Tokoh

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2020-2025 Purbaya Yudhi Sadewa

Purbaya Yudhi Sadewa merupakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2020-2025 yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 23 September 2020. Sebelumnya Purbaya menjabat Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Maritim dan Investasi.

KUM

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Ir. Purbaya Yudhi Sadewa, Ph.D.

Lahir
Bogor, Jawa Barat, 7 Juli 1964

Almamater
Institut Teknologi Bandung
Purdue University, Indiana, Amerika Serikat

Jabatan
Ketua Dewan Komisioner LPS (23 September 2020–2025)

Purbaya Yudhi Sadewa terpilih sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS menggantikan Halim Alamsyah yang masa jabatannya habis pada 24 September 2020. Purbaya dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 24 September 2020 untuk masa jabatan hingga 2025. Sebelumnya, Purbaya menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Maritim dan Investasi (Marves).

Perjalanan karier pria kelahiran Bogor pada 7 Juli 1964 ini, yaitu pernah menjabat sebagai Kepala Danareksa Research Institute, Staf Khusus Menko Bidang Perekonomian, Direktur PT Danareks (Persero), dan Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis Kantor Staf Kepresidenan. Ia juga pernah menjadi komisaris di PT Inalum.

Berlatar belakang pendidikan insinyur Teknik Elektor ITB, Purbaya kemudian mendalami bidang ekonomi hingga meraih gelar doktor bidang ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat. Purbaya juga menjabat sebagai salah satu Komisaris PT Inalum (Persero) yang menjadi induk holding BUMN Pertambangan atau MIND ID. Holding ini membawahi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), dan PT Freeport Indonesia.

Doktor ekonomi

Purbaya Yudhi Sadewa lahir di Bogor, Jawa Barat pada 7 Juli 1964. Ia menyelesaikan pendidikan tinggi hingga lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) di Bidang Teknik Elektro. Selanjutnya, Purbaya mendalami bidang ekonomi di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat hingga meraih gelar doktor bidang ekonomi.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO 

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar (kiri), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan kepada wartawan terkait hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSKK) di Jakarta, Senin (1/8/2022). KSSK menyatakan stabilitas sistem keuangan Indonesia masih terjaga di tengah tekanan perekonomian global yang meningkat.

Karier

Purbaya mulai berkarier di pasar modal dengan bergabung bersama PT Danareksa (Persero) tahun 2000. Saat itu, ia berusia 36 tahun dengan jabatan sebagai Senior Economist Danareksa Research Institute. Lima tahun kemudian, pada 2005, ia telah menempati posisi Chief Economist Danareksa Research Institute. Kariernya terus naik, ia kemudian menjadi Direktur PT Danareksa Sekuritas hingga tahun 2008 atau hingga berusia 44 tahun.

Di samping itu, Purbaya  juga menjabat sebagai Komisaris PT Danareksa Investment Management. Dalam catatan Danareksa Sekuritas, Purbaya sudah mempunyai izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang kini bernama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu izin sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek.

Dirinya kemudian menjadi Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di bawah Menko Hatta Rajasa pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2009–2014). Kariernya terus melejit, pada Maret 2015 pada usia 51 tahun, Purbaya menjadi Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) yang saat itu dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut memilihnya karena Purbaya selama ini aktif dalam membantu Joko Widodo berkampanye lewat sayap relawan pendukung Jokowi bernama Tim Bravo Lima yang dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Pada 28 Juli 2016, Luhut menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Selain itu, sejak 10 Januari 2017 Purbaya dipercaya memegang jabatan komisaris di PT Inalum (persero) yang merupakan Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID yang membawahi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), dan PT Freeport Indonesia.

Pada 21 Mei 2018 Purbaya menyusul Luhut Binsar Pandjaitan di Kemenko Inves. Ia dipercaya menempati posisi Deputi I Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi. Bidang ini mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi dan sikronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan kementerian/lembaga yang terkait dengan isu di bidang kedaulatan maritim dan energi.

Dua tahun kemudian, pada 23 September 2020, atau pada usianya yang menginjak 56 tahun, Purbaya resmi diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 58/M Tahun 2020 yang membahas tentang pemberhentian dan pengangkatan Anggota Dewan Komisioner LPS.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua dari kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa ( kiri) memasuki ruangan untuk memberikan keterangan kepada wartawan terkait dengan hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa (31/1/2023). KSSK menyatakan kondisi sistem keuangan dalam negeri pada triwulan IV-2022 terus membaik

Daftar Penghargaan

  • Pemenang kategori Pemimpin Terpopuler di Media Online 2021 Kategori Lembaga Negara pada 6 Agustus 2022.

Penghargaan

Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Dewan Komisioner LPS berhasil meraih penghargaan sebagai pemenang kategori Pemimpin Terpopuler di Media Online 2021 Kategori Lembaga Negara pada 6 Agustus 2022.

KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Lembaga Penjamin Simpanan menggelar seminar internasional bertema Perubahan Iklim, Dekarbonisasi, Keberlanjutan, dan Ekonomi Hijau, di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (9/11/2022). Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan sambutan dalam pembukaan seminar internasional LPS di Nusa Dua, Badung.

NUT

“Sekarang pondasi perbankan kita amat baik dan otomatis perekonomian Indonesia juga bagus, fungsi intermediasi perbankan sudah pulih bukan karena dipaksa tetapi karena market mechanism yang bekerja dengan baik,” ujar Purbaya Yudhi Sadewa (18 Mei 2022)

Kinerja LPS 2022

Di bawah kepemimpinan Purbaya Yudhi Sadewa, kinerja dan pencapaian LPS  sepanjang tahun 2022 mendapat apresiasi dari Komisi XI DPR RI. Walau dalam kondisi turbulence, LPS masih mampu menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan masyarakat kepada industri perbankan, sekaligus berkontribusi positif dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. Indikatornya adalah meningkatnya kinerja perbankan, aset yang terus bertambah, dan semakin sedikitnya bank yang ditutup.

Cakupan penjaminan per Desember 2022 berada pada level memadai, yaitu sebesar 99,9 persen dari total rekening dijamin penuh, berdasarkan pasal 11 UU No.24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan, jumlah nasabah yang dijamin seluruh simpanannya mencakup minimal 90 persen dari seluruh nasabah penyimpan.

Terkait peningkatan aset LPS, data unaudited per 31 Desember 2022, total aset yang dimiliki LPS sebesar Rp 186,75 triliun, meningkat sebesar 15,27 persen dari 31 Desember 2021. Aset LPS berupa investasi sebesar Rp 180,47 triliun seluruhnya adalah Surat Berharga Negara (SBN), yaitu SBN rupiah senilai Rp 178,51 triliun yang terdiri dari SBN komvensional Rp 145,96 triliun (80,88 persen) dan SBN syariah Rp32.1 triliun (18,12 persen), serta investasi berupa SBN valas sebesar 116 juta dollar AS (sekitar Rp 1,8 triliun).

Sepanjang tahun 2022, hanya terdapat satu BPR yang dicabut izin usahanya dan dilikuidasi, yaitu BPR Pasar Umum yang berada di Bali.

KOMPAS/PRIYOMBODO

Pekerja membersihkan Logo Lembaga Penjamin Simpanan di kantor barunya di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (6/11/2018). Guna merespons kondisi likuiditas rupiah industri perbankan yang semakin ketat, Lembaga Penjamin Simpanan menaikkan suku bunga penjaminan untuk simpanan rupiah di bank umum dan bank perkreditan rakyat masing-masing 25 basis poin menjadi 6,75 persen dan 9,25 persen.

Johny TG

Harta kekayaan

Total kekayaan Purbaya tahun 2021 sebesar Rp 28 miliar. Jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2021 terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp 21,15 miliar yang tersebar pada 3 bidang di Jakarta Selatan.

Dalam laporan itu, Purbaya juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 3,6 miliar yang terdiri dari empat mobil dan dua motor, harta bergerak lainnya Rp 550 juta, surat berharga Rp 220 juta, kas dan setara kas Rp 2,47 miliar. Dalam laporan itu Purbaya tidak memiliki catatan hutang, sehingga total harta kekayaan tahun 2021 tercatat sebesar Rp 28 miliar.

Total kekayaannya ini terus meningkat dibandingkan saat ia menjadi Direktur PT Danareksa tahun 2014 harta kekayaannya sebesar Rp 4,45 miliar, kemudian menjadi Deputi Bidang Kedaulatan Maritim pada laporan harta kekayaan 31 Desember 2019 senilai Rp 14,9 miliar, dan saat menjabat Ketua Dewan Koordinasi LPS, harta kekayaan yang dilaporkan pada 31 Maret 2021 sebesar Rp 17,20 miliar.

Purbaya tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak enam kali.  Laporan berdasarkan jabatannya itu sejak menjadi Staf Khusus Kementerian Koordinator Perekonomian 2011, Direktur PT Danareksa 2014, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi 2018 dan 2019, dan Ketua Dewan Komisioner LPS 2021, sebagai berikut:

Head of Economic Research/Staf Khusus Kemenko Perekonomian

  • Laporan 28 Mei 2011, harta kekayaan sebesar Rp 3.036.146.264.

Direktur PT Danareksa (Persero)

  • Laporan 6 Januari 2014, harta kekayaan sebesar Rp 447.582.253.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi 

  • Laporan 31 Desember 2018, harta kekayaan sebesar Rp 616.859.958.
  • Laporan 31 Desember 2019, harta kekayaan sebesar Rp 900.379.287.

Ketua Dewan Komisioner LPS

  • Laporan 31 Maret 2021, harta kekayaan sebesar Rp 201.537.948.
  • Laporan 31 Desember 2021, harta kekayaan sebesar Rp 002.376.370.

Referensi

Biodata

Nama

DR. Purbaya Yudhi Sadewa, Ph.D.

Lahir

Bogor, Jawa Barat, 7 Juli 1964

Jabatan

Ketua Dewan Komisioner LPS (23 September 2020-2025)

Pendidikan

  • Sarjana (S1) Jurusan Teknik Elektro, ITB
  • Sarjana (S3) Doktor bidang ilmu ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat

Karier

Pekerjaan:

  • Komisaris induk holding BUMN pertambangan, PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum (Persero) atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) (sejak 10 Januari 2017)

Pemerintahan

  • Kepala Danareksa Research Institute (2000)
  • Direktur PT Danareksa Sekuritas (2005)
  • Komisaris PT Danareksa Invesment Management (2008)
  • Staf Ahli Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2009-2014)
  • Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis Kantor Staf Kepresidenan (2015)
  • Deputi Bidang Koordinasi Kedulatan Maritim dan Energi, Kementrerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (2018)
  • Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) (23 September 2020-2025)

Penghargaan

  • Pemenang kategori Pemimpin Terpopuler di Media Online 2021 Kategori Lembaga Negara pada 6 Agustus 2022.

Karya

Publikasi

Keluarga

Sumber
Litbang Kompas