Tokoh

Menteri BUMN Erick Thohir

Olahraga, bisnis, dan media tak akan bisa dilepaskan dari nama Erick Thohir. Pengalaman mumpuni dalam bidang olahraga dan binis skala global, membuat Presiden Jokowi mendapuknya sebagai Menteri BUMN. Erick kembali dipercaya oleh Presden Prabowo Subianto untuk menjabat Menteri BUMN dalam Kabinet Merah Putih masa jabatan 2024-2029.

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Erick Thohir, B.A., M.B.A.

Lahir
Jakarta, 30 Mei 1970

Almamater
California University
Glendale University

Jabatan Terkini
Menteri BUMN Kabinet Merah Putih (2024-2029)

Sebagai pebisnis, nama Erick Thohir melejit setelah mendirikan Mahaka Group, sebuah grup bisnis di bidang media dan hiburan. Berbagai unit usaha di bidang media, hiburan, dan olahraga dikibarkannya melalui Mahaka Group. Di antaranya adlah bidang penyiaran (PT Mahaka Radio Integra Tbk), stasiun televisi (Jak TV), media luar ruang (Mahaka Advertising), media cetak (Harian Republika), pemesanan dan penjualan tiket digital (rajakarcis.com), dan klub olahraga.

Memiliki klub olahraga sepertinya menjadi jalan terbaik untuk menjembatani passion-nya di bidang bisnis sekaligus minat besarnya dalam dunia olahraga. Namanya mencuat di dunia internasional pada tahun 2013, saat ia berhasil membeli 70 persen saham klub sepak bola Italia Inter Milan, sekaligus menjadi pemilik klub bola yang bermarkas di Milan, Italia itu.

Seorang Indonesia memiliki klub Serie A yang sudah memiliki sejarah panjang tentu sebuah pencapaian yang luar biasa. Keberhasilan ini membuatnya menghentikan “rezim” keluarga Moratti yang selama ini lekat dengan identitas Inter. Presiden terakhir sebelum Erick Masuk, Massimo Moratti, telah menjadi presiden klub selama 18 tahun. Pada tahun 2016, ia melepas kepemilikan Inter Milan kepada perusahaan China, Suning Holdings Group Co dan jabatan presiden klub diserahkannya kepada Steven Zhang dua tahun kemudian.

Namanya kembali mencuat ketika dia dipercaya sebagai Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee atau INASGOC, sebuah panitia pelaksana penyelenggara pesta olahraga bangsa-bangsa Asia di Indonesia yang bertanggung jawab pada Presiden. Sebagai Ketua INASGOC, Erick dinilai sukses menyelenggarakan event tersebut dan berhasil mengharumkan nama Indonesia di tingkat Asia.

Darah pengusaha

Erick Thohir lahir di Jakarta pada 30 Mei 1970. Bukan hal yang mengejutkan jika Erick Thohir dikenal sebagai pebisnis ulung. Pasalnya, darah bisnis sejak awal sudah mengalir dalam dirinya. Ia merupakan putra Teddy Thohir, salah satu tokoh yang memperkuat sistem Astra Internasional hingga menjadi sebesar sekarang.

Kakak Erick, Garibaldi Thohir juga merupakan pengusaha yang disegani. Pada tahun 2012 Garibaldi masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Figur ayah dan kakak ini tentunya yang memberi pengaruh terhadap Erick Thohir untuk memiliki jiwa bisnis yang kuat.

Erick memperoleh gelar Master of Bussiness Administration dari California University pada tahun 1993. Sebelumnya pada tahun 1991, Erick mendapat gelar Bachelor of Arts setelah menyelesaikan studinya di Glendale University.

Setelah menyelesaikan pendidikan pada tahun 1993, Erick Thohir segera merealisasikan ilmu yang dia dapat dalam dunia bisnis dengan mendirikan Mahaka Group bersama Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana dan R. Harry Zulnardi.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Diskusi Menjelang Asian Games – Ketua Komite Olimpiade Indonesia Erick Thohir (kedua dari kanan) menjadi salah pembicara dalam diskusi terbatas bertema “Bayang-Bayang Keraguan Persiapan Asian Games 2018” di Redaksi Harian Kompas.

Karier

Erick Thohir menandai kemunculan kariernya di bidang olahraga. Bukan sebagai pemain atau atlet, Erick muncul sebagai pemilik klub, manajer klub, pengurus organisasi olahraga, ketua kontingen, dan penyelenggara event olahraga tingkat Asia.

Pada usianya yang hampir menginjak 30 tahun, nama Erick mencuat di bidang olahraga saat ia tercatat sebagai Manajer Mahaka SM, salah satu klub basket dalam Liga Basket Kobatama. Tahun 1999 Mahaka SM menjuarai A Mild Kobatama berkat kepiawaian Erick menangani klub ini. Padahal setahun sebelumnya, Satria Muda, nama Mahaka SM sebelumnya, adalah klub dengan posisi paling buncit dari 10 klub yang berkiprah di Kobatama.

Di tengah gemilang pencapaiannya di dunia basket, Erick memutuskan mundur dari basket pada tahun 2001. Alasannya, pekerjaannya di dunia media membuatnya terlalu sibuk. Pada saat itu ia tercatat sebagai Direktur Utama PT Abdi Bangsa yang kini dikenal sebagai Mahaka Media bagian dari Mahaka Group.

Nyatanya, berkecimpung di dunia media tak membuat Erick benar-benar meninggalkan dunia olahraga. Pada tahun 2004 dalam reshuffle Pengurus Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PB Perbasi), Erick Thohir terpilih menjadi Ketua Umum. Jabatan ini ia pegang hingga 2010.

Setelah terpilih sebagai Ketua Umum PB Perbasi, Erick segera membentuk timnas basket untuk Sea Games 2005 di Filipina dan memegang langsung timnas basket putra sebagai manajer.

Kecintaan pada basket nampaknya tidak cukup hanya di lingkup dalam negeri. Di tingkat ASEAN, Erick Thohir pernah menjadi Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA). Posisi ini ia pegang selama dua kali periode, yaitu periode 2006-2010 dan 2010-2014. Masih dalam bidang olahraga, pada tahun 2012 Erick dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012.

Harian Kompas edisi 16 November 2013

Memiliki klub olahraga skala internasional membuktikan kepiawaiannya dalam berbisnis sekaligus minat besarnya dalam dunia olahraga. Ia tercatat pernah menjadi pemilik saham dua klub olahraga Amerika Serikat, yakni klub basket NBA, Philadelphia 76ers dan klub sepak bola liga utama Amerika Serikat, DC United.

Memiliki dua klub olahraga AS tersebut ternyata tidak membuat Erick puas. Pada tahun 2013, ia berhasil membeli 70 persen saham klub sepak bola Italia Inter Milan, sekaligus menjadi pemilik klub bola yang bermarkas di Milan, Italia itu. Namanya menjadi perbincangan di jagad sepakbola internasional.

Selain kekuatan modal luar biasa, dengan nilai transaksi hampir 3,8 triliun, Erick juga membuktikan memiliki keterampilan negosiasi yang tinggi  dengan memenangkan tarik ulur transaksi. Bagaimana tidak, keberhasilan ini membuatnya menghentikan “rezim” keluarga Moratti yang selama ini lekat dengan identitas Inter. Presiden terakhir sebelum Erick Masuk, Massimo Moratti, telah menjadi presiden klub selama 18 tahun.

Pada 2016, Erick melepas sebagian saham Inter Milan kepada perusahaan Tiongkok, Suning Group. Meski demikian, ia masih tetap aktif menjadi presiden Inter Milan hingga tahun 2018. Jabatan itu kemudian diserahkan kepada Steven Zhang,  anak Zhang Jindong, pemilik Suning Holdings Group, yang menguasai Inter Milan.

Sebelum melepas jabatan sebagai presiden Inter Milan, Erick didapuk sebagai Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee atau INASGOC. Di event besar itulah jiwa kepemimpin Erick makin terasah. Dalam waktu hanya dua tahun tiga bulan, INASGOC yang dipimpinnya harus menyiapkan berbagai fasilitas dan sarana pendukung untuk menggelar acara ini. Mulai dari renovasi venue, mempersiapkan atlet, persiapan acara pembukaan dan penutupan, hingga mengatasi masalah nontekhnis, salah satunya adalah kemacetan di Jakarta.

Jerih payah dan usaha kerasnya tak sia-sia. Ia dinilai sukses menyelenggarakan Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang 18 Agustus – 2 September 2018. Hajatan akbar ini mampu menarik perhatian masyarakat dan menuai pujian dari negara lain.

Setelah INASGOC dibubarkan dan tak lagi menguasai Inter Milan, Erick kemudian fokus sebagai tim kampanye Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Keterlibatannya dalam tim itu menghantarkannya sebagai Menteri BUMN dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Setelah Prabowo Subianto dilantk sebagai Presiden RI, Erick kembali dipercaya memenjabat Menteri BUMN dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Ia dilantik sebagai Menteri BUMN  bersama dengan 47 menteri lainnya pada 21 Oktober 2024

Daftar Penghargaan

  • Bussinesman of The Year 2018 versi Forbes Indonesia
  • Inspirator Go Internasional
  • Special International Recognition on Marketing 2019

Penghargaan

Selama berkecimpung di dunia bisnis dan organisasi olahraga tingkat internasional, Erick Thohir mendapat penghargaan atas dedikasinya. Pada tahun 2018, Majalah Forbes Indonesia memberinya predikat Bussinesman of The Year 2018. Hal yang tentu tidak mengherankan melihat kiprahnya di dunia bisnis sejak usia muda.

Dalam bidang olahraga, ia mendapat apresiasi atas keberhasilannya menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC). Keberhasilan Erick bersama INASGOC mempromosikan citra baik Indonesia dalam ajang bergengsi tersebut membuatnya diganjar anugerah Inspirator Go Internasional dalam ajang Golden Award SIWO PWI Pusat 2019.

INASGOC sendiri sebagai penyelenggara mendapat OCA Award pada tahun 2019 atas keberhasilan Indonesia menyelenggaran Asian Games 2018. Erick Thohir mewakili INASGOC dan Indonesia menerima penghargaan tersebut dalam 72nd OCA Executive Board Meeting di Bangkok, Thailand pada 2 Maret 2019.

Penghargaan juga datang untuknya beberapa bulan setelah menjabat sebagai Menteri BUMN. Dalam acara MarkPlus Conference 2020 Erick Thohir mendapat penghargaan Special International Recognition on Marketing 2019. Apresiasi tinggi ini didapat setelah berhasil membawa nama Indonesia berkibar di dunia internasional lewat bisnis hingga olahraga.

KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH (DRI)

Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) Erick Thohir (kiri) dan Direktur Pembukaan dan Penutupan Inasgoc Herty Purba (kanan) ketika konferensi pers rencana Kirab Obor Asian Games 2018 di Kantor Inasgoc, Jakarta, Kamis (12/7/2018)

Dunia politik dan pemerintahan

Bisnis melejit sekaligus mencatat namanya di kancah internasional, ternyata belum membuat Erick Thohir puas. Pelan-pelan ia mulai merambah dunia politik. Meskipun tidak terkait secara administratif pada parpol tertentu, pada tahun pemilu 2019, Erick menjadi ketua Ketua Tim Pemenangan Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin.

Pemilu 2019 akhirnya memenangkan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Pada 23 Oktober 2019, Erick Thohir dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir dikenal melakukan gebrakan dengan tajuk “bersih-bersih BUMN” untuk menghapus sistem yang korup dan tidak transparan di tubuh BUMN. Dia juga berharap para pimpinan BUMN haruslah orang-orang yang berintegritas.

”Saya selalu bilang, pemimpin BUMN ke depan harus punya akhlak, loyalitas, dan mengedepankan kerja tim,” ujar Menteri BUMN yang dilantik 2019 ini (Kompas, 11/1/20).

KOMPAS/ALIF ICHWAN (AIC)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengikuti rapat dengan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019).

Aksi konkret yang dilakukan Erick Thohir untuk membenahi BUMN adalah dengan cara restrukturisasi. Misalnya, pada April 2020 dilakukan perampingan anak dan cucu usaha BUMN dengan total 51 perusahaan. Rinciannya, 25 anak usaha PT Pertamina (Persero), 6 anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan 20 anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Langkah tegas pun dia terapkan di BUMN strategis lainnya untuk pembenahan dan perbaikan kinerja BUMN dengan merombak jajaran komisaris dan direksi. Sebut saja misalnya, PT Telkom, PT Semen Indonesia, PT Pelindo, PT Kereta Api Indonesia, Garuda Indonesia, PT Perusahaan Gas Negara, PT Perusahaan Listrik Negara, dan PT Timah.

Demi memperkuat pengawasan BUMN, Erick mendorong BUMN untuk menjadi perusahaan terbuka di lantai bursa saham. ”Makin banyak perusahaan BUMN yang go public, makin bagus. Jadi, pengawasan tidak hanya dari internal, tetapi juga dari pemegang saham dan publik. Mekanisme ini adalah mekanisme pengawasan,” kata Erick.

Referensi

Arsip Kompas

Biodata

Nama

Erick Thohir, B.A., M.B.A.

Lahir

Jakarta, 30 Mei 1970

Jabatan

Menteri BUMN Kabinet IMerah Putih (2024-2029)

Pendidikan

  • Master of Bussiness Administration California University, Amerika Serikat
  • Bachelor of Arts Glendale University

Karir

Pemerintahan

  • Menteri Badan Usaha Milik Negara Kabinet Indonesia Maju (2019-2024)
    Menteri Badan Usaha Milik Negara Kabinet IMerah Putih (2024-2029)

Nonpemerintahan

  • Pendiri Mahaka Group
  • Ketua Umum Perbasi (2006-2010)
  • Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA)
  • Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012
  • Pemilik klub basket NBA Philadelpia 76ers
  • Pemilik klub sepak boola DC United, Amerika Serikat
  • Presiden klub sepak bola Inter Milan, Italia.
  • Ketua Komite Olimpiade Indonesia
  • Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC)
  • Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC
  • Ketua Umum PSSI (2023-2027)

Penghargaan

  • Bussinesman of The Year 2018 versi Forbes Indonesia
  • Inspirator Go Internasional
  • Special International Recognition on Marketing 2019

Keluarga

  • Elizabeth Tjandra (istri)
  • Mahendra Agakhan Thohir (anak)
  • Mahatma Arfala Thohir (anak)
  • Makayla Amadia Thohir (anak)
  • Magisha Afryea Thohir (anak)