RAD
Fakta Singkat
Nama Lengkap
Dr. Ir. Penny Kusumastuti Lukito, MCP
Lahir
Jakarta, 9 November 1963
Almamaterr
Institut Teknologi Bandung
University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat
Jabatan Terkini
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Karier Penny di dunia birokrasi pemerintahan tak diragukan lagi. Sebelum memimpin BPOM, perempuan kelahiran Jakarta, 9 November 1963 ini sudah lebih dari 25 tahun berkecimpung dalam dunia birokrasi pemerintahan. Lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) bidang Teknik Lingkungan, Penny masuk sebagai ASN di BAPPENAS pada 1990. Dari tempat bekerjanya ini pula, Penny mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan S2 di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Cambridge, Amerika Serikat hingga meraih gelar Master in City Planning pada 1994. Ia juga menuntaskan program doktor bidang Teknik Lingkungan di University of Wisconsin-Madison tahun 2000.
Lebih dari seperempat abad berkarier sebagai ASN di BAPPENAS, Penny telah menjalani penugasan di berbagai sektor dan menjabat berbagai posisi. Jabatan terakhirnya di BAPPENAS adalah sebagai Anggota Komisi Nasional Perumusan Agenda Pembangunan Pasca Millenium Development Goals-2015. Tak lama kemudian, Presiden Joko Widodo memilihnya menjadi Kepala BPOM. Penunjukan dirinya sebagai Kepala BPOM agar dapat membawa perubahan dengan aspek manajerial yang baik.
Penny dilantik sebagai Kepala BPOM pada 20 Juli 2016. Ia mendapat tugas untuk memperkuat peran BPOM, yakni memperkuat sistem pengawasan obat dan makanan untuk menjaga kesehatan masyarakat, keselamatan bangsa, dan masa depan bangsa dan anak-anak Indonesia. Di masa pandemi Covid-19 ini BPOM berada di garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Sang insinyur
Penny Kusumastuti Lukito lahir di Jakarta pada 9 November 1963. Masa kecilnya dihabiskan di Bandung dengan dipenuhi cita-citanya ingin menjadi dokter. Ayahnya seorang dosen dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Kala itu, Penny kecil berkeinginan menjadi dokter yang terinspirasi dari keinginan sang ibu.
Ketika beranjak ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, Penny tidak melanjutkan di bidang kedokteran. Ia memilih mendaftar di ITB dan mengambil jurusan Teknik Penyehatan atau saat ini disebut sebagai Teknik Lingkungan untuk pendidikan strata satu di ITB.
Setelah meraih gelar insinyur Teknik Lingkungan dari ITB tahun 1988, Penny mulai meniti karier dengan menjadi ASN di BAPPENAS. Di tempat dirinya membangun karier inilah Penny mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan S2 di Massachusetts Institute of Techonology (MIT), Cambridge, Amerika Serikat dengan mengambil jurusan Perencanaan dan Kebijakan Lingkungan. Berbekal beasiswa dari BAPPENAS usai meraih gelar Master in City Planning (MCP) pada 1994, Penny kembali memperdalam ilmu Teknik Lingkungan dengan mengambil program doktor University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat hingga meraih gelar doktor (Ph.D.) pada tahun 2000.
Disela kesibukannya, Penny yang memiliki hobi menulis ini telah menghasilkan sejumlah tulisan dan artikel yang dimuat di media cetak, antara lain, “Harapan Baru untuk Reformasi Birokrasi” dimuat di Koran Tempo 24 Februari 2012 dan “Leadership Key to Indonesia Bureaucratic Reform” dimuat di The Jakarta Post, 15 Februari 2012. Selain itu, ia juga menghasilkan Policy Paper berjudul “Kebijakan Subsidi untuk Pelayanan Air Minum yang Berkeadilan bagi Masyarakat Miskin Perkotaan” Kerjasama BAPPENAS dan LPEM UI pada 2013. Penny juga menghasilkan sebuah buku yang berjudul “Membumikan Transparansi dan Akuntabilitas Kinerja Sektor Publik: Tantangan Berdemokrasi ke Depan”, diterbitkan oleh PT Gramedia tahun 2013.
Penny Kusumastuti Lukito dipersunting oleh Firdaus Ali, Ph.D. yang berprofesi sebagai dosen. Mereka dikaruniai empat orang anak, yaitu Karina, Madina, Radiya, dan Kalifyah.
KUM
Artikel Terkait
Karier
Perjalanan karier Penny Kusumastuti Lukito sejatinya dimulai di BAPPENAS. Setelah mengantongi gelar insinyur Teknik Lingkungan dari ITB, Penny membaktikan diri sepenuhnya sebagai ASN di BAPPENAS sejak 1990. Selama berkarier di BAPPENAS sejumlah posisi dan jabatan pernah menjadi tanggung jawabnya.
Dimulai dari jabatan Kepala Bagian Penataan Ruang, Direktorat Penataan Ruang, Pertanahan, dan Lingkungan Hidup, Deputi Regional dan Otonomi Daerah yang dijalaninya selama setahun (2000-2001). Selanjutnya menjadi Kepala Sub-Direktorat Lingkungan Hidup, Direktorat Penataan Ruang, Pertanahan, dan Lingkungan Hidup, Deputi Bidang Regional dan Otonomi Daerah pada 2001–2002.
Kariernya terus meningkat. Ia dipercaya menjadi Direktur Perkotaan dan Perdesaan, Deputi Bidang Regional dan Otonomi Daerah selama tiga tahun (2002–2005). Kemudian menjadi Inspektur Bidang Kinerja Kelembagaan, Inspektorat Utama pada 2005–2007.
Sesuai dengan bidang keilmuannya, Penny dipercaya menjadi Direktur Lingkungan Hidup, Deputi Bidang Sumber Daya ALam dan Lingkungan Hidup pada 2007–2008. Kemudian, menjadi Direktur Sistem dan Pelaporan Evaluasi Kinerja Pembangunan, Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan selama tiga tahun (2008–2011).
Setelah menjabat berbagai posisi di BAPPENAS, Penny kemudian ditugaskan sebagai pejabat fungsional selama beberapa bulan. Penny lantas dipercaya menjadi Anggota Komisi Nasional Perumusan Agenda Pembangunan Pasca Millenium Development Goals (MDGs) 2015, berdasarkan Keputusan Presiden No.29 Tahun 2012. Penugasan itu dijalaninya pada 2012–2016.
Setelah menjalani berbagai penugasan dan posisi jabatan sepanjang perjalanan kariernya di Bappenas, Penny lantas ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BPOM pada 20 Juli 2016. Penunjukan dirinya sebagai Kepala BPOM adalah untuk membawa perubahan dengan aspek manajerial yang baik di Lembaga tersebut.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito melihat barang bukti produk kosmetika ilegal yang disita dari salah satu gudang di Pasar Asemka, Jakarta Barat, Selasa (20/9/2016). Produk kosmetika seperti krim dan losion pemutih, sabun mandi, perona mata, dan perona pipi tanpa izin edar tersebut mengandung bahan berbahaya antara lain merkuri dan asam retinoat.
Daftar penghargaan
- Satyalancana Wirakarya berdasarkan Kepres No.043/TK/2006 (2006)
- Satyalancana Karya XX Tahun dari Presiden RI (2011)
- Satyalancana Karya XXX Tahun dari Presiden RI (2020)
- Anugerah “The Most Popular Leader in Social Media 2021” kategori Kepala Lembaga Negara pada The 7th Jambore PR Indonesia (JAMPIRO), Denpasar (10 Desember 2021)
Penghargaan
Penny memperoleh tanda kehormatan Satyalancana Wirakarya pada 2006. Tanda kehormatan ini diberikan pemerintah RI bagi warganya yang telah memberikan darma bakti pada negara dan bangsa Indonesia. Selain itu, dedikasinya pada pekerjaan selama 20 tahun di BAPPENAS membuat dirinya mendapat Satyalancana Karya XX Tahun dari Presiden RI pada 2011 serta Satyalancana Karya XXX Tahun pada 2020.
Di tingkat nasional Penny mendapat penghargaan sebagai salah satu “Tokoh dan Organisasi Berpengaruh Tahun 2021 versi MAW Talk Awards” kategori Tokoh Publik Berpengaruh, pada 9 Juli 2021. Ia juga mendapat anugerah “The Most Popular Leader in Social Media 2021” kategori Kepala Lembaga Negara pada The 7th Jambore PR Indonesia (JAMPIRO), Denpasar (10 Desember 2021)
Kompas/Totok Wijayanto
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mendatangi gudang sekaligus pabrik kosmetik palsu di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (25/1/2019). Sebanyak 679.000 item kosmetik palsu yang dikelompokkan dalam 53 jenis kosmetik diungkap oleh BPOM. Nilai kosmetik palsu itu sekitar Rp 30 miliar
Vaksin Covid-19
Untuk pertama kalinya Indonesia memproduksi vaksin Covid-19. Vaksin Merah Putih demikian nama vaksin tersebut merupakan hasil kolaborasi Universitas Airlangga (Unair) dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Vaksin Merah Putih telah mendapat izin uji klinis dari BPOM dan sertifikasi halal dari MUI. Mulai 28 Juni 2022 vaksin Merah Putih memasuki uji klinis fase 3.
Vaksin Merah Putih yang dikembangkan sejak 12 Mei 2020 itu telah melewati rangkaian tahapan yang cukup panjang dari penelitian, formulasi, pengembangan, dan uji pra klinik hingga pelaksanaan uji klinik fase 1 dan 2. Pemerintah mendukung penggunaan vaksin Merah Putih untuk meningkatkan produk obat maupun bahan baku obat yang sudah dapat diproduksi lokal.
Vaksin Merah Putih ditargetkan bisa mulai diproduksi paling lambat akhir tahun 2022, setelah memperoleh izin penggunaan darurat dari BPOM. Penggunaan vaksin Merah Putih oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan diproyeksikan selain sebagai booster dan vaksin anak, juga sebagai vaksin donasi internasional. Oleh karena itu, Vaksin Merah Putih didorong untuk mendaftar dan mendapatkan rekomendasi emergency use listing dari WHO. Menurut Penny K. Lukito, vaksin Merah Putih tidak hanya menjadi alternatif pilihan untuk vaksin Covid-19 di Indonesia, tetapi juga dapat menjadi produk ekspor ke depannya. Kehadiran vaksin Merah Putih menunjukkan Indonesia mampu berdikari dalam pengembangan vaksin untuk mengatasi wabah dan pandemi. Pengembangan vaksin Merah Putih membanggakan karena dapat berkontribusi besar dan nyata bagi Indonesia dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
Untuk memproduksi vaksin, saat ini industri farmasi yang sudah ada yaitu PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia yang menjadi perusahaan kedua setelah Bio Farma yang mampu memproduksi vaksin, serta perusahaan swasta pertama yang memproduksi vaksin bagi manusia di Indonesia. Namun, Indonesia masih membutuhkan lebih dari satu industri farmasi yang dapat memproduksi vaksin, sehingga memiliki andil besar dalam vaksin internasional. BPOM melihat aspek positif dalam pengembangan industri farmasi Indonesia dan kemandirian bangsa Indonesia dalam menghadapi virus ke depan. BPOM sebagai regulator terus bekerja keras meyakinkan negara lain terhadap kredibilitas aspek mutu farmasi di Indonesia.
TOK
Harta kekayaan
Total kekayaan Penny K. Lukito tahun 2021 sebesar Rp 18,26 miliar. Jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 4 Maret 2022 terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp 10,55 miliar yang tersebar pada 3 bidang di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.
Dalam laporan itu Penny K. Lukito juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 769,9 juta yang terdiri dari 2 mobil dan dua motor; harta bergerak lainnya Rp314,5 juta; surat berharga Rp 2,96 miliar; kas dan setara kas Rp 4,97 miliar. Dalam laporan itu Penny K. Lukito juga mencatatkan hutang sebesar Rp 1,29 miliar, sehingga total harta kekayaan tahun 2021 tercatat sebesar Rp18,26 miliar.
Penny K. Lukito tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak sepuluh kali. Laporan berdasarkan jabatannya itu sejak menjadi ASN di Bappenas tahun 2003 dan 2006; Direktur Sistem dan Pelaporan Evaluasi Kinerja Pembangunan, Bappenas tahun 2010; Fungsional Perencanaan Utama Kedeputian Bidang Sarana dan Prasarana, Bappenas tahun 2015 dan 2016, serta Kepala BPOM tahun 2017, 2018, 2019, 2020, dan 2021, sebagai berikut:
ASN di BAPPENAS
- Laporan 31 Januari 2003, harta kekayaan sebesar Rp 280.104.000
- Laporan 12 September 2006, harta kekayaan sebesar Rp. 674.148.624
Direktur Sistem dan Pelaporan Evaluasi Kinerja Pembangunan, Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
- Laporan 23 Agustus 2010, harta kekayaan sebesar Rp. 500.130.987
Fungsional Perencana Utama Kedeputian Bidang Sarana dan Prasarana
- Laporan 31 Januari 2015, harta kekayaan sebesar Rp. 1.889.082.987
- Laporan 30 Desember 2016, harta kekayaan sebesar Rp 2.347.352.987
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
- Laporan 31 Desember 2017, harta kekayaan sebesar Rp 3.977.087.475
- Laporan 31 Desember 2018, harta kekayaan sebesar Rp 12.270.266.401
- Laporan 31 Desember 2019, harta kekayaan sebesar Rp 15.158.514.611
- Laporan 31 Desember 2020, harta kekayaan sebesar Rp 15.757.045.080
- Laporan 31 Desember 2021, harta kekayaan sebesar Rp 18.268.760.844
Referensi
KOMPAS, 25 Juli 2016. Wawancara Kepala BPOM: Ini Bukan Masalah Tarik-menarik Kewenangan.
KOMPAS, 13 Agustus 2022. Vaksin Merah Putih Unair Juga Diajukan untuk Penguat.
https://www.pom.go.id/new/view/direct/head
https://www.instagram.com/pennyklukito/?hl=en
https://farmalkes.kemkes.go.id/2022/06/kick-off-uji-klinik-fase-3-vaksin-merah-putih/
https://www.bappenas.go.id/id/berita/pelantikan-peni-kusumastuti-lukito-sebagai-kepala-bpom
http://lipi.go.id/berita/vaksin-merah-putih-wujud-kemandirian-bangsa-lawan-covid-19/22265
Biodata
Nama
Dr.Ir. Penny Kusumastuti Lukito, MCP
Lahir
Jakarta, 9 November 1963
Jabatan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) (20 Juli 2016-Sekarang)
Pendidikan
Umum :
- Sarjana (S1) Teknik Lingkungan ITB (1988)
- Sarjana (S2) Program Master in City Planning (MCP) bidang Perencanaan dan Kebijakan Lingkunan (Environmental Policy and Planning) dari Department of Urban Studies and Planning, di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat (Mei 1994)
- Sarjana (S3) Program doktor (Ph.D) dengan Major bidang Teknik Lingkungan, di Departement Civil and Environmental Engineering dan Minor pada Urban and Regional Planning, University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat (Juni 2000).
Khusus:
- Diklat SPAMA/Kepemimpinan Tingkat III, Bappenas-LAN, Jakarta (Oktober 2001)
- Studi Banding Pembangunan Kota-Desa untuk Penanggulangan Kemiskinan di China, Beijing, China (Juni 2005)
- Training Pendidikan Internal Auditor, Jakarta (November 2005)
- Training dan Studi Banding dalam bidang Kebijakan, Perencanaan Pembangunan, Pembiayaan dan Auditing di Canada, Otawa, Canada (Juni 2006)
- Asian Forum on Institution of Evaluation System oleh JICA, Tokyo, Jepang (Maret 2009)
- Diklat SPAMEN/Kepemimpinan Tingkat II, Angkatan XXVII LAN, Jakarta (Agustus 2009)
- Studi visit di Perancis dan Denmark “Reformasi Perencanaan & Penganggaran” MDTF-World Bank, Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan/BAPPENAS (Oktober 2010)
- Training dan studi visit, “Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Kinerja di Amerika Serikat (US Practice in Performance Based Budgeting and Government Performance Measurement)”, Washington DC, Amerika Serikat (Juni-Juni 2011)
- Advanced Training tentang Kajian Kebijakan Publik (Bridging Research to Policy) di Queensland Univrsity, Brisbane, Australia (2013)
Karier
- Kepala Bagian Penataan Ruang, Direktorat Penataan Ruang, Pertanahan, dan Lingkungan Hidup, Deputi Bidang Regional dan Otonomi Daerah, BAPPENAS (2000-2001)
- Kepala Sub Direktorat Lingkungan Hidup , Direktorat Penataan Ruang, Pertanahan, dan Lingkungan Hidup, Deputi Bidang Regional dan Otonomi Daerah, BAPPENAS (2001-2002)
- Direktur Perkotaan dan Perdesaan, Deputi Bidang Regional dan Otonomi Daerah, BAPPENAS (2002-2005)
- Inspektur Bidang Kinerja Kelembagaan, Inspektorat Utama, BAPPENAS (2005-2007)
- Direktur Lingkungan Hidup, Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, BAPPENAS (2007-2008)
- Direktur Sistem dan Pelaporan Evaluasi Kinerja Pembangunan, Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan, BAPPENAS (2008-2011)
- Anggota Komisi Nasional Perumusan Agenda Pembangunan Pasca MDG-2015 (Keputusan Presiden No.29 tahun 2012)
- Pejabat Fungsional Perencana Utama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS utusan Khusus Presiden RI untuk Millenium Developmment Goals (MDGs) (2013-2016)
- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) (sejak 20 Juli 2016)
Organisasi
- Pendiri dan Dewan Pembina Indonesia Water Institut Lembaga Kajian Air, Sumber Daya Air dan Lingkungan di Indonesia.
Penghargaan
- Satyalancana Wirakarya berdasarkan Kepres No.043/TK/2006 (2006)
- Satyalancana Karya XX Tahun dari Presiden RI (2011)
- Satyalancana Karya XXX Tahun dari Presiden RI (2020)
- Anugerah “The Most Popular Leader in Social Media 2021” kategori Kepala Lembaga Negara pada The 7th Jambore PR Indonesia (JAMPIRO), Denpasar (10 Desember 2021)
Karya
Buku dan Artikel
- Penulis Buku: ”Membumikan Transparansi dan Akuntabilitas Kinerja Sektor Publik: Tantangan Berdemokrasi ke depan”. Penerbit PT Gramedia, Jakarta, 2013.
- Policy Paper: “Kebijakan Subsidi untuk Pelayanan Air Minum yang Berkeadilan bagi Masyarakat Miskin Perkotaan”. BAPPPENAS-LPEM UI, 2013.
- Penulis Artikel: Harapan Baru untuk Reformasi Birokrasi. Koran Tempo 24 Februari 2012.
- Penulis Artikel: Leadership Key to Indonesian Bureaucratic Reform. Jakarta Post, 15 Februari 2012.
- Nara-Sumber/Pengajar: Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan, dan Evaluasi Kebijakan Publik. Di antaranya di lingkungan instansi: BPK, BPKP, BKF-Kementerian Keuangan, LPEM-UI, KL dan Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Timor Leste.
–
Keluarga
Suami
Firdaus Ali, Ph.D
Anak
- Karina
- Madina
- Radiya
- Kalifsyah
Sumber
Litbang Kompas