Pemprov Kaltara
Fakta Singkat
Nama Lengkap
Brigjen. Pol. (Purn.) Drs. Zainal Arifin Paliwang, S.H., M.Hum.
Lahir
Makassar, Sulawesi Selatan, 16 Desember 1962
Almamater
Akademi Kepolisian
Universitas Slamet Riyadi, Surakarta
Jabatan Terkini
Gubernur Kalimantan Utara 2021-2024
Zainal Arifin Paliwang adalah gubernur Kalimantan Utara yang berlatar belakang kepolisian. Ia banyak berkarier di Polisi Perairan dan Udara (Polairud) dengan penugasan di sejumlah daerah seperti di Aceh, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Riau. Karier tertingginya sebelum pensiun dicapai saat ia menjabat Analis Kebijakan Utama bidang Pidum Bareskrim Polri.
Zainal bersama pasangannya Yansen Tipa Padan mengejutkan banyak pihak karena unggul atas dua petahana di Pilgub Kaltara 2020. Mereka mengalahkan dua pasangan lainnya, yaitu pasangan Udin Hianggio-Undunsyah, dan pasangan petahana Irianto Lambrie-Irwan Sabri.
Bagi masyarakat Kalimantan Utara sosok Zainal Arifin Paliwang, purnawirawan perwira tinggi Polri dengan pangkat terakhir Brigjen Polisi ini sudah tidak asing lagi. Di provinsi paling muda di Indonesia ini Zainal pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara (Wakapolda) sejak Polda itu dibentuk pada 2018.
Sebenarnya sejak 2019 nama Zainal Arifin Paliwang sudah disebut-sebut bakal menjadi calon yang akan maju di Pilkada Kaltara saat dirinya menjabat Wakapolda Kaltara. Jenderal bintang satu ini juga sudah menyatakan bersedia maju jika masyarakat Kaltara menginginkannya. Bahkan lulusan Akpol 1986 ini pernah menyatakan siap mundur sebagai anggota polisi dan mengajukan pensiun dini jika banyak masyarakat yang menginginkan dirinya maju Pilgub.
Darah Bugis
Zainal Arifin Paliwang lahir di Makassar pada 16 Desember 1962. Ia adalah putra daerah Sinjai dari Kelurahan Tassililu, Sinjai Barat, Sulawesi Selatan. Darah Bugis mengalir pada dirinya dari kedua orangtuanya. Kabupaten Sinjai Barat adalah kampung halaman Zainal, daerah ini menjadi tempat yang digemari keluarga Paliwang, karena kedua orangtuanya tinggal di daerah Manipi. Masa kecil Zainal banyak dihabiskan di daerah tersebut.
Selepas jenjang pendidikan menengah atas yang ditempuhnya di SMA Negeri I Ujungpandang (Makassar) ia melanjutkan pendidikan ke AKABRI (Akademi Kepolisian) di Makassar hingga lulus pada 1986. Selama lebih dari 34 tahun sejak lulus dari Akpol hingga purna bhakti pada Desember 2020, Zainal sepenuhnya mengabdikan dirinya kepada negara. Kariernya di kepolisian terbilang cemerlang. Berbagai posisi strategis dan penempatan tugas di berbagai daerah di Indonesia telah ia jalani. Ia memiliki banyak pengalaman ditugaskan di berbagai kota di Indonesia, antara lain di Bali, Nusa Tenggara Timur, Aceh, Riau, Jawa Tengah dan Yogyakarta. Banyak kesan yang ia peroleh sepanjang perjalanan kariernya. Yang paling berkesan bagi dirinya adalah saat ia ditugaskan di Aceh.
Ketika itu Aceh masih dalam kondisi konflik hingga menjelang referendum. Zainal bersama keluarganya diminta untuk dievakuasi keluar daerah, seperti ke Medan dan Jakarta. Namun ia menolak. Isteri dan anaknya dititipkan di salah satu tokoh adat di Banda Aceh, sementara dirinya bertugas di Kantor Polisi di Aceh Utara dengan lama waktu tempuh 5 jam perjalanan darat. Suasana sepanjang perjalanan juga mengerikan dan mencekam, karena setiap saat bisa saja erjadi pencegatan oleh kelompok yang menginginkan suksesi referendum Aceh. Pengalaman tugas di Aceh itu sangat berkesan bagi dirinya dan keluarganya.
Meskipun sudah mengalami penugasan di berbagai daerah di Indonesia, Zainal tak lupa dengan kampung halaman di Sinjai Barat. Tahun 2006 saat dirinya berpangkat AKBP, ia membangun masjid di kampung halamannya di kelurahan Tassililu, SInjai Barat, Kabupaten SInjai. Masjid yang terletak di daerah Manipi itu oleh warga sekitar diberi nama “Nur Zainal” yang diambil dari nama Ibundanya yaitu Nurbaya dan nama dirinya.
Zainal Arifin Paliwang menikah dengan Hj, Rahmawati, SH dan dikaruniai tiga putera, yaitu Nofandi, Raspidandi, dan Zarah.
Pemprov Kaltara
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang
Artikel terkait
Karier
Selepas SMA, Zainal melanjutkan pendidikannya di Akademi Kepolisian pada 1982 dan lulus tahun 1986. Menyandang pangkat Letnan Dua Polisi, Zainal menjalani penugasan pertamanya sebagai polisi yakni menjadi Pamapta Polres Bali. Di awal kariernya Zainal lebih banyak berkecimpung di bidang Serse. Setelah setahun di Bali Zainal pindah penugasan ke Sumbawa menjadi Kasat Sabhara Polres Sumbawa (1987). Tahun berikutnya, kariernya meningkat menjadi Kapolsektif Alas yang dijalaninya selama 2 tahun.
Pada 1990, Zainal diangkat sebagai Kapolsektif Seririt. Di tahun ini pula pangkatnya naik menjadi Letnan Satu Polisi (1990) dan penugasannya masih berkutat di wilayah Indonesia bagian timur yaitu di Nusa Tenggara. Ia dipercaya sebagai Kanit Baya Bagian Serse RIK Dit Serse Polda Nusra, kemudian menjadi Paur Sus Set Spripim Polda Nusra (1991). Setahun kemudian menjabat Kanit Serse Um Bag Serse Um Polda Nusra yang dijalaninya selama dua tahun. Lalu menjadi Patur Muda I SPN Singaraja Polda Bali tahun 1994.
Selesai penjalani penugasan di Indonesia bagian timur, Zainal yang saat itu sudah berpangkat Kapten Polisi mendapat tugas baru di ujung barat Indonesia, yaitu di Aceh. Di tanah “Serambi Mekkah” ini Zainal menjabat sebagai Kabag Bin Puskodal Ops Polda Aceh (1997). Setahun kemudian setelah mendapat kenaikan pangkat menjadi Mayor Polisi ia mendapat kepercayaan sebagai Kaden Prov Polda Aceh (1998). Dua tahun kemudian jabatan Kasat Polairud Polda Aceh dipegangnya (2000).
Dari ujung barat Indonesia, Zainal berpindah tugas ke Polda DIY menjabat sebagai Kasat Polairud Polda DIY (2001). Setahun kemudian pada 2002 Zainal didapuk menjadi Kasat Polairud Polda Jateng dengan pangkat Ajun Komisari Besar Polisi (AKBP). Kariernya terus meningkat, tahun 2003 jabatan Dir Polair Polda Jateng pun dipegangnya, menyusul kemudian menjadi Kapolres Blora di tahun yang sama.
Penugasan selanjutnya yakni sebagai Direktur Polair Polda Riau, kemudian kembali ke Mabes Polri untuk memegang jabatan Kasubditgakkum Ditpolair Baharkam Polri, dan Analis Kebijakan Madya bidang Polair Bahakam Polri.
Tahun 2018 Zainal diangkat sebagai Wakapolda Kalimantan Utara. Saat itu Zainal sudah berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol). Polda Kalimantan Utara ini merupakan kelembagaan Polda yang baru saja terbentuk yang ditetapkan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian lewat SK No. Kep/12/I/2018 pada 9 Januari 2018. Jabatan Wakapolda Kaltara diembannya selama dua tahun.
Saat menjadi Wakapolda Kalimantan Utara inilah Zainal mulai dikenal dan mendapat simpati warga Kalimantan Utara. Hingga pada 2019 muncul keinginan sejumlah warga untuk mengusung pria asal Bugis ini sebagai bakal calon Gubernur Kalimantan Utara pada Pilkada Kaltara 2020.
Selama dua tahun menjadi Wakapolda Kaltara, Zainal kembali ke Mabes Polri dan menduduki jabatan Penyidik Tindak Pidana Utama Tingkat II Bareskrim Polri, lalu menjadi Analis Kebijakan Utama bidang Pidana Umum Bareskrim Polri (2020) dengan pangkat terakhir Brigjen Polisi.
Pria kelahiran Desember 1962 ini memasuki masa pensiun pada Desember 2020. Sesuai aturan perundangan, usia pensiun polisi adalah 58 tahun. Normalnya, Zainal pensiun sebagai anggota Polri pada 1 Januari 2021. Namun, sebelum dirinya maju di Pilgub Kaltara, Zainal sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri. Surat pengunduran dirinya telah ditandatangani Presiden pada 5 Oktober 2020.
Ketentuan terkait anggota TNI-Polri, DPR, DPRD, DPD, dan Aparat Sipil Negara (ASN) wajib mundur diatur Pasal 69 PKPU Nomor 3 Tahun 2017. Calon dari kelompok ini wajib menyampaikan keputusan pejabat yang berwenang tentang pemberhentian paling lambat 30 hari sebelum pemungutan suara.
Dalam Pilkada Kaltara 2020 yang digelar pada 9 Desember 2020, Zainal mengandeng Yansen Tipa Padan sebagai pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Kaltara. Pasangan tersebut bersaing dengan dua pasangan lainnya yakni Udin Hiangio-Undunsyah , dan Irianto Lambrie-Irwan Sabri meraih simpati rakyat Kalimantan Utara.
Berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltara, Zainal-Yansen meraih suara terbanyak dengan 145.778 suara, unggul atas kedua pasangan lainnya. Alhasil purnawirawan Polisi bintang satu ini pun terpilih sebagai orang nomor satu di “Bumi Benuanta”, provinsi termuda di Indonesia.
Zainal Arifin Paliwang resmi menjadi Gubernur Kalimantan Utara usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 15 Februari 2021. Bersama Yansen Tipa Padan sebagai Wakil Gubernur Kaltara, purnawirawan Polri bintang satu ini memimpin provinsi termuda itu hingga Tahun 2026.
Kompas Biro Jawa Tengah
Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Drs Zainal Arifin Paliwang (kanan) usai dilantik sebagai Kepala Polairud oleh Kepala Polda Jateng Irjen Pol Drs Erwin Mappaseng, Rabu (27/3/2002) melakukan salam komando dengan pejabat lama, AKBP Agus Sutikno SE, di Dermaga Pelra Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Pejabat baru semula menjabat Kepala Polairud Polda Jogyakarta, sedangkan pejabat lama menduduki jabatan di Mabes Polri.
Daftar penghargaan
- Satya Lencana Dwidja Sistha
- Satya Lencana GOM VII
- Satya Lencana Kesetiaan VIII Tahun
- Satya Lencana Ksatria Tamtama
- Satya Lencana Bintang Bhayangkara Naraya
- Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
- Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun
- Satya Lencana Kesetiaan XXXII Tahun
- Satya Lencana Bakti Purna
Penghargaan
Berbagai penghargaan yang diterima berkaitan dengan penugasan yang diembannya sebagai anggota Korps Kepolisian, di antaranya Satya Lenxana Dwidja Sistha. Ia juga mendapat Satya Lencana GOM VII, Satya Lencana Ksatria Tamtama, dan Satya Lencana Bintang Bhayangkara Naraya. Selain itu, untuk kesetiaannya dalam pengabdian di Korp Kepolisian memperoleh Satya Lencana Kesetaian 8 tahun, 16 tahun, 24 tahun, dan 32 tahun. Terakhir saat memasuki masa purna bakti memperoleh Satya Lencana Bakti Purna.
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo melantik Zainal Arifin Paliwang dan Yansen TP sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara serta Olly Dondokambey dan Steven OE Kandouw sebagai Gubernur dan Wagub Sulawesi Utara di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/2/2021).
Memajukan Kaltara
Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang resmi menjadi provinsi pada 25 Oktober 2012 terus memacu pembangunannya di segala bidang. Provinsi seluas 75.467,70 kilometer persegi ini terbagi dalam 5 wilayah (1 kota dan 4 kabupaten). Provinsi ini berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sabah dan Sarawak, Malaysia. Daerah Kaltara yang berbatasan RI – Malaysia yaitu Kabuapten Malinau dan Nunukan. Zainal berharap Kaltara sebagai provinsi termuda di Indonesia tidak kalah saing dengan negara-negara tetangga.
Zainal memberi perhatian khusus pada daerah perbatasan yang menjadi tantangan dalam membangun perbatasan. Adanya kesenjangan wilayah, seperti ketimpangan tingkat pendapatan, nilai tukar dan nilai jual koiditas, juga secara demografis persebaran penduduk perbatasan belum merata. Terbatasnyta jumlah paarta, sarana dan prasarana yang berpotensi terjadinya kegiatan illegal dan pelanggaran hukum. Juga terbatasnya infrastruktur penunjang peningkatan perekonomian masyarakat.
“Kaltara adalah etalase Indonesia, tampak depan Indonesia, harus membuat cantik daerah ini. Kita tidak akan diam, akan bergerak terus mengejar keinginan dari masyarakat Kaltara. Perbatasan jangan kalah dengan negara tetangga,” tegas Zainal Arifin Paliwang saat kunjungan ke Kabupaten Malinau dan Nunukan pada 9 April 2021.
Selain penanganan daerah perbatasan, beberapa program prioritas Pemprov Kaltara, yaitu: sektor Kesehatan yang fokus pada penanganan pendemi Covid-19. Sektor Pendidikan dengan memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidk dan keberlanjutan program Beasiswa Kaltara. Sektor Ekonomi yang menekankan pada pembangunan infrastruktur yang mendukung perikanan dan pertanian, serta penguatan UMKM dan Koperasi sebagai penggerak ekonomi rakyat.
Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, Zainal mempunyai komitmen untuk memenuhi janjinya, meliputi empat hal terkait pembangunan aparatur pemerintahan yang baik; kualitas pelayanan publik; peningkatan kesejahteraan masyarakat; dan komitmen anti korupsi yang diwujudkan dalam program-program pembangunan di Kaltara.
Pemprov Kaltara
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang
Harta kekayaan
Menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dalam laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disampaikan Zainal ketika ia mencalonkan diri sebagai calon gubernur Kalimantan Uatara pada 11 September 2020, total kekayaannya tahun 2019 sebesar Rp 37, 24 miliar. Dalam laporan tersebut tercatat, harta kekayaan Zainal terdiri dari beberapa jenis asset, yaitu tanah dan bangunan, alat transportasi, harta bergerak lainnya, serta kas dan setara kas.
Harta berupa tanah dan bangunan milik Zainal senilai Rp 36,3 miliar yang tersebar pada 5 bidang tanah dan bangunan di Semarang, Bekasi, Jakarta, dan Bogor. Zainal juga memiliki alat transportasi berupa dua mobil dan satu motor dengan total nilainya setara Rp 662 juta, rincianya satu Toyota Fortuner tahun 2005, Toyota Chamry tahun 2017, dan sebuah sepeda motor Yamaha Mio tahun 2013.
Dalam laporan itu, Zainal juga mencantumkan harta bergerak lainnya senilai Rp 143 juta dan kas atau setara kas senilai Rp 75,4 juta. Ia juga tercatat tidak memiliki surat berharga dan hutang sehingga total harta kekayaan tahun 2019 tercatat sebesar Rp 37, 24 miliar. Harta kekayaan itu meningkat dibandingkan harta kekayaan yang dia laporkan pada tahun 2008 ketika ia menjabat sebagai Direktur Polisi Air Polda Metro Jaya sebesar Rp 2,01 miliar.
Referensi
KOMPAS, 5 Oktober 2020, Tapal Batas dan Jantung Borneo di Kaltara * Rumah Pilkada
https://kaltaraprov.go.id/profil
https://infopemilu2.kpu.go.id/file/dok/syarat_calon/SYARAT_CALON_CAKADA_2_9280680103_Zainal_AP.pdf
https://diskominfo.kaltaraprov.go.id/berita/page/2/
https://www.kemendagri.go.id/berita/baca/30939/mendagri-pembangunan-kaltara-dilakukan-secara-inklusif-dan-berbasis-lingkungan
https://regional.kompas.com/read/2020/12/09/18283821/hasil-quick-count-pilkada-kaltara-zainal-yansen-unggul-sementara-gubernur?page=all
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/16/16351351/usai-dilantik-gubernur-kalimantan-utara-kunjungi-kpk
Biodata
Nama
Brigjen. Pol. (Purn.) Drs. Zainal Arifin Paliwang, S.H., M.Hum.
Lahir
Makassar, Sulawesi Selatan, 16 Desember 1962
Jabatan
Gubernur Kalimantan Utara 2021-2024
Pendidikan
Umum :
- SD Angkasa 2 Kecamatan Mandai (1969-1975)
- SMP Negeri I Kasiguncu (1976-1979)
- SMA Negeri I Ujungpandang (1979-1982)
- Sarjana (S1) Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi, Surakarta (2000-2004)
- Sarjana (S2) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2004-2006)
Khusus:
- AKABRI – AKPOL (1986)
- PTIK (1997)
- SESPIMPOL (2001)
- Diklat PIM Tk.I Lembaga Administrasi Negara (LAN) (2015)
Karier
Kepolisian:
- Pamapta Polres Buleleng Polda Bali (1986)
- Kasat Sabhara Polres Sumbawa Polda NTB (1987)
- Kapolsektif Alas Polres Sumbawa Polda NTB (1988)
- Kapolsektif Seririt Polres Buleleng Polda Bali (1990)
- Kanit Baya Bag Serse TIK Dit Serse Polda Nusra (1991)
- Paur Sus Set Spripim Polda Nusra (1991)
- Kanit Serse Um Bag Serse Um Polda Nusra (1992)
- Patur Muda I SPN Singaraja Polda Bali (1994)
- Kabag Bin Puskodal Ops Polda Aceh (1997)
- Kaden Prov Polda Aceh (1998)
- Kasat Polairud Polda Aceh (2000)
- Pamen Sespim Polri (2000)
- Kasat Polairud Polda DIY (2001)
- Kasat Polairud Polda Jateng (2002)
- Dir Polair Polda Jateng (2003)
- Kapolres Blora Polwil Pati Polda Jateng (2003)
- Dir Polair Polda Riau
- Kasubditgakkum Ditpolair Baharkam Polri
- Analis Kebijakan Madya bidang Polair Baharkam Polri
- Wakapolda Kalimantan Utara[1](2018—2020)
- Penyidik Tindak Pidana Utama Tingkat II Bareskrim Polri (2020)
- Analis Kebijakan Utama bidang Pidum Bareskrim Polri (2020)
Pemerintahan:
- Gubernur Kalimantan Utara (2021-2026)
Organisasi
- –
Penghargaan
- Satya Lencana Dwidja Sistha
- Satya Lencana GOM VII
- Satya Lencana Kesetiaan VIII Tahun
- Satya Lencana Ksatria Tamtama
- Satya Lencana Bintang Bhayangkara Naraya
- Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
- Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun
- Satya Lencana Kesetiaan XXXII Tahun
- Satya Lencana Bakti Purna
Karya
Buku
–
Keluarga
Istri
Rahmawati, SH
Anak
- Nofandi
- Raspidandi
- Zarah
Sumber
Litbang Kompas