Tokoh

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi

Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sejak 4 Februari 2021. Mantan Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU) ini menggantikan Marsdya TNI Bagus Puruhito yang memasuki masa pensiun.

BASARNAS

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi

Lahir
Magetan, 24 Juli 1965

Almamater
Akademi Angkatan Udara (AAU)

Jabatan Terkini
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas)

Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi dilantik oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebagai kepala Basarnas di Ruang Mataram Gedung Karya Kementerian Perhubungan pada 4 Februari 2021. Alumni Akademi Angkatan Udara tahun 1988 ini menggantikan Marsekal Madya TNI (Pur) Bagus Puruhito yang sudah purna tugas.

Perwira tinggi bintang tiga ini sepanjang kariernya banyak menghabiskan waktunya di Pekanbaru dengan menjabat sejumlah jabatan, antara lain, Kadisops Skadud 12 Lanud Pekanbaru Wing 6 Lanud Pekanbaru (1999), Danskadud 12 Wing 6 Lanud Pekanbaru (2002), Kadisops Lanud Pekanbaru (2004), dan Danlanud Roesmin Noerjadin (2015).

Selanjutnya, ia ditugaskan di Mabes TNI AU di Jakarta dan mengemban sejumlah jabatan, antara lain, Kas Koopsau I (2017), Danseskoau (2019), dan Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU) (2020). Henri kemudian ditugaskan di luar kesatuan TNI dengan menjabat Kepala Basarnas (2021).

Dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala Basarnas, Henri Alfiandi dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa keberhasilan sebuah operasi SAR ditentukan oleh empat pilar, yakni sumber daya manusia yang profesional, sarana prasarana yang memadai, dukungan Potensi SAR, dan publikasi yang proporsional.

Putra Magetan

Henri Alfiandi tumbuh di lingkungan TNI Angkatan Udara. Pria yang lahir di Magetan pada 24 Juli 1965 ini mengenyam pendidikan dasar di SD Angkasa Lanud Iswahjudi, Maospati, Magetan dan lulus pada 1979. Kemudian, ia  melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Maospati, Magetan hingga lulus pada 1982. Tak berselang, kemudian ia pindah ke Madiun dan melanjutkan ke SMAN 1 Madiun hingga lulus pada 1985.

Setelah lulus SMA, Henri lantas melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta dan lulus pada 1988. Selepas mengenyam pendidikan di AAU, Hendi melanjutkan pendidikan di Sekkau pada 1997 dan kembali ikut program pendidikan militer Seskoau (2003).

Empat tahun kemudian atau pada 2007, Henri menempuh pendidikan militer di luar negeri di Lehrgang Generalstabs/Admiralstabsdienst Mit Internationaler Beteiligung (LGAI) Jerman, kemudian Henri juga mengenyam pendidikan militer The Legion of Merit pada 2012. Henri kemudian lolos seleksi pendidikan Sesko TNI pada 2013 dan US Air War College di Alabama pada 2015.

Karier

Setelah lulus dari pendidikan Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta, Henri mengawali tugas militer pertamanya sebagai perwira di Dp Gubenur AAU, kemudian bertugas sebagai perwira Anggota Skadud 11 Lanud Hasanudin, Makassar.

Kemudian, ia menjabat komandan di sejumlah kesatuan TNI AU, yakni Dan flight Ops “A” Skadud 12 Lanud Pekanbaru (1995), Dan Flight Ops A Skadud 11 Lanud Hasanudin (1995). Setahun kemudian, ia dipercaya sebagai instruktur penerbang dengan menjabat Pa Instruktur Penerbang Lanud Adi Sutjipto (1996), dan Pa Pok Instruktur Skadud 12 Lanud Pekanbaru (1997).

Tahun 1999, Henri dipromosikan dengan menjabat Kadisops Skadud 12 Lanud Pbr Wing 6 Lanud Pekanbaru, kemudian menjabat Danskadud 12 Wing 6 Lanud Pekanbaru (2002), Kadisops Lanud Pekanbaru (2004).

Setahun kemudian, Henri sebagai perwira menengah di Lanud Pekanbaru ditugaskan belajar di Sesko Bandung, selanjutnya ia menjadi dosen di Seskoau (2007). Henri selanjutnya menjadi Pamen Mabes TNI dan ditugaskan sebagai Atase Udara RI di KBRI di Washington DC USA (2010).

Sebagai perwira menengah TNI AU, Henri pernah ditugaskan di sejumlah  instansi TNI, antara lain, Bais TNI (2011), Pamen Sopsau (Dik Sesko TNI) (2012), dan Pamen Spamau (Dik Lemhannas USA) (2014).

Sekembalinya dari menimba ilmu militer di Amerika Serikat, Henri kemudian dipromosikan sebagai Komandan Lanud Roesmin Noerjadin di Pekanbaru dan berpangkat Marsekal Pertama (2015). Dua tahun kemudian ditunjuk menjabat Kas Koopsau I (2017).

Selanjutnya, pangkatnya kembali naik menjadi bintang dua dengan menjabat Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara II (Pangkoopsau II) di Makasar (2018). Setahun kemudian, ia ditarik ke Mabes TNI AU dengan menjabat Danseskoau menggantikan pejabat lama Marsekal Muda TNI Donny Ermawan (2019), kemudian menjabat sebagai Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU) (2020).

Setahun kemudian, Henri ditugaskan di luar kesatuan TNI dengan menjabat Kepala Basarnas sejak 4 Februari 2021 menggantikan Marsekal Madya TNI (Pur) Bagus Puruhito yang sudah purna tugas. Ia dilantik oleh Menteri Perhubungan Ir. Budi Karya Sumadi di Ruang Mataram Gedung Karya Kementerian Perhubungan.

Berselang dua minggu kemudian, pangkatnya naik menjadi bintang tiga atau Marsekal Madya berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 18/TNI/Tahun 2021. Pengukuhan kenaikan pangkat Bintang Tiga dilakukan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Ruang Hening, Gedung Soedirman, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada 18 Februari 2021.

Kementerian Perhubungan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melantik Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang baru Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi menggantikan Marsekal Madya TNI Purn. Bagus Puruhito yang telah memasuki masa purna tugas. Pelantikan dan serah terima jabatan berlangsung di kantor Kementerian Perhubungan, Kamis (4/2).

Daftar penghargaan

  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama (2019)
  • Bintang Yudha Dharma Nararya
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya
  • Kesetiaan XXIV Tahun
  • Kesetiaan XVI Tahun
  • Kesetiaan VIII Tahun
  • GOM VII (Aceh)
  • Wira Dharma
  • Seroja
  • Dwidya Sistha

Penghargaan

Kepala Basarnas menerima penghargaan sebagai Pembina Pelayanan Publik kategori Pelayanan Prima Tahun 2021 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) pada 8 Maret 2022. Pada waktu yang sama, Basarnas juga meraih Penghargaan berupa Penyelenggara Pelayanan Publik kategori Pelayanan Prima Tahun 2021.

Penghargaan itu melengkapi penghargaan sebelumnya yang pernah didapat Henri selama berkarier di militer, antara lain, Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama (2019), Bintang Yudha Dharma Nararya, dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya. Henri juga meraih bravet tentara, antara lain, Brevet Driver TNI AU, Wing Penerbang TNI AU, Brevet Para TNI AU, Brevet Komando Paskhas, dan RSAF Wing dari Singapura (2019).

BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Madya Henri Alfiandi saat memberikan laporan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional 50 Tahun Emas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) secara Virtual di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/2/2022).

KOMPAS.COM

Basarnas adalah bagian dari pemerintah, sebagai leading sector bidang penyelenggaraan SAR yang bertanggung jawab langsung di bawah presiden, harus mampu memberikan pelayanan SAR yang prima, sehingga mampu memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan Indonesia maju,” tegas Kabasarnas Henri Alfiandi dalam sambutannya di HUT RI ke-77 (17 Agustus 2022)

Tugas Basarnas

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya Henri Alfiandi menuturkan bahwa Basarnas, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang menjalankan urusan pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan, menyelamatkan, dan mengevakuasi manusia yang menghadapi keadaan darurat dan atau bahaya dalam kecelakaan kapal, pesawat udara, kecelakaan dengan penanganan khusus, bencana, atau kondisi yang membahayakan manusia.

Henri mengatakan, dalam melaksanakan tugas di bidang pencarian dan pertolongan, saat ini Basarnas memiliki 43 kantor pencarian dan pertolongan, satu Balai Pendidikan dan Pelatihan, 77 pos pencarian dan pertolongan, serta 63 unit siaga pencarian dan pertolongan. Adapun jumlah pegawai Basarnas seluruhnya saat ini sebanyak 4.029 orang.

Sejalan dengan kebijakan Presiden Jokowi yang memprioritaskan pembangunan SDM, Henri mengatakan bahwa Basarnas turut serta aktif dalam program tersebut. Pembangunan SDM di lingkungan Basarnas bukan hanya terhadap aparatur sipil nasional (ASN) Basarnas, melainkan juga pengembangan kompetensi SAR di luar pegawai Basarnas atau dikenal dengan potensi SAR, baik itu yang berasal dari dalam negeri maupun negara tetangga.

Menurut Henri, dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kinerja, Basarnas memprogramkan beberapa hal. Program-program tersebut adalah, pertama, membentuk pusat pengembangan kompetensi SDM di Jakarta dan Balai Pendidikan dan Pelatihan di wilayah timur Indonesia, tepatnya di Makassar. Kedua, meningkatkan kerja sama dengan multipihak, baik dari kementerian/lembaga, TNI, Polri, pemerintah daerah, badan usaha, organisasi masyarakat, akademisi, dan media.

Ketiga, mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi, modernisasi sarana dan prasarana SAR, serta membentuk tim SAR nasional sesuai dengan standar untuk beberapa daerah yang memiliki potensi bencana.

BASARNAS

Harta kekayaan

Henri melaporkan harta kekayaaannya dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK saat menjabat Komandan Seskoau pada 2019. Dalam LHKPN itu, total hartanya tercatat Rp 5,57 miliar. Rinciannya, antara lain, 4 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Pekanbaru, Kampar, Provinsi Riau, dan Bogor, Jawa Barat. Tanah dan bangunan itu merupakan hasil sendiri.

Harta lainnya adalah alat transportasi senilai Rp 220 juta, berupa Nissan Grand Livina seharga Rp 125 juta dan Fin Komodo II seharga Rp 95 juta. Ia juga memiliki harta bergerak lain senilai Rp 255 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp 2,59 miliar. Dalam laporan itu, Henri tidak mencantumkan utang sehingga total hartanya adalah Rp 5,75 miliar. Henri juga pernah melaporkan hartanya saat menjabat Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara II (Pangkoopsau II), yaitu sebesar Rp 4,13 miliar pada 2018.

Referensi

Biodata

Nama

Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi

Lahir

Magetan, 24 Juli 1965

Jabatan

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas)

Pendidikan

Pendidikan Umum

  • SD Angkasa 1 Lanud Iswahjudi, Maospati (1979)
  • SMPN 1 Maospati Magetan (1982)
  • SMAN 1 Madiun (1985)

Pendidikan Militer

  • AAU (1988)
  • Sekkau (1997)
  • Seskoau (2003)
  • Lehrgang Generalstabs/Admiralstabsdienst Mit Internationaler Beteiligung (LGAI) Germany (2007)
  • The Legion Of Merit (2012)
  • Sesko TNI (2013)
  • US Air War College (Lemhannas) (2015)

Karier

  • Pa Dp Gubernur AAU (1988)
  • Pa Anggota Skadud 11 Lanud Sultan Hasanudin (1990)
  • Danflight Ops “A” Skadud 12 Lanud Pekanbaru (1995)
  • Dan Flight Ops A Skadud 11 Lanud Sultan Hasanudin (1995)
  • Pa Instruktur Penerbang Lanud Adi Sutjipto (1996)
  • Pa Pok Instruktur Skadud 12 Lanud Pekanbaru (1997)
  • Kadisops Skadud 12 Lanud Pekanbaru Wing 6 Lanud Pekanbaru (1999)
  • Danskadud 12 Wing 6 Lanud Pekanbaru (2002)
  • Kadisops Lanud Pekanbaru (2004)
  • Pamen Lanud Pekanbaru (2005)
  • Dostun Gol VII Seskoau (2007)
  • Dostun Gol IV Seskoau (2007)
  • Pamen Mabes TNI (Untuk Atud RI di Washington DC USA) (2008)
  • Atase Udara RI KBRI USA (2010)
  • Pamen Bais TNI (2011)
  • Paban I/Renstra Srenau (2012)
  • Pamen Sopsau (Dik Sesko TNI) (2012)
  • Paban III/Intelud Spamau (2013)
  • Pamen Spamau (Dik Lemhannas USA) (2014)
  • Danlanud Roesmin Noerjadin (2015)
  • Kaskoopsau (2017)
  • Pangkoopsau II (2018)
  • Danseskoau (2019)
  • Asops Kasau (2020
  • Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) (2021-Sekarang)

Organisasi

Penghargaan

Tanda Kehormatan

  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama (2019)
  • Bintang Yudha Dharma Nararya
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya
  • Kesetiaan XXIV Tahun
  • Kesetiaan XVI Tahun
  • Kesetiaan VIII Tahun
  • GOM VII (Aceh)
  • Wira Dharma
  • Seroja
  • Dwidya Sistha

Brevet

  • Brevet Driver TNI AU
  • Wing Penerbang TNI AU
  • Brevet Para TNI AU
  • Brevet Komando Paskhas
  • RSAF Wing (Singapura) (2019)
  • Pin US AWC (Lemhannas)

Karya

Buku

Keluarga

Istri

Ir. Santi Pratiwi

Anak

Rachael Shandika Putri

Sumber
Litbang Kompas