Malang (25 Juli 2022)
Karya
Buku dan Laporan
–
–
Keluarga
Istri
Rosita Barrack
Anak
Prananda Surya Paloh
Sumber
Litbang Kompas