KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Striker Indonesia Egy Maulana Vikri (kanan) menendang bola ke arah gawang Timor Leste pada babak penyisihan SEA Games Vietnam 2021 di Stadion Viet Tri, Phu Tho, Vietnam, Selasa (10/5/2022). Indonesia menang, 4-1. Empat gol Indonesia dicetak Witan Sulaeman (2 gol), Egy Maulana Fikri, dan Fachruddin Wahyudi Aryanto. Gol Timor Leste dicetak Mouzinho Barreto de Lima.
Fakta Singkat
- SEA Games pertama kali diselenggarakan pada 1959 dengan diikuti enam negara peserta, yakni Thailand, Burma (Myanmar), Vietnam Selatan, Malaysia, Laos, dan Singapura.
- SEA Games diselenggarakan dua tahun sekali oleh Federasi Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEAGF) yang bermarkas di Thailand
- Indonesia pertama kali berpartisipasi di SEA Games pada 1977 atau SEA Games IX
- Indonesia sudah 10 kali meraih predikat juara umum atau terbanyak kedua setelah Thailand yang meraih 13 kali
- Pertama kali pertama digelar pada 1959 diikuti enam negara.
- Sebanyak sebelas negara di Kawasan Asia Tenggara berpatisipasi di ajang tersebut
- SEA Games XXX tahun 2019 di Filipina menggelar cabang olahraga terbanyak yakni 56 cabang, sementara cabang yang paling sedikit digelar pada SEA Games I dengan 12 cabang orahraga.
- Cabang unggulan kontingen Indonesia yakni bulu tangkis, angkat besi, wushu, pencak silat, atletik, renang, dayung, dan sepak bola.
- Sepak bola Indonesia tercatat sudah dua kali meraih medali emas, 5 perak, dan 4 perunggu dalam partisipasinya di SEA Games.
Indonesia menjadi peserta di SEA Games sejak 1977 atau SEA Games IX yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malayasia. Kali pertama mengikuti ajang itu, Indonesia langsung merebut juara umum dengan mendulang 62 medali emas, 41 perak, dan 34 perunggu. Prestasi sebagai juara umum itu kembali ditorehkan Indonesia di ajang berikutnya secara berturut-turut hingga SEA Games XII tahun 1983.
Sejak pertama kali berpartisipasi di ajang tersebut, Indonesia sudah 10 kali menjadi juara umum atau terbanyak kedua setelah Thailand yang sudah meraih prestasi itu sebanyak 13 kali. Cabang yang menjadi unggulan kontingen Indonesia, yakni bulu tangkis, angkat besi, pencak silat, atletik, renang, dayung, dan sepak bola.
Di ajang sepak bola, cabang yang paling favorit dan bergengsi itu, Indonesia tercatat sudah dua kali meraih medali emas, lima perak, dan empat perunggu dalam partisipasinya di SEA Games. Indonesia menggondol medali emas SEA Games pada edisi 1987 dan 1991. Sementara, medali perak diraih pada SEA Games tahun 1979, 1997, 2011 dan 2019. Adapun medali perunggu dibawa pulang ke Indonesia pada tahun 1981, 1989, 1999, dan 2017.
Baca juga: Tujuan Utama adalah Olimpiade
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Hiasan terpasang di salah satu sudut ruangan Vietnam National Convention Center di Kota Hanoi, Vietnam, yang menjadi Pusat Media SEA Games 2021 di Hanoi, Senin (9/5/2022). SEA Games itu akan dibuka resmi pada Kamis (12/5/2022).
Sejarah SEA Games
Cikal bakal ajang multievent SEA Games terkait erat dengan Pesta Olahraga Semenanjung Asia Tenggara (Southeast Asian Peninsular Games) atau disingkat SEAP Games. SEAP Games dicetuskan oleh Laung Sukhumnaipradit, yang pada saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand. SEAP Games terbentuk bermula dari seringnya terjadi pertukaran olahraga antara Thailand dan negara tetangga lainnya.
Luang Sukhum Nayaoradit, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Komite Olimpiade Nasional Thailand, memiliki gagasan bahwa South East Asia Peninsula Group dapat diatur mirip dengan “Asian Games” atau “Olimpiade”, sebagaimana orang-orang di wilayah ini memiliki kesamaan dalam iklim dan penampilan fisik untuk meningkatkan dan meningkatkan standar olahraga negara-negara anggota Semenanjung Asia Tenggara, sebelum bersaing dalam permainan multi-olahraga internasional lainnya, seperti Asian Games dan Olimpiade.
Dengan demikian, ajang itu membantu negara-negara peserta meningkatkan potensi olahraganya, serta mempererat kerja sama hubungan antarnegara di kawasan semenanjung tersebut. Selain itu, tujuan digelarnya ajang itu adalah untuk mempromosikan hubungan yang lebih baik antara negara anggota ASEAN atau Asia Tenggara.
Gagasan itu diterima dan terwujud ketika Luang Sukhum Nayaoradit mengajukan hal ini ke Pertemuan Komite Olimpiade Thailand pada 22 Februari 1958. Kemudian, dalam Asian Games ke-3 di Tokyo yang diadakan pada bulan Mei 1958, Komite Olimpiade Thailand sebagai Perwakilan Thailand, mengusulkan dan membahas organisasi kompetisi internasional yang akan diadakan oleh negara-negara di Kawasan Asia Tenggara.
Hadir dalam pertemuan diskusi tersebut adalah Burma, Kamboja, Laos, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Pertemuan tersebut menyetujui, mengakui dan menamakan kompetisi tersebut sebagai South East Asia Peninsular Games (SEAP Games) pada tahun 1959.
Thailand mengusulkan diadakan 12 cabang olahraga, yaitu sepak bola, basket, angkat besi, voli, tinju, bulu tangkis, tenis, bersepeda (jalan), renang, tenis meja, menembak, dan olahraga wajib yakni atletik. Untuk cabang olahraga lainnya dapat dipilih, dengan syarat jumlah negara peserta tidak boleh kurang dari 3.
Berselang setahun kemudian, SEA Games pertama dilaksanakan pada 12–17 Desember 1959 di Bangkok, Thailand. Saat pertama kali diselenggarakan, SEA Games awalnya bernama South East Asian Peninsular Games (SEAP Games). Enam negara menjadi peserta SEAP, yaitu Thailand, Burma (Myanmar), Singapura, Laos, Malaysia, dan Vietnam. Ajang olahraga terbesar di Kawasan tersebut mempertandingkan 12 cabang olahraga yang diikuti sekitar 500 atlet dan ofisial dari negara peserta.
Di kompetisi multi cabang pertama itu, Thailand sebagai tuan rumah keluar sebagai juara umum dengan meraih 35 medali emas, 26 medali perak, dan 16 medali perunggu. Peringkat kedua dan ketiga diraih oleh Myanmar (11 emas, 15 perak, dan 14 perunggu) dan Malaysia (8 emas, 15 perak, dan 11 perunggu).
Dalam perjalanannya SEAP Games diselenggarakan selama delapan kali hingga tahun 1975. Thailand merupakan negara terbanyak yang meraih juara umum (enam kali), yakni tahun 1959, 1965, 1967, 1971, 1973, dan 1975. Sementara, Myanmar dua kali, yakni pada tahun 1961 dan 1969, saat negara itu sebagai tuan rumah.
Pada SEAP Games VIII tahun 1975, Federasi SEAP dalan sidangnya mempertimbangan masuknya Brunei Darusalam, Filipina, dan Indonesia sebagai negara peserta. Ketiga negara ini masuk secara resmi ke dalam Federasi SEAP pada 1977, dan pada tahun yang sama Federasi SEAP berganti nama menjadi Southeast Asian Games Federation (SEAGF), dan ajang tersebut menjadi SEA Games.
Kemudian pada tahun 1977, Malaysia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah SEA Games setelah federasi berganti nama. Tiga negara anggota baru federasi itu bergabung di ajang SEA Games IX di Kualalumpur, Malaysia.
Kemudian, dua edisi berikutnya, Indonesia dan Filipina yang menjadi tuan rumah SEA Games. Sebagai anggota baru, Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games X di Jakarta pada 1979. Sementara, Filipina menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya pada SEA Games XI 1981 di Manila dengan 2.000 atlet dan perwakilan resmi ambil bagian.
Penyelenggaran SEA Games dalam perkembangannya tak hanya digelar di ibu kota negara, namun diadakan di luar ibu kota negara, seperti pada SEA Games XVIII 1995 yang diadakan di Chiang Mai, Thailand. Di ajang olahraga itu, pertama kalinya 10 negara anggota berpartisipasi dengan masuknya Kamboja kembali.
Kemudian pada tahun 2003, Timor Leste setelah berpisah dengan Indonesia menjadi anggota menjadi anggota Federasi dan menjadi negara peserta pertama kali pada Pesta Olahraga Asia Tenggara XXII di Hanoi, Vietnam pada tahun 2003. Sejak itu, negara peserta ajang olahraga multicabang itu menjadi 11 negara di Kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: Dari Masa ke Masa, Pesan Para Presiden Menyemangati Atlet SEA Games
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo menyapa para atlet yang akan segera berangkat ke Vietnam untuk mengikuti SEA Games 2021 Vietnam (9/5/2022), Pada SEA Games ke-31 ini, Indonesia mengirimkan 499 atlet yang akan berlaga di 318 nomor pertandingan dari 32 cabang olahraga dari 41 cabang olahraga yang dipertandingkan di Vietnam.
Cabang olahraga
Jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan di tiap SEA Games berbeda-beda. Pemilihan cabang ini dilakukan setelah diskusi bersama antara pihak penyelenggara, federasi olahraga Asia Tenggara dan Komite Olimpiade. Tidak hanya itu, pemilihan cabang tersebut didasarkan oleh Peraturan SEAGF dan Piagam.
Dalam Piagam dan Aturan SEAGF, disebutkan negara tuan rumah harus menggelar minimal 22 olahraga: dua olahraga wajib dari Kategori 1 (atletik dan olahraga air), di samping minimal 14 olahraga dari Kategori 2 (olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade dan Asian Games, serta maksimum 8 olahraga dari Kategori 3 (olahraga baru dan olahraga tradisional).
Aturan lainnya, setiap olahraga tidak boleh menawarkan lebih dari 5 persen dari total penghitungan medali, kecuali untuk atletik, olahraga air, dan menembak. Untuk setiap olahraga yang akan dimasukkan atau dipertandingkan, minimal empat negara harus berpartisipasi di dalamnya.
Di edisi SEA Games pertama di Bangkok, Thailand, mempertandingan 12 cabang olahraga, kemudian di edisi ke-2 di Myanmar menggelar 13 cabang, sementara edisi ke-3 di Malaysia dengan 14 cabang.
Seiring berjalannya waktu, jumlah cabang pun mencapai puluhan cabang baik cabang yang dilombakan di Olimpiade maupun cabang olahraga tradisional. Di ajang ke-14 misalnya, SEA Games yang digelar di Jakarta tahun 1987 mengelar 29 cabang olahraga, salah satu cabang asli Indonesia, yakni pencak silat untuk pertama kalinya dipertandingkan. Selanjutnya, pada edisi ke-21 di Malaysia 2001 mempertandingkan 32 cabang.
Pada SEA Games edisi ke-30 yang digelar di Filipina pada November–Desember 2019 digelar 56 cabang olahraga yang terdiri dari cabang katagori 1 atau olahraga utama, katagori 2 atau cabang yang dipertandingkan di Olimpiade atau Asian Games, dan katagori 3 atau cabang olahraga baru.
Kategori 1, yakni cabang olahraga utama mempertandingkan cabang Atletik dan renang atau akuatik, kemudian kategori 2 (Olahraga Olimpiade dan Asian Games), yakni panahan, bulu tangkis, baseball/softball, bola basket, billiard, bowling, tinju, kano/balap perahu tradisional, catur, bersepeda, dancesport, anggar, sepak bola, golf, senam, bola tangan, hoki dalam ruangan, hoki es, seluncur es, judo, karate, pentathlon modern, muaythai, pencak silat, polo air, dayung, rugby, berlayar /selancar angin, sepak takraw, skateboard, menembak, soft tenis, squash, surfing, tenis meja, taekwondo, tenis, triathlon, bola voli, angkat besi, gulat, dan wushu.
Adapun katagori 3, yakni olahraga baru dan tradisional yang digelar pada SEA Games XXX, yaitu arnis, e-sports, bola lantai, jujitsu, kickboxing, kurash, lawn bowling/petanque, netball, rintangan, sambo/vovinam, hoki bawah air, dan wakeboarding.
Baca juga: ”Garuda Muda” Menyambung Asa
Pada SEA Games ke-31 yang digelar tanggal 12 hingga 23 Mei 2022 di Kota Hanoi, Vietnam, ada 40 cabang olahraga yang dipertandingkan, terdiri dari berbagai cabang olahraga Olimpiade, non-Olimpiade, dan tradisional.
Berikut daftar cabang olahraga SEA Games yang akan diselenggarakan pada Mei 2022 di Hanoi, Vietnam:
- Atletik (47 event)
- Akuatik (48 event, 2 disiplin)
- Panahan (10 event)
- Bulu tangkis (7 event)
- Bola basket (4 event)
- Biliar snookers (10 event)
- Tinju (13 event)
- Kano/Kayak (19 event)
- Catur (10 event) dan Xiangqi (4 event)
- Balap sepeda (12 event, 2 disiplin)
- Dance sport (12 event)
- Anggar (12 event)
- Sepak bola (4 event)
- Golf (4 event)
- Senam (21 event, 3 disiplin)
- Bola tangan (4 event)
- Judo (13 event)
- Karate (15 event)
- Muay Thai (11 event)
- Pentaque (8 event)
- Pencak silat (16 event)
- Rowing (16 event)
- Sepak takraw (8 event)
- Menembak (22 event)
- Tenis meja (7 event)
- Tenis (7 event)
- Voli (4 event)
- Taekwondo (19 event)
- Angkat besi (14 event)
- Gulat (18 event)
- Wushu (21 event)
- Binaraga (10 event)
- Boling (6 event)
- Esports (10 event)
- Selam (13 event)
- Kickboxing (12 event)
- Kurash (10 event)
- Jujitsu (6 event)
- Triathlon dan Duathlon (4 event)
- Vovinam (15 event)
Cabang akuatik mempertandingkan nomor pertandingan terbanyak, yakni 48 nomor, disusul cabang atletik sebagai cabang olahraga dengan nomor kedua paling banyak, yakni, 47 nomor. Kemudian menembak (22 nomor), senam (21 nomor), dan wushu (21 nomor).
Sementara dari 40 cabang tersebut, Vovinam merupakan cabang olahraga tradisional khas Vietnam. Bela diri tradisional asal Vietnam itu dikembangkan Nguyen Loc sejak 1938 dan lantas berkembang ke berbagai negara termasuk Indonesia.
Vovinam kemudian dipertandingkan di berbagai pesta olahraga nasional maupun internasional. Di ajang SEA Games, vovinam baru dipertandingkan secara resmi dan memperebutkan medali pada tahun 2011 di Jakarta, Indonesia. Setelah itu, vovinam kembali dipertandingkan pada SEA Games 2013 di Naypyidaw, Myanmar. Setelah tiga edisi SEA Games tidak dipertandingkan, vovinam kembali dipertandingkan di ajang SEA Games 2021 yang digelar pada Mei 2022 di Vietnam, tempat lahirnya olahraga tersebut.
Vovinam dapat dikatakan sebagai olahraga yang mengutamakan harmoni antara prinsip keras dan lembut dengan mengandalkan kecepatan dan kekuatan tangan, siku dan tendangan. Gerakan menyerang dan bertahan sama-sama dilatih. Beberapa teknik dasar serangan dalam vovinam, antara lain, meninju dan menendang juga gulat serta serangan dengan senjata seperti kipas, pedang, bahkan pisau. Sedangkan, seni pertahanan berupa teknik melarikan diri, pengungkit, atau bentuk bertahan lain yang tanpa senjata.
Selain vovinam, cabang olahraga tradisional yang dipertandingkan di ajang SEA Games adalah Thai Boxing atau Muay Thai dari Thailand, pencak silat dari Indonesia, sepak takraw dari Malaysia, petanque dari Perancis, dan Xiangqi dari China.
Thai Boxing atau Muay Thai merupakan olahraga yang menyerupai tinju. Hanya saja setiap pemainnya diperbolehkan menggunakan pukulan, tendangan, siku dan serangan lutut. Sementara pencak silat adalah seni bela diri asli Indonesia yang kaya nilai filosofis dalam setiap gerakannya. Pencak silat fokus pada gerakan pukulan, kuncian, dan lemparan.
Sepak Takraw merupakan olahraga yang mengunakan bola rotan yang dimainkan tiga atau empat pemain. Permainan hampir seperti bola voli, namun pemain menggunakan kepala, kaki, dada, dan organ tubuh lainnya selain tangan untuk melempar bola rotan menyebarang jaring. Olahraga tradisional ini berkembang di semenanjung melayu termasuk di Indonesia.
Adapun petangue yang berasal dari Prancis merupakan olahraga yang pemainnya harus berada di dalam satu lingkaran dan melemparkan bola besi ke depan dengan posisi jongkok atau berdiri dengan jarak sekitaran 6–10 meter untuk bisa menciptakan skor. Dalam permainan petaque, masing-masing pemain hanya akan melemparkan 3 bola besi yang akan dilempar.
Cabang tradisional lainnya adalah Xiangqi atau catur gajah yang berasal dari negeri tirai bambu. Xiangqi pertama kalinya dipertandingkan pada SEA Games ke-31. Empat nomor akan dipertandingkan dalam debut Xiangqi di SEA Games 2021, namun tak diikuti atlet Indonesia. Sama seperti catur, olahraga xiangqi dimainkan dengan menjalankan bidak-bidak di papan berpetak.
Jumlah bidak yang digunakan pun identik, yakni 16 bidak untuk masing-masing pemain yang dibedakan menjadi warna hitam dan merah. Bedanya, jika dalam catur bidak-bidak dijalankan menurut petak, dalam xiangqi, bidak berjalan seturut garis.
Simak video: Pencak Silat Putri Indonesia Sukses Raih Emas di SEA Games Vietnam 2021
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Aksi pasangan pesilat Indonesia, Riska Hermawan dan Ririn Rinasih, dalam arena pertandingan pada nomor seni cabang pencak silat di SEA Games Vietnam 2021, Hanoi, Vietnam, Selasa (10/5/2022). Riska Hermawan dan Ririn Rinasih melaju ke babak semifinal setelah aksinya mengalahkan pasangan pesilat putri asal Filipina, Jeremae Beato dan Mitz Jude Jalandoni. Pasangan pesilat putri Indonesia ini unggul dengan skor 9.930 atas Filipina yang memperoleh skor 9.900.
Peserta dan tuan rumah
Panitia SEA Games dan Komite Olimpiade Vietnam menggelar SEA Games 2021 pada 12–23 Mei 2022 di Hanoi, Vietnam. Pesta olahraga multievent dua tahunan tersebut harusnya dijadwalkan pada November 2021, namun diundur karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Pesta olahraga terakbar di Kawasan Asia Tenggara tersebut diikuti oleh 11 negara dari Kawasan tersebut, yaitu:
- Thailand
- Singapura
- Vietnam
- Indonesia
- Brunei Darussalam
- Laos
- Myanmar
- Malaysia
- Timor Leste
- Kamboja
- Filipina
Pertandingan multievent ini digelar secara serentak di Hanoi dan beberapa kota lainnya di Vietnam. Diperkirakan lebih dari 10.000 peserta terdiri atas atlet, wasit maupun juri, jurnalis maupun ofisial datang ke Vietnam untuk ajang tersebut.
Jika ditelisik lebih jauh, sejak pertama kali digelar pada 1959 hingga tahun 2021, jumlah peserta ajang olahraga multievent itu mengalami pertambahan peserta seiring pertambahan keanggotaan Southeast Asian Games Federation.
Pertama kali digelar diikuti enam negara peserta yang kemudian disebut sebagai Negara pelopor SEA Games, yaitu Thailand, Burma (Myanmar), Vietnam Selatan, Malaysia, Laos, dan Singapura. Kemudian di ajang ke-2 ada penambahan satu negara peserta, yakni Kamboja yang mulai berpartisipasi pada 1961 di SEA Games II di Myanmar.
Tuan Rumah dan Juara Umum SEA Games
Edisi | Tahun | Tuan Rumah | Kota | Juara umum |
I | 1959 | Thailand | Bangkok | Thailand |
II | 1961 | Burma | Rangoon | Myanmar |
III | 1965 | Malaysia | Kuala Lumpur | Thailand |
IV | 1967 | Thailand | Bangkok | Thailand |
V | 1969 | Burma | Rangoon | Myanmar |
VI | 1971 | Malaysia | Kuala Lumpur | Thailand |
VII | 1973 | Singapura | Singapura | Thailand |
VIII | 1975 | Thailand | Bangkok | Thailand |
IX | 1977 | Malaysia | Kuala Lumpur | Indonesia |
X | 1979 | Indonesia | Jakarta | Indonesia |
XI | 1981 | Filipina | Manila | Indonesia |
XII | 1983 | Singapura | Singapura | Indonesia |
XIII | 1985 | Thailand | Bangkok | Thailand |
XIV | 1987 | Indonesia | Jakarta | Indonesia |
XV | 1989 | Malaysia | Kuala Lumpur | Indonesia |
XVI | 1991 | Filipina | Manila | Indonesia |
XVII | 1993 | Singapura | Singapura | Indonesia |
XVIII | 1995 | Thailand | Chiang Mai | Thailand |
XIX | 1997 | Indonesia | Jakarta | Indonesia |
XX | 1999 | Brunei Darussalam | Bandar Seri Begawan | Thailand |
XXI | 2001 | Malaysia | Kuala Lumpur | Malaysia |
XXII | 2003 | Vietnam | Hanoi dan Ho Chi Minh City | Vietnam |
XXIII | 2005 | Filipina | Manila | Filipina |
XXIV | 2007 | Thailand | Nakhon Ratchasima | Thailand |
XXV | 2009 | Laos | Vientiane | Thailand |
XXVI | 2011 | Indonesia | Palembang dan Jakarta | Indonesia |
XXVII | 2013 | Myanmar | Naypyidaw | Thailand |
XXVIII | 2015 | Singapura | Singapura | Thailand |
XXIX | 2017 | Malaysia | Kuala Lumpur | Malaysia |
XXX | 2019 | Filipina | Manila | Filipina |
XXXI | 2021 | Vietnam | Hanoi | – |
Sumber: Litbang Kompas/ERI
Tahun 1977 atau ajang SEA Games ke-9 di Malaysia, untuk pertama kalinya Indonesia dan Brunei menjadi peserta. Kemudian Timor Leste menjadi negara peserta pertama kali pada Pesta Olahraga Asia Tenggara XXI di Malaysia pada tahun 2001. Sejak itu, jumlah peserta ajang tersebut menjadi 11 negara di Kawasan Asia Tenggara.
Tuan rumah yang paling sering mengelar ajang SEA Games sejak pertama kali digelar 1959 hingga 2021 adalah Thailand dan Malaysia, yakni sebanyak enam kali. Sementara Indonesia sudah empat kali menjadi tuan rumah SEA Games. Pertama pada tahun 1979, lalu 1987, 1997, dan 2011. Tiga kali penyelenggaraan berlangsung di Jakarta, semetara SEA Games 2011 digelar di Jakarta dan Palembang.
Simak video: Indonesia Libas Timor Leste 4-1 di SEA Games Vietnam 2021
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pesta kembang api menandai pembukaan SEA Games XXVI/2011 yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (11/11/2011). SEA Games XXVI/2011 berlangsung hingga 22 November 2011.
Artikel terkait
Prestasi Indonesia
Indonesia pertama kali ikut serta di ajang SEA Games pada edisi kesembilan, tahun 1977 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pertama kali sebagai peserta, Indonesia langsung meraih juara umum di SEA Games IX. Di ajang berikutnya, Indonesia berturut-turut meraih juara umum selama tiga kali, yakni 1979, 1981, dan 1983.
Sejak pertama kali mengikuti ajang pesta olahraga dua tahunan itu, tercatat, kontingen Merah Putih sudah 10 kali juara umum, pada tahun 1977, 1979, 1981, 1983, 1987, 1989, 1991, 1993, 1997, dan terakhir 2011 saat SEA Games digelar di Indonesia.
Prestasi itu hanya kalah dari Thailand yang meraih juara umum di ajang tersebut sebanyak 13 kali. Negara itu meraih juara umum pada edisi 1959, 1965, 1967, 1971, 1973, 1975, 1985, 1995, 1999, 2007, 2009, 2013, dan 2015.
Sementara, sejak kali pertama digelar pada 1959, ada enam negara yang mampu menjadi juara umum SEA Games. Keenam negara tersebut adalah Thailand (13 kali), Myanmar (2 kali), Indonesia (10 kali), Malaysia (2 kali), Vietnam (2 kali), dan Filipina (1 kali).
Jika dicermati, Indonesia mampu berjaya di ajang itu mulai kali pertama pada 1977 hingga 1997 atau sebelum krisis moneter. Setelah tahun 1999, Indonesia kerap finis di luar juara umum, dan hanya finis di tiga besar. Bahkan sejak menutup SEA Games 2005, posisi Indoensia di peringkat lima klasemen umum perolehan medali atau terendah sejak pertama kali berpartisipasi di ajang tersebut.
Prestasi terendah itu kembali diulang Indonesia pada SEA Gemas 2015 dan 2017 yang kembali menduduki peringkat ke-5 dari 11 negara peserta. Padahal, di edisi SEA Games XXVI tahun 2011, Indonesia kembali menduduki peringkat pertama alias juara umum kala menjadi tuan rumah.
Baca juga: Rowing Sumbang Emas Pertama Indonesia
Prestasi Indonesia di SEA Games
Tahun | Ranking | Emas | Perak | Perunggu | Total Medali |
1977 | 1 | 62 | 41 | 34 | 137 |
1979 | 1 | 92 | 78 | 52 | 222 |
1981 | 1 | 85 | 73 | 56 | 214 |
1983 | 1 | 64 | 67 | 54 | 185 |
1985 | 2 | 62 | 73 | 76 | 211 |
1987 | 1 | 183 | 136 | 84 | 403 |
1989 | 1 | 102 | 78 | 71 | 254 |
1991 | 1 | 92 | 86 | 67 | 245 |
1993 | 1 | 88 | 81 | 84 | 253 |
1995 | 2 | 77 | 67 | 77 | 221 |
1997 | 1 | 194 | 101 | 115 | 410 |
1999 | 3 | 45 | 43 | 59 | 147 |
2001 | 3 | 72 | 74 | 80 | 226 |
2003 | 3 | 55 | 68 | 98 | 221 |
2005 | 5 | 50 | 78 | 89 | 217 |
2007 | 4 | 56 | 64 | 83 | 203 |
2009 | 3 | 43 | 53 | 74 | 170 |
2011 | 1 | 182 | 151 | 143 | 476 |
2013 | 4 | 64 | 84 | 110 | 258 |
2015 | 5 | 47 | 61 | 74 | 182 |
2017 | 5 | 38 | 63 | 90 | 191 |
2019 | 4 | 72 | 84 | 111 | 267 |
Sumber: Litbang Kompas/ERI, disarikan dari pemberitaan Kompas
Medali-medali yang diraih Indonesia dalam setiap ajang SEA Games disumbang dari beberapa cabang olahraga yang menjadi unggulan, seperti bulu tangkis, angkat besi, atletik, renang, dayung, dan sepak bola.
Cabang olaharag bulu tangkis menjadi salah satu cabang olahraga unggulan Indonesia dalam setiap pagelaran SEA Games. Secara total, sudah 59 medali emas yang berhasil didapatkan Indonesia di cabor ini sejak pertama kali berpartisipasi 1977.
Cabang olahraga unggulan selanjutnya ialah angkat besi yang telah menyumbang total 12 medali emas untuk Indonesia. Kemudian renang yang pada SEA Games 2017 berhasil meraih 1 medali emas, 3 perak, dan 1 perunggu. Sementara Pada SEA Games 2019 lalu, tim renang Indonesia kembali meraih 2 medali perunggu dan 1 perak.
Berikutnya cabang olahraga atletik yang di SEA Games 2015 berhasil mendapatkan total 7 medali emas. Sedangkan pada tahun 2019, tim atletik membawa pulang 5 medali emas, 6 perak, dan 5 perunggu. Adapun cabang dayung di SEA Games 2015, menyumbang 5 medali emas bagi Indonesia. Sementara pada gelaran tahun 2019, Indonesia memperoleh 10 medali emas, serta 3 perak, dan 3 perunggu.
Di cabang olahraga sepak bola, Indonesia tercatat sudah 2 kali meraih medali emas, 5 perak, dan 4 perunggu dalam partisipasinya di SEA Games. Indonesia menggondol medali emas SEA Games pada edisi 1987 dan 1991. Sementara medali perak diraih pada SEA Games tahun 1979, 1997, 2011 dan 2019. Adapun medali perunggu dibawa pulang ke Indonesia pada tahun 1981, 1989, 1999, dan 2017.
Baca juga: Enigma Itu Bernama Vietnam
KOMPAS/PRIYOMBODO
Suporter Indonesia yang hadir di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia untuk mendukung Timnas sepak bola Indonesia U-22 saat menghadapi tuan rumah Malaysia di semi final SEA Games Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (27/8/2017).
Artikel terkait
Kontingen Indonesia di SEA Games ke-31
Tim Indonesia untuk SEA Games 2021 Vietnam resmi dikukuhkan pada 8 Mei 2022. Indonesia memberangkatkan 776 orang ke SEA Games Vietnam yang terdiri atas 499 atlet, 214 ofisial, dan 63 pendamping. Seluruh kontingen akan berlaga dalam 318 nomor pertandingan dan 32 cabang olahraga. Upacara pengukuhan tim Indonesia untuk SEA Games 2021 Vietnam itu berlangsung di Hall A Senayan, Jakarta, pada Minggu sore, 8 Mei 2022.
Berikut ini adalah daftar cabang dan jumlah Atlet Indonesia di SEA Games ke-31 di Vietnam.
- Angkat Besi: 13 atlet
- Atletik: 23 atlet
- Balap Sepeda: 14 atlet
- Bulu Tangkis: 20 atlet
- Dayung (Kano/Kayak-Perahu Naga): 30 atlet, Rowing: 34 atlet
- Karate: 19 atlet
- Menembak: 17 atlet
- Panahan: 10 atlet
- Pencak Silat: 21 atlet
- Renang: 17 atlet
- Senam: 4 atlet
- Taekwondo: 14 atlet
- Wushu: 16 atlet
- Tinju: 6 atlet
- Voli Indoor: 26 atlet, Voli Pantai: 8 atlet
- Boling: 8 atlet
- Catur: 12 atlet
- Jujitsu: 3 atlet
- Judo: 16 atlet
- Tenis: 10 atlet
- Triatlon: 8 atlet
- Sepak Takraw: 6 atlet
- Kickboxing: 8 atlet
- Sepak Bola: 20 atlet
- E-sport: 38 atlet
- Anggar: 4 atlet
- Basket 5×5: 24 atlet, Basket 3×3: 4 atlet
- Gulat: 4 atlet
- Selam: 10 atlet
- Vovinam: 10 atlet
- Golf: 5 atlet
- Futsal putra: 14 atlet
Dalam acara tersebut, tim Indonesia secara resmi dikukuhkan oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari. Selain Raja Sapta Oktohari, upacara pengukuhan tim Indonesia turut dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, anggota Komite Eksekutif (KE) NOC Indonesia antara lain Rafiq Hakim Radinal, Indra Gamulya, Teuku Arlan Perkasa Lukman, dan Tommy Hermawan Lo.
Dalam sambutannya, Menpora Zainudin Amali menyebut Indonesia hanya mengirim atlet-atlet pilihan atau yang berpotensi menorehkan prestasi pada SEA Games 2021 Vietnam. Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa proses pemilihan atlet untuk SEA Games menggunakan skema baru, yakni mengacu pada prestasi olahraga nasional sebagaimana tertuang dalam amanat Presiden RI Joko Widodo pada peringatan Hari Olahraga Nasional yang ke-37 tahun 2020. Saat itu Presiden Joko Widodo meminta review total tentang ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional.
Berikut ini adalah cabang olahraga yang tidak diikuti oleh kontingen Indonesia di SEA Games ke-31 di Vietnam.
- Bola Tangan Indoor, Bola Tangan Pantai
- Dansa
- Petanque
- Kurash
- Biliar
- Tenis Meja
- Muaythai
- Xiangqi
- Loncat Indah
- Senam Ritmik, Senam Aerobik
- Binaraga
- Sepakbola Putri
- Futsal Putri
Baca juga: Kontingen Terbatas, Peringkat Indonesia Diharapkan Naik
Sehari kemudian, Presiden Jokowi melepas secara resmi kontingen Indonesia di SEA Games ke-31 di Vietnam. Saat melepas kontingen Indonesia, Presiden Joko Widodo meminta seluruh atlet meraih medali sebanyak-banyaknya untuk mengharumkan nama negara Indonesia. Presiden Jokowi menargetkan Indonesia masuk tiga besar, lebih baik dari SEA Games sebelumnya di di Filipina (SEA Games 2019) dimana Indonesia masuk ke peringkat keempat.
SEA Games di Vietnam ini menjadi momentum bagi atlet untuk mengukur prestasi sekaligus pembuktian tim Indonesia di kancah regional. Ajang ini juga menjadi tolok ukur pelatihan dan pembinaan atlet menghadapi ajang kompetisi multi cabang olahraga yang lebih tinggi seperti Olimpiade. (LITBANG KOMPAS)
Artikel terkait
Referensi
- Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. 2011. Jejak Prestasi Olahraga Indonesia di Kancah Internasional SEA Games, Asian Games, Olimpiade 1951-2011. Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
- SEA Games I – XIV, KONI Pusat, Jakarta, 1988
- Sejarah Olahraga Indonesia, Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Jakarta, 1991
- SEA Games 43 Cabang: Terkait Anggaran, Kemenpora Ingin Pengurangan Nomor, Kompas, 9 Februari 2011, Halaman 28.
- Mempertahankan Prestasi: Indonesia Diprediksi Merebut Enam Medali Emas Dari Atletik, Kompas, 24 Agustus 2011, Halaman 30.
- SEA Games XXVI: Tak Menyerah Walau Dirundung Masalah, Kompas, 11 November 2011, Halaman 45.
- Asa Mendapat Emas Dari Cabang Terukur, Kompas, 11 November 2011, Halaman: 46
- Alangkah Mahalnya SEA Games, Kompas, 2 Desember 2011, Halaman: 43
- Catatan Sepak Bola: Muda Dan Berbahaya, SEA Games Myanmar 2013, Kompas, 23 Desember 2013, Halaman: 29
- Catatan Olahraga: Saatnya Mengubah Pola Pikir, SEA Games 2015, Kompas, 18 Juni 2015, Halaman: 30
- Garuda Kalah Dengan Tegak: Liputan Khusus SEA Games 2017, Kompas, 27 Aug 2017, Halaman: 7
- Meretas Peta Jalan Prestasi: Laporan SEA Games – Filipina 2019, SEA Games Ke-30, Kompas, 3 Desember 2019, Halaman: 1
- Fokus Pada Cabang Induk: SEA Games 2019, Kompas, 12 Desember 2019, Halaman: 23
- Menanti Mentari Setelah Tiga Dekade, Jelang SEA Games Vietnam 2021, Kompas, 06 Mei 2022, Halaman: 13