Tokoh

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar

Abdul Muhaimin Iskandar atau dikenal sebagai Cak Imin ditunjuk Presiden RI Prabowo Subianto menjadi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dalam Kabinet Merah Putih yang diumumkan di Istana Negara Jakarta, Minggu malam.(20/10/2024). Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pernah menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

HAS

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Abdul Muhaimin Iskandar

Lahir
Jombang, Jawa Timur, 24 September 1966

Almamater
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Jabatan Terkini
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dalam Kabinet Merah Putih masa jabatan 2024-2029

Perjalanan karier politik Muhaimin Iskandar terbilang lengkap. Kader NU ini membangun karier politiknya mulai dari menjadi aktivis, pengurus partai, anggota dewan, hingga menjadi menteri. Memulai karier politik di era reformasi ketika dirinya bersama para senior NU termasuk Abdurrahman Wahid mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 1998. Muhaimin terpilih sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB. Setahun kemudian, pada Pemilu 1999 pria kelahiran Jombang 24 September 1966 ini terpilih menjadi Anggota DPR RI dari PKB. Ia juga dipercaya sebagai ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa, bahkan dipercaya sebagai Wakil Ketua DPR RI (1999–2004).

Pada Pemilu 2004, ia terpilih lagi sebagai Anggota DPR dan menjadi Wakil Ketua DPR RI 2004–2009. Kemudian pada Pemilu 2009 lulusan FISIP UGM ini kembali terpilih untuk ketiga kalinya sebagai anggota dewan. Namun, kemudian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuknya menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009–2014.

Pada penghujung masa jabatan menteri, penyandang gelar master bidang komunikasi dari Universitas Indonesia ini terpilih kembali sebagai Ketua Umum PKB periode 2014–2019 dan tetap dipercaya sebagai Ketua Umum PKB hingga kini (2019–2024). Sementara itu, karier legislatif penyandang gelar doktor kehormatan (Honoris Causa) dari Universitas Airlangga  tercatat sebagai Anggota DPR RI dan menduduki jabatan Wakil Ketua DPR RI periode 2019–2024.

Setelah dilantik sebagai Presiden RI ke-8,  Prabowo Subianto lantas menunjuk Abdul Muhaimin Iskandar menjadi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dalam Kabinet Merah Putih yang diumumkan di Istana Negara Jakarta. Pos yang diisi Muhaimin tersebut menjadi satu dari tujuh kementerian koordinator yang dibentuk Presiden Prabowo bersama Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Santri Jombang

Abdul Muhaimin Iskandar lahir di Jombang pada 24 September 1966 dari pasangan Muhammad Iskandar dan Muhassonah. Cak Imin, demikian panggilannya  adalah anak keempat dari enam bersaudara. Ia juga merupakan adik dari Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Ayah Muhaimin berasal dari Mojokerto, alumni dari Pesantren Lirboyo Kediri dan guru di Pondok Pesantren Manbaul Ma’arif, Jombang. Muhaimin merupakan cicit dari pendiri NU, KH Bisri Syamsuri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang dari garis ibunya. KH Bisri Syamsuri ini juga adalah kakek dari Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. KH Bisri Syamsuri  besanan dengan KH Hasyim Asy’ari ketika putrinya Nyai Hj. Sholihah menikah dengan KH Abdul Wahid Hasyim dan mempunyai anak bernama Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dengan demikian, Muhaimin adalah keponakan Gus Dur.

Muhaimin menyelesaikan pendidikan Madrasah Tsanawiyah Negeri di Jombang dan melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri I di Yogyakarta. Lulus dari Aliyah tahun 1985, ia melanjutkan pendidikan sarjana di FISIP UGM hingga lulus tahun 1991. Satu dekade kemudian ia meneruskan pendidikan program pascasarjana bidang komunikasi di UI hingga meraih gelar master pada 2001.

Muhaimin yang akrab dipanggail Gus Imin atau Cak Imin ini sejak muda sudah rajin beraktivitas. Ia pernah menjadi staf pengajar di Pondok Pesantren Denanyar Jombang pada 1980-1983. Saat masih di bangku kuliah Muhaimin kian aktif berorganisasi. Ia aktif di PMII, mulai dari menjadi Ketua Korps FISIPOL PMII UGM pada 1988. Kemudian ia menjadi Ketua Umum PMII UGM pada 1990-1991, Ketua Umum PMII Cabang Yogyakarta (1991-1997), hingga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar PMII (1994-1997). Selain aktif di PMII, Muhaimin juga aktif di Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) pada 1990, serta di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Selain aktif berorganisasi, Muhaimin tercatat sebagai Kepala Divisi Penelitian Lembaga Pendapatan Umum pada 1992-1994. Ia juga pernah menjadi Kepala Litbang Tabloid Detik pada 1993.

Usai meraih sarjana Muhaimin tetap aktif berorganisasi. Ia mulai membangun karier politiknya, bersama seniornya ikut mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dideklarasikan pada 23 Juli 1998. Bahkan Muhaimin dipilih sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB periode 1992-2002. Kemudian dipercaya sebagai Ketua Dewan Tanfidziah DPP PKB (2002-2007) dan kembali sebagia Sekjen DPP PKB (2004-2005). Karier politiknya di PKB kian melejit ketika ia berhasil menduduki jabatan Ketua Umum DPP PKB periode 2005-2010 dan terpilih kembali sebagai Ketua Umum DPP PKB periode 2019-2024.

Muhaimin menikah dengan Rustini Murtadho dan dikaruniai tiga anak perempuan, yaitu Mega Safira, Rahma Arifa, dan Egalita Azzahra.

Karier

Perjalanan karier politik Muhaiman rapi berjenjang dan lengkap. Mengawalinya dari menjadi aktivis, kemudian pengurus partai, meningkat menjadi anggota dewan, hingga puncaknya menjadi menteri kabinet. Sosoknya telah menjadi inspirasi dan panutan politik kader PKB dan sebagian besar warga NU.

Dikenal sebagai sosok politikus yang memiliki karakter, toleran dan santun, Muhaimin dipandang dapat berkoalisi dengan siapa pun yang sesuai dengan garis partai PKB dan demi kemaslahatan umat. Meskipun demikian, ia dapat bersikap tegas bahkan jika harus melawan pamannya sendiri, Gus Dur.

Karier politik nasional Muhaimin dimulai bersamaan lahirnya era reformasi di Indonesia tahun 1998. Ia bersama tokoh-tokoh Nadlatul Ulama termasuk pamannya, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ia ditunjuk menjadi sekretaris jenderal (Sekjen) PKB. Muhaimin kemudian terpilih menjadi Ketua umum PKB hasil Muktamar di Semarang, Jawa Tengah tahun 2005. Tahun 2008 muncul konflik kepengurusan yang melibatkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Muhaimin. Namun, keputusan Mahkamah Agung memenangkan Muhaimin. Hingga kini Muhaimin masih menjabat sebagai Ketua Umum PKB.

Karier politik di lembaga legislatif dimulai pada Pemilu 1999 Muhaimin terpilih sebagai anggota DPR RI dari PKB dan menjadi Wakil Ketua DPR RI periode 1999–2004. Saat itu, Muhaimin berusia 33 tahun dan ia termasuk pimpinan termuda di DPR. Pada periode berikutnya, Muhaimin terpilih kembali sebagai Anggota DPR RI dan juga terpilih lagi sebagai Wakil Ketua DPR RI 2004–2009. Bersamaan itu pula Muhaimin terpilih sebagai Ketua Umum PKB (2005–2010).

Pada Pemilu 2004, untuk ketiga kalinya Muhaimin terpilih sebagai Anggota DPR RI. Namun, ia diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009–2014. Ini menjadi puncak karier politiknya dan di penghujung jabatan menterinya, pada 2014 secara aklamasi Muhaimin terpilih kembali sebagai Ketua Umum PKB. Muhaimin dinilai berhasil menaikkan suara pemilu PKB pada 2014. Peraih Bintang Mahaputera Adi Pradana ini dinilai berhasil mengantarkan kader-kader PKB menjadi menteri di pemerintahan berikutnya, kabinet kerja Presiden Joko Widodo (2014–2019).

Pada Pemilu 2014, Muhaimin terpilih kembali sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur VIII dengan meraih 116.694 suara. Oleh partainya, ia ditunjuk untuk menduduki jabatan Wakil Ketua MPR. Sementara itu, hasil Muktamar PKB 2019 kembali memilih Muhaimin sebagai Ketua Umum PKB untuk masa jabatan 2019–2024.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Para peserta Muktamar Kelima Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merayakan kembali terpilihnya Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB periode 2019-2024 di Westin Hotel, Nusa Dua, Bali (21/8/2019).

Daftar penghargaan

  • Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Airlangga, Surabaya (3 Oktober 2017)
  • Satyalancana Karya Satya Mahaputera Adipradana dari Presiden RI (2009)
  • “Pimpinan DPR yang Humanis dan Demokratis” dalam Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) Award 2021 (15 Desember 2021)

Penghargaan

Kepiawaian Muhaimin di bidang ilmu sosial dan politik mendapat pengakuan dari perguruan tinggi dengan diberikannya anugerah gelar doktor kehormatan Honoris Cousa dari Universitas Airlangga (Unair) pada 3 Oktober 2017. Penganugerahan tersebut langsung diberikan oleh Rektor Unair Prof.Dr. M Nasih, SE, MT, Ak.

Bapak tiga putri ini juga meraih penghargaan Satyalancana Karya Satya Mahaputera Adipradana dari Presiden RI pada 2009. Penghargaan lain yang diterimanya, yaitu penghargaan untuk kategori Pimpinan DPR yang humanis dan demokratis dalam acara Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) Award 2021 pada 15 Desember 2021.

KOMPAS/RIZA FATHONI

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjalan bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar seusai pertemuan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022).

WAK

Kita harus mengisi Pemilu 2024 dengan politik yang lebih berkualitas, tidak mengulang politik lima tahun yang lalu di mana konflik kompetisi menjadi perpecahan yang sangat mengkhawatirkan,” ujar Muhaimin Iskandar (28 September 2022).

Calon Presiden 2024

Menyongsong Pemilu 2024, partai politik mulai sibuk mencari sosok yang pantas dimajukan sebagai calon Presiden RI mendatang. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tak menyia-nyiakan moment ini, ia pun mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dalam bursa Pemilihan Presiden RI 2024. Muhaimin bertekad mengubah nasib rakyat menjadi lebih baik dan tetap tegak berdiri dalam panji persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Deklarasi pencalonan presiden 2024 itu disampaikan dalam acara “Gus Muhaimin Festival The Next 2024” di Sidoarjo, 6 Agustus 2022. Muhaimin mengaku berani mencalonkan diri sebagai presiden RI karena telah mendapat amanat dan mandat dari para kiai, ulama, masyayik, dan tokoh-tokoh agama lainnya.

Muhaimin yang pernah mengusulkan penundaan Pemilu 2024 ini optimistis langkahnya maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 menuai sukses. Harapannya, sekali-sekali kader NU ada yang menjadi presiden, bukan hanya wakil presiden. Ia menyatakan hal itu di hadapan ribuan orang saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Ma’had Tahfidz Alquran Pintu Langit, Lembaga Pendidikan Perjuangan Islam Bustanul Ulum, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada 9 September 2022.

Salah satu cicit pendiri NU KH Bisri Syansuri ini menuturkan, ada sejumlah tujuan yang membuatnya mantap berniat maju sebagai capres. Pertama, menjadikan Indonesia lebih baik, dan kedua, mengubah nasib bangsa menjadi lebih mulia. Ia sangat yakin dapat mengubah kualitas masa depan Indonesia menjadi unggul dan siap bersaing dengan negara lain.

Untuk memuluskan langkah tersebut, Muhaimin sebagai Ketua Umum PKB menjalin komunikasi dan kerjasama dengan partai politik lain, di antaranya dengan Partai Gerindra. Ia telah bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada 18 Juni 2022. Menurut Prabowo sudah ada titik-titik kesepakatan untuk kerja sama. PKB dan Gerindra telah menjadi mitra koalisi menghadapi Pilpres 2024. Pada 13 Agustus 2022 PKB dan Gerindra mendeklarasikan koalisi kedua partai tersebut untuk Pemilu 2024. PKB telah tergabung dalam Koalisai Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bersama Partai Gerindara. Kedua partai ini mempunyai visi dan tujuan perjuangan yang sama untuk NKRI yang lebih maju, adil, dan sejahtera. Sementara itu, Partai Gerindra telah memutuskan untuk mendukung Ketua Umumnya Prabowo Subanto sebagai calon presiden.

PKB juga menjalin silahturahmi dengan PDI-P yang memunculkan wacana duet Puan Maharani dengan Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. Pada 25 September 2022, dalam safari politik Ketua Umum PDI-P Puan Maharani ke PKB, Muhaimin sempat berkelakar dan meminta Puan untuk menggandengnya sebagai wapres. Meskipun sudah membentuk koalisi, baik PKB dan Gerindra masih berupaya agar koalisi bisa lebih banyak melibatkan partai. Setelah pertemuan dengan Ketua Umum PDI-P, Muhaimin berharap ke depan PDI-P juga bisa bergabung dengan PKB dan Gerindra. Baik PDI-P, Gerindra dan PKB sama-sama memahami bahwa ada koalisi yang harus dijaga.

Koalisi partai politik masih akan terus berkembang dan saling terbuka satu sama lain. Sebab, partai politik akan mencari partai lain yang memiliki kesamaan visi, misi, dan cita-cita.

MYE

Harta kekayaan

Total kekayaan Muhaimin Iskandar tahun 2020 sebesar Rp26,07 miliar. Jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 27 Agustus 2021 terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp23,69 miliar yang tersebar pada 5 bidang di Jakarta Selatan.

Dalam laporan itu Cak Imin juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp259 juta yang terdiri dari satu mobil dan satu motor, harta bergerak lainnya Rp154 juta; kas dan setara kas Rp1,96 miliar, sehingga total harta kekayaan tahun 2020 tercatat sebesar Rp26,07 miliar.

Muhaimin telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak tujuh kali.  Laporan berdasarkan jabatannya itu sejak menjadi Anggota DPR RI 2001, 2009, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2012; Anggota DPR RI 2014, 2018, 2019, 2020, sebagai berikut:

Anggota DPR RI (1999–2004):

  • Laporan 1 April 2001, harta kekayaan sebesar Rp1.616.917.924
  • Laporan 30 November 2009, harta kekayaan sebesar Rp6.963.669.810

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

  • Laporan 29 Agustus 2012, harta kekayaan sebesar Rp9.033.307.487

Anggota DPR RI (2014–2019; 2019–2024)

  • Laporan 10 November 2014, harta kekayaan sebesar Rp11.374.605.642
  • Laporan 31 Desember 2018, harta kekayaan sebesar Rp14.438.668.348
  • Laporan 31 Desember 2019, harta kekayaan sebesar Rp14.177.300.000
  • Laporan 31 Desember 2020, harta kekayaan sebesr Rp26.076.033.733

Referensi

Arsip Kompas
  • “Muhaimin Jadi Wakil Ketua DPR * Kursi PPP Masih Diperebutkan”. Kompas, 9 November 1999.
  • “Muhaimin Iskandar Diminta Mundur * Abdurrahman Wahid: Mundur dari Ketua Umum PKB  Sudah Prosedural”. Kompas, 28 Maret 2008.
  • “Konflik PKB: Muhaimin Iskandar Menolak Mundur”. Kompas, 5 April 2008.

Biodata

Nama

Abdul Muhaimin Iskandar

Lahir

Jombang, Jawa Timur, 24 September 1966

Jabatan

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) (2019–2024)

Pendidikan

  • SD Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang (1976–1979)
  • SMP Madrasah Tsanawiyah, Jombang (1979–1982)
  • SMA Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta (1982–1985)
  • Sarjana (S1) Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial (FISIP) Universitas Gadjah Mada (1991)
  • Sarjana (S2) Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia (2001)

Karier

Pekerjaan:

  • Staf Pengajar Pondok Pesantren Denanyar Jombang (1980–1983)
  • Sekretaris Lembaga Kajian Islam & Sosial Yogyakarta (LKSI) (1989)
  • Kepala Divisi Penelitian Lembaga Pendapatan Umum Jakarta (1992–1994)
  • Kepala Lembaga Peneliti & Pengembangan (Litbang) Tabloid Detik (1994)
  • Aktif di Helen Keller Internasional Jakarta (1998)
  • Sekretaris Yayasan Semesta Ciganjur (2001)

Bidang Legislatif:

  • Anggota DPR RI FPKB (1999–2004)
  • Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (1999–2004)
  • Wakil Ketua DPR RI (1999–2004)
  • Anggota DPR RI FPKB (2004–2009)
  • Wakil Ketua DPR RI (2004–2009)
  • Anggota DPR RI FPKB (2014–2019)
  • Wakil Ketua MPR RI (26 Maret 2018 — 30 September 2019)
  • Wakil Ketua DPR bidang Kesejahteraan Rakyat (2019–2024)

Pemerintahan

  • Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Bersatu II (2009–2014)

Organisasi

  • Pimpinan Pusat Lajnah Ta’lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (NU)
  • Ketua Korps Mahasiswa FISIPOL PMII UGM (1988)
  • Ketua Umum PMII UGM (1990–1991)
  • Anggota Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) (1990)
  • Ketua Umum PMII Cabang Yogyakarta (1991–1997)
  • Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB (1992–2002)
  • Ketua Umum Pengurus Besar PMII (1994–1997)
  • Sekretaris Jenderal DPP PKB (2000–2005)
  • Ketua Dewan Tanfidziah DPP PKB (2002–2007)
  • Ketua Umum DPP PKB (2005–2010)
  • Ketua Umum DPP PKB (2014–2019)
  • Ketua Umum DPP PKB (2019–2024)

Penghargaan

  • Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Airlangga, Surabaya (3 Oktober 2017)
  • Satyalancana Karya Satya Mahaputera Adipradana dari Presiden RI (2009)
  • “Pimpinan DPR yang Humanis dan Demokratis” dalam Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) Award 2021 (15 Desember 2021)

Karya

Buku 

  • Melampaui Demokrasi
  • Merawat Bangsa dengan Visi Ulama (Klik. R., Yogyakarta, 2006)
  • Momentum untuk Bangkit
  • Percikan Pemikiran Ekonomi
  • Politik dan Kebangsaan (LKis, 2009)
  • Melanjutkan Pemikiran dan Perjuangan Gus Dur (LKis, 2010)
  • Intoleransi, Diskriminasi dan Politik Multikulturalisme (LKis Yogyakarta)
  • Visioning Indonesia: Arah Kebijakan dan Peta Jalan Kesejahteraan (2022)

Keluarga

Istri

Rustini Murtadho

Anak

  • Mega Safira
  • Rahma Arifa
  • Egalita Az-zahra

Sumber
Litbang Kompas