Tokoh

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo

Fadjar Prasetyo merupakan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang dilantik Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2020. Penerbang pesawat tempur A-4 Skyhawk dengan call sign “Bobcat” ini sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Pangkogabwilhan II).

KOMPAS.ID

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., C.S.F.A

Lahir
Jakarta, 9 April 1966

Almamater
Akademi Angkatan Udara (AAU)

Jabatan Terkini
Kepala Staf TNI Angkatan Udara

Lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1988 ini mengawali penugasan militernya menjadi penerbang tempur pesawat  A-4 Skyhawk di Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin (1990-1995). Jenjang karier pria kelahiran Jakarta, 9 April 1966 ini terus meningkat, dua kali bertugas di Skuadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma hingga dipromosikan sebagai Komandan di Skuadron Udara 17.  Saat berpangkat kolonel pada 2013, pemegang Wing Penerbang TNI AU Kelas I ini diangkat sebagai Komandan Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma.

Ketika menjadi Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) I tahun 2018-2019, ia dinilai berhasil membawa Koopsau I membantu pemerintah dalam berbagai bidang sosial dan kemanusiaan, di antaranya operasi TMC menangani kebakaran dan lahan (Karhutla) di Sumatera dan Kalimantan, serta penanggulangan bencana gempa di Palu dan evakuasi korban unjuk rasa di Wamena.

Tahun 2019 pemilik Brevet Komando Kopasgat ini diangkat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Pangkogabwilhan II). Puncak karier suami dari Inong Fadjar Prasetyo ini yakni ketika pada 20 Mei 2020 ia dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo untuk memegang jabatan tertinggi di TNI AU sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 35 tahun 2020.

Anak Jakarta

Fadjar Prasetyo lahir di Jakarta pada 9 April 1966. Lahir dan besar di ibu kota, Fadjar remaja seusai lulus dari SMA Negeri III Teladan Jakarta melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Udara (AAU) hingga lulus tahun 1988. Setelah lulus, Fadjar berada dalam Satuan Korps Penerbang (Tempur) TNI AU. Untuk menunjang karier dan kenaikan pangkatnya, sejumah pendidikan dan pelatihan kerap dijalaninya. Fadjar mengikuti Sekolah Penerbang (Sekbang) Angkatan XLI pada 1990, dan Kursus Perwira Intelijen Udara (Suspa Intelud) tahun 1992.

Tiga tahun kemudian, penerbang pesawat tempur ini menjalani pendidikan Flight Safety Security Officer (1995). Ia juga menjadi peserta Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau) Angkatan-64 dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan-39. Fadjar juga berkesempatan mengikuti pendidikan untuk para calon pemimpin di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) program Defence and Strategis Studies Course (DSSC) pada 2004, dan mengikuti APCSS Executive Course di Hawaii, Amerika Serikat pada 2007.

Fadjar menyelesaikan pendidikan formal strata satu (S1) bidang ekonomi hingga meraih gelar Sarjana Ekonomi, dan melanjutkan mengambil program magister bidang kebijakan publik hingga lulus dan menyandang gelar MPP. Selain itu, Fadjar juga memiliki gelar profesi Certified State Finance Auditor (CSFA), yakni sertifikasi profesi pemeriksa keuangan negara yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Fadjar Prasetyo menikah dengan gadis Aceh bernama Inong, putri ketiga alm. Mayjen TNI (purn) Abdul Rachman Ramly, cucu dari Teuku Syeikh Ibrahim.

Karier

Usai lulus dari AAU tahun 1988, Fadjar Prasetyo mulai meniti karier militer sebagai penerbang A-4 Skyhawk dengan call sign “Bobcat” di Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin pada 1990-1995. Call sign merupakan panggilan di radio bagi para penerbang tempur. Biasanya nama yang dipakai sebagai call sign adalah nama hewan yang sesuai dengan karakter si pemakai. “Bobcat” adalah kucing liar di Amerika Utara yang meski berbadan kecil tetapi ganas. Fadjar memakai “Bobcat” sebagai call sign karena ia pernah melihat traktor merek “Bobcat”.

Selanjutnya ia ditugaskan menjadi perwira penerbang di Skuadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma. Fadjar menerbangkan pesawat Fokker F-28 dan Boeing B-707. Kariernya terus menanjak, pemegang Wing Penerbang TNI AU Kelas I ini selanjutnya dipercaya sebagai Komandan Skuadron Udara 17 dan menerbangkan pesawat Boeing 737-200. Ia bertanggungjawab membina beberapa skuadron, seperti skuadron udara 31 sebagai angkut berat; skuadron udara 2 sebagai angkut ringan; skuadron udara 17 sebagai angkut VIP dan VVIP, serta skuadron udara 45 untuk VVIP.

Fadjar yang pernah menjadi Atase Pertahanan di Malaysia ini selanjutnya menduduki sejumlah posisi penting, yakni sebagai Direktur Pendidikan dan Latihan (Dirdiklat) Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara tahun 2016. Pada Oktober 2016 Fadjar dipercaya sebagai Komandan Lanud Halim Perdanakusuma ke-39 dengan pangkat Marsekal Pertama.

Kariernya kian cemerlang, dua tahun kemudian Fadjar dipercaya menduduki jabatan Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) II dengan pangkat Marsekal Muda. Ia bertanggungjawab atas pengendalian keamanan udara wilayah Indonesia bagian Timur. Tahun 2019, ia dipindahtugaskan menjaga wilayah udara Indonesia bagian Barat. Daerah yang menjadi tanggungjawabanya meliputi Sumatera, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Fadjar juga dinilai sukses dalam melaksanakan berbagai penugasan operasi, seperti operasi Lintas Rajawali, operasi Tangkal Rajawali, operasi Kawal Rajawali, operasi Sayap Rajawali, operasi Lintas Udhaya, dan latihan Jalak Sakti. Ia berhasil mencatatkan prestasi yang baik dengan predikat zero accident, karena pelaksanaan operasi berlangsung aman dan lancar.

Ketika menjabat Pangkoopsau I, Fadjar dinilai berhasil membawa Koopsau I membantu pemerintah dalam berbagai bidang sosial dan kemanusiaan. Selain sukses dalam Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menangani kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan, juga penanggulangan bencana gempa bumi di Palu, serta evakuasi korban unjuk rasa di Wamena, Papua.

Pada 24 September 2019 Presiden Joko Widodo mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 2019 tentang Pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) dan Peningkatan Status 23 Komando Resort Militer dari Tipe B menjadi Tipe A. Fadjar dipercaya oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengisi posisi tersebut, yaitu sebagai Pangkogabwilhan II yang bertanggungjawab atas wilayah darat, laut, dan udara di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

Pada 20 Mei 2020 Fadjar Prasetyo resmi  diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2020.  Fadjar juga mendapat kenaikan pangkat Marsekal melalui Keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 2020. Di samping memegang jabatan tertinggi di TNI AU, sejak 19 Juli 2021 Fadjar juga dipercaya menduduki jabatan Komisaris Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

DISPEN TNI AU

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo memberikan tropi KSAU Awards 2022 kepada wartawati harian Kompas, Kurnia Yunita Rahayu, di Jakarta, Kamis (9/6/2022).

KOMPAS.ID

”TNI Angkatan Udara dapat turut berperan dalam mendukung program pemerintah dan memulihkan perekonomian nasional seraya menjaga keamanan wilayah udara tanah air yang kita cintai ini,” kata Fadjar Prasetyo (Kompas, 9 April 2022)

Penghargaan

Sejak berkarier di dunia militer, Fadjar Prasetyo banyak mendapat brevet kehormatan, bintang, satyalancana dan gelar kehormatan, baik dari TNI AU, pemerintah dalam dan luar negeri, juga dari lembaga dan instansi. Beberapa di antaranya Brevet Anti-Teror Aspek Udara, Brevet Hiu Kencana (2022), Brevet Intai Amfibi Korps Marinir (2023), Brevet Anti-Teror Aspek Laut (2023), dan Pin Gadjah Mada Puspomad (2023). Juga penghargaan berupa Bintang Dharma, Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama, Bintang Kartika eka Paksi Utama, dan Bintang Jalasena Utama (2020). Juga mendapat Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.

Jejak pengabdian pada tanah air dan menjunjung tinggi kehormatan sebagai insan dirgantara terlihat dari sejumlah penghargaan yang diterima Fadjar, di antaranya Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun (16 Tahun, 24 Tahun, dan 32 Tahun), Satyalancana Dharma Dirgantara, Satyalancana Raksaka Dharma, Satyalancana Dharma Nusa, Satyalancana Wira Nusa, Satyalancana Wira Dharma, Satyalancana Wira Siaga, dan Satyalancana Dwidya Sistha.

Penghargaan dan gelar kehormatan juga diperoleh dari negara lain, di antaranya Commander of the Legion of Merit dari negara Amerika Serikat (2022), Pingat Jasa Gemilang – Tentera (PJG) dari Singapura (2022), Commander of the Ordre National du Merite dari Perancis (2023), Honorary Officer of the Order of Australia (Military Division), Australia (2023) dan Pingat Panglima Gagah Angkatan Tentera (PGAT), Malaysia (2023).

Pada 19 Maret 2023 Fadjar dianugerahi gelar adat ‘An Honi An Tao’ (Anak Kandung) Biinmafo oleh Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur. Gelar adat ‘an honi an tao’ dimaknai sebagai gelar ‘anak kandung’ dari tanah biinmafo (Biboki, Insana, Miomafo). Biboki, Insana, Miomafo adalah tiga swapraja- di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Tranformasi TNI AU

Kekuatan Angkatan Udara tidak dapat dipisahkan dari perkembangan dan kemajuan teknologi. Kekuatan udara nasional merupakan cerminan dari kekuatan pertahanan negara dan keutuhan bangsa Indonesia.

Dalam dekade terakhir telah terjadi perubahan yang fundamental pada strategi dan bentuk air power, di mana kekuatan udara menjadi faktor krusial penentu kemenangan dalam perang modern. Untuk itu, TNI AU mengantisipasi potensi perang tak kasat mata propaganda dan informasi tersebut dengan menyiapkan kekuatan udara yang relevan dengan tantangan masa depan.

Menurut KSAU Fadjar Prasetyo, di masa depan pertempuran udara diprediksi akan banyak melibatkan alutsista yang mampu mengintegrasikan informasi dari berbagai unsur secara cepat dan tepat untuk meningkatkan air domain awareness serta kecepatan pengambilan keputusan dalam pertempuran. Tantangan air power di masa depan akan terkait dengan aksi dan acaman non-kinetik.

Peperangan masa depan dapat berupa serangan siber seperti artificial intelligence (AI) dan autonomous systems.

Proses transformasi kekuatan udara mutlak diperlukan. Hal itu guna memenuhi standar kesiapan operasi perang modern bagi TNI AU dalam mengoptimalkan kekuatan dan kemampuan untuk mewujudkan keunggulan udara, mengingat perkembangan lingkungan strategis yang begitu dinamis yang berpotensi memberikan ancaman militer maupun ancaman bersenjata.

Pengembangan transformasi digital untuk menghadapi perang masa depan atau perang generasi kelima dalam sistem pertahanan menjadi program prioritas TNI AU, di samping meningkatkan kemampuan personel, dan kesiapan operasional.

Harta Kekayaan

Total kekayaan Fadjar Prasetyo tahun 2020 sebesar Rp 12,2 miliar. Jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 16 Maret 2021 terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp 8,7 miliar sebanyak sembilan bidang yang berada di Cianjur (7 bidang), Jakarta Timur (1 bidang), dan di Jakarta Selatan (1 bidang).

Dalam laporan itu Fadjar Prasetyo juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 335 juta yang terdiri dari dua mobil, harta bergerak lainnya Rp 139 juta, kas dan setara kas Rp 2,9 miliar,  sehingga total harta kekayaan tahun 2022 tercatat sebesar Rp 12,1 miliar.

Fadjar Prasetyo tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak tiga kali.  Laporan berdasarkan jabatannya itu sejak menjadi Pangkoopsau I (2018); Pangkogabwilhan (2019), dan KSAU (2020), sebagai berikut:

Pangkoopsau I

  • Laporan 31 Desember 2018, harta kekayaan sebesar Rp 4.609.132.971

Pangkogabwilhan

  • Laporan 31 Desember 2019, harta kekayaan sebesar Rp 4.751.348.811

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU)

  • Laporan 31 Desember 2020, harta kekayaan sebesar Rp 12.173.843.169

KOMPAS/EDNA CAROLINE PATTISINA

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengunjungi monumen Trikora dan Museum Perang Dunia Ke-2 di Morotai, Maluku Utara, Rabu (6/7/2022). Hal itu dilakukan di sela-sela pertemuan KSAU dengan jajaran Pangkalan Udara Morotai.

Biodata

Nama

Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., C.S.F.A.

Lahir

Jakarta pada 9 April 1966

Jabatan

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) (20 Mei 2020-sekarang)

Pendidikan

Umum :

  • SMA Negeri III Teladan, Jakarta
  • AKABRI (1988-B)
  • Sarjana (S1) Ekonomi (S.E.)
  • Sarjana (S2) Master Kebijakan Publik (M.P.P.)

Khusus:

  • Sekbang Angkatan XLI (1990)
  • Suspa Intelud (1992)
  • Flight Safety Security Officer (1995)
  • Sekkau Angkatan-64
  • Seskoau Angkatan-39
  • Lemhannas (DSSC) (2004)
  • APCSS Executive Cource (Hawaii) (2007)

Karier

Pekerjaan:

  • Pa Pnb Skadud 11 Lanud Hasanuddin
  • Kasubsilat Silat Disops Skadud 17 Lanud Halim Perdanakusuma
  • Instruktur Pnb Skadik 101 Lanud Adi Sutjipto
  • Wadanyon III Resimen Chandradimuka Akmil
  • Danskadud 17 Lanud Halim Perdanakusuma
  • Kaubdis SAR/VAL Dislambangjaau
  • Atase Udara di Malaysia
  • Dan Wing 1 Lanud Halimperdanakusuma (2013)
  • Paban VI/Binprof Sopsau
  • Disdiklat Kodiklatau (2016)
  • Danlanud Halim Perdanakusuma (2016-2018)
  • Pangkoopsau II (2018)
  • Pangkoopsau I (2018-2019)
  • Pangkogabwilhan II (24 September 2019-26 Mei 2020)
  • KSAU (20 Mei 2020-…)
  • Komisaris Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) (19 Juli 2021-sekarang)

Organisasi

Penghargaan

  • Bintang Dharma (2020)
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (2020)
  • Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2020)
  • Bintang Jalasena Utama (2020)
  • Bintang Bhayangkara Utama (2021)
  • Bintang Yudha Dharma Pratama
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama
  • Bintang Yudha Dharma Nararya
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya
  • Commander of the Legion of Merit, Amerika Serikat (2022)
  • Pingat Jasa Gemilang – Tentera (PJG), Singapura (2022)
  • Commander of the Ordre National du Merite, Perancis (2023)
  • Honorary Officer of the Order of Australia (Military Division), Australia (2023)
  • Pingat Panglima Gagah Angkatan Tentera (PGAT), Malaysia (2023)
  • Satyalancana Kesetiaan (8 Tahun, 16 Tahun, 24 Tahun, 32 Tahun)
  • Satyalancana Dharma Dirgantara
  • Satyalancana Raksaka Dharma
  • Satyalancana Dharma Nusa
  • Satyalancana Wira Nusa
  • Satyalancana Wira Dharma
  • Satyalancana Wira Siaga
  • Satyalancana Wira Nusa
  • Satyalancana Wira Dharama
  • Satyalancana Wira Siaga
  • Satyalancana Dwidya Sistha
  • Satyalancana Kebhaktian Sosial
  • Brevet Kualifasi Komando Paskhas
  • Pilot Wing Badge (Royal Thair Air Force)
  • Pilot Wing Badge (Republic of Singapore Air Force)
  • Brevet Anti-Teror Aspek Udara
  • Brevet Instruktur TNI AU
  • Wing Penerbang TNI AU Kelas I
  • Brevet Hiu Kencana (2022)
  • Brevet Intai Amfibi Korps Marinir (2023)
  • Brevet Anti-Teror Aspek Laut (2023)
  • Pin Gadjah Mada Puspomad (2023)

Karya

Keluarga

  • Istri : Inong Fadjar Prasetyo
  • Anak : –

Sumber
Litbang Kompas