Fakta Singkat
Nama Lengkap
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D.
Lahir
Jakarta, 3 Oktober 1966
Almamater
Universitas Indonesia
University of Illinois, Urbana-Champaign, Amerika Serikat
Jabatan Terkini
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional 2019–April 2021
Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro yang berlatar belakang akademisi dipercaya Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) periode 2019–2024. Bambang mengemban tugas mengembangkan iptek, sumber daya manusia, dan inovasi sehingga Indonesia di masa mendatang bisa menjadi negara maju.
Meski demikian, seiring perubahan nomenklatur kementerian yang sudah disetujui DPR pada 9 Aoril 2021, Bambang mengudurkan diri dari jabatan Menristek/Kepala BRIN pada akhir April 2021.Dalam nomenklatur kementerian baru, Kementerian Riset dan Teknologi digabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebelum ditunjuk menjadi Menristek dalam Kabinet Indonesia Maju, Bambang pernah menempati dua kementerian yang berbeda yakni Menteri Keuangan pada 2014–2016 dan Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2016–2019 dalam Kabinet Kerja.
Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Bambang dipercaya menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI pada 2011 dan kemudian menjabat Wakil Menteri Keuangan pada 2013–2014. Pakar kebijakan ekonomi pembangunan dan kewilayahan ini selama di Kementerian Keuangan memprakarsai sejumlah terobosan, antara lain, membentuk panitia seleksi guna mencari figur yang tepat untuk menduduki jabatan direktur dan pengampunan pajak untuk menambah penerimaan pajak.
Ketika berada di Kementerian PPN/Kepala Bappenas, Bambang membuat kajian yang komprehensif tentang pemindahan ibu kota negara baru. Hasilnya, pemerintah menetapkan lokasi ibu kota negara, yaitu di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Keluarga Akademisi
Bambang Brodjonegoro yang lahir di Jakarta pada 3 Oktober 1966 merupakan putra ke-3 dari pasangan Soemantri Brodjonegoro dan Nani Soeminarsari. Sang ayah merupakan Menteri Pertambangan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa awal Orde Baru, serta rektor termuda di Universitas Indonesia. Sementara, sang ibu merupakan seorang dokter umum yang pernah membuka praktek di RS Pertamina.
Adapun sang kakek, yakni Soetedjo Brodjonegoro, adalah Kelapa Sekolah HIS di Solo dan menjadi guru besar Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada. Sementara kedua kakaknya, yakni Satryo Soemantri Brodjonegoro dan Irsan Soemantri Brojonegoro, adalah pengajar di Institut Teknologi Bandung.
Bambang menghabiskan masa kecil dan masa mudanya di Jakarta. Ia menamatkan pendidikan SD hingga SMP di Jakarta, lalu melanjutkan ke SMA Pangudi Luhur, Jakarta dan lulus tahun 1985. Setelah lulus dari SMA Pangudi Luhur, Bambang kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Ia mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1990. Kemudian, ia mendapatkan beasiswa dari almamaternya untuk melanjut pendidikan masternya di Amerika Serikat. Ia meraih gelar master di bidang tata kota dari University of Illinois at Urbana-Champaign pada 1993.
Setelah meraih gelar master, Bambang kemudian melanjutkan pendidikan doktoralnya di kampus yang sama. Ia mengantongi gelar doktor bidang tata wilayah dan perkotaan dari University of Illinois at Urbana-Champaign pada 1997.
Dalam kehidupan pribadi, Bambang menikah dengan Irina Justina Zega, teman masa kuliahnya di UI yang berasal dari Nias, Sumatera Utara. Dari perkawinannya, Bambang dikaruniai seorang anak yang diberi nama Daniswara Brojonegoro.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional
Karier
Selesai menimba ilmu di negeri Paman Sam, Bambang kembali ke tanah air dan mengabdikan ilmunya di almamaternya, Universitas Indonesia. Bambang awalnya menjadi staf pengajar di Fakultas Ekonomi UI, kemudian dipercaya menjabat Ketua Jurusan Ekonomi pada 2002–2005. Ia juga merangkap Direktur Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi, UI. Kariernya lalu menanjak dengan dipromosikan sebagai dekan termuda di FE UI pada 2005–2009. Saat menjabat dekan, Bambang baru berusia 39 tahun.
Sukses sebagai akademisi membuat Bambang kerap mendapat undangan sebagai pakar ekonomi atau tenaga ahli di sejumlah instansi swasta maupun pemerintah. Instansi yang pernah memanfaatkan kepakarannya, antara lain, PT Antam, PT Indosat, PT Telkom. Astra Internasional, dan PT Inco. Sementara instansi pemeritah, antara lain Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Bank Indonesia.
Di luar bidang akademik, Bambang juga pernah memegang jabatan sebagai konsultan atau menjadi tim ahli di lembaga internasional seperti Islamic Development Bank (IDB), Dutch Trust Fund, UNDP, Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADP), dan JICA. Selain itu, ia juga pernah menjabat komisaris independen di sejumlah perusahaan antara lain PT Adira Insurance (2006 – 2011) dan PT PLN (2004 – 2009).
Tahun 2011, untuk pertama kalinya Bambang Brodjonegoro berkarier di dunia pemerintahan sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Dua tahun kemudian, dia diangkat sebagai Wakil Menteri Keuangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu jilid 2 berakhir pada Oktober 2014.
Pada penyusunan Kabinet Kerja, Bambang dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menteri Keuangan. Jabatan Menkeu dia pegang selama hampir dua tahun, kemudian posisinya digantikan oleh Sri Mulyani. Meski hanya menjabat kurang dari dua tahun sebagai bendahara negara, Bambang adalah orang yang memprakarsai dan menyusun undang-undang tax amnesty atau pengampunan pajak.
Kemudian sejak 27 Juli 2016, Presiden Jokowi menggeser Bambang dari Menteri Keuangan menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Tugasnya pengatur strategi pembangunan Tanah Air. Bambang kemudian dipercaya menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (2016–2019).
Kebijakan Bambang di kementerian tersebut yang menonjol adalah program Kebijakan One Data and One Map untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keandalan manajemen data nasional. Program lainnya adalah mempersiapkan kajian pemindahan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur, serta mendesain konsep ibu kota baru Republik Indonesia, yang dibuat dengan konsep smart, green, and sustainable metropolis.
Pada penyusunan Kabinet Indonesia Maju, Bambang kembali dipercaya sebagai menteri oleh Presiden Jokowi. Kali ini dia diminta Jokowi menjadi Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional mengantikan Mohammad Nasir. Ia diberi mandat untuk bertanggung jawab membangun ekosistem riset, pendidikan tinggi, dan juga mendorong inovasi nasional. Selain itu, Bambang juga bertanggung jawab terhadap Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Sejak Bambang menjabat sebagai Menristek/Kepala BRIN, sejumlah kebijakan penting di kementeriannya telah dilakukan, yakni hilirisasi riset dan substitusi impor, termasuk terkait riset Covid-19. Selain itu, di bawah kepemimpinannya, hingga Mei 2020 telah diluncurkan 60 produk inovasi alat kesehatan yang dapat menjadi solusi penanganan pandemi Covid-19, antara lain, pengembangan vaksin Merah-Putih untuk Covid-19, alat rapid test, dan PCR tes.
Daftar Penghargaan
- Mahasiswa Berprestasi Universitas Indonesia, 1989
- Academic Scholarship awarded by the Indonesian Government – HED, Agustus 1991 – Desember 1995
- ISEAS-World Bank Research Fellowship Award (as Visiting Research Fellow), The Institute of Southeast Asian Studies, Singapura, Maret – Juni 1999
- Visiting Fellow, The Institute of East Asian Studies, Thammasat University, Thailand, Maret 1999
- Eisenhower Fellowships, The Single Region Program – Southeast Asia, Amerika Serikat, September – November 2002
- Visiting Fellow, The Indonesia Project – Australian National University (ANU), Canberra, Australia, Desember 2004
- Bintang Mahaputra Utama, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Oktober 2014
- Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Juli 2018
- Madhuri and Jagdish N. Sheth International Alumni Award for Exceptional Achievement 2020 dari University of Illinois Urbana-Champaign (UIUC), Oktober 2020
Penghargaan
Berkat kepakarannya, Bambang meraih sejumlah penghargaan internasional, antara lain, ISEAS-World Bank Research Fellowship Award (as Visiting Research Fellow), The Institute of Southeast Asian Studies, Singapore (1999), Eisenhower Fellowships dalam The Single Region Program-Southeast Asia di Amerika Serikat (2002), Visiting Fellow dalam The Indonesia Project-Australian National University (2004).
Penghargaan terakhir yang didapat Bambang Brodjonegoro adalah Madhuri and Jagdish N Sheth International Alumni Award for Exceptional Achievement 2020 dari University of Illinois Urbana-Champaign (UIUC), Amerika Serikat pada Oktober 2020. Penghargaan itu diberikan karena Bambang dinilai memiliki prestasi secara profesional dalam membantu negaranya dan dunia melalui kontribusi terhadap pemerintah, kemanusiaan, ilmu pengetahuan, seni, atau pun kesejahteraan manusia.
Dari dalam negeri, ia meraih penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Juli 2018. Penghargaan itu disematkan atas kiprahnya mendorong reformasi fiskal dan mengakselerasi pembangunan. Sebelumnya ia juga mendapat Bintang Mahaputra Utama, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2014 dan sebagai mahasiswa UI yang berprestasi (1989).
KOMPAS/PRIYAMBODO
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro menyaksikan mini expo sejumlah inovasi karya sivitas akademika Universitas Indonesia dalam acara forum diskusi “Sinergi Triple Helix Bidang Kesehatan dan Obat” di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020). Kegiatan tersebut merupakan upaya bersama-sama yang terdiri dari lembaga perguruan tinggi, pelaku industri dan pemerintah untuk berkolaborasi memanfaatkan hasil inovasi dalam mengembangkan industri alat kesehatan dalam negeri.
Pengembangan riset
Selain sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Ristek), Bambang Brodjonegoro juga sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), lembaga yang diamanatkan UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Mengembangkan riset dan teknologi, Bambang Brodjonegoro diminta mengembangkan inovasi sebagai penggerak ekonomi Indonesia.
Untuk mewujudkan hal itu, Kemenristek melakukan dua pendekatan. Pertama, mendorong industri memanfaatkan super deduction tax sampai 300 persen melalui PP No. 45/2019 tentang Perubahan atas PP No. 94/2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan dalam Tahun Berjalan. Fasilitas itu diberikan bagi perusahaan, swasta atau negara, yang melakukan penelitian dan pengembangan (litbang) atau menjadikan Indonesia sebagai hub (penghubung) litbang minimal di Asia Tenggara.
Kedua, pemerintah akan mendorong swasta yang tertarik meneliti bekerja sama dengan lembaga penelitian nonkementerian (LPNK) di bawah Kemristek atau lembaga litbang kementerian dan lembaga lain meski tanpa insentif khusus. Namun, penelitian harus sesuai prioritas riset nasional.
Selain itu, Kemenristek/BRIN akan mengoordinasikan perencanaan, pemrograman, penyusunan anggaran hingga monitoring dan evaluasi semua riset dan inovasi di Indonesia. Lembaga litbang pemerintah nonkementerian, lembaga litbang kementerian, maupun lembaga litbang di perguruan tinggi tetap ada, tetapi di bawah koordinasi BRIN.
Agenda riset berbagai lembaga itu mengacu pada prioritas riset nasional yang diturunkan dari Rencana Induk Riset Nasional. Anggaran riset lembaga-lembaga tersebut tak akan keluar jika tidak disetujui BRIN dan BRIN hanya akan menyetujui anggaran mereka kalau risetnya mengacu ke prioritas nasional (Kompas, 29/11/2019).
Referensi
“Wawancara: Penerimaan Pajak Masih di Bawah Potensi”. Kompas, 2 Mei 2015, Halaman 17
“Wawancara: Pemerintah, Lokomotif Perekonomian Nasional”. Kompas, 29 Des 2015, Halaman 17
“Agar Pindah Ibu Kota Tak Sekadar Wacana”. Kompas, 22 Aug 2019, Halaman D
“Optimalkan Anggaran Riset”. Kompas, 29 Nov 2019, Halaman 11
- https://www.ristekbrin.go.id/profil-menristekdikti/
- https://kompas.id/baca/ekonomi/2020/10/05/menristek-indonesia-masih-tergoda-memprioritaskan-ekonomi-berbasis-sumber-daya-alam/
- https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/23/205737065/infografik-profil-bambang-brodjonegoro-menteri-riset-dan-teknologi
- https://sains.kompas.com/read/2019/10/23/120400623/profil-bambang-brodjonegoro-menteri-riset-dan-teknologi-yang-baru
Biodata
Nama
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D.
Lahir
Jakarta, 3 Oktober 1966
Jabatan
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional 2019–2024
Pendidikan
- SD di Jakarta
- SMP di Jakarta
- SMA Pangudi Luhur, Jakarta (1982–1985)
- S1, Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 1985–1990.
- S2, Ekonomi Pembangunan, University of Illinois, Urbana-Champaign, Amerika Serikat, 1991–1993
- S3, Ekonomi Pembangunan, University of Illinois, Urbana-Champaign, Amerika Serikat, 1993–1997
Karier
Pemerintahan
- Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementrian Keuangan RI, mulai Januari 2011
- Wakil Menteri Keuangan R1, 2013–2014
- Menteri Keuangan RI 2014–2016
- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, 2016–2019
- Menteri Riset dan Teknologi 2019–2021
Akademisi
- Sekretaris Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi, UI, 1998–2001
- Wakil Direktur bagian Ekonomi Regional dan Riset Infrastruktur, LPEM-FEUI, 1999–2002.
- Direktur Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi, UI, 2001–2004
- Anggota Tim Ahli Menteri Keuangan untuk Desentralisasi Fiskal, 2005–2006
- Ketua Jurusan Ekonomi, FE-UI, 2002–2005
- Dekan FE-UI, 2005–2009
Konsultan/Tim Ahli
- Asisten Peneliti, Regional Economics Applications Laboratory, University of Illinois at Urbana-Champaign, September 1995 – Agustus 1997
- Asisten Peneliti, Pusat Ekonomi antar-Universitas, UI Jakarta, 1989–1991. Tugas pengumpulan data, analisis data, penyiapan sebagian laporan akhir untuk proyek berikut
- Mitra Peneliti, LPEM-FEUI, 1997 – 2005.
- Konsultan, UNDP/RBAP, Mei 1998 – Juni 1998
- Konsultan, Manajemen Sumber Daya Alam USAID, Agustus–September 1999
- Konsultan, UNDP/UNSFIR (Kantor Jakarta), November 1998 – Februari 1999
- Asisten Peneliti, Regional Economics Applications Laboratory, University of Illinois at Urbana-Champaign, September 1995 – Agustus 1997
- Wakil Direktur bagian Ekonomi Regional dan Riset Infrastruktur, LPEM-FEUI, 1999–2002.
- Anggota Tim Ahli Menteri Keuangan untuk Desentralisasi Fiskal, 2005–2006
- Komisionaris Independen, PT Adira Insurance, 2006–2011
- Komisionaris Independen, PT PLN, 2004–2009
- Ketua Komite Audit, Dewan Komisionaris PT PLN, 2004–2006
- Ketua Komite Tata Pamong, Dewan Komisionaris, PT PLN, 2007–2009
- Anggota Tim Penasihat Independen, Asia Bond Fund, PT Bahana TCW Investment, 2007–2009
- Ketua Tim Ahli Menteri Keuangan untuk Desentralisasi Fiskal, 2007–2008
- Direktur Jenderal, The Islamic Research and Training Institute (IRTI), Islamic Development Bank (IDB), 2009–2011
Kiprah Organisasi
Internasional
- Ketua Dewan Direktur, ASEAN Infrastructure Fund (AIF), 2013 – sekarang
- Ketua, Rapat Wakil Keuangan APEC, 2013
- Co-Chairman of the Board of Director, ASEAN Infrastructure Fund (AIF), Mei 2012 – 2013
- Ketua, Rapat Wakil Keuangan dan Bank Sentral ASEAN, 2011
- Komite Eksekutif, Chiang May Initiative Multilateralization (CMIM) dan ASEAN + 3 Macroeconomic Research Office (AMRO), 2011 – sekarang
- Wakil Indonesia untuk ASEAN dan ASEAN + 3 Finance and Central Bank Wakil Meeting, 2011 – sekarang
- Wakil Keuangan Indonesia untuk G20 per 1 Desember 2011 – sekarang
- Wakil Ketua, Sidang Umum Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian (IFAD), 2012–2013
Dalam Negeri
- Ketua, Association of Indonesian Islamic Economist (IAEI), 2011–2015
- Ketua Pengawas Otonomi Daerah (KPPOD), 2005–2009
- Presiden, Asosiasi Ilmu Pengetahuan Daerah Indonesia (IRSA), 2004–2009
- Wakil Ketua Indonesia Forum Foundation, 2006–2009
- Ketua, Komite Pengarah Visi Indonesia 2030, Yayasan Forum Indonesia, 2007–2008
- Wakil Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (ISEI) Bidang Kebijakan Fiskal dan Moneter, 2012–2015
- Wakil Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (ISEI) Bidang Desentralisasi, Otonomi Daerah, Koperasi, dan Pertanian, 2003–2009
- Presiden Himpunan Pelajar Indonesia di Urbana-Champaign, Illinois, USA, 1993–1994
- Ketua Bidang Pendidikan, Agama dan Riset, Senat Mahasiswa FEUI, 1988–1989
Penghargaan
- Mahasiswa Berprestasi Universitas Indonesia, 1989
- Academic Scholarship awarded by the Indonesian Government – HED], Agustus 1991 – Desember 1995
- ISEAS-World Bank Research Fellowship Award (as Visiting Research Fellow), The Institute of Southeast Asian Studies, Singapura, Maret – Juni 1999
- Visiting Fellow, The Institute of East Asian Studies, Thammasat University, Thailand, Maret 1999
- Eisenhower Fellowships, The Single Region Program – Southeast Asia, Amerika Serikat, September – November 2002
- Visiting Fellow, The Indonesia Project – Australian National University (ANU), Canberra, Australia, Desember 2004
- Bintang Mahaputra Utama, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Oktober 2014
- Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Juli 2018
- Madhuri and Jagdish N. Sheth International Alumni Award for Exceptional Achievement 2020 dari University of Illinois Urbana-Champaign (UIUC), Oktober 2020
Publikasi
Desertasi/thesis
- “The Econometric Input-Output Model for Jakarta Metropolitan Area and its Applications for Economic Impact Analysis”, Ph.D Dissertation, University of Illinois at Urbana-Champaign, October 1997 (Prof. Geoffrey J.D. Hewings, Advisor)
- “The Implementation of Bilevel Programming in Calibrating Congestion Function: A Case of Jawa, Indonesia”, Master Thesis, University of Illinois at Urbana-Champaign, March 1995 (Prof. T.John Kim, Advisor)
- “The Application of Analytic Hierarchy Process in Evaluating Five Years Transportation Planning: A Case Study in East Kalimantan, Indonesia” (in Indonesian), Sarjana (Bachelor) Thesis, University of Indonesia, Jakarta, August 1990 (Prof. Iwan Jaya Azis, Advisor)
Artikel Kompas
Menciptakan Perekonomian Daerah yang Kompetitif Desentralisasi fiskal dan otonomi daerah sering dituding kalangan pengusaha dan investor potensial sebagai biang keladi ekonomi biaya tinggi yang berujung pada tidak kompetitifnya iklim usaha di Indonesia dan rendahnya investasi baru. KOMPAS(None) – Sabtu, 1 Apr 2006 hlm: 037 (Brodjonegoro, Bambang PS) |
Analisis Ekonomi: Otonomi Daerah dan Desentralisasi Ekonomi Pidato Presiden di hadapan anggota Dewan Perwakilan Daerah 22 Agustus mungkin tidak mendapatkan perhatian sebesar pidato di depan anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada 15 Agustus mengenai Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara 2009. Akan tetapi, sebenarnya banyak hal yang berkaitan dengan masa depan otonomi daerah yang perlu dikaji lebih mendalam. KOMPAS(None) – Senin, 25 Aug 2008 hlm: 001 (Brodjonegoro, Bambang PS) |
Analisis Ekonomi: Membuat PAD Lebih Berdaya Di tengah ingar-bingar terpuruknya sektor keuangan dunia serta ancamannya terhadap stabilitas ekonomi makro Indonesia, DPR dan pemerintah saat ini sedang berkejaran dengan waktu untuk menyelesaikan revisi Undang-Undang No 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Sepintas, masalah ini KOMPAS(None) – Senin, 29 Sep 2008 hlm: 001 (Brodjonegoro, Bambang PS) |
Analisis Ekonomi: Kurangi Beban Ekonomi Pulau Jawa Siapa pun tidak akan menyangkal bahwa Indonesia sebenarnya masih dalam posisi beruntung di tengah gejolak ketersediaan pangan dan energi dunia. Kekayaan bumi Indonesia akan hasil pangan dan energi sudah menjadi pengetahuan masyarakat domestik dan internasional meskipun sering terjadi kondisi bahwa kekayaan pangan dan energi itu tidak tecermin dalam ketahanan pangan dan energi Indonesia. KOMPAS(None) – Senin, 17 Nov 2008 hlm: 001 (Brodjonegoro, Bambang PS) |
Analisis Ekonomi: Meredam Dampak Krisis dari Daerah Dampak terberat krisis finansial global sudah di ambang mata dan perekonomian Indonesia harus menghadapi salah satu ujian terberat pada tahun 2009. Segala upaya dari sisi moneter dan fiskal nasional sudah mulai dikerahkan untuk meminimalkan dampak krisis terhadap ketahanan ekonomi Indonesia. KOMPAS(None) – Senin, 5 Jan 2009 hlm: 001 (Brodjonegoro, Bambang PS) |
Analisis Ekonomi: Susahnya Belanjakan Anggaran Dana Moneter Internasional (IMF) pun merevisi pertumbuhan ekonomi dunia, hanya 0,5 persen. Perekonomian Amerika Serikat masih meraba- raba, apakah paket stimulus yang diusulkan Presiden Barack Obama sesuai dengan sasaran. KOMPAS(None) – Senin, 2 Feb 2009 hlm: 001 (Brodjonegoro, Bambang PS) |
Analisis Ekonomi: Kalimantan, Potensi yang Terabaikan Dalam periode krisis ekonomi global seperti saat ini, fokus kebijakan ekonomi lebih banyak menyentuh permasalahan ekonomi makro, sektor keuangan, dan berdimensi jangka pendek. Berbagai analisis dan estimasi mengenai dampak krisis terhadap perekonomian Indonesia membuat semua pihak terpaku pada upaya menahan pelambatan laju pertumbuhan ekonomi, mencegah bertambahnya pengangguran, serta menekan pertambahan jumlah orang miskin. KOMPAS(None) – Senin, 23 Feb 2009 hlm: 015 (Brodjonegoro, Bambang PS) |
Analisis Ekonomi: Pesan untuk Para Kandidat Perhelatan demokrasi terbesar telah menghasilkan bayangan kepemimpinan nasional lima tahun mendatang. Belum bisa dipastikan pasangan presiden dan wakil presiden yang akan bertarung pada Juli, tetapi upaya koalisi yang sedang gencar menarik diamati karena sedikit banyak akan berpengaruh pada pembangunan ekonomi nasional lima tahun ke depan. KOMPAS(None) – Senin, 20 Apr 2009 hlm: 015 (Brodjonegoro, Bambang PS) |
Analisis Ekonomi: Jangan Terperangkap Kepentingan Sesaat Pemilihan umum presiden kali ini terlihat agak berbeda dibandingkan dengan pemilu presiden sebelumnya, terutama dilihat dari sudut kebijakan ekonomi. Tak ada yang akan menyangkal bahwa presiden periode 2009-2014 harus melewati masa sulit terjadinya krisis ekonomi global, yang masih sulit diprediksi seberapa cepat pulihnya. KOMPAS(None) – Senin, 25 May 2009 hlm: 015 (Brodjonegoro, Bambang PS) |
Analisis Ekonomi: Menegakkan Tulang Punggung Perekonomian Begitu banyak harapan, pesanan, dan titipan disampaikan kepada pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono setelah memenangi pemilu presiden dalam satu putaran. Semua itu tentunya untuk kebaikan dan kemajuan perekonomian Indonesia. Salah satu harapan yang banyak mencuat adalah agar pemerintah mendatang memberikan penekanan lebih pada pembangunan infrastruktur yang kondisinya saat ini dituding sebagai salah satu kelemahan utama dalam daya saing di perekonomian global. KOMPAS(None) – Senin, 3 Aug 2009 hlm: 015 (Brodjonegoro, Bambang PS) |
Laporan Keuangan Daerah: Kabar Buruk dari Otonomi Daerah Memasuki tahun kesembilan pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi, kabar buruk belum mau menjauh dari proses yang telah membuat Indonesia menjadi sangat berbeda dibanding era sebelum tahun 2000. Kabar buruk tersebut adalah hasil audit BPK terhadap laporan keuangan pemerintah daerah. KOMPAS(None) – Selasa, 18 Aug 2009 hlm: 021 (Brodjonegoro, Bambang PS) |
Catatan Olahraga : Memutar Balik Jarum Jam SEA Games 1977 di Kuala Lumpur mungkin bisa dianggap sebagai momen yang patut dikenang dalam kejayaan olahraga Indonesia. Pekan olahraga tersebut baru berubah nama dari Pekan Olahraga Antarnegara Semenanjung Asia Tenggara menjadi Pekan Olahraga Se-Asia Tenggara, di mana Indonesia, Filipina, dan Brunei pertama kali bisa berpartisipasi. KOMPAS(None) – Senin, 26 Oct 2009 hlm: 028 (Brodjonegoro, Bambang PS) |
Keluarga
Istri
Irina Justina Zega
Anak
Daniswara Brodjonegoro
Sumber
Litbang Kompas