Tokoh

Ganjar Pranowo

Pengalaman dua periode sebagai anggota DPR RI dan dua periode sebagai Gubernur Jawa Tengah menunjukkan kualitas pribadi seorang Ganjar Pranowo. Pemimpin yang terasah dan mumpuni.

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Ganjar Pranowo, S.H, M.IP

Lahir
Karanganyar (Jawa Tengah)
28 Oktober 1968

Almamater
Universitas Gadjah Mada
Universitas Indonesia

Jabatan Terkini
Gubernur Jawa Tengah Periode 2018-2023

Ganjar Pranowo bukanlah pemimpin yang muncul dari jalur instan. Profilnya sebagai pemimpin yang mumpuni adalah buah dari perjalanan panjang yang penuh tempaan. Tanggung jawab lebih berat sebagai Gubernur Jateng yang diembannya sejak 2013 justru makin memunculkan kompetensi kepemimpinannya.

Dalam posisi gubernur, Ganjar menempatkan dirinya sebagai jembatan yang menghubungkan pemerintah pusat dan daerah hingga masyarakat. Sebelumnya dalam tugas sebagai anggota DPR RI, Ganjar mewakili Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk melayani kepentingan rakyat. Sementara itu, di dalam organisasi tempatnya bernaung yaitu PDIP Ganjar belajar banyak hingga menjadi salah satu kader andalan.

Bahkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut nama Ganjar saat membicarakan kader-kader muda yang dibanggakannya. “Saya hanya mendorong. Mereka sendiri yang harus mengolah dirinya agar berhasil. Melihat Risma, Ganjar, Jokowi, dan banyak lagi di kabupaten, saya selalu merasa senang, bangga,” kata Megawati (Kompas, 7/1/2014).

Kader kebanggaan Megawati ini memang memiliki kinerja yang tidak biasa-biasa saja. Jejak karyanya di sepanjang hampir dua windu berkiprah di pemerintahan dalam berbagai posisi dan tanggungjawab dihiasi penghargaan. Kreativitas dan kerja cerdas ditambah gaya komunikasi yang luwes menjadi modal penting keberhasilan Ganjar selama ini.

Belajar menjadi petarung

Masa kecil hingga menjelang dewasa bisa disebut masa belajar memenangkan tantangan hidup bagi tokoh kelahiran Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jateng ini. Bagaimana tidak? Ganjar Pranowo lahir pada 28 Oktober 1968 sebagai anak kelima dari enam bersaudara. Mengutip dari buku Anak Negeri: Kisah Masa Kecil Ganjar Pranowo (2018), nama aslinya adalah Ganjar Sungkowo yang memiliki makna ganjaran dari kesusahan.

Penghidupan keluarganya ditopang dari profesi ayahnya yang bernama S. Parmudji sebagai polisi berpangkat rendah. Ibunya, Sri Suparni juga berusaha menambah pemasukan keluarga dengan berjualan bensin. Ganjar dan saudara-saudaranya menjadi terbiasa ikut membantu kedua orang tua dan harus menyiasati hidup karena keterbatasannya.

Sejak kecil jiwa kepemimpinannya sudah muncul. Ia selalu terpilih menjadi ketua kelas saat masih di bangku sekolah dasar.  Ganjar kecil menamatkan pendidikan dasarnya di SD Kutoarjo, Purworejo, kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Kutoarjo. Di SMP itu, Ganjar mulai aktif dalam organisasi PMR, OSIS, dan Pramuka.

Setelah lulus SMP, Ganjar hijrah ke Yogyakarta melanjutkan sekolah di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, sementara keluarganya tetap tinggal di Kutoarjo. Jauh dari keluarga, menempa kepribadian Ganjar muda sebagai sosok yang disiplin, mandiri, kreatif, dan pantang menyerah.

Setelah lulus SMA, kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Kemampuan kepemimpinannya semakin terasah melalui kegiatan di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Majestic 55 (Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas Hukum UGM).  Selama kuliah di UGM, urusan biaya kuliah sering menjadi kendala baginya hingga sempat memaksanya mengambil cuti kuliah selama dua semester. Meski demikian, pada tahun 1995 Ganjar berhasil lulus dan menyandang gelar sarjana hukum.

Jalan yang tidak mulus untuk menyelesaikan kuliah kembali dialami pria yang menikah dengan Siti Atikoh Supriyanti ini saat mengambil pendidikan pascasarjana. Kali ini, kesibukan sebagai wakil rakyat dan kemudian maju di pilkada menjadi penyebabnya. Sikap pantang menyerah membuat ayah dari satu anak ini akhirnya lulus dari Program Studi Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta setelah empat tahun kuliah.

Ganjar meraih gelar Master Ilmu Politik dengan tesis berjudul Sikap F-PAN, F Partai Demokrat, dan Pemerintah Terhadap Isu Independensi KPU dalam Pembahasan Revisi UU Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Tema penelitian yang sangat dikuasainya sebagai wakil rakyat.

Karier

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN (HAS)

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengikuti pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang dibuka oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Jumat (6/9/2013). Rakernas diikuti 1.330 peserta yang terdiri dari para pengurus di tingkat dewan pengurus cabang dan dewan pengurus daerah se-Indonesia, DPP PDI-P, dan seluruh anggota Fraksi PDI-P di DPR.

Sebagai pelayan rakyat

Tugas melayani rakyat sangat lekat dalam perjalanan karier Ganjar Pranowo  di pemerintahan, dari legislatif ke eksekutif. Mulai tahun 2004, Ganjar mewakili rakyat di DPR RI melalui PDIP. Totalitas kerja membuatnya menjadi wakil rakyat yang menonjol.

Selama periode jabatan 2004-2009, Ganjar duduk sebagai anggota Badan Legislasi DPR. Dua kali Ganjar mendapat kepercayaan menjadi ketua panitia khusus (pansus) yaitu Pansus RUU tentang Partai Politik dan Pansus RUU tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Kiprah lima tahun di parlemen tersebut membuat Ganjar kembali dipercaya untuk periode  jabatan kedua. Meskipun, kali ini Ganjar tidak menyelesaikan masa baktinya karena maju di pilkada setahun sebelum berakhir..

Pada kesempatan kedua duduk di Gedung Senayan, Ganjar masuk di Komisi II yang menangani bidang pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara dan reformasi birokrasi, pemilu, pertanahan dan reformasi agraria. Bahkan, Ganjar memegang posisi Wakil Ketua Komisi. Periode sebelumnya dia masuk dalam Komisi IV yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan.

Posisi strategis kembali dipegang Ganjar yang terlibat dalam sejumlah tim ad hoc DPR. Sebut saja di antaranya menjadi anggota Pansus Angket Bank Century (2009-2010) dan Timwas Century (2010-2013).

Pilkada 2013 memanggil Ganjar untuk maju bertarung memperebutkan posisi Gubernur Provinsi Jawa Tengah. Selain sebagai kader PDIP yang harus mempertahankan penguasaan atas lumbung suara di provinsi ini, Ganjar juga terpanggil sebagai wong Jateng untuk membangun tanah kelahirannya.

Kemenangan diraih dan mengesahkan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur untuk periode 2013-2018. Kerja cerdas didukung kemampuan komunikasinya yang istimewa, Ganjar sukses memimpin provinsi berpenduduk 34,72 juta jiwa tersebut (BPS, 2019). Tantangan untuk memperbaiki kesejahteraan penduduknya dijawab Ganjar dengan perbaikan melalui inovasi di berbagai lini, terutama layanan publik.

Kepiawaiannya mengorkestrasi 35 pemerintah kabupaten/kota menghasilkan sejumlah perbaikan melalui pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan penduduk. Tren positif terlihat pada sejumlah indikator kesejahteraan yang dicatat Badan Pusat Statistik Provinsi Jateng.

Skor Indeks Pembangunan Manusia yang mengindikasikan keberhasilan pembangunan menunjukkan tren naik dari 68,02 pada tahun 2013 menjadi 71,73 pada tahun 2019. Persentase penduduk miskin menurun dari 14,44 persen (2013) menjadi 10,80 persen (2019). Tren yang sama juga tampak untuk angka pengangguran terbuka yang menyusut dari 6,01 persen (2013) 4,49 persen (2019).

Berkat prestasinya, Ganjar yang menggandeng Taj Yasin kembali terpilih untuk kedua kalinya pada Pilkada Jateng 2018 dengan perolehan suara 58,78 persen. Lima tahun sebelumnya Ganjar-Heru Sudjatmoko memenangi Pilkada Jateng dengan meraih 48,82 persen suara.

Daftar penghargaan

  • Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama (2015)
  • Pembina Seni Budaya dan Pariwisata Daerah (2018)
  • Anggota Kehormatan PWI (2018)
  • Widyaiswara Ahli Kehormatan (2019)

Penghargaan

Bukan kebetulan jika Jateng mengoleksi tidak kurang dari 178 penghargaan selama kurun waktu 2014-2018 yang merupakan periode pertama kepemimpinan Ganjar Pranowo. Kreativitas dan manajemen yang mendorong berbagai inovasi untuk mencari solusi persoalan-persoalan daerah mendapat apresiasi di tingkat nasional.

Hingga tahun ketujuh sebagai Gubernur Jateng penghargaan terus berdatangan. Pengelolaan daerah yang terukur menghasilkan anugerah sebagai provinsi dengan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Terbaik dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2019. Jateng juga provinsi paling inovatif dalam Innovative Government Award 2019 dan provinsi terbaik dalam pelaksanaan Program Kartu Tani di tingkat nasional.

Di bidang birokrasi, Jateng menjadi provinsi terbaik dalam aspek perencanaan daerah di bidang penyiapan SDM khususnya pengembangan Aparatur Sipil Negara yang diberikan oleh Lembaga Administrasi Negara. Selain itu, prestasi sebagai provinsi paling berintegritas diraih dari Hasil Survei Penilaian Integritas oleh KPK.

Mengutip dari situs resmi Pemprov Jateng, pada 30 April 2020 Jateng kembali menyabet peringkat pertama pada PPD 2020. Program inovasi yang diapresiasi di antaranya “Satu OPD, Satu Desa Dampingan”, Program Sekolah Tanpa Sekat, dan Program Rumah Sakit Tanpa Tembok.

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA (WEN)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan orasi budaya di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (6/1/2014) malam. Dalam orasi budaya itu, Ganjar menyampaikan tantangan Pemerintah Provinsi Jateng untuk segera menyelesaikan persoalan di daerah itu, seperti kemiskinan, pengangguran, sektor pertanian, sektor perikanan, dan kemandirian energi.

Daftar panjang prestasi Jateng menjadi bukti kepemimpinan Ganjar yang visioner. Jasanya dalam pembangunan bangsa membuat Ganjar mendapat anugerah tanda kehormatan Bintang Jasa Utama (2015) yang diberikan Presiden Joko Widodo dan Widyaiswara Ahli Kehormatan dari Lembaga Administrasi Negara (2019).

” Penghargaan itu baru berarti kalau rakyat sudah tidak komplain. ”
Ganjar Pranowo (Buku Ganjar Pranowo: Jembatan Perubahan, 2019)

Sentuhan tangan dingin Ganjar di bidang budaya dan pariwisata juga diakui Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia yang memberikan gelar Pembina Seni Budaya dan Pariwisata Daerah pada tahun 2019 kepadanya. Setahun sebelumnya, Ganjar diangkat sebagai Anggota Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia.

Gaya komunikasi

KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO (GRE)

Meskipun dikenal sebagai penggemar berat aliran musik rock, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (45) tidak melupakan budaya dan jati diri bangsa. Dalam pembukaan pergelaran Festival Serayu Banjarnegara 2013, akhir pekan lalu, mantan anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut terlihat mengenakan kostum lengkap tokoh pewayangan Gatotkaca.

Menjembatani perubahan

Akselerasi pembangunan daerah Jateng tidak hanya membutuhkan pemimpin yang visioner dan problem solving, melainkan juga memerlukan sosok yang luwes ada di tengah antara berbagai pihak. Ganjar sangat menyadari posisi ini.

Dalam buku Ganjar Pranowo: Jembatan Perubahan (2019) Ganjar dengan tegas mengatakan, “Saya adalah jembatan.” Jembatan yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah pusat di satu sisi dan koordinator walikota/bupati di sisi lain.

Keluwesannya dalam berkomunikasi dengan semua pihak, dari presiden, jajaran pemerintah daerah, hingga masyarakat kecil membangun kerjasama yang baik. Jalur komunikasi dengan gubernur dan pemprov dibuka seluas-luasnya melalui berbagai platform, baik di luar jaringan maupun dalam jaringan.

Media sosial dimanfaatkan secara optimal untuk menyosialisasikan program dan kebijakan sekaligus menyapa warganya. Sebaliknya, siapapun juga bisa menjangkaunya melalui saluran-saluran yang tersedia tersebut.

Tidak hanya sebatas menjembatani komunikasi, Ganjar juga bertekad untuk menjadi jembatan bagi perubahan Jateng yang sejahtera. Ratusan penghargaan yang diraih pemerintahannya tidak membuat Ganjar lantas berleha. Sebaliknya, pengakuan pihak lain atas kinerja tim menjadi penyemangat untuk lebih baik. Karena bagi Ganjar, “Penghargaan itu baru berarti kalau rakyat sudah tidak komplain,” katanya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Warisi Efek ”Jokowi”?

Buku: Ganjar Pranowo – Jembatan Perubahan

Biodata

Nama

Ganjar Pranowo, S.H, M.IP

Lahir

Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah,  28 Oktober 1968

Jabatan

Gubernur Jawa Tengah (2018-2023)

Pendidikan

  • SD Kutoarjo, Jawa Tengah (1981)
  • SMP 1 Kutoarjo, Jawa Tengah (1984)
  • SMA BOPKRI 1, Yogyakarta (1987)
  • Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (1995)
  • Master Ilmu Politik Universitas Indonesia (2013)

Karier

Eksekutif

  • Gubernur Jawa Tengah (2013-2018)
  • Gubernur Jawa Tengah (2018-2023)

Legislatif

  1. Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (2004-2009)
  • Anggota Komisi IV Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan (2004-2009)
  • Anggota Badan Legislasi DPR RI (2004-2009)
  • Ketua Panitia Khusus RUU tentang Partai Politik (2007-2009)
  • Ketua Panitia Khusus RUU tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (2007-2009)
  • Sekretaris I Fraksi PDIP DPR RI (2007-2009)
  1. Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (2009-2013)
  • Wakil Ketua Komisi II Bidang Pemerintahan Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Pemilu, Pertanahan dan Reformasi Agraria (2009-2013)
  • Anggota Pansus Angket Bank Century (2009-2010)
  • Sekretaris Fraksi PDIP MPR RI (2009-2010)
  • Wakil Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI (2010-2013)
  • Anggota Timwas Century (2010-2013)

Karier Nonpemerintahan

  • Konsultan HRD di PT Prakarsa (1995-1999)
  • PT Semeru Realindo Inti

Kiprah Organisasi

  • Majalah Mahasiswa Mahkamah FH UGM
  • Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia/GMNI
  • Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama)
  • Mapala Majestik FH dan MAPAGAMA UGM (1991)
  • Gerakan Demokrat Kampus/GEDEK (1992-1995)
  • Deputi I Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat/Badiklatpus PDIP (2002-2005)
  • Anggota Bidang Penggalangan Panitia Pemenangan Pemilu/PAPPU Pusat (2003-2005)
  • Wakil Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam/Baguna DPP PDIP (2005-2010)
  • Ketua Departemen Pemerintahan Nasional DPP PDIP (2010)
  • Ketua Umum Kagama (2014-2019)
  • Ketua Umum Kagama (2019-2024)

Penghargaan

  • Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama (2015)
  • Pembina Seni Budaya dan Pariwisata Daerah oleh Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (2018)
  • Anggota Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (2018)
  • Widyaiswara Ahli Kehormatan oleh Lembaga Administrasi Negara (2019)

Keluarga

Ayah

S. Parmudji

Ibu

Sri Suparni

Istri

Siti Atikoh Supriyanti

Anak

Muhammad Zinedine Alam Ganjar

Sumber
Litbang Kompas